Febry mulai makan tapi dia tidak henti hentinya menatap safira.
Safira yang sadar pun di buat salah tingkah,
"Ehem..kamu ngapain liatin aku terus?" Ucap Safira.
"Gak apa apa,cuma masih nggak nyangka aja kamu ada di sini sekarang " Ucap Febry.
"Emhh..ya udah kamu makan dulu, laper kan" Safira mengambil piring di tangan Febry dan menyuapinya.
Febry senyum senyum malu karena di suapi oleh Safira.
"Oh iya ay, weekend kamu ada waktu nggak?" Tanya Febry.
"Emhh..nggak tahu sih,kenapa?" Tanya Safira.
"Aku pengin ajakin kamu main ke pantai" Ucap Febry.
"Boleh juga sih,tapi aku nggak bisa janji..kadang aku ada kerjaan yang harus aku kerjakan hari itu juga" Ucap Safira.
"Iya aku tahu kok,tapi kalau kamu bisa langsung kabarin aku ya" Ucap Febry.
"Iya sayang"
"aku makan sendiri aja,kamu makan ya" Ucap Febry.
"Aku udah kenyang, perut aku juga gak bisa muat banyak he..he" Ucap Safira.
"Kenapa,kamu takut gendut?" Tanya Febry.
"Itu salah satunya,tapi emang perut aku kalau di paksa makan banyak malah mual" Jelas Safira.
"Oh gitu,emhh..masih jam setengah sepuluh nih,mau main dulu?" Tanya Febry.
"Jam segini mau main kemana?" Tanya Safira.
"Emhh iya juga ya"
"Udah lah,yang penting kan udah ketemu..udah nggak penasaran lagi kan kamu,kayaknya aku bentar lagi balik deh..kan lumayan jauh juga aku, sendiri lagi" Ucap Safira.
"Aku anter aja ya,nggak apa apa kok..aku ikutin kamu dari belakang pake motor" Ucap Febry.
"nggak usah,nanti kamu baliknya kemaleman..aku bisa jaga diri kok,udah biasa juga" Ucap Safira.
"Tapi ay,aku pengin tahu tempat tinggal kamu..aku juga masih pengin ngobrol banyak sama kamu" Ucap Febry.
"emhh gimana ya,paling kamu nganter doang tapi aku nggak bisa bawa kamu ke rumah..masih mau?" Tanya Safira.
"Iya nggak apa apa,mau sekarang?" Tanya Febry.
"Ya udah ayo" Safira membereskan piring bekas dia makan dan Febry bersiap untuk mengantarkan Safira.
Safira masuk ke mobilnya dan melaju dengan pelan sementara itu Febry mengikutinya dari belakang, biasanya Safira lewat tol tapi karena Febry ikut dengannya akhirnya dia lewat jalan biasa.
Sepanjang perjalanan Safira terus melihat spion mobilnya untuk memeriksa Febry.
Safira sampai di rumah dinas,sebelum dia masuk dia berhenti untuk bicara dengan Febry.
"Ay ini udah mau masuk gang tempat aku tinggal" Ucap Safira.
"oh jadi kamu tinggal di komplek kejaksaan ay" Ucap Febry sambil melihat tulisan di pintu masuk.
"Iya,oh iya tangan kamu gimana..masih sakit?"Tanya Safira sambil memeriksa tangan Febry.
"Masih sih,tapi udah agak mendingan kok..kan pelan juga bawa motornya" Ucap Febry.
"Emhh..kamu pulangnya di anterin sama satpam aja mau nggak,motor kamu di tinggal dulu di rumah aku besok baru aku anterin ke kost kamu"Ucap Safira yang khawatir dengan keadaan Febry.
"Emang nggak apa-apa ay? Jadi besok kamu ke kostan aku lagi ay?" Tanya Febry sangat senang.
"Ya nggak harus aku juga,nanti aku suruh orang buat nganterin motor kamu besok" Ucap Safira.
"Ya kirain mau kamu yang anterin,udah lah ay nggak apa apa aku bawa motor sendiri aja" Ucap Febry agak kecewa.
"Udah kamu nggak usah ngeyel,ayo ikut aku masuk dulu" Ucap Safira.
Febry pun menuruti Safira karena tangannya lumayan sakit dan dia khawatir nantinya malah lebih sakit lagi kalau di paksain buat bawa motor.
Doni yang melihat mobil Safira pulang langsung membuka kan pintu rumah Safira.
Febry berhenti di depan rumah Safira,dia pun melihat ke sekeliling.
"Don bisa minta tolong nggak" Ucap Safira.
"Minta tolong apa bu?" Tanya Doni.
"Anterin dia pulang ke cikande"Febry menatap Safira yang enggan menyebut dia ini pacarnya.
"Oh iya bu bisa bu" Ucap Doni.
"Mau pakai mobil apa motor?" Tanya Safira.
"Motor aja bu biar cepet" Ucap Doni.
"Ya udah kamu keluarin motor aku di garasi,pakai motor aku aja" Ucap Safira.
"Iya bu" Doni pun ke garasi untuk mengeluarkan motor Safira.
Safira menghampiri Febry yang menatapnya dengan kesal.
"Kamu kenapa?" Tanya Safira.
"Kayaknya kamu nggak mau banget orang tahu kalau aku ini pacar kamu" Gerutu Febry.
"Bukannya gitu,tapi ada hal yang aku nggak bisa kasih tahu ke kamu..dan aku nggak mau kamu kenapa kenapa" Ucap Safira.
"Terserah kamu lah" Ucap Febry yang bosan dengan Jawaban Safira.
"Ututututu..sayang aku marah,nanti cakepnya ilang loh" Safira berusaha membujuk Febry yang kesal.
"Nggak..mana bisa aku marah,tapi katanya kamu nggak bisa bawa motor kok punya motor" Tanya febry.
"emhh.. bukannya nggak bisa tapi males,aku jarang bawa motor..nah itu dia Doni"Febry menoleh ke arah doni.
*Anjayy..motor dia zx*Gumam Febry dalam hati.
"Udah kamu naik sana,pulang..motor kamu siniin mau aku masukin garasi dulu" Ucap Safira.
"Nih kuncinya,aku pulang ya ay" Ucap Febry sambil menggenggam tangan Safira.
"Iya..kamu hati hati ya" Ucap Safira.
"Iya Sayang"
"Don hati hati ya" Ucap Safira.
"Iya bu,mari bu" Doni pun melaju dengan Febry.
Di perjalanan Febry hanya diam karena belum kenal dengan Doni, Akhirnya Doni yang pertama membuka obrolan mereka.
"Mas udah lama kenal sama bu Safira?" Tanya Doni tiba tiba.
"Ah iya, ngobrolnya santai aja.. kayaknya kita seumuran,nama gue Febry" Ucap Febry.
"Ah iya,saya Doni" Ucap Doni.
"lu udah lama kerja di sana?" Tanya Febry.
"Ya belum lama banget sih, sekitar 2 tahunan kayaknya" Ucap Doni.
"Berarti udah lama kenal sama Safira?" Tanya Febry.
"Ya lumayan lah mas" Ucap Doni.
"Di bilang santai aja,kalau boleh tahu Safira itu kayak gimana sih orangnya?" Tanya Febry.
"Bu Safira itu baik,cerdas dan dia nggak suka orang yang dia kenal kenapa kenapa" Ucap Doni.
"Oh gitu,tapi gue masih belum tahu banyak tentang dia" Ucap Febry.
"Mas itu pacarnya ya,kalau saya boleh kasih saran ya mas..mas itu nurut aja,lebih baik mas nggak perlu tahu banyak tentang bu Safira..bu Safira ngelakuin itu semua cuma buat lindungin mas,saya tahu betul bu Safira itu nggak mau orang terdekatnya itu terkena masalah karena dekat dengan dia" Ucap Doni.
"Emang dia itu siapa sampai harus melindungi setiap orang yang dekat dengannya?" Tanya Febry.
"Loh emangnya mas nggak tahu,Bu Safira kan jaksa..dia banyak menangani kasus besar,jadi dia itu selalu berfikir mempunyai banyak musuh yang mau mencelakainya" Ucap Doni.
Febry yang mendengar itu pun terkejut tidak percaya.
.
.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments