Teknik Terlarang

Hutan Monster ( Phoenix Api & Naga Hijau )

Pada akhirnya Xiao Lin berhasil masuk menjadi murid dari sekte Pemurnian Jiwa ini. Namun beberapa orang menjadi resah dan iri melihat Xiao Lin yang langsung menjadi murid dalam sekte Pemurnian Jiwa ini. Dalam sejarah panjang sekte Pemurnian Jiwa siapapun yang ingin menjadi murid dalam harus melewati beberapa ujian dan tantangan sebelum lulus dan masuk ke pintu murid dalam , jika tidak berhasil maka selamanya akan menjadi murid luar. Berita tentang kedatangan murid dalam baru yang menggemparkan ini cukup menyita banyak perhatian murid murid lama yang mendominasi sekte.

"Siapa dia?Mengapa anak ingusan sepertinya bisa langsung menjadi murid dalam? apakah para tetua tidak bertindak??" ucap salah seorang murid bernama Ouyang Feng dengan nada penuh provokasi.

"Kau benar kakak Feng , mengapa dia tidak menaati peraturan sekte kak!!" salah satu murid yang lain juga ikut mengomentari ucapan Ouyang Feng. Sepertinya Xiao Lin menjadi pusat perhatian di sekte ini , mereka semua tidak tahu kalau Xiao Lin di rekrut langsung oleh Grandmaster Chen Long sendiri.

Setelah beberapa hari berlalu , Xiao Lin mulai belajar bersama dengan pemuda yang lain di sebuah lapangan terbuka di halaman pusat sekte Pemurnian Jiwa. Ketika berjalan semua mata menatapnya sinis , Xiao Lin pun merasakan bahwa ia menjadi pusat perhatian di sekte ini sejak kedatangannya.

"Berbaris..!!" ucap salah seorang tetua di depan para murid dengan tegas. Penampilan orang ini sangat rapih dan terlihat sekali raut yang tegas di wajahnya. Ini adalah tetua aula kedisiplinan sekte Pemurnian Jiwa , tetua ini bernama Ouyang Wen. Semua anak terlihat ketakutan disini , namun tidak dengan Ouyang Feng. Ouyang Wen adalah ayah kandung dari Ouyang Feng, itu membuat Ouyang Feng cukup mempunyai kekuasaan untuk merajalela disini.

Sepertinya kehidupan Xiao Lin akan sangat menarik di dalam sekte ini. Ia terlihat sangat acuh namun tahu benar jika murid murid disini menargetkan dirinya sejak kedatangannya.

"Para bocah ingusan ini mencoba menangkap naga!!" batin Xiao Lin dengan senyuman kecil di sudut bibirnya. Ia tidak peduli bahkan ia sendiri tidak merasakan sedikit ketakutan kepada siapapun disini. Tubuhnya mungkin seperti remaja yang belum dewasa , namun jiwanya sudah melewati malapetaka alam dewa. "Pak tua ini terlihat disiplin dan tegas namun ia sedang memperingatkan aku untuk tidak mencari gara gara dengan anaknya!! Itu tergantung anaknya !!" ucap Xiao Lin dalam hati.

"Hari ini seperti biasa , tugas kalian adalah mengumpulkan Kristal batu di hutan monster!! Siapapun yang dapat membawa pulang kristal batu terbanyak akan mendapatkan hadiah dari misi ini..!!" Tetua Ouyang Wen dengan tegas memerintahkan sebuah misi yang tidak seperti biasanya , sepertinya ia ingin sekali menguji Xiao Lin hari ini. Matanya melirik Xiao Lin dengan senyum kejam di wajahnya. Perintah ini langsung di sambut para murid dengan suka tak suka , mereka semua tahu bahwa hutan monster adalah wilayah monster , mungkin di area luar hutan tingkat monster nya tidak setinggi yang berada di dalam hutan namun masih membuat para murid ketakutan.

"Aku ingin tahu kemampuan apa yang dimiliki anak ini sehingga bisa membuat pengecualian peraturan di sekte!!" ucap Ouyang Wen dalam hati sambil menyilangkan kedua tangannya di dadanya. Kini para murid sudah masuk melewati gerbang Hutan dengan waspada , kelompok Ouyang Feng nampaknya sudah mempunyai peta sendiri sehingga mereka langsung menuju lokasi yang di tandai tanpa ragu. Berbeda dengan Xiao Lin, setelah melewati gerbang ia pun langsung melepaskan kekuatan spiritualnya mencoba kemampuan sensorik nya untuk menemukan peluang. Kemampuan sensorik Xiao Lin jelas berbeda dengan para manusia di alam ini , karena ia dahulu sangat terlatih di bawah bimbingan Mei Lian yang abadi.

"Apa ini..!!" Xiao Lin terkejut namun mencoba tenang , ia merasakan sebuah fenomena aneh di di kedalaman Hutan Monster ini. Tubuhnya bergegas melesat kedalam Hutan tanpa berhenti. Lokasi yang ia rasakan ternyata sangat jauh ke dalam sehingga ia sempat beberapa kali harus bertarung dengan para monster yang berbeda beda.

Hari mulai menjelang sore , para murid rupanya sudah kembali ke lapangan tempat Tetua Ouyang Wen berada. Semuanya kembali kecuali Xiao Lin yang belum terlihat batang hidungnya disini. Beberapa murid yang berkumpul ada yang membawa kristal batu juga ada yang kembali dengan tangan kosong penuh luka di tubuhnya bertarung dengan monster.

"Bocah itu sepertinya mati di dalam , aku melihatnya masuk ke dalam Hutan itu tadi .." ucap salah seorang murid perempuan yang mengikuti Ouyang Feng memberi tahu kepada teman temannya. Gadis ini bernama Ling Huanjun yang terlihat cantik dan sombong. Mendengar ucapan itu semua murid mengangguk setuju dengan ucapan Ling Huanjun ini.

"Apa kalian melihat anak baru bernama Lin Muzan?" Tanya tetua Ouyang Wen dengan nada datar di depan semua muridnya. Mendengar itu para murid berseru kepada Tetua Ouyang Wen bahwa Lin muzan masuk ke kedalaman Hutan Monster.

"Bocah tidak tahu diri , kau pasti mati di dalam!!" batin Ouyang Wen dalam hatinya senang. Ouyang Wen nampak terlihat cemas di hadapan murid muridnya namun sebenarnya ia cukup puas mendengar jawaban murid muridnya. Mereka menunggu hingga gelap , jika Xiao Lin tidak kembali sebelum gelap maka ia tak perlu melaporkan ini kepada Grandmaster Chen. Semua orang tahu , kedalaman Hutan Monster menjadi lebih berbahaya setelah malam tiba.

"Sialan...Hari mulai gelap..!!" batin Xiao Lin yang terus melesat dari dahan pohon ke pohon yang lain sambil merasakan lokasi yang di tuju. Setelah waktu berlalu dan hari mulai menjadi gelap , perasaan nya tiba tiba menjadi waspada. Ia merasakan betul akan aura yang mengerikan di kedalaman yang ia tuju.

"Ini...sangat terasa familiar..!!" Xiao Lin bergumam pelan. Ia merasakan aura yang sedikit familiar di depannya. Xiao Lin berhenti di atas sebuah batu yang menjulang tinggi merasakan keberadaan yang mengerikan namun terasa familiar ini. Tiba tiba dari dalam sebuah goa yang sangat besar terdengar lolongan suara Naga Hijau yang mengaum keras menimbulkan efek kejut di udara.

"Naga Hijau!! ternyata ada seekor Naga Hijau di alam ini!!" Xiao Lin lalu menyembunyikan auranya dan bergerak ke belakang sebuah pohon raksasa di depannya. Tak berlalu lama punggungnya merasakan aura panas yang menindas , ia pun terkejut untuk kedua kalinya.

"Ini Phoenix api!!" Xiao Lin mencoba menembus tanah untuk bersembunyi. Ia tak menyangka akan bertemu dua legenda hidup di hutan ini. Phoenix api dan Naga Hijau adalah dua kehadiran yang di takuti oleh semua kultivator di alam ini. Mereka dianggap suci dan siapapun tidak mau mencari masalah dengannya.

Rupanya sang Phoenix tengah menantang sang Naga Hijau untuk bertarung , ini adalah hal yang normal karena di alam abadi dulu pun sering terjadi kejadian yang seperti ini di jaman kuno. Namun kedua Binatang suci ini sudah tidak pernah terlihat di era Xiao Lin pada waktu itu. Keduanya bertarung membuat Hutan di malam itu berguncang seperti gempa bumi , Xiao Lin yang melihat itu cukup takjub dengan pertarungan di depannya ini. Merasa dirinya belum mampu untuk menaklukkan mahkluk ini ia pun mencoba untuk berputar dan kembali ke arah sekte Pemurnian Jiwa malam ini. Ia mempunyai pemikiran untuk kembali lagi kemari jika sudah siap melawan kedua Binatang suci ini.