Happy reading vrohh
¶¶¶¶¶¶¶¶
Keesokan harinya
Pukul 6 pagi, terlihat Dirga yang sedang berolahraga.Ia berlari-lari kecil, mengelilingi halaman penginapanya.
Udara dingin tidak membuatnya bermalas-malasan untuk berolah raga, sekitar 30 menit kemudian Dirga memutuskan untuk menyudahi larinya.
"Sepertinya sudah lama, tidak menikmati suasana santai seperti ini!" gumam Dirga. Ia menyeka keringat, yang mengalir di dahinya.
Dengan handuk kecil yang tersampir di lengan kursi, halaman penginapannya ia mengeringkan leher serta bagian tubuhnya yang berkeringat.
Merasa keringat di badannya sudah agak hilang, Dirga memutuskan untuk mandi terlebih dahulu baru kemudian sarapan.
Ia berjalan dengan santai, memasuki ruang tamu penginapan lalu naik ke lantai atas.
Ceklek!
Sesampainya Ia di dalam kamar, Ia Membuka dan melempar asal kaos polosnya ke keranjang cucian, lalu memasuki kamar mandi.
Guyuran air dari shower membahasi setiap centi tubuhnya, dada bidang dan perut dengan hiasan enam kotak terlihat pas dan sempurna di tubuh Dirga.
Inilah salah satu daya tarik dari seorang Dirga Mahesa Wijaya, bukan hanya memilik wajah rupawan, kulit putih, tubuh tegap.
Dengan lengan kakar memiliki bisepnya, mau pun ABS-nya yang terlihat pas tidak berlebihan.
Lalu kalau di tanya tentang nilai akademiknya, jangan heran nilai sempurna lah yang akan kalian lihat, jika mengintip setiap lembar laporan dari penilaian miliknya.
Belum lagi Dirga adalah penerus dari Perusahaan Wijaya maka sempurna lah sosok Dirga Mahesa Wijaya ini.
Namun yang namanya manusia pasti tidak ada yang sempurna, maka Dirga pun demikian.
Lalu apakah kekurangan Dirga?Nanti kalian juga akan tahu.
Tapi tetap saja untuk para fansnya,Dirga adalah pangeran impian di negeri dongeng dengan segala kesempurnaan-nya.
Oke kita tinggalkan dirga dan segala macam kegiatanya saat ini, karena Saya nggak mau khilaf ngintip Dirga yang lagi mandi wkwkwk.
Di tempat lainnya
Di dalam kamar penginapannya, tepatnya di atas ranjang dengan manusia tertutup selimut, ada Kiara yang saat ini masih bergelung cantik seperti kucing diatas ranjangnya.
Udara dingin pagi ini membuat Kiara tertidur pulas, biasanya jika di rumah Ia bangun pukul 6 atau pukul 7 pagi, karena Ia harus bekerja.
Namun jika sedang libur dan dalam mode mager (malas gerak) maka Ia akan bangun sesuka hatinya.
Cahaya matahari yang mengintip dari celah hordeng, membuat Kiara membuka mata perlahan
Kedip! Kedip! Kedip!
Mata Kiara berkedip beberapa kali, Ia membiasakan sinar matahari yang masuk di retina matanya.
"Umhh!!!" gumam Kiara dengan mata sayu.
"Sudah pagi?" Gumamnya bertanya.
Ia merenggangkan tubuhnya, lalu bangun dari ranjangnya menuju jendela dan membuka hordeng kamarnya.
Hal yang pertama Ia lihat adalah langit yang cerah, lalu turun sedikit kebawah Ia melihat halaman belakang penginapan yang terdiri dari taman tempat duduk santai dan sebuah rumah sederhana.
"Penginapan juga?" gumam Kiara bertanya.
"Besar juga!!" Lanjutnya takjub.
Kiara baru ini memperhatikan bagian luar dari kamarnya, kemarin Ia terlalu semangat hingga tidak sabar dan tidak memperhatikan apa yang ada di sekitar penginapan.
"Mandi dulu," gumam Kiara palan. Ia menuju lemari dan mengambil pakaian, lalu berjalan dengan langkah ringan ke arah kamar mandi.
Kiara melakukan ritualnya sebelum memulai aktivitasnya hari ini, lalu satu jam kemudian Kiara selesai dan siap turun ke Lobby penginapan.
Sesampainya di bawah Kiara menuju ke restoran penginapan untuk sarapan terlebih dahulu.
Hari ini Kiara memilih sarapan segelas susu dan omelet isi daging dan tomat di taburi parutan keju, pagi ini tempat Kiara sarapan lebih ramai dari kemarin
"Sepertinya pengunjung bertambah ramai hari ini," batin Kiara penasaran. Ia mengangkat bahu acuh kemudian melanjutkan sarapan yang tertunda, sambil di temani oleh musik dari galeri musik Handphonenya, melalui Headset yang selalu menjadi teman perjalanannya.
Alunan lagu enerjik dari Negeri gingseng menemani Kiara sampai Ia menyelesaikan sarapannya.
Di saat bersamaan
Di depan pintu penginapan Asri, telah menunggu seorang pria yang akan menjadi pemandu Kiara berkeliling Desa Nuan.
Tubuhnya membelakangi pintu, sehingga hanya bahu tegap lah yang terlihat.
Kiara yang sudah menyelesaikan sarapannya segera keluar, hendak menemui Pak Teguh.
Seperti biasa Ia dengan semangat berjalan, menuju tempat Pak Teguh biasa menunggu.
"Loh, kok tidak ada?" gumam Kiara heran.
Ia menolehkan kepalanya ke kanan dan kiri, untuk mencari pemandunya hari ini,tetapi sayang Ia tidak dapat menemukannya.
Kiara tidak sadar jika Ia di perhatikan oleh seseorang di belakangnya, Kemudian tepukan di bahunya membuat Ia menengok kebelakang dan seketika Ia kaget dengan apa yang di lihatnya.
"Astaga!!!"
\=\=\=\=\=
Kira kira siapa ya yang membuat kiara kaget sampe segitunya ya????
Terus ikuti cerita nya dan jangan lupa jempol nya yaaaa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 424 Episodes
Comments
Susilawati Dewi
ya dirga siapa lagi yg mau jd pemandu untuk calonya
2021-04-07
2
Pim Pim
hhhhh....roti sobeknya
2020-06-22
0
Tara lestari
Jadi halu liat otot perut dirga
2020-06-10
0