Happy reading vrohh...
¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Kiara mengistirahatkan tubuhnya di kasur penginapannya.
Bukan hanya tubuhnya yang lelah, namun fikirannya pun ikutan lelah karena telpon dari Elisa.
Setelah mendengar cerita dari Elisa, Kiara kembali mengingat Dia, orang yang dulu pernah menjadi cerita indah.
Meski sudah berlalu lama, namun nyatanya Dia sampai sekarang menempati sudut hatinya. Walaupun, Dia sudah menyakiti dirinya terlalu dalam.
Kenangan pahit yang ingin Ia lupakan kembali muncul dalam fikiranya, membuatnya sedih dan kecewa di saat bersamaan.
"Please deh Ra! bukanya kamu udah janji tidak akan mengingat apapun tentang Dia," gumam Kiara Yang di tunjukan untuk dirinya sendiri
"Dia kembali Ra ... Kemarin Aku lihat Dia di Caffe tempat biasa kita santai"
Hanya itu yang di ingatnya, dari sekian banyak cerita Elisa tadi siang.
Kiara yakin satu-satunya Dia, yang Elisa maksud adalah Dia .
Siapa lagi!
Seseorang yang sudah seharusnya ada di lembaran lama dan tidak perlu di buka lagi.
Mencoba untuk berfikir positif, Kiara menarik nafas dan menyakini diri sendiri bahwa semua itu adalah luka lama, luka yang tidak akan ia ingat lagi.
"Apapun itu, yang lalu biarlah berlalu. Sekarang hanya ada Aku yang baru, tidak ada masa lalu!" gumam Kiara.
.
.
Dirga sedang dalam perjalanan pulang ke kota S, untuk menghadiri yang kata Mama tercintanya perjodohan wajib untuknya.
Di dalam benaknya, Dirga berharap bahwa perjodohan ini hanya mimpi buruknya, bahkan bila perlu batal karena Si calon istri kabur dan tidak menyetujui juga.
Memikirkan kemungkinan bahagia tersebut, membuat Dirga meghembuskan nafas ringan, lalu terbit sebuah senyum konyol karena pemikiran absurdnya.
"Ck .... Bodo amatlah yang penting ketemu, terus itu tinggal takut-takutin atau ancem tuh Cewek, biar Dia yang ngebatalin perjodohan ini" gumam Dirga cuek.
Ia tidak ambil pusing dengan kejadian yang akan terjadi nanti, baginya jalani yang ada masalah kedepannya bisa di atur lagi.
Sekilas bayangan seorang wanita muncul di fikirannya, membuat Ia geleng kepala.
Dirga teringat kembali tentang pertemuannya dengan wanita yang hampir di tabraknya.
"Kenapa Gue jadi kepikiran Dia ya?" gumam Dirga heran. Ia lalu mengendikan bahu acuh, berusaha melupakan sesuatu yang menurutnya kurang penting.
"Ck sial!" decak Dirga kesal.
Dirga di buat galau, hanya karena tidak sengaja teringat tentang wanita kemarin, yang membuat Ia membatalkan kunjungannya ke Restoran terkenal di kota Y.
"Apa-apaan ini, kenapa bayangan Dia selalu muncul sih?" gumam Dirga bingung.
"Wajahnya lumayan sih, bahkan cantik. Apalagi ekspresi kesalnya, kalau bisa bertemu lagi bisa nggak yah, Kami berkenalan?" gumam Dirga bertanya.
"Ah!!! Mikirin apa sih, masalah perjodohan saja masih belum jelas. Sudah memikirkan perkenalan segala macam, lagian belum tentu bisa ketemu lagi!" seru Dirga kesal sendiri.
Perjalanan dari kota Y Ke kota S, memakan waktu satu jam sepuluh menit menggunakan mobil, lebih cepat lima puluh menit daripada menggunakan Bus umum.
Mansion Wijaya
Pukul. 15:00. WKS
Akhirnya Sampailah Dirga di sebuah rumah megah, bangunan rumah bergaya Eropa dengan taman luas yang di penuhi dengan berbagai macam bunga.
Bangunan rumah yang paling cocok di sebut Mension tersebut, berjarak lima puluh meter dari gerbang depan.
Bangunan utama yang memiliki keamanan ketat, kolam renang berfasilitas lengkap, ruang Gym milik Dirga pribadi.
Serta memiliki taman bunga yang di rawat langsung oleh Sang Nyonya besar, Mama Putri wanita kesayangan Dirga.
Wanita yang melahirkan serta wanita nomor satu, di hati Dirga yang sekarang. Maklum saja terakhir kali Ia pacaran waktu Ia kuliah, itu juga harus kandas karena perselingkuhan.
Kini Dirga ada di parkiran luas mobil keluarga Wijaya, di sana telah berjejer rapih mobil dengan jenis berbeda-beda.
Dirga Memakirkan mobil lamborghini urus miliknya, mobil sport termahal di dunia dengan harga mencapai 14 miliar Salah satu mobil SUV termahal dan terbaru keluaran Lamborghini.
Mobil SUV dengan mesin V8 berkapasitas 4000 cc twin turbo yang bisa menghasilkan tenaga maksimal sampai 650 daya kuda pada putaran 6.000 rpm.
Sedangkan untuk torsi maksimum yang dapat dihasilkan sampai 850 newton meter.
melaju dari posisi diam sampai 100 km per jam, hanya dalam waktu 3,6 detik saja.
Dirga keluar mobil dengan santai, dan tak lupa menenteng bingkisan titipan Mama Putri yaitu Cake Red velvet, yang Ia beli di cafe langganan Mama Putri di kota Y.
Kota asal Mama Putri dulu, sedangkan sekarang Mama Putri ikut tinggal dengan Sang Suami Papa Hendri Mahesa Wijaya di kota S.
Ia berjalan dengan santai, memasuki Mansion di sambut oleh beberapa pembantu di Mansion.
"Selamat malam, Tuan muda!!" sapa mereka ramah.
"Hn," gumam Dirga.
"Mama ada Bi?" tanya Dirga datar.
"Di dalam bersama Tuan besar, Tuan muda!" balas salah satu pembantu ramah.
"Oke,"
Dirga melanjutkan lagi perjalanannya, ke arah ruang tamu. Di mana ada Mama dan Papa-nya, yang berbincang serius.
"Aku pulang!" seru Dirga datar.
Keduanya kompak menoleh ke arahnya, saat mendengar sapaan bernada datar darinya.
"Dirga sayang!" seru Putri. Ia segera berdiri dari duduknya, menuju Sang anak untuk di bawa kepelukannya.
Grep!
"Apa kabar sayang?" bisik Putri. Ia sangat merindukan Sang putra, Si dingin nan arogan tapi tampan. Anak kebanggaannya, putra semata wayangnya.
"Baik Mah, Mama sendiri?" balas Dirga. Ia tersenyum tipis, mengurai pelukan Sang mama untuk memberi salam kepada Sang papa.
"Siang pah!" sapa Dirga datar. Ia memandang ke arah Sang papa dengan datar, selalu seperti itu jika sudah bertemu dengan Hendri atau Papa dari Dirga.
"Hn!" sapa balik Hendri tak kalah datar. Membuat Dirga berdecih, kesal karena kesongongan Sang papa.
"Songong sekali!" batin Dirga tidak tahu diri.
"Ayok, duduk. Kita sedang membahas masalah perjodohan kamu, nanti malam kita bersama-sama pergi ke kediaman Wicaksono. Apa kamu paham sayang?" ujar Putri tidak terbantahkan.
Dirga menghela nafas, mengangguk pasrah menuai pekikan senang dari Sang mama.
"Ikutin dulu deh," batin Dirga mengalah.
\=\=\=\=\=
Ikutin terus ceritanya ya vrohhh
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 424 Episodes
Comments
Susilawati Dewi
bagus dirga
2021-04-07
2
Sept September
cemunguttt
2020-08-22
0
Եɾí
Songongnya turunan
2020-07-24
0