Because I Love You (Part 4)
Tak lama, aku bangun dari bahu Irfan. Kupandangi wajah Irfan dengan penuh cinta. Dia memang begitu tampan. Tak hanya tampan, namun ia juga begitu baik. Aku sangat bodoh, mengapa aku dulu memilih pacar
0
0
Because I Love You (Part 3)
Waktu berlalu dengan begitu cepatnya. Terkadang, waktu itu tak bersahabat. Tak cukup sehari saja untuk menghapus air mata setelah kejadian kemarin. Aku, tak mungkin melupakan Irfan hanya dalam waktu 2
0
0
Because I Love You (Part 2)
Aku, adalah cowok yang selalu kau sebut sahabat. Namun, tidak untukku. Bagiku, ku menyebut dirimu “belahan jiwaku”. Cukup aneh bukan? Namun inilah kata hatiku. Aku mencintaimu. Namun, ku tak punya cuk
0
0
Because I Love You (Part 1)
Entahlah ada aja idenya untuk ngerjain aku. Nggak disana, nggak disini, nggak birthday, sampai birthday, selalu dikerjain. Ya, sebel jelaslah… tapi seru juga sih, hehe.. siapa lagi? Kalau bukan si Irf
0
0
Nada Musim Semi (Part 2)
“Kau lihat di atas sana? Bintangnya sangat indah bukan? Rasanya mereka sedang berbicara dengan kita.” Ucap Hide sambil menunjuk ke langit. Duduk berdua menikmati angin malam adalah hal yang sudah bias
0
0
Nada Musim Semi (Part 1)
Musim semi, semilir angin Maret yang berhembus melewati pohon sakura menerpa rambutku. Mulai hari ini aku adalah murid SMA Tatsuki. Keinginanku terkabulkan dan aku diizinkan masuk di sekolah campuran
0
0
When You’re Gone (Part 2)
Alden menutup buku kecil itu. Ia kembali menatap hujan yang tak kunjung reda. Perlahan tatapannya menjadi sendu. “Aluna, lo baik-baik aja kan di dalam sana?” “Lo gak kedinginan kan? Kalau lo dingin, t
0
0
When You’re Gone (Part 1)
Alden menyeruput cappucino-nya, hari ini benar-benar dingin. Cuaca di luar sana memang tak bersahabat–hujan. Alden menaruh kembali cangkir minumannya. Matanya sibuk menatap jendela kamarnya yang sekar
0
0
Ketika Senja Tak Lagi Sama (Part 3)
Christy terdiam memandang langit senja sore itu. Di balkon kamarnya hanya seorang diri. Semilir angin yang berhembus, sesekali menghapus air matanya. Namun lagi-lagi cairan bening itu kembali mengalir
0
0
Ketika Senja Tak Lagi Sama (Part 2)
“Christy.. kamu temenin aku ke Aula yah, seperti biasa.” Ucap Bisma sembari memasukkan beberapa bukunya ke dalam tas. Christy menoleh sekilas. “Tapi, aku mau ketemu sama Nicky dulu, Bis. Kamu duluan a
0
0
Ketika Senja Tak Lagi Sama (Part 1)
Ketika Senja tak lagi Sama Kini harus aku lewati Sepi hariku tanpa dirimu lagi Biarkan kini ku berdiri Melawan waktu tuk melupakanmu Walau pedih hati Namun aku bertahan.. (Glenn – akhir cerita kita) C
0
0
Tetaplah Menjadi Bulan (Part 3)
Dua minggu sudah Luna habiskan untuk memikirkan banyak hal. Ia yakin rambutnya mulai rontok dan sudah ada asap mengepul di atas kepala miliknya. Surya belum juga kembali. Laki-laki itu menghilang, tan
0
0
Tetaplah Menjadi Bulan (Part 2)
“Jadi, Surya tidak bisa bekerja karena proyek kuliah menumpuk?” Luna mengangguk mengiyakan. “Benar, Pak. Dia ‘kan sebentar lagi akan disidang.” Luna sedikit meringis melihat tatapan elang milik atasan
0
0
Tetaplah Menjadi Bulan (Part 1)
Rintik-rintik hujan berjatuhan membasahi kota, membuat kaki-kaki itu perlahan melangkah mencari perlindungan. Berbeda dengan para burung yang kian liar berterbangan, seolah menyambut datangnya gerimis
0
0
Bunga Terakhir (Part 2)
Siang ini setelah pelajaran aku segera keluar kelas dan mencari Alsa, ternyata dia belum keluar kelas, akupun kekantin dulu untuk membelikannya minum, dan menunggunya di depan kelasnya. Setelah dia di
0
0
Bunga Terakhir (Part 1)
Hari itu aku resmi lulus dari salah satu SMA di Solo. Dan rencanaku kedepannya aku ingin kuliah di Salah satu Universitas Di jogja. Tapi menunggu persetujuan orangtuaku. Setelah berdiskusi dengan Ayah
0
0
Arman
Ryena hanya bisa menghela nafas dan duduk sendirian di bawah pohon yang sangat rindang, seperti biasa ia harus menemani Syena saudara kembar identiknya, untuk berkencan dengan Arman. Sudah berkali-kal
0
0
Dia, Ayahku
Awan mendung yang tebal menutupi cahaya matahari. Hembusan angin pun semakin lama terasa semakin kencang, pertanda akan turun hujan. Namun gadis berambut panjang itu masih asik berlarian di halaman ru
0
0
Takdir (Part 2)
“Hai Kalila! Selamat pagi.” Sapa Kania saat Kalila memasuki kelasnya. Ada seseorang di samping Kania, menggandeng erat tangan Kania. Dia adalah kekasih Kania, Rendy Prasetya Wiratama. Dua hari yang la
0
0
Takdir (Part 1)
– Mungkin benar, Kata orang cinta tak harus memiliki – “Sayang, bagaimana perasaanmu sekarang? Apa sudah lebih baik?” Tanya seorang pria pada kekasihnya yang hanya dibalas dengan anggukan dan tak lupa
0
0