Fell In Love With My Arogan Fiance
Maaf bila typo mengganggu saat membaca dan alur cerita lambat
So
Happy reading
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Di sebuah kediamanan, dengan papan nama bernama Wicaksono. Sedang ada pertemuan kecil antar anggota keluarga, dimana pemeran utama kita yaitu Kiara Arya Wicaksono yang adalah cucu dari konglomerat no. 2 di kota S.
Saat ini Ia sedang Menatap ketiga orang dewasa di depannya, dengan sorot mata tidak terima.
Ketiga orang tersebut adalah seorang Kakek bernama Bagus Arya Wicaksono . Seorang Kakek yang sangat menyayanginya karna kebetulan Ia adalah cucu satu-satunya di keluarga Wicaksono .
Lalu dua yang lainya adalah Papanya bernama Fandi Arya Wicaksono dan Mamanya bernama Sarah Budiman .
Kiara sendiri tumbuh menjadi gadis cantik dan baik.Walaupun tumbuh di tengah keluarga yang kaya,tidak membuatnya menjadi gadis sombong dan itu semua berkat ajaran dari Mamanya serta Neneknya .
Siang itu, sedang terjadi keributan atau juga protesan di ruang tengah keluarga Wicaksono, Karena mereka sedang membahas perihal perjodohan.
"Kakek sangat berharap dengan perjodohan ini, Kakek harap Kamu mengerti dan menerima ini,Kiara!" ucap Sang Kakek .
Di usianya yang sudah kepala enam akhir, walaupun tua secara fisik.Namun,Kakeknya masih mampu untuk berwisata keliling dunia.
Sang Kakek dengan tegas menyampaikan maksud dari keinginannya, kepada Kiara cucunya yang langsung protes tidak terima.
"Kakek aku tidak mau .... Kenapa harus acara jodoh-jodohan sih? Ini bukan Zamannya lagi Kek,Sekarang sudah modern!" balas Kiara membantah, memandang Sang Kakek dengan sorot mata menolak yang tegas.
Sebenarnya Kiara bukanlah anak yang pembangkang. Ia selalu menuruti apa mau dari Kakek maupun Orang tuanya.
"Kiara sayang, Kakekmu melakukan ini untuk kebaikanmu juga. Percaya sama mama, Calonmu adalah Pria yang Tampan dan Mapan,"ujar Sarah lembut membujuk.
Tapi sayang, Kiara melengoskan kepalanya tetap tidak peduli.
Bahkan nasihat Mamanya pun lewat begitu saja, karena baginya pernikahan adalah sesuatu yang Sakral dan harus di landasi cinta.
"Darimananya kebaikanku Kenal pun belum, apa jaminannya Aku akan bahagia "gumam Kiara dalam hati.
"Kiara .... Kamu sudah dewasa, sudah seharusnya kamu memikirkan masa depan mu"ujar Papa Fandi menyahuti Sang Istri. Ia membujuk Anak semata wayang mereka, yang di kenal keras kepala jika sudah menyangkut masalah masa depan.
"Justru karena Kiara sudah dewasa Pah , Mah.Kiara mau menentukan dengan siapa nanti Kiara akan menikah!" balas Kiara keras kepala. Ia tidak habis fikir, kenapa Zaman sekarang masih pake cara kuno seperti ini.
"Pah ini bukan zamannya lagi pernikahan di atur dengan Si ini dan Si itu, Kehidupan kedepannya nanti Aku dan Suamiku yang manjalani. Bagaimana Rumah Tangga kami akan bahagia, jika Aku sama sekali tidak mengenal dan mencintainya?" lanjut Kiara masih keras kepala. Ia masih mencoba untuk negosiasi dengan Orang Tua dan Kakek kesayangannya.
"Kiara cinta akan datang perlahan ... Kalian bisa mengenal setelah pertunangan nanti. Bukankah lebih baik mengenal setelah bertunangan!" ujar Mama Sarah. Ia masih berusaha membujuk anak cantik tapi keras kepalanya.
"Mah, Pah. Kenapa kalian tidak Membelaku sih! Kiara mau pilih sendiri Suami masa depan Aku. Pokoknya Kiara nggak setuju!
" seru Kiara keras. Lalu meninggalkan ruang tamu dan pergi kedalam kamarnya, meninggalkan Orang Tua dan Kakeknya di ruang tamu.
"Hahhh .... Seharusnya Kita tidak memaksa Kiara pah," ujar Papa Fandi menyerah.
Papa Fandi, yang sangat menyayangi Kiara memijit pangkal hidungnya.Guna meringankan sakit kepala yang di sebabkan masalah perjodohan ini.
Dalam hati, Dia pun sebenarnya masih enggan untuk melepas anak Gadis kesayanganya, untuk di nikahkan dengan pria lain. Namun apa mau di kata, keputusan Papanya adalah mutlak,walaupun Dia sendiri tahu bahwa Cucu dari kenalan Papanya ini adalah Anak dari teman sewaktu Ia sekolah, yang artinya masa depan Anaknya akan terjamin.
Namun, Bagaimanapun. bukan Ia yang akan menjalani kehidupan nanti, Ia mengerti hidup dengan Orang dan menghabiskan sisa waktu bersama orang yang tidak di cintai adalah hal yang paling menyiksa.
Sedangkan Sarah, hanya mampu diam dan duduk gelisah. Memikirkan Putri kesayangannya,walau bagaimanapun pernikahan adalah sesuatu yang tidak bisa untuk main-main.
Hati seorang Ibu mana bisa tenang dengan kejadian hari ini? Terlebih Ia tahu, jika Putrinya adalah orang yang keras kepala.
Sedangkan Kakek Bagus berfikir, Ia sangat menginginkan janji antaranya dan Temannya terlaksana. Ia bahkan menjamin jika Kiara pasti akan bahagia, jika menikah dengan cucu temannya tersebut.
Tapi melihat lagi reaksi dari Cucunya membuat Ia pesimis, akan ada halangan ke depannya jika sampai keinginannya di paksakan.
Mereka bertiga pun diam, tanpa ada yang membuka suara. Larut dalam lamunan masing-masing, memikirkan kejadian barusan yang sungguh membuat suasana jadi canggung.
Benar-benar Hari yang melelahkan, untuk keluarga Wicaksono.
Sedangkan di kamarnya,Kiara mengurung diri setelah membanting pintu dengan kerasnya.
Ia marah kepada Kakeknya, kenapa harus ada perjodohan yang sama sekali tidak di kehendaki-nya.
"Apa Aku salah, jika ingin mencari seorang Pria yang Ku cintai? Aku hanya ingin hidup bahagia dan tua bersama pasangan Ku kelak. Bukan dengan cara ini," gumam Kiara lirih.
Ia menangis dengan isakan kecil, saat mengingat jika kedua orang tua-nya menyetujui akan rencana perjodohan ini.
Seharusnya mereka berdua lebih tahu, jika Anaknya bukan orang yang suka di kekang. Apalagi sampai di paksa,untuk menerima perjodohan ini.
Cukup lama Kiara meratapi nasibnya, tidak lama Ia teringat akan sahabat-nya, yang selalu ada di saat Ia membutuhkan sandaran.
"Aku ingin bertemu dengan Elisa, Aku butuh seseorang untuk mendengarkan keluh kesahku!" gumam Kiara.
Ia pun mengambil Handphone miliknya, yang Ia letakkan di nakas samping tempat tidurnya.
Setelah itu menelpon Elisa, meminta bertemu di sebuah Kaffe langganan mereka.
Kiara menunggu hingga nada sambung ketiga, baru lah panggilan darinya di terima.
Tut! Tut! Tut!
Klik!
"Ya sayangku, ada apa?"
Kiara tersenyum saat mendengar nada suara ceria, dari Elisa di seberang sana.
"Kangen!" balas Kiara manja. Ia ikut terkekeh, saat mendengar sahabat-nya terkekeh.
"Masa?"
"Iya!" balas Kiara cepat. Lalu yang terdengar adalah suara tawa dari Elisa, sehingga Ia pun ikut tertawa.
"Oke, Aku tahu artinya itu. Jadi kita ketemuan di Kaffe biasa, bagaimana?"
"Oke!" balas Kiara cepat. Ia tersenyum sumringah, saat mendengar ajakan bertemu dari Elisa.
"Dasar bawel!"
"Biarin, yang penting cantik!" balas Kiara narsis.
"Oke, oke, Aku tunggu di sana yah?"
"Oke sayang!" balas Kiara semangat.
Panggilan pun terputus,Kiara dengan segera bersiap-siap mengganti pakainya.
"Tapi, izinya bagaimana yah?" gumam Kiara bingung. Tapi tidak lama, senyumnya terbit setelah menemukan alasan yang tepat.
"He-he-he!" kekeh Kiara senang.
Lalu berangkat lah Kiara, dengan mobil kesayanganya. Menuju kaffe sesuai yang di janjikan dengan Sang sahabat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 424 Episodes
Comments
ariex mulya
aku malah baru baca,, ga tau kl ini tuh novelnya bang haru,, 😁😁🥰🥰,,
2022-11-26
0
Susilawati Dewi
lanjut
2021-04-06
2
Meidy Mangalengkang
lanjur
2020-11-28
0