Happy reading vrohh
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Keesokan harinya, Kiara berniat untuk menikmati suasana Desa Nuan.
Pagi hari yang cerah menyambut Kiara, hari pertama menginap Ia berada di desa ini.
Di restoran yang berada di dalam penginapan, ada Kiara duduk dengan di temani secangkir teh khas Desa nuan dan roti panggang isi coklat sebagai sarapan.
Kiara menikmati sarapannya, sambil di temani kicauan burung, suhu Desa Nuan sedikit dingin karena berada di daerah pegunungan.
Kiara sedikit kedinginan lalu Ia pun merapatkan jaketnya untuk menghangatkan tubuhnya.
"Dinginnya seperti di dalam kulkas, tapi segar sekali!" gumam Kiara senang.
Ia pun meminum teh hangatnya, sesekali melihat sekitar di mana tamu mulai berdatangan, mengambil tempat dan bercanda bersama teman dan orang semejanya.
"Berasa jadi anak hilang," gumam Kiara sedih.
Ia duduk sendiri, menikmati kesendiriannya.
"Sebaiknya Aku cepat menghabiskan sarapanku, Aku tidak sabar ingin mengunjungi tempat wisata di sini!" gumam Kiara senang.
Sedangkan di luar penginapan
Pak Teguh menunggu Kiara di depan lobby Penginapan Asri dengan melamun.
Ia menunggu Kiara sambil mengingat kembali pertemuannya dengan seorang, yang dikenalnya sebagai tangan kanan Direktur Wijaya.
"Pak Teguh, Bos menginginkan anda untuk menjaga Nyonya Kiara. Sampai beliau datang dan mengambil alih tugas Anda**!" jelas seorang yang di kenalnya bernama Dani.
Ia tahu jika Dani adalah tangan kanan kepercayaan Tuan Mudanya,sekaligus orang yang melaporkan segala informasi kepada Dirga.
"Tapi bagaimana dengan pekerjaan saya. Apakah saya akan tetap mendapat bayaran jika saya tidak bekerja?" tanya Ku saat itu.
"Tentu saja.... Selanjutnya Tuan Bos yang akan menyampaikan kepada anda apa yang harus anda lakukan"
Penjelasan terakhir dari Dani, membuat Ia penasaran dan khawatir dengan apa yang akan terjadi kedepannya.
Bagaimana pun Kiara adalah tamu yang jadi tanggung jawabnya, bagaimana kalau akan terjadi yang tidak di inginkan atau membahayakan keselamatan tamunya.
Sepanjang yang ia tahu Tuannya adalah seorang pria yang dingin kepada wanita, walau Tuannya tidak kejam seperti di drama yang sering istrinya lihat, namun tetap saja Ia merasa khawatir.
"Semoga saja, ini tidak seperti yang Aku fikirkan!" batin Pak Teguh berharap.
Pak Teguh tidak menyadari, jika ada seseorang di belakangnya karena Ia Sedang asyik melamun, tiba-tiba seseorang itu menepuk pundaknya pelan.
Puk!
"Astaga Nona Kiara ... Maafkan saya, tadi saya melamun!" seru Pak Teguh kaget.
Ia meruktuki diri sendiri yang ceroboh, sehingga tidak sadar sudah melamunkan hal yang akan terjadi.
"Bagaimana bisa, saya melamun di saat akan bekerja**!" batin Pak Teguh merasa bersalah.
Melihat respon lucu dari pemandu wisatanya, Kiara Terkikik geli lalu menjawab dengan santai permintaan maaf Pak Taguh.
"Hi-hi-hi ... Tidak apa-apa Pak Teguh, lagian masih pagi Bapak sudah melamun saja. Lagi ngelamunin apa sih Pak ?" tanya Kiara penasaran.
"Tidak ada Non, saya tidak melamunkan apa-apa," elak Pak Teguh. Untuk mengalihkan pembicaraan dan pertanyaan dari Sang Nona, Pak Teguh pun menjelaskan rencana rute perjalanan mereka hari ini.
"Ah!! Bagaimana kalau hari kita ke lereng gunung?" ujar Pak Teguh semangat.
"Lereng gunung Pak? Oke kita kesana!!" seru Kiara semangat. Ia mengangguk menyetujui, menampilkan raut wajah heboh yang membuat Pak Teguh menghela nafas lega.
"Iya, baik Non. Silakan non, masuk ke dalam!" seru Pak Teguh.
"Um!!"
Kiara dan Pak Teguh menaiki kereta kuda sebagai kendaraan mereka hari ini, karena rute Perjalanan hari ini akan sedikit jauh dari penginapan.
Tepatnya kepinggiran perbatasan Desa yaitu sebuah lereng gunung.
Di perjalanan ramai dengan kereta lain, membuat Kiara tambah semangat.Ternyata bukan hanya Kiara saja yang akan ke rute tersebut, tapi ada beberapa pengunjung juga yang akan kesana.
Sepanjang perjalanan menuju lereng gunung, Kiara asyik menikmati pemandangan alam sekitar. Mulai dari sungai besar di sepanjang kanan jalan, dan hamparan rumput indah serta persawahan di sebelah kiri jalan.
Kiara membawa kamera digitalnya, Ia juga mencoba mengabadikan setiap pemandangan tersebut.
Ia tidak henti hentinya berdecak kagum akan pesona alam Desa Nuan, Kiara akui ini adalah desa buatan yang sungguh sempurna, seperti Desa asli dengan segala isinya yang indah.
"Indah sekali!!" gumam Kiara senang.
Terbesit sedikit perasaan sedih karena tiba-tiba Kiara teringat mama, papa serta kakeknya.
"Andai saja mereka juga ada di sini," gumam Kiara.
Dalam hati Kiara berjanji, jika masalah perjodohan ini selesai sesuai harapanya ,Kiara akan mengajak mereka semua ke Desa Nuan untuk menikmati Suasana alam yang jauh dari polusi dan kebisingan serta kesibukan rutinitas mereka di Kota.
"Suatu hari, kita sama-sama datang ke sini yah Mah, Pah, Kakek, Elisa juga!"
Kiara tersenyum tipis, Ia yakin bahwa semua kejadian ini pasti akan ada akhir yang bahagia untuknya maupun keluarga yang di sayanginya.
Di perbatasan
Di dalam sebuah Mobil Lamborghini Urus berwarna merah, terdapat Dirga yang sedang menerima telepon dari Dani mengenai kondisi dan kegiatan yang sedang di lakukan oleh Kiara.
"Seperti itu?" tanya Dirga singkat.
"Sepertinya, Nona sangat suka dengan desa!"
"Hm!! Awas terus," perintah Dirga.
"Baik!"
Tut!
Dirga pun memutuskan sambungan teleponnya, meletakkan kembali Handphonenya di dashboard mobilnya.
"Sebentar lagi bertemu, tunggu aja cara Gue cari perhatian Dari Lu!" gumam Dirga senang.
Ia tidak sabar untuk cepat cepat sampai di Desa dan menjalankan Misi Pentingnya.
"Oke, Lets see Dear and showtime Baby ..." gumam Dirga seperti bisikan.
\=\=\=\=
Nah loh kira-kira ada yang tau tidak ni ya, apa sih sebenarnya rencana Si Dirga (devil ) Mahesa Wijaya ini?
Tunggu terus kelanjutanya ye!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 424 Episodes
Comments
Susilawati Dewi
apa yg akan dirga rencanakanya apakah akan membuat kiara jatuh hati pdya
2021-04-07
3
Leni
thor buat yang indah2 ya cerita nya jangan bikin nangis .
2020-07-14
0
Pim Pim
🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔
2020-06-22
0