NovelToon NovelToon
Pacar Onlineku

Pacar Onlineku

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Kencan Online
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.5
Nama Author: m anha

Ayu, seorang gadis desa yang bekerja sebagai perawat di sebuah puskesma di daerahnya, tak sengaja mengenal seorang yang tinggal di Jakarta, hanya karena ia salah mengirim pesan.

Hanya karena berbeda satu angka dibelakang nomor ponsel temannya. Membuat Ayu mengenal Sosok Ardi, pria kesepian yang di tinggal menikah oleh kekasihnya.

Bagaimana kisah mereka?
Akankah hanya sebatas pacar online saja atau mereka akan bertemu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon m anha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Salah Nomor Telpon

"Ayu, tolong kirim pesan pada Nasya, jika ada pasien gawat darurat yang sedang menuju ke IGD, cepat minta dia untuk membantu Dokter Rumi," ucap Dokter Siti pada Ayu yang sedang memasang infus pada anak berusia 6 tahun yang sedang demam tinggi. Ia cukup kerepotan untuk menanganinya, di mana anak itu terus saja menangis.

"Iya, Dokter," ucap Ayu, dengan cepat mengetik pesan dan ingin mengirimnya pada Nasya. Namun, ia baru mengingat jika ia baru saja merestar ponselnya, membuat tak satupun kontak tersimpan di sana.

"Pipit, apa kau punya nomor telepon Nasya?" tanya Ayu pada salah satu teman perawat yang juga membantunya. Pipit yang juga sedang sibuk karena sudah berhasil memasang infus pada anak tersebut hanya memberikan ponselnya pada Ayu. Ayu pun mencari nomor Nasya dan memindahkan nomor Nasya ke ponselnya, setelah mengetik nomor Nasya, ia langsung mengirimnya, meminta Nasya untuk pergi ke ruangan IGD untuk membantu dokter menangani pasien disana.

Pesan terkirim dan memastikan pesannya telah dibaca, Ayu pun langsung menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku dan membantu merapikan infus yang sudah berhasil terpasang tersebut.

"Sudah nggak sakit kan? Ini sudah selesai, nanti Adek nggak demam lagi, karena obatnya sudah masuk," jelas Ayu pada pasien yang kini sudah tak menangis lagi.

"Terima kasih, suster," ucap anak itu masih dengan sesegukan. Ia mengusap air matanya, rasanya memang tak sakit. Namun, rasa takut membuatnya terus menangis.

"Ya sudah, Bu. Kami permisi dulu," ucap Ayu kemudian ia dan Pipit keluar dari ruangan itu, begitupun dengan dokter Siti yang sudah selesai memeriksa pasien lainnya. Mereka kembali memeriksa pasien di ruangan lainnya.

Disaat Ayu dan Pipit sedang berjalan di koridor rumah sakit, ponsel Ayu berdering dan itu adalah panggilan dari dokter Siti, yang tadi berjalan ke arah lain.

"Iya, Dokter," jawab Ayu setelah mengangkat panggilan dari Dokter Siti.

"Ayo, aku kan memintamu untuk menghubungi Nasya agar pergi ke ruang IGD, tapi kenapa kamu tak menghubunginya?" tanya Dokter Siti terdengar kesal.

"Sudah kok, Dok. Aku sudah mengirim pesan pada Nasya, dia juga sudah membaca pesanku," jawab Ayu.

"Tapi, ini dokter Rumi baru saja meneleponku, mereka kewalahan. Ayo cepat hubungi lagi, minta Nasya untuk secepatnya ke IGD bersama dengan perawat lainnya, ada kecelakaan," ucap dokter Siti dan Ayu langsung kembali memeriksa pesannya. Ia kali ini tak mengirim pesan. Namun, langsung menelpon nomor Nasya.

"Halo, Nasya. Kamu ini gimana sih, aku kan memintamu untuk pergi ke IGD," ucap Ayu yang langsung berbicara saat Nasya mengangkat panggilannya.

"Kamu ini siapa?" tanya suara dari balik ponsel Ayu, membuat Ayu terkejut dan menjauhkan ponselnya dari telinganya, melihat layar ponselnya, kembali memastikan apakah ia salah menelpon orang. Namun, itu benar adalah nomor Nasya.

"Halo, Nasya. Kamu jangan main-main, cepat ke IGD, ada kecelakaan. Dokter kewalahan, cepat bawa beberapa perawat ke sana," ucap Ayu lagi. Namun, panggilannya langsung diputuskan.

Ayu melihat ponselnya yang telah mati, ia pun mengumpat kesal.

"Kamu ini kenapa, sih?" tanya Pipit yang melihat Ayu terus menggerutu dan kembali mencoba menelepon nomor tersebut. Namun, nomor itu tak mengangkat panggilannya, nomor yang masih disangka adalah nomor Nasya.

"Ini, sih Nasya kok gitu sih. Aku panggil, dia nggak mau ngangkat panggilanku, ngeselin banget sih itu anak," ucap Ayu di mana Nasya adalah juniornya.

"Biar aku saja yang telepon," ucap Pipit kemudian ia menelpon nomor Nasya, Nasya langsung mengangkat.

Meliha layar ponselnya, Ayu langsung mengambil ponsel Pipit.

"Nasya, kamu itu gimana sih. Aku dari tadi menelpon kamu, tapi kamu tak mengangkat, kamu juga mengabaikan pesanku. Cepat sekarang kamu ke IGD, dokter Rumi kewalahan, ada pasien. Awas ya, kamu," ucap Ayu kesal, kemudian langsung mematikan panggilannya setelah mendengar kata Nasya yang mengiyakan perintah tersebut.

"Ngeselin banget sih itu anak," ucap Ayu memberikan kembali ponselnya kepada Pipit dengan wajah kesalnya.

"Sudah, jangan kesal seperti itu. Ayo kita ke ruangan anak, sudah waktunya anak-anak diimunisasi," ajak Pipit, di mana mereka berdua bertugas menemani dokter anak untuk pasien-pasien anak-anak dan hari ini jadwal untuk posyandu, membuat banyak anak yang mengantri ingin mendapatkan vitamin atau suntikan imunisasi.

Sementara itu di sebuah cafe, seorang pemuda kembali membaca pesan yang masuk di ponselnya, dengan kening berkerut.

"Ada apa, Pak?" tanya Raffi pada atasannya.

"Entahlah, ada orang iseng," ucap Ardi memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku dan meninggalkan restoran setelah mereka selesai dengan rapatnya.

Ya, ternyata Ayu salah mengirim pesan, bukannya pesannya terkirim kepada Nasya salah satu perawat di rumah sakit tempatnya bekerja, ia malah mengirim pesan tersebut ke nomor seseorang yang bernama Ardi, seorang CEO yang bekerja di ibukota.

1
syoibatul aslamiyah
gas poll bangggg...
Siti Hadijah
Luar biasa
Astrid Nandistya Hayoto
Aku pernah merasakan itu,, karena aku juga anak pertama dr 4 bersaudara,, dan ank ku yg pertama lahir juga cowo jadi cucu pertama dr aku dan suami ku,, karena suamiku juga anak pertama dr 6 bersaudara.
Astrid Nandistya Hayoto
Dengarin tu Adelia,, makanya jangan tamak gara2 tas aja,, hingga segitunya
Astrid Nandistya Hayoto
Obat abis adelia ini 😂😂
Astrid Nandistya Hayoto
Puasa dulu Ar,,, 🤣🤣
Astrid Nandistya Hayoto
Su idam ma beda,, tapi Alhamdulillah suami aku juga, walau kita hidup sederhana,, hnya pegawai wiraswasta,, suami ku ngk pernah larang aku buat perwatan diri, blanja keperluan pribadi.. Aku sangat2 bersyukur.
Astrid Nandistya Hayoto
Sultan ma beda,, main boking aja tu 1 hotel,, kira2 brapa duit yg kluar ya
Astrid Nandistya Hayoto
Ini yg aku suka,, ngk pake drama2 langsung srot.
ngk apa2 uda halal di mata hukum dn agama sikat bang Ardy😘❤🌹
Astrid Nandistya Hayoto
Bismillahirrahmanirrahim,, Ayu & Ardy,, segara di Halalkan 😘❤🌹
Astrid Nandistya Hayoto
itulah kita parah wanita berutang, yg di cintai dr pasang kita.
rasa di cintai dr pasangan kita itu sangat lah istimewa
Astrid Nandistya Hayoto
namanya juga ibu2 RT ya,, ya begitu la kita se Rt.
Astrid Nandistya Hayoto
Lumayan
Astrid Nandistya Hayoto
Biasa
Astrid Nandistya Hayoto
Kecewa
Astrid Nandistya Hayoto
Buruk
Astrid Nandistya Hayoto
Se keras apapun tembok yg menghalangi hubungan kalian,, kalau jodoh ngk akan kemana
Astrid Nandistya Hayoto
The best for you Ardy
Astrid Nandistya Hayoto
Sabar ya Ayu,,, percayalah semua akan indah pd waktunya,, asalkan kalian tidak di pisah kan,
Astrid Nandistya Hayoto
Alhamdulillah,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!