NovelToon NovelToon
My Sexy Lecturer

My Sexy Lecturer

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Diam-Diam Cinta
Popularitas:35.4k
Nilai: 5
Nama Author: Fhatt Trah

Niat hati hanya ingin mengerjai Julian, namun Alexa malah terjebak dalam permainannya sendiri. Kesal karena skripsinya tak kunjung di ACC, Alexa nekat menaruh obat pencahar ke dalam minuman pria itu. Siapa sangka obat pencahar itu malah memberikan reaksi berbeda tak seperti yang Alexa harapkan. Karena ulahnya sendiri, Alexa harus terjebak dalam satu malam panas bersama Julian. Lalu bagaimanakah reaksi Alexa selanjutnya ketika sebuah lamaran datang kepadanya sebagai bentuk tanggung jawab dari Julian.

“Menikahlah denganku kalau kamu merasa dirugikan. Aku akan bertanggung jawab atas perbuatanku.”

“Saya lebih baik rugi daripada harus menikah dengan Bapak.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30. Sekretaris Baru

Sekretaris Baru

“Kamu ke mana aja sih. Sampai jamuran Papa nungguin kamu dari tadi.” Wira kesal, langsung mengomeli Alexa begitu Alexa pulang ke rumah. Ia sedikit kesal pesannya beberapa jam lalu diabaikan oleh putrinya.

“Kan tadi aku bilang ke minimarket beli cemilan.” Bukan Alexa namanya bila tak punya alasan untuk menghindari omelan yang lebih panjang dari orangtuanya.

“Terus cemilannya mana?”

Wajah Alexa meringis malu, sebab tidak ada satu pun cemilan yang dibawanya pulang ke rumah. Tadi sempat Julian menawarkan agar mangga mudanya dibawa pulang saja. Tetapi ia menolak karena tak ingin membuat orangtuanya curiga. Akhirnya sekantong mangga muda itu dibawa pulang kembali oleh Julian.

“Sudah habis, Pa. Tadi tidak sengaja ketemu teman, terus kita ngobrol sambil makan cemilan yang aku beli.”

Wira menggeleng, sudah hafal betul kelakuan putrinya itu.

“Katanya Papa tadi ada yang mau dibicarakan?”

“Tidak begitu penting sebenarnya. Tapi kalau ditunda juga Papa takut lupa. Apalagi belakangan ini Papa masih sibuk. Papa cuma mau kasih tahu kamu, Om Bambang dan Tante Voni mengundang kita makan malam di rumahnya. Kamu jangan ke mana-mana. Soalnya Om Bambang dan Tante Voni cuma punya waktu senggang lusa itu karena mereka harus kembali lagi ke luar negeri.”

“Memangnya harus ya kita datang ke sana? Cuma makan malam kan?”

“Memang sih cuma makan malam biasa. Tapi katanya ada sesuatu yang penting yang ingin mereka bicarakan dengan kita.”

“Kalau aku tidak hadir tidak apa-apa kan? Soalnya lusa nanti aku ada janji dengan teman. Teman di tempat kerja yang baru, Pa. Boleh ya aku tidak ikut ke sana.” Alexa teringat pesan Julian beberapa saat lalu yang meminta dirinya tidak ke mana-mana lusa malam nanti. Sebab malam itu akan menjadi malam yang penting. Begitu pesan Julian yang tidak ia pahami maksud dari pesan itu.

Namun, Bambang Prakoso dan istrinya merupakan atasan Wira. Tidak etis juga kelihatannya jika ia menolak undangan dari mereka. Nanti akan menimbulkan kesan tidak menghargai. Takutnya penolakan itu akan berimbas pada karir dan pekerjaan ayahnya yang hanya seorang bawahan biasa.

“Justru makan malam ini bisa terlaksana kalau ada kamu.”

“Tapi, Pa. Aku sudah terlanjur janji sama teman. Takut teman aku kecewa.”

“Lebih takutnya lagi kalau Om Bambang yang kecewa. Kalau Papa dipecat gimana. Mau cari kerjaan ke mana lagi Papa diusia begini. Om Bambang bukan hanya sekedar atasan, tapi beliau juga dulu sahabat dekat Papa. Cuma nasibnya saja yang lebih beruntung.”

“Ya sudah deh. Nanti aku pikirkan. Aku mau ke kamar sekarang, mau istirahat. Besok kerjaan banyak.” Dengan wajah cemberut, Alexa berdiri, kemudian bergegas pergi ke kamarnya.

Di atas tempat dirinya ia merebahkan diri. Wajahnya tiba-tiba merona malu saat teringat ciumannya tadi dengan Julian. Jantungnya berdebar-debar aneh terbayang-bayang adegan yang hanya ia lihat dari drama tontonannya itu terjadi padanya.

Julian menciumnya tanpa tergesa-gesa, tidak kasar seperti beberapa waktu lalu. Mungkin hal itu yang membuat ia terbawa sehingga ia tidak melawan ataupun memberontak seperti yang pernah ia lakukan sebelumnya.

***

Esok harinya, Royale mendadak ramai oleh kabar CEO yang mengadakan rapat dadakan dengan Departemen Pemasaran. SPG yang baru dua hari ini bertugas di lapangan ditarik kembali ke kantor.

“Al, kamu sudah dihubungi Bu Arini belum?” tanya Risma ketika menghampiri Alexa yang tengah berdiri di tengah pusat perbelanjaan, menawar-nawarkan sampel parfum sekaligus membagikan brosur Royale Parfume pada setiap pengunjung.

“Belum. Memangnya kenapa?”

“Kita diminta datang ke kantor sekarang juga. Katanya ada rapat dadakan dengan CEO yang baru.”

“Oh ya? Terus gimana ini?” Sembari memperlihatkan sampel parfum dan brosur yang dibawanya.

“Bawa pulang saja ke kantor. Tugas kita sudah selesai.”

“Oooh begitu ya. Ya sudah, ayo.”

Alexa dan Risma kemudian bergegas meninggalkan pusat perbelanjaan. Untungnya Risma membawa sepeda motornya, jadi Alexa bisa menumpang pada Risma.

Sementara di gedung utama Royale. Julian duduk bersandar pada kursi kerjanya, menunggu  pelaksanaan rapat tiba sambil menyempatkan waktu memeriksa beberapa berkas penting.

Perhatiannya kemudian teralihkan ketika pintu ruangannya dibuka. Dari pintu itu Mike masuk dengan paper bag di tangannya. Paper bag itu diletakkan Mike di atas meja Julian.

“Ini pesanan yang Pak Julian minta,” kata Mike.

Julian mengabaikan berkas-berkas itu sejenak untuk memeriksa pesanan yang dimintanya pada Mike melalui pesan semalam.

Melalui Mike Julian meminta dicarikan rujak buah yang paling enak. Juga mangga muda yang dipetiknya kemarin sore itu ia kirimkan melalui kurir ke rumah Mike, dan mangga muda itu diolah menjadi rujak mangga oleh ibunya Mike.

Senyuman tersungging di bibir Julian, melihat pesanan yang ia minta seperti yang ia mau. “Terima kasih, Mike,” ucapnya singkat.

“Ada lagi yang Pak Julian butuhkan?”

“Untuk sekarang ini belum ada. Oh ya, sampaikan juga terima kasihku untuk ibumu. Maaf sudah merepotkan beliau.”

“Akan saya sampaikan.” Mike mengambil napas sejenak sebelum kemudian kembali berkata.

“Tentang sekretaris yang kemarin Pak Julian minta, HRD sudah menemukan salah seorang yang memenuhi yang kita butuhkan diantara beberapa pelamar. Hari ini dia sudah mulai bekerja. Saya sudah memberinya beberapa jadwal Pak Julian.”

“Tentang peraturannya juga sudah kamu beritahu?”

“Sudah. Saya sudah membuatkan daftar tentang peraturan juga tentang apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan.”

Julian mengangguk paham.

“Sekretaris itu sudah ada di luar sekarang. Biar saya kenalkan dia pada Pak Julian.” Mike melangkah keluar, berdiri di ambang pintu memanggil sekretaris yang baru direkrut.

Sedetik kemudian Mike kembali masuk. Menyusul di belakang Mike seorang wanita cantik berpenampilan elegan dengan rok ketat selutut dipadu dengan blazer berwarna hitam berjalan dengan anggun masuk ke ruangan Julian. Wanita itu berdiri di seberang meja Julian dengan wajah tersenyum ramah.

“Sekretarisnya sudah datang, Pak,” kata Mike.

Julian sedang menunduk menatap berkas-berkas yang tadi sempat ia abaikan. Mendengar ucapan Mike ia pun mengangkat wajahnya, mengalihkan pandangannya pada seorang wanita cantik yang tengah tersenyum memandanginya.

Seketika Julian terdiam, terpaku menatap seraut wajah cantik yang dulu pernah dikaguminya lalu menghilang dari hidupnya itu kini sudah berdiri di hadapannya. Membuat jantungnya yang dalam keadaan baik-baik saja kembali berdegup kencang.

“Selamat pagi, Pak. Saya Sofia. Sofia Maharani.” Sofia melebarkan senyumnya sebagai bentuk keramahan kepada atasannya.

Julian refleks berdiri karena terkejut melihat wanita yang sudah bertahun-tahun pergi dari hidupnya itu kini kembali dan berada dekat dengannya.

“Sofia?” gumam Julian dengan wajah tegang.

“Saya harap saya bisa membantu Pak Julian.”

“Sofia ini adalah sekretaris yang sudah memenuhi kriteria sesuai yang kita butuhkan. Kalau begitu saya permisi,” kata Mike. Kemudian meninggalkan ruangan Julian, menyisakan Julian dan Sofia yang tengah saling menatap dengan sorot mata berbeda diantara keduanya.

To Be Continued ...

1
'Nchie
nah gitu dong pak jul..gercep jangan kalah sama Robin hehe
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
nah gitu dong Julian..ayo cepat lamar Alexa
Dewi Payang
Udah tidak berlaku Robin, semenjak kamu memberi bubuk yg salah....
Dewi Payang
Entah apa yg dilakukan Julian bila terungkap itu disebabkan olwh kelakuan Alexsa.
Dewi Payang
Sama kaya Bapak dosen.....🤭
Penapianoh📝
astaga obat perangsang, brrti alexa d bohongi ini krn tau nya obat pencahar🥸
Penapianoh📝
salah mnum obat kah pak julian nya? 😳
〈⎳ FT. Zira
kann.. baru juga ditanya gitu dah bingung kan🤧🤧
〈⎳ FT. Zira
pikiran Robin terlalu pendek.. gak like... ma Julia ajaa/Grimace//Grimace/
Jumi🍉
Yang satu ngebet pengen sama Alexa yang satu gak tahu diri ngebet pengen balikan sama Julian, nikahin aja kak author dua mantan ipar itu...🙄
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Robin udah ngalah saja😂😂
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
eluu yang ja langggg
〈⎳ FT. Zira
cara kaburnya pinter/Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/ astaga Al
〈⎳ FT. Zira
mulai cinta itu namanya/Proud/
〈⎳ FT. Zira
calon suamimu itu🤭
〈⎳ FT. Zira
tidak ada kata cinta terucap bukan berarti gak cinta Al
lin s
koq saya heran Thor si Julian sm Alexa susah amat tinggal ktmu bicara lngsung atau minimal tlpon pdhl satu perusahaan, gmna mau nyelesain masalah, bikin greget
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
tabrakan kayanya...
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): bisa jadi
total 1 replies
Dewi Saptiani
alexa ngomong dipotong trs kok pasrah aja ya.aneh deh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!