Happy reading guys...
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Setelah membereskan segala keperluan untuk acara(mari kita kabur) dari rumah, Kiara menulis sebuah surat yang akan menggemparkan Orang tua dan Kakeknya.
"Maafin Yaya yah semuanya, Yaya hanya ingin kebebasan dalam memilih," gumam Kiara sedih.
Ia pun membaca lagi isi surat yang tadi di tulisnya, setelah itu meletakkan di atas nakas beserta kunci mobil miliknya.
Waktu menunjukkan pukul. 23:00. WKS
Sudah terlalu larut, tapi Ia sama sekali tidak mengantuk. Ia masih ke fikiran akan sebab dan akibat, jika Ia menghindari perjodohan dengan cara kekanakan seperti ini.
"Huft ... Ya sudah lah, apa pun itu Aku harus hadapi. Semoga saja semua akan berakhir dengan indah!" gumam Kiara.
Setelahnya yang terdengar adalah dengkuran halus, dari bibir mungil Kiara.
Skip
Saat ini waktu menunjukkan Pukul 4 pagi.
Kiara sudah siap dengan tas jinjingnya,Ia membawa handphone dan dompet lalu terakhir memakai jaket kesayanganya.
Kiara jalan mengendap-endap, dari ujung atas tangga hingga bawah tangga. Berharap tidak ada mahluk hidup, yang ada di rumah menemukan Ia sedang bertingkah seperti maling yang takut ketahuan.
Setelah melewati banyak anak tangga, akhirnya sampai juga Kiara di bawah. Ia sekali lagi jalan mengendap-endap, dengan kepala menoleh ke arah kanan dan kiri hingga akhirnya sampai di pintu belakang rumah.
"Fyuhhhh ... Semoga di belakang rumah masih ada lubang rahasia yang dulu" gumam Kiara pelan, yang hanya di bisa di dengar olehnya sendiri
Kebetulan di belakang rumahnya adalah Hutan kecil yang menghubungkan langsung ke jalan raya utama, rumah Kiara sendiri masih di kelilingi oleh Hutan terawat milik keluarganya.
Dulu Sang Nenek sawaktu masih hidup, suka sekali menikmati udara segar khas pohon apalagi udara khas Hutan. Jadi Sang Kakek pun membuatkan hutan buatan, khusus untuk Sang Nenek agar bisa menikmati udara kesuksaannya.
"Nenek, maafin Yaya yah!" batin Kiara sedih.
Sesaat terbesit tentang Sang Nenek yang sudah tenang di surga, membuat Kiara merasakan perasaan sedih yang mendalam .
Neneknya lah yang selalu menemaninya di rumah, jika Mama dan Papanya sedang dalam perjalanan bisnis di luar Kota atau luar Negeri. Sebagai perwakilan dari Kakek, serta perusahaan.
Dan semenjak kematian Sang Nenek baru kemudian, Sang Mama memutuskan untuk tidak meninggalkan lagi Kiara kecil sendiri di rumah.
Kiara Menatap lagi ke arah belakang bangunan rumahnya, lalu menghela nafas dan berdoa, semoga Orang tua dan Kakeknya dapat mengerti keinginanya
"Maafkan Kiara Mah Semuanya, semoga kalian mengerti.Kiara melakukan ini untuk kebaikan kedepannya , Kiara sayang kalian,"
Gumam Kiara lirih. Sambil menahan perasaan sedih dan isakannya.
Kiara lalu mempercepat laju langkah kakinya dan berharap, semoga kedepannya tidak ada hal buruk terjadi.
Setelah melewati hutan dengan penuh perjuangan, akhirnya Kiara sampai di ujung hutan yang di batasi oleh dinding tinggi dua meter. Ia segera menuju lubang tempat dulu Ia sering melihat dunia luar, karena jujur saja Ia tidak akan keluar jika itu bukan untuk sekolah dan pergi bersama keluarga.
Tidak sampai separah itu, setidaknya saat Ia memasuki sekolah tingkat SMP Ia sudah bisa keluar bermain bersama Elisa.
Kiara berdiri di sebuah Halte, menunggu Bus yang akan mengantarnya ke Kota Y.
"Apakah ini masih terlalu subuh? Kenapa sepi sekali!" gumam Kiara takut.
Meski ada beberapa orang asing di sekitarnya, entah kenapa Ia merasa takut. Maklum saja, ini pertama kali Ia pergi dengan kendaraan umum.
Akhirnya Bus yang di tunggu datang, Ia segera bersiap mengangkat Koper miliknya. Kemudian mengambil tempat duduk di belakang, tepatnya di samping jendela.
Dengan Headset di kedua telinganya, Kiara menikmati perjalanannya dengan musik di Handphone miliknya.
Kota Y adalah kota yang bersebelahan dengan kota S, di sinilah sekarang Kiara berada. Tidak jauh dari kota tempat tinggalnya, Kiara hanya menempuh perjalanan 2 jam menggunakan Bus .
Sesampainya Ia di Halte Bus, ia Segera turun dan hal yang pertama di lakukannya adalah segera mencari tempat, untuk tinggalnya sementara.
"Oke, pertama-tama adalah mencari penginapan. Semangat!" seru Kiara dengan senyum kecil.
Kediamanan Wicaksono
Jam menunjukkan waktu 6 pagi.
Masih terlalu awal sebenarnya untuk membangunkan anak semata wayangnya, karena Kiara biasa bangun sendiri di pukul. 06.30 tepat sebagai rutinitasnya.
Tok! tok!
"Kiara sayang sudah bangun kah!" seru Sarah memanggil Kiara.
Sarah menunggu beberapa saat, namun Sang anak belum juga menyahuti panggilannya. kemudian Sarah mencoba mengetuk dan memanggil lagi.
Tok! Tok! Tok!
"Sayang, mama masuk yah!!!" seru Sarah sekali lagi.
Namun sayang, masih belum ada sahutan dari dalam.
Akhirnya Sarah membuka pintu, yang ternyata tidak di kunci. Kemudian Ia masuk untuk memeriksa, apa yang terjadi dengan Sang anak hingga tidak menyahuti panggilannya.
Sesampainya di dalam, Sarah Membuka tirai kamar lalu mengerutkan kening, karena tidak melihat penampakan anaknya.
Sarah pun memeriksa kedalam kamar mandi, tapi kosong adalah pemandangan yang Ia lihat.
"Kemana Kiara?" gumam Sarah bertanya.
Sarah mencoba untuk tidak panik, Ia mencoba untuk memanggil Sang suami.
Namun belum sempat memanggil Suaminya, Sarah lebih dulu melihat kertas di atas meja rias, tertimpah oleh kunci mobil Kiara.
Dengan tergesa Sarah berjalan menuju meja dan segera membaca isi tulisan di dalam surat.
"Astaga!!!"
kemudian teriakan memanggil Suami, serta Papa mertuanya lah yang terdengar setelahnya.
"Hubby! Papa!"
Kota Y
Sementara itu di kota Y, di tempat Kiara sekarang berada.
Di sebuah rumah kontrakan sederhana.
Terlihat Kiara sedang beristirahat tanpa tahu bahwa, di rumahnya sana Sang Mama sedang menangis,serta merasa kehilangan karena keegoisan dirinya , Papa serta kakeknya.
"Umhhh ..." gumam Kiara masih dalam keadaan tidur.
Tiba-tiba Kiara meringis entah karena apa.
Ia merasa sedih, di dalam mimpinya Ia melihat Sang Mama yang menangis.
"Mama, hiks!" gumam Kiara mengingau.
Mungkinkah Ia merasa bersalah atau Ia merasa jika keluarganya sedang mengkhawatirkan keadaannya, karena Ia berada di luar rumah tanpa pengawasan mereka.
####
Tunggu kelanjutannya yaaa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 424 Episodes
Comments
Susilawati Dewi
ya km yesel knp kabur
2021-04-07
1
Dian D'n Jell
hai kak...aku mampir di sini,baru nyampek lima kak baca dan like nya😆
nanti lg yah😉
2020-11-27
0
Kadek
lnjutkn kk
2020-07-14
0