NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan Om Om Tampan

Terpaksa Menikah Dengan Om Om Tampan

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Nikah Kontrak / Tamat
Popularitas:411.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nur hapidoh

Delia dipaksa menikah dengan Om Om yang tidak pernah dia kenal, tapi di hari pertama pernikahan nya, Delia baru mengetahui bahwa pernikahan dirinya hanya sebatas perjanjian selama lima tahun, demi sang suami mendapatkan keturunan. Sanggupkah Delia menjalani pernikahan tanpa cinta ini? Apa yang akan Delia lakukan untuk membuat sang suami jatuh cinta kepadanya? Apakah Delia berhasil memberikan keturunan bagi sang suami? Baca novelnya sampai akhir, biar gak penasaran

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur hapidoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

1. Mendadak Menikah

Perkenalan namaku Alisha Delia Paramitha. Teman-teman selalu memanggilku dengan Delia. Saat ini aku sedang mondok di pesantren Tahfiz. Alhamdulillah, sudah hafal 5 juz. Pagi ini aku di panggil oleh kakak pembina yang biasa mengurus segala keperluan para santri.

"Delia, ini ada telpon dari orang tua kamu." Aku lalu menerima panggilan telepon tersebut.

Kami para santri memang tidak diperkenankan membawa ponsel. Jadi apabila orang tua kami ada keperluan, kami akan menggunakan nomor pembina kami.

"Assalamualaikum, ayah, ada apa?" tanyaku.

"Delia, cepatlah pulang! Besok pagi kami harus sudah ada di rumah, penting sekali." ucap Ayahku di sebrang sana.

"Ada apa, Yah? Kok mendadak begini?" tanya Delia masih penasaran.

"Pulang saja Del, gak usah banyak tanya!" jawab ayahku terdengar ketus dan kesal.

"Baiklah, ayah! Delia minta ijin Pak Kiai dulu, semoga diperbolehkan pulang!" Delia lalu menutup telponnya, dan menghadap Kakak pembinaannya.

"Kak, ayah saya menyuruh saya pulang malam ini. Apakah Pak Kiai masih ada di dalam?" tanya Delia merasa gak enak hati, karena malam-malam mengganggu.

Biasanya, jam segini, adalah waktu istirahat Pak Kiai, setelah seharian beraktivitas. Sudah pukul 22.00 WIB, saat ini Delia sedang mondok di sebuah pondok pesantren di daerah Jawa tengah, dan orang tuanya tinggal di Jakarta.

Delia ragu apakah masih ada bus atau kereta yang bisa membawanya ke Jakarta. Ayahnya tadi menelpon memintanya supaya sampai ke rumah besok pagi. Sungguh frustasi rasanya. Ayahnya tidak menjelaskan kenapa dirinya harus pulang mendadak begini.

Aku menghadap Pak Kiai untuk meminta ijin pulang, "Maafkan saya Pak Kiai, malam-malam mengganggu. Saya disuruh pulang oleh ayah saya sekarang juga Pak Kiai. Mohon ijinnya!" ucapku dengan khidmat.

"Ada keperluan apa? Kenapa malam-malam begini di suruh pulang? Sangat berbahaya. Apalagi kamu seorang wanita!" ucap Pak Kiai dengan nada cemas.

"Maafkan, saya Pak Kiai! Saya tidak tahu, kenapa ayah saya mendesak saya untuk pulang secepatnya. Beliau hanya mengatakan kalau saya harus sampai di rumah, besok pagi!" ucapku sambil menundukkan kepala.

"Baiklah, kamu harus hati-hati di jalan. Mungkin orang tua kamu memiliki suatu hal mendesak yang tidak bisa dikatakan di telpon." Ucap Pak Kiai memberikan izin pulang untukku.

"Terima kasih banyak, Pak Kiai, saya permisi!" Aku kemudian k undur diri dan bersiap untuk berangkat ke Jakarta malam itu juga.

"Sri, kamu antarkan Delia sampai ke terminal, pastikan dia berangkat malam ini. Jangan pulang kalau Delia belum mendapatkan bus, kamu paham?" perintah Pak Kiai pada kakak pembinaku.

"Baiklah, Pak Kiai. Saya permisi!" ucap Sri lalu menyiapkan mobil milik pondok pesantren untuk mengantarkanku ke terminal.

Setelah memiliki ijin pulang dari Pak Kiai, aku bergegas beres-beres, karena niatnya hanya sebentar, aku hanya membawa dua setel pakaianku, menggunakan tas ransel. Biar gak ribet dalam perjalanan.

Alhamdulillah, kakak pembina berbaik hati mengantarkan aku ke terminal bus, dan menunggu diriku sampai dapat bus yang akan membawaku ke Jakarta. Sesuai dengan instruksi dari Pak Kiai.

Setelah melakukan perjalanan yang sangat panjang, aku akhirnya sampai di rumahku. Yang aku heran, kenapa sangat ramai di sana? Apakah lagi ada acara atau bagaimana?

Dengan tergesa aku langsung masuk ke dalam rumahku, di sana, aku melihat seorang Om Om yang menggunakan pakaian Pengantin. Tammpan sekali. Aku jadi bingung, apa yang sedang terjadi di rumahku ini?

"Ayah, apa yang sedang terjadi? Siapa Om Om yang menggunakan pakaian Pengantin tersebut?" tanyaku pada ayahku yang langsung menyambut kedatanganku.

"Dia calon suami kamu, Delia! Cepatlah pergi ke kamar kamu, di rias dan gunakan pakaian Pengantin kamu, kasihan Pak kaisar sudah menunggu dari tadi!" ucap ayahku, aku yang terkejut dengan apa yang di sampaikan oleh ayahku, hanya bisa melongo saja. Syock tingkat dewa! Bagaimana mungkin, aku di paksa menikah dengan Om Om Tampan tersebut? 

"Apa ayah sedang bercanda? Gak lucu tahu gak, sih!" protesku agak kesal. Aku melirik sekilas kepada Om Om yang kini menatapku dengan intens, seketika aku merasa benci dengan Om Om yang saat ini masih menatapku. 'Dasar Om Om gak tahu diri!' umpatku dalam hati.

"Delia, ayo cepat! Penghulu sebentar lagi akan datang! Cepat ganti pakaian kamu!" aku lihat Om Om itu masih melihat ke arahku dengan mata elangnya.

Aku berusaha berontak, menolak mengikuti kemauan orang tuaku, tapi ibuku sudah mendorongku masuk ke kamarku. Disana seorang penata rias wajah sudah menungguku.

"Mba, pakai dulu kebayanya, baru setelah itu kita rias wajahnya biar cantik!" ucapnya santai.

"Aku gak mau menikah, ibu!" rengekku dan air mata mulai mengalir dari kelopak mataku.

"Jangan membangkang, Delia! Cepat, itu penghulu kayaknya sudah datang!" aku lalu dipaksa menggunakan kebaya dan di rias pengantin juga. 

'Ya Allah, apa yang terjadi kepadaku?' bathinku merintih sedih.

Setelah sekitar setengah jam wajahku di rias, ibuku membawa aku ke depan Om Om tadi, yang terpesona saat melihat aku selesai di rias. 

"Ayo cepat! Saya masih banyak mau menikahkan pasangan lain!" ucap Pak penghulu tidak sabar.

"Anak saya sudah siap, Pak!" ucap ayah sambil tersenyum manis ke arah penghulu.

"Baiklah, Pak Kaisar, saya akan menikahkan Anda, apakah Anda siap?" tanya penghulu tersebut.

"Saya siap, Pak!" jawab laki-laki yang bernama Kaisar itu.

"Apakah akan dinikahkan sendiri atau di wakilkan?" tanya penghulu tersebut.

"Diwakilkan saja, Pak!" jawab ayah Delia mantap. Delia sudah putus asa. Air mata berlinang membasahi pipinya.

"Saya nikahkan dan kawinkan engkau, Kaisar Eka putra Nugraha bin Kenshi Yamada dengan Alisha Delia Paramitha binti Maimun Riansyah dengan Mas Kawin seperangkat alat sholat dan uang sebanyak 50 juta, dibayar tunai!" ucap penghulu tersebut.

"Saya terima nikah dan kawinnya, Alisha Delia Paramitha binti Maimun Riansyah dengan Mas Kawin tersebut di bayar tunai!" ucap Kaisar dengan sekali tarikan nafas.

Seketika Aku berubah status menjadi istri dari Om Om Tampan yang asing bagiku.

Seketika dunia rasanya berputar, aku hilang kesadaran saat itu juga. Saat aku sadar, aku sudah berbaring di dalam kamarku. Om Om yang tadi siang telah resmi menjadi suamiku saat ini tengah menatapku dengan tatapan mengintimidasi.

"Kenapa Om melakukan pernikahan dadakan seperti ini? Kita gak kenal sebelumnya!" ucap Delia berharap pernikahan itu hanya sebatas mimpi.

"Kamu nanti bisa bertanya kepada kedua orang tua kamu, perihal pernikahan kita!" jawab pria asing yang kini berstatus sebagai suamiku.

Kepalaku rasanya pusing, gak percaya dengan apa yang terjadi dalam hidupku saat ini. Bagaimana mungkin, dirinya yang baru berusia 18 tahun, menikah dengan Om Om berusia 35 tahun? Walaupun tidak di pungkiri pria itu sangat tampan sekali. Tapi tetap saja, Aku syock dengan menikah dadakan ini.

1
Lusiana Siregar
bodoh sekali kamu Delia...suka mengambil kesimpulan yg belum jelas kebenarannya...yg ada pasti kamu akan menyesalinya...bikin dongkol aja pun Thor😩😩
Gafita Almas
Luar biasa
Mammyy Melissa
kok bikin ngaur nya cerita nya,,,malah banyak pemaen nya...bikin bingung🤭🤭
Nur hapidoh: sambung menyambung menjadi satu itulah sebuah novel 😊
total 1 replies
Devi Sihotang Sihotang
jadi penasaran dengan cerita mu thor
Devi Sihotang Sihotang
seru nih seperti nya ceritanya
Nyu'nyun Halus-
to kaisar mengalami sindrom simpatik
guntur 1609
nah kalau kau mau dimaafkn sm kaisar. jsu hrs membayar apa yg jd kesalahanmu tamada
Nur hapidoh: maaf ya kak kaka terpaksa saya blokir karena kaka baca novel saya dari belakang bukan dari bab 1 dan itu juga cuma boom like doang tanpa baca. merusak banget novel saya yang "Kesabaran seorang sakinah" padahal itu novel kesayangan saya loh, akak buat hatiku hancurlah 😭 belajar menghargai karya orang lain kak, coba akak nulis novel, biar tahu susahnya membuat sebuah novel itu kek gimana
total 1 replies
guntur 1609
delia terlalu egois..memng mksdnta baik. tapi dia gsk pernh merasakn klu jd kaisar
Nur hapidoh
namanya delia masih labil kak, usia masih 17 tahun. kaisar sudah dewasa dan dia juga CEO perusahaan besar. wajar dia bisa sesabar itu
guntur 1609
dasar delia egois. gak memikiran tumbuh kembang deka. sdh banak bersabar kaisar dalam mnghadapitungkah delia
Nur hapidoh: kak mampir yuk ke karya author yg sedang on going, sy tunggu ya kak
total 1 replies
guntur 1609
berubahlag delia. jangan sepertj anak2
guntur 1609
berubahlag delia. jangan sepertj anak2
Nur hapidoh: baru 17 tahun kak, masih kekanak2an,di paksa menikah sama orang tuanya
total 1 replies
guntur 1609
masa delia tamatan pondok. kok tingkahnya gak mencerminkan sorangbcalon hafidzah. walupun dia kecewa terhadap suaminya. paling tdk dia mash tetap menjaga harga diri nya
Ranita Rani: low q jd delia jg kyak gt sifatq, q gk rela cuma jd istri dlm prjanjian konyol kyak gtu,,, mending menyembunyikan sifat asli drpd kesiksa batin,,,
Nur hapidoh: cuma akting saja kak utk membuat suaminya marah.
total 2 replies
Any Any
ceraikan saja Delia tuan kaisar mungkin Delia sudah mencintai orang lain,, buat apa tuan kejar2 Delia tpi Delia tidak memikirkan perasaan tuan
fitri indrawati sutanto
iya ayahnya sdh dimaafkan tp km tdk akan pernah dimaafkan Krn km sdh memberi luka hati
Nur hapidoh: betul kak
total 1 replies
fitri indrawati sutanto
aku berharap pelakor ini dapat karmanya
fitri indrawati sutanto
ngapain km minta maaf sama pelakor itu Delia dia juga sdh memberi luka kpd suamimu kapan ya pelakor pelakor diberi karma
fitri indrawati sutanto
hei Bu pengorbanan ankmu ini tdk sebanding dgn perbuatan km yg merebut suami org dan merusak kebahagiaan seorg ank mungkin ankmu ingin tdk kena karma akibat perbuatan km pelakor
fitri indrawati sutanto
hei Bu anggap aj itu penebusan dosa kalian sama kaisar ingat perbuatan km dulu Bu dan ingat karma. lonya
Sus Susyla
ga suka gaya bahasa delia ngomong..ga sesuai
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!