Happy reading vrohh
®®®®®®®®®
Kiara berencana untuk menikmati suasana kota Y dengan berjalan kaki.
Mall kota Y adalah tujuannya, katanya di sana ada berbagai macam Restoran yang menjual berbagai macam menu kesukaan. Membuat-nya tidak sabar, untuk segera memesan salah satunya.
Suasana kota Y Yang ramai malah membuat Kiara, seperti merasa sedang sendirian,
Jujur saja ini adalah kali pertama Kiara pergi tanpa di temani oleh orang yang di kenalnya.
Biasanya jika Ia mengunjungi tempat asing, selalu ada Mama dan Kakek-nya yang menemaninya di luar atau juga sahabatnya, Si cerewet Elisa jika Dia sedang tidak sibuk.
"Dan ini bahkan baru 8 jam, dari Aku keluar rumah. Tapi aku sudah kangen saja sama mereka" gumam Kiara sedih .
Rasa sedih membuat Kiara melamun dan membuat Kiara terkena sial, Ia tidak sadar bahwa Ia sedang menyebrang di tempat yang tidak seharusnya.
Ckiittt!!!
Suara decitan ban, membuat pejalan kaki sekitar menghentikan aktifitas meraka.
Di depan sebuah mobil yang berhenti secara paksa, berdiri Kiara yang dalam keadaan syok karena kejadian tidak terduga barusan, fikirannya blank seketika dan kakinya pun tak sanggup berdiri lagi.
Kiara duduk di atas aspal jalan, dengan fikiran entah kemana.
"Hei ... mau mati Lu?" seru Si pengemudi marah.
Makan dari Si pengemudi, akhirnya bisa menyadarkan Kiara dari acara shocknya.
Dengan gerakan kaku, Kiara mengangkat kepalanya untuk melihat Si pengemudi dan yang Ia lihat adalah seorang pria tampan dengan setelan kantoran rapih, serta wajah dingin dan emosi yang membuat Ia terkesiap.
"Heh .... Lu tuli ya ? Lu mau mati? kalau Lu mau mati, jangan bawa-bawa Gue. Mati aja sendiri kenapa nyusahin orang!" sentak Si pengemudi marah.
"Akh!!! Sial,"
Masih mengeluarkan makiannya Si pengemudi, yang ternyata adalah Dirga mencoba untuk menyentuh korban.
Ia merasa aneh dengan tingkah Orang yang hampir saja, menjadi korbannya.
Dirga pov
Nasib sial apa ini, Kenapa apes begini lagian kenapa nih cewek diem aja, Dia tuli atau bisu?
"Hei!!" seru Gue memanggil.
"Lu deng-
Belum sempet Gue melanjutkan kalimat Gue, Dia sudah menyela. Apalagi waktu Gue mau mencoba memegang bahunya, tangan Gue di tepi dengan kasar.
Dan entah kenapa, Gue nggak suka.
Dirga pov end
Normal pov on
"Maafkan Aku, Aku tidak sengaja Aku ... Aku ..." racau Kiara tidak jelas.
Kondisinya yang masih syok, membuat Kiara susah untuk menjelaskan keadaannya saat ini.
Bahkan kata-kata yang keluar dari bibirnya pun tidak tersusun dengan rapih, hanya gumaman random yang keluar dari bibirnya. dengan air mata menggenang di sudut matanya, Kiara mencoba untuk tenang dan menjelaskan letak kesalahanya
Dirga pov
Entah kenapa gumaman dari cewek yang hampir jadi korban Gue, membuat hati Gue terenyuh, apalagi di tambah air mata yang menggenang di sudut matanya.
"Kenapa Gue jadi kasian ya liatnya? kenapa perasaan ini merasa bersalah" batin Dirga.
Hatinya sakit, apalagi waktu tanganya di tepis kasar olehnya.
"Apa ada yang terluka?" tanya Dirga datar.
Ia ikut berjongkok, mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh cewek yang sedang terisak kecil.
"Sial, anak orang nangis!" batin Dirga khawatir.
Biasanya Dirga bukan orang yang menunjukan Rasa simpatinya kepada orang lain, apalagi dengan kejadian seperti ini.
Dirga Si dingin arogan, bertanya keadaan orang, yang jelas-jels bersalah?
"Sepertinya ada yang salah, dengan otak Gue," batin Dirga bingung.
"Hei, bisa berbicara kan?" tanya Dirga.
Hiks! Hiks!
"Ya Tuhan, kenapa masih nangis aja!!" batin Dirga gemas.
Suasana yang berbeda membuat Dirga sadar, Ia melihat sekitar yang mulai ramai dengan kerumunan pejalan kaki.
Tidak ingin menjadi sorotan, serta berita yang di konsumsi publik. Dirga membawa Kiara masuk ke dalam mobilnya dan dengan suara yang terdengar dinginnya, Ia memerintahkan Kiara untuk masuk ke dalam mobil.
"Sebaiknya Lu masuk mobil dulu, kita ke rumah sakit obatin luka Lu dulu" ujar Dirga dingin.
Kemudian Ia lalu mengulurkan tangannya untuk membantu kiara berdiri.
Kiara yang masih menunduk dengan tangisan kecilnya, mengangkat wajahnya menatap orang di hadapannya.
Ketika melihat telapak tangan terulur di hadapannya, Ia mengernyit bingung masih memproses kejadian barusan.
Kelakuan Kiara membuat Dirga berdecak sebal, Ia mendengus saat uluran tangannya di abaikan begitu saja.
"Kita ke rumah sakit, lutut Lu berdarah. Lu mau nanti kaki Lu di amputasi? Kalau Gue sih bodo amat, kaki-kaki Lu ini!!" ujar Dirga santai. Memandang dengan alis terangkat sebelah, Ia menunggu respon dari Cewek di hadapannya.
"Tid ... Tidak mau, Aku tidak mau kaki Ku di amputasi!" balas Kiara polos.
Ia segera sadar dari acara syoknya, saat ada kalimat amputasi yang terdengar mengerikan.
"Ya sudah ayo kita ke rumah sakit dulu, nah pegang tangan Gue!" ujar Dirga datar. Berbeda sekali dengan isi hatinya, dengan tangan tetap terulur.
"Um!!!" gumam Kiara pelan. Akhirnya Ia menerima uluran tangan Dirga, yang di bales gengaman erat darinya.
"Halus!!" batin Dirga.
"Kenapa bisa senang gini?" Lanjutnya masih dalam batin.
Grep!
Dirga menyembunyikan senyumnya, karena kali ini Kiara tidak menampik dan menerima uluran tangannya.
Kemudian Dirga pun membantu Kiara berdiri, menuntun Kiara untuk duduk di samping kursi pengemudi.
Kagiatan aneh yang baru ini Ia lakukan, membuatnya mengernyit bingung merasa aneh dengan tingkahnya sendiri.
"Ada apa dengan Gue yah?" gumam Dirga. Lalu memasuki mobilnya, duduk di kursi kemudi dan tancap gas menuju rumah sakit.
\=\=\=\=
Apakah ini benang takdir nya kita saksikan kelanjutan nya di next episode ya guys
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 424 Episodes
Comments
Susilawati Dewi
ya jodohya sendiri
2021-04-07
2
Hans ZahwaMaulana
Jodoh takkan kmana dia akan menemukan bertemu dgn caranys
2020-09-26
1
Sept September
like
2020-08-10
0