Gadis cantik nan ceria selalu saja membuat orang di sekitarnya bahagia bernama Kania Natasya Gardana , dia membuat orang lain iri karena dia adalah anak CEO ternama.
tapi siapa sangka di balik sikapnya yang selalu ceria ,ternyata ada rahasia besar di baliknya .
rahasia apa yang di sembunyikan si gadis cantik ?...
oke guys jangan lupa di baca yah...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ma'arifa senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Si paling telat
"tasya!!!!," teriak Laila ibu Tasya.
Berkali-kali Laila memanggil putrinya,Tapi tetap saja tidak ada sahutan sama sekali dari si pemilik nama,sampai lama-lama Laila semakin kesal kepada putrinya, dan ia pun naik ke atas untuk membangunkan putrinya.
Tok tok tok!!!! (suara ketukan di pintu).
"Tasya bangun sekarang, ini udah jam berapa cepet bangun Tasya, Mama hitung sampai 3 kalau kamu, Mama bakalan langsung dobrak pintu kamu,"ancam Laila.
Laila dari tadi dibuat kesal oleh putrinya, sedangkan si pemilik nama malah tidur dengan nyenyak dan tak menghiraukan apapun yang terdengar di telinganya.
"woaahhh,"Tasya menguap.
Tasya langsung melihat ke arah jam weker yang berada di sampingnya, yang ternyata kini jam sudah menunjukkan pukul 06.30,dan tentunya dia sudah telat untuk ikut upacara di sekolahan.
"aaaaaa!!!!,"teriak Tasya.
Tasya buru-buru pergi ke kamar mandi dan ia langsung berganti pakaian tanpa mandi terlebih dahulu, karena akan membutuhkan waktu yang lebih banyak lagi jika dia harus mandi.
ketika Tasya pergi keluar, di ruang makan sudah ada ibunya yang menatap dengan tajam ke arahnya.
"Mama kok gak bangunin aku sih,kan kalau gini aku telat terus gimana dong aku mau berangkat upacaranya, masa iya aku harus telat setiap hari Senin, kan aku udah dapat peringatan dari kepala sekolah,"ucap Laila yang menirukan gaya putrinya.
tasyanya sendiri malah memanyunkan bibir ketika mendengar ibunya menirukan gayanya, karena ia hendak mengatakan hal itu.
"udah ah Mama suka banget sih ngeledekin akunya, aku berangkat dulu, assalamualaikum,"ucap Tasya lalu mencium punggung tangan Laila.
"waalaikumsalam, jangan lupa buku pr-nya yang tadi malam!!,"ucap Laila yang belum selesai tapi sudah ditinggalkan oleh Tasya.
-*-
sampainya di sekolah,tentu saja gerbang sudah ditutup bahkan si penjaga gerbang kini ada di warung dan sedang ngopi dengan security yang menjaga rumah warga.
"pak Joko.. tolong bukain gerbang dong, pak Joko baik deh,"ucap Tasya merayu sambil mengedip-ngedipkan matanya.
"si Eneng mesti telat wae, nanti saya yang dimarahin sama Bu Riri (kepala sekolah), pan si Eneng juga ngerti gimana kalau Bu Riri udah marah, gelas-gelas pun bisa dimakan mentah sama Bu Riri,"jawab pak Joko.
"ya si bapak,janji deh kalau ketahuan Bu Riri aku nggak bakalan bilang Kalau pak Joko yang bukain,nanti aku bilang kalau aku manjat pohon kayak biasa deh,tapi please lah pak ijinin aku masuk ya soalnya hari ini aku ada ulangan,"ucapnya memohon.
"Tapi janji ya neng,satu kali ini aja loh setelah ini kalau neng telat lagi bapak enggak mau bukain gerbang lagi, bapak gak mau nanggung resikonya,"jawab pak Joko.
Tasya mengangguk-anggukan kepalanya,dan di situ pak Joko langsung membuka pintu gerbang sedikit, lalu Tasya masuk dan perlahan-lahan menuju ke kelasnya.
dan seperti biasa Tasya memanggil-manggil sahabatnya yang duduk di pinggir jendela,agar sahabatnya itu bisa mengambilkan tas miliknya dan ia masuk seolah-olah dia baru saja datang dari kamar mandi .
"fiiii, fiooo , fiiii, fiooo!!,"panggil Tasya.
berkali-kali Tasya memanggil Fiona tetap saja tidak menoleh ke arahnya, karena di depan ini sudah ada Bu Riri si kepala sekolah yang sedang memberikan nasihat kepada anak-anak yang berada di dalam kelas.
"duh mati gue kalo gue gak buru-buru masuk, gimana dong Fiona malah gak denger lagi, gue harus apa dong biar gak ketahuan sama kepsek kalau gue beneran telat, mikir tasya ayo mikir,"gumam Tasya sambil terus memikirkan sesuatu yang dapat membawanya masuk ke dalam kelas.
Di saat Tasya sedang berfikir keras, tiba-tiba ada suara langkah kaki yang semakin mendekat ke arahnya dan ia sudah tahu kalau ini adalah salah satu guru yang mengajar di sana, jadi perlahan Tasya mulai pergi dari kelasnya dan ia bersembunyi di sebelah tempat sampah.
Tasya mulai membaca doa-doa agar ia tidak dapat ketahuan kalau sedang bersembunyi di situ, seluruh doa sudah ia bacakan doa tidur doa makan dan semua doa-doa yang lainnya, ketika ia fokus berdoa tiba-tiba ada tangan di pundaknya dan ia mengangkat kedua tangannya.
"maaf.. maaf..., maafin saya ya Bu saya bukannya mau bolos ataupun gimana kok, saya lagi cari barang di sini please Bu maafin saya, bentar lagi saya bakalan masuk kok ke dalam kelas saya janji Bu,"ucap Tasya sambil tangannya memohon-mohon.
"lu nih ngomong apa sih tas, ini gue Edo, Lu ngapain di sini,mana di pinggir tempat sampah lagi apa kagak kebauan?,"tanya Edo.
Tasya langsung membalik badannya dan ia sangat lega ketika melihat yang di belakangnya hanyalah seorang Edo dan bukanlah salah satu pengajar di situ.
"Untung aja yang di belakang gue itu lu, oh ya BTW lu osis kan?,"tanya Tasya.
"iya benar emangnya kenapa, kok lu tanya gue OSIS atau bukan?".
"hehehe gini, anu gue mau minta tolong sama lu, lu mau kan nolongin gue, janji deh pas istirahat gue traktir lu makan bakso di kantin, tapi jangan banyak-banyak makannya".
"iya gue mau nolongin lu, tapi lu mau minta tolong gimana dulu nih?".
Tasya di situ tersenyum dan ia mulai membisikkan rencana yang ia pikirkan, dengan pasrah Edo menganggukkan kepalanya dan menuruti perkataan dari Tasya.
setelahnya mereka berdua langsung pergi ke kelas yang kini masih ada Bu Riri di dalam kelas Tasya seakan menunggu sosok kehadiran Tasya.
"permisi Bu apa boleh kami berdua masuk,"ucap Edo meminta izin.
"oh iya nak gak apa-apa masuk saja, loh ini Tasya kok bareng sama kamu?,"tanya Bu Riri.
"iya Bu ini saya mau mengantarkan Tasya ke sini,Tasya tadi saya minta tolong buat beliin barang-barang keperluan OSIS soalnya saya kan harus menjaga anak-anak yang upacara, jadi Tasya baliknya telat,dan dia minta antar kepada saya ke kelas karena takut nanti dikira dianya telat tanpa alasan,"jelas Edo sama seperti yang dikatakan oleh Tasya di saat berbisik .
"oh gitu ya udah gak apa-apa,Tasya kalau kamu memang dimintai tolong oleh anak-anak OSIS tidak apa-apa kamu telat,tapi kalau kamu telat hanya karena kecerobohan mu sendiri ibu tidak akan membiarkan kamu untuk masuk ke dalam kelas, karena ini bukan satu atau dua kalinya kamu telat bahkan setiap hari Senin kamu telat,"jawab Bu Riri sambil mengomeli Tasya.
"baik bu,"jawab Tasya sambil menundukkan kepalanya .
Tasya duduk di tempat duduknya sendiri sedangkan Edo juga sudah kembali ke dalam kelasnya, dan Bu Riri juga kembali ke dalam kantornya, mereka semua pun melakukan pembelajaran seperti biasa lagi.
***
selamat datang di karya pertamaku , semoga kalian semua suka membaca karya baruku ini, dan mohon bimbingan untuk para senior karena ini perdanaku menulis di platform ini, selamat membaca semuanya :)