Happy reading guys...
\=\=\=\=
Di sebuah Bar terkenal, di daerah S bernama Bar Galaxy. Terdapat tiga orang Pria tampan sedang mengobrol serius.
Walaupun bukan dalam konteks serius sesungguhnya. Dirga walaupun masih menampilkan wajah super flatnya, namun di dalam hati sudah mencak-mencak karena ulah kedua sahabatnya.
Bagaimana tidak kesal, jika Raka salah satu sahabatnya sedang menertawakanya. Karena Ia tidak sengaja cerita tentang perjodohannya kepada mereka berdua.
"Sialan, kalau tahu jadi begini. Mending nggak usah kemari**!" batin Dirga kesal.
Niat hati ingin meredakan moodnya yang down, malah semakin down karena Si tengil Raka. Yang dari dulu selalu punya cara membuatnya kesal, walau hanya dengan melihat seringai mengejeknya.
Masih ketawa ngekek, Raka memukul meja. Karena Ia menganggap Dirga, salah satu pria tampan sejuta umat harus mendapat Isteri melalui perjodohan. Memikirkannya saja Ia sudah susah untuk menahan tawanya
"Khi-khi-khii!!!"
kikikan Raka masih menggema, di ruangan VIP yang di khusukan untuk mereka bertiga, bahkan menahan pun Raka tidak perlu susah payah menyembunyikan kikikannya.
Baginya Dirga adalah mahluk Tuhan yang sempurna. Karena memang Dia selama ini selalu menjadi mahluk sempurna, yang tidak bisa di jadikan bahan tertawaan.
Namun kali ini tuhan sedang berbaik hati. Membuat Sang Mr.Perfect kesal, sampai hampir keluar dari Flat Facenya .
Kesal dengan tingkah Sang sahabat, Dirga melempar kulit kacang yang berserakan ke wajah Raka sebagia bentuk kekesalannya.
"Shit .... Bisa berenti nggak Lu ,kampret!" umpat Dirga kesal ke arah Raka.
"Ka ... udahan ah, awas lu mati keselek," ujar Faro menasihati.
Faro sahabat yang satunya mencoba untuk menyelamatkan Raka, dari Mr. Perfect (devil) Dirga.
Karena dari pandangannya saat ini, Dirga sudah siap mengeluarkan sabit untuk menggorok leher, saat Raka terlalu santuy mentertawakan Dirga yang tadi tidak sengaja menceritakan masalahnya.
"Oke oke... Ehem!" Raka berdehem untuk meredakan kikikannya.
Sebelum mengatakan pendapatnya kepada Dirga, Ia terlebih dahulu menyusun kata paling indah. Agar Sahabat songongnya, bisa mengerti apa ucapan nggak bergunanya.
"Sebenarnya gini ya Ga, kalau cewek yang di jodohin sama Lu itu cantik sexy dan menggoda bukannya gak masalah ya? Hitung-hitung nyenengin orang tua trus dapat bonus. Tapi kalau yang di jodohin standar, biasa-biasa saja, anggep aja takdir. Berarti Tuhan mau Lu memperbaiki keturunan keluarganya calon istri Lu, ya gak Ro? " ujar Raka dengan sintingnya. Ia lalu meminta dukungan dari Faro, yang saat ini sedang menggeleng kepala ketika mendengar nasihat sinting untuk Dirga.
( Ck-ck-ck ... sahabat macam apa kau, duhai Raka )
"Anying Lu, Gak usah ngomong deh. Kalau ujung-ujungnya yang keluar dari mulut Lu, cuma nasihat nggak mutu!" balas Dirga kesal
Ia tidak habis fikir dengan sahabat edannya, kenapa kalau berbicara selalu tidak bermutu. Dan selalu membuatnya kesal bukan main, apalagi kikikan senang masih saja terdengar di telinganya.
"Sialan, dasar kampret!" batin Dirga kesal.
"Gini deh Ga, kalo menurut Gue ini kan baru rencana. Gimana kalau lu ketemu dulu aja sama calon Lu, trus Lu diskusiin dengan itu cewek. Kasih tahu deh, Kalau Lu sebenarnya nggak setuju. Jadi kalau Dia ngerti apa yang Lu sampein dan Dia bisa di ajak Kerja sama, kan otomatis perjodohannya gak jadi? " ujar Faro memberi saran Faro bijak.
Emang ya menurut Dirga, Faro Wardhana adalah satu-satunya sahabat yang bisa di ajak diskusi dan memberikan solusi terbaik. Nggak seperti Si tengil Raka, yang cuma bisa ngakak liat dia kesusahan.
Namun jangan salah, di saat-saat tertentu Raka bisa menjadi yang paling bisa di andalkan.
"Menurut Lu, bisa dengan cara begitu?" tanya Dirga tidak yakin.
"Kalau menurut Gue sih ya begitu, Lu kan bilang sendiri kalau ini masih rancana? Siapa tahu aja Calon yang akan di jodohin dengan Lu itu, cewek yang bisa di ajak kerja sama!" balas Faro santai.
"Iya Ga, kalau menurut Gue sih yah. Hadapi semuanya secara jantan dulu, masa laki-laki cemen!!" sahut Raka tetap reseh.
Sehingga membuat Dirga lagi-lagi melempar kulit kacang, ke arah Raka yang semakin terkekeh.
"Bercanda kali Ga, sensitif banget!" seru Raka di sela-sela kekehannya.
"Sialan Lu," balas Dirga namun ikut terkekeh.
Akhirnya Merekapun mulai serius, membahas soal langkah yang akan mereka lakukan untuk membuat perjodohan ini batal, tanpa harus menyakiti Sang Mama tercinta.
Dirga menyayangi Mamanya, membuat Sang Mama kecewa adalah hal terakhir dalam hidupnya.
Tapi Ia juga tidak ingin, kebebasannya dalam memilih di batasi.
Maka dari itu, Ia hanya berharap jika perjodohan ini hanya mimpi di dalam hidupnya dan ketika Ia bangun, semua akan kembali seperti semua.
"Mimip yang sangat indah, Haih!" batin Dirga pasrah.
Kenapa juga Sang Mama ikut campur masalah asmaranya, ingin melawan kok nggak tega yah.
Haihh!!!! Memikirkannya saja, Dirga sudah tidak tega, apalagi kalau sampai hati Sang Mama sakit.
(ck ck ck... Sungguh anak yang berbakti kepada Orang tua ya, Dirga tampan hehehe)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 424 Episodes
Comments
Susilawati Dewi
knp ga mau kan blm liat cewekya
2021-04-07
2
Sept September
Tak sengaja lewat depan rumah mu... 😂
2020-08-03
0
Եɾí
Seru thor.. Jadi semangat bacanya
2020-07-24
0