Happy reading beb....
¬¬¬¬¬¬¬¬
Penginapan Asri
Pak Teguh mengantar hingga Kiara sampai di depan penginapan, ia berterima kasih kepada Pak Teguh dan memasuki lobby penginapan dengan tangan menggeret koper miliknya.
Di depan meja Reseptionist, Kiara menunjukan bukti reservasi melalui Handphone dan segera di periksa oleh petugas.
"Silahkan nona Kiara, petugas Kami akan membantu anda membawa barang-barang yang anda bawa, selamat istirahat!" ujar Si Reseptionist ramah setelah selesai proses registrasi.
"Terima kasih!" balas Kiara ceria.
Ia antar oleh Bellboy menuju kamarnya, yang kebetulan ada di lantai dua menghadap depan belakang penginapan.
Ceklek!
Si Bellboy membukakan pintu kamar untuknya, kemudian meletakkan koper di samping tempat tidur.
"Apa masih ada yang perlu di bantu, Nona?" Tanyanya sopan.
"Tidak terima kasih!" balas Kiara ramah. Ia memberikan beberapa lembar uang, yang di tolak Dia sopan.
"Tax and servic sudah termasuk harga sewa kamar Nona, terima kasih!" ujarnya sopan.
"Saya tahu, tapi Saya memaksa!" ujar Kiara tegas.
Akhirnya Si Bellboy menerima dan undur diri dengan senyum di bibir.
Sesampainya di dalam kamar penginapan Asri, Kiara merebahkan sejenak tubuhnya di atas kasur empuk tersebut.
Kamar dengan desain interior bergaya modern ini, membuat Kiara nyaman.
Rupanya Desa Nuan sudah tercampur oleh gaya modern dari kota, namun masih melestarikan keindahan alam, itulah alasan kenapa Desa Nuan di sebut Desa buatan yang dilestarikan.
Menurut yang Ia baca, Desa ini memiliki beberapa Investor dari beberapa perusahaan terkenal di kota ini seperti Wijaya, Wiratmadja, Benedict, Sudirjo dan beberapa lainya serta di dukungan oleh pemerintah.
Melihat seberapa besarnya peluang mendapat keuntungan dari Desa ini, Kiara jadi berfikir untuk ikut berinvestasi di bidang pariwisata ini.
Namun Kiara masih belum mencakupnya, Ia masih merasa belum mampu untuk bersaing dengan perusahaan lainnya. Karena untuk bisa masuk kedalam jajaran Direksi pemegang saham di Desa Nuan , harus memiliki beberapa syarat yang belum tentu Ia bisa sanggupi. Maka dari itu Ia sudah bersyukur dengan apa yang Ia pegang saat ini.
Selain Penginapan Asri, masih ada penginapan lainya seperti Cendana dan Paradise.
Untuk fasilitas umum lainya juga ada beberapa yang sudah mendapat sentuhan modern dan beberapa masih tradisional, seperti kendaraan yang tadi Ia naiki.
Sehingga Desa ini tidak ada polusi udara maupun polusi suara, membuat suasana nyaman karena tidak berisik seperti di kota.
Setelah cukup istirahat dan mendapatkan tenaganya kembali, Kiara keluar dari kamar dan menuju lobby penginapan untuk menemui Pak Teguh, orang yang akan mendampinginya berkeliling desa.
"Selamat siang nona Kiara, apakah sudah siap untuk berkeliling?" tanya Pak Teguh setelah sampai di hadapan Kiara.
Dengan semangat Kiara membalas pertanyaan Pak Teguh, di ikuti senyum cerahnya.
"Siap Pak .... Oh ya Pak, untuk hari ini mungkin Aku mau keliling sekitar penginapan dulu. Hari sudah sore, besok pagi kita baru benar-benar akan berkeliling Desa,tidak apa-apa kan Pak?" tanya Kiara.
"Tidak masalah Nona,kapan pun Nona mau saya siap melayani dan menemani nona Kiara.Bagaimana kalau hari ini, kita ke salah satu tempat makan Khas Desa Nuan dulu? mungkin Nona lapar dari perjalanan jauh!" usul Pak Teguh semangat.
Setelah berfikir sejenak, Kiara akhirnya menyetujui usulan Pak Teguh karena memang Ia juga sudah merasa lapar
"Dari pagi sampe siang, aku cuma baru makan roti dan sekotak susu" batin Kiara.
"Oke Pak, kalau gitu makanan khas desa ini apa ya? " tanya Kiara .
"Desa Nuan memilik sungai besar, yang air-nya tidak pernah surut Nona dan ikan sungai adalah makanan Khas kami,kami juga memilik ikan khas bernama ikan nuan, maka dari itu Desa ini di sebut Desa Nuan" jelas Pak Teguh
"Wah benarkah!!Aku suka ikan ... Apakah rasa ikannya sangat lezat? "tanya Kiara heboh.
"Tentu saja Non, Dan bla-bla-bla ....
Percakapan mereka mengalir begitu saja, dengan sesekali berhenti untuk melihat sesuatu, yang menurut Kiara unik ataupun indah dan sebagainya.
.
.
Kantor Wijaya cabang kota Y
Di ruangannya saat ini, Dirga yang sedang memeriksa beberapa laporan di laptopnya terpaksa berhenti, karena mendengar handphonenya berdering
"Hmm?" gumam Dirga setelah menekan tombol hijau.
"Tuan Dirga maaf mengganggu, Saya sudah mendapat laporan dari bawahan Saya"
"Hm ... Katakan" jawab Dirga tidak sabar.
"Nona Kiara sekarang sedang berada di Desa Nuan , tepatnya di penginapan asri, hari ini Nona baru sampai dan akan menginap beberapa hari kedepan"
Mendengar penjelasan dari anak buahnya, senyum kecil terbit di bibirnya.
"Bagus .... Jadi siapa pemandunya?" tanya Dirga.
"Pak Teguh ... Lalu apa langkah selanjutnya Tuan?"
"Temui Pak Teguh dan beritahu Dia apa yang harus di lakukannya, jaga Wanitaku dengan baik dan selanjutnya biar Aku yang urus" perintah Dirga ke pada Si penelpon
"Baik, Tuan Dirga"
"Hn!"
Sambungan telepon di putus oleh Dirga , Ia tersenyum misterius, dirga memikirkan betapa indahnya beberapa hari kedepan karena sebentar lagi rencananya akan terlaksana.
"Jadi nggak sabar bertemu lagi, kira-kira Dia masih inget nggak yah sama Gue?" gumam Dirga penasaran.
Ia mengingat lagi pertemuan mereka waktu itu, kejadian tidak di duga yang ternyata membuat Dia terus kepikiran.
"Apa Dia akan membuat hidup kelabu Gue berwarna? Semoga saja begitu," Lanjutnya bergumam.
Ia kemudian melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda, memeriksa lagi dengan teliti pekerjaan bawahannya sebelum Ia tanda tangani.
"Kenapa jadi seneng gini yah?" gumam Dirga heran.
Ia pun mengangkat bahu acuh, menggelengkan kepala menyingkirkan perasaan aneh dalam hatinya.
"Kiara yah!!! Tunggu Gue yah!" Bisiknya dengan senyum.
"Wait a moment Dear ... I come**! " lanjut Dirga bergumam dengan sinting.
\=\=\=\=
Kira kira apa ya rencana Dirga? untuk selanjutnya jangan lupa ikuti terus kisahnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 424 Episodes
Comments
Susilawati Dewi
dirga suka sm kiara
2021-04-07
2
Risma Agustien
senengnyaaa bisa nemu novel perjodohan yg gemessh dsn sweet gini
2020-09-21
0
Pim Pim
TOP BGT
2020-06-22
0