Selamat membaca...
\=\=\=\=
Memikirkan rencana perjodohan yang di rencanakan oleh Sang Kakek , Kiara sukses di buat manyun seharian.
Dokumen yang menumpuk minta di belai pun di acuhkanya.
Tok! tok!
Dari arah luar terdengar suara ketukan pintu, seperti seorang karyawan tempat Kiara bekerja ingin melaporkan sesuatu.
Sesuai perintah darinya, selain kepentingan yang mendesak Ia tidak ingin di ganggu hari ini.
"Masuk!" sahut Kiara dari dalam.
Kiara adalah sales marketing di sebuah Hotel, cabang anak perusahaan milik keluarganya.
Walaupun Dia adalah penerus Hotel ini, Kiara ingin mendapat posisi dengan kemampuanya sendiri.
Maka itu di waktu Papanya menawarkan Ia untuk jabatan sebagai manajer, Kiara menolak dan ingin memulai dari bawah, dengan alasan ingin di pandang oleh bawahan karena usaha sendiri.
Ceklek!
Pintu ruangan terbuka, di susul dengan salah satu Tim-nya di bagian marketing.
"Permisi Bu Kiara ada klien yang mau membicarakan tentang penyewaan Bangquet di Hall cendrawasih" jelas Seorang karyawan yang tadi mengetuk pintu.
"Oke ... Tolong kamu bawa tamunya ke ruangan meeting. Lalu siapkan minuman ...10 menit lagi Saya kesana" perintah Kiara yang langsung di laksanakan oleh Karyawan tersebut.
Karyawan itu meninggalkan ruangannya, untuk melaksanakan perintahnya.
Sedangkan Ia sendiri bersiap, memeriksa lagu formulir permintaan yang sudah di pelajarinya.
Kiara berjalan dengan langkah pasti, menuju ruang pertemuan.
Ia bersalaman dan menyambut Tamu dengan ramah, kemudian memulai pembahasan.
Isinya tidak jauh dari harapan yang menginginkan fasilitas dan Akomodasi.
Kiara mengangguk mengerti, mencatat setiap keinginan dari Orang yang akan menyewa Hall milik Hotel tempatnya bekerja.
"Baik, Kami sebisa mungkin akan melakukan yang terbaik!" ujar Kiara ramah.
"Iya!"
"Baiklah, apa ada yang mau di tambahkan?" tanya Kiara dengan senyum bisnis.
"Tidak ada," balas Klien ramah. Ia puas dengan segala penjelasan, yang di jelaskan oleh Kiara.
"Kalau gitu, pertemuannya sampai sini. Sampai bertemu di acara, Tuan Dilan!" ujar Kiara menutup pertemuan.
"Baik, terima kasih ibu Kiara!" balas Dilan puas.
"Terima kasih kembali!"
Kiara dan Dilan berjabat tangan, menandakan suksesnya pertemuan. Ia mengantar Kliennya hingga pintu ruang pertemuan, bibirnya tersenyum dengan badan sedikit membungkuk.
"Huft ... Selesai, saatnya yang lain," gumam Kiara pelan. Kemudian berbalik arah, untuk kembali ke ruanganya.
Setelah meeting dengan tamu, dan sukses dengan kerjasamanya. Kiara memutuskan untuk menyusun lagi rencana kabur dari rumah, yang sempat tertunda oleh dokumen serta meeting dadakan.
Niat hati ingin kabur apadaya, Kiara tetaplah seorang pegawai yang teladan yang memikirkan kerjasama dengan klien. Apalagi Hotel ini nantinya juga akan di teruskan olehnya.
"Hem ... Beberapa dokumen dan meeting sudah selesai, seharusnya bisa untuk di tinggal beberapa bulan. Lagian aku sudah menjelaskan kepada tim rencana untuk kedepannya" gumam Kiara setelah memeriksa pekerjaannya.
Sebenarnya Kiara tidaklah benar-benar ingin kabur dan menjadi cucu durhaka, namun Ia ingin kakeknya tahu. Bahwa Ia tidak setuju dengan rencana yang Kakeknya buat. Biar bagaimanapun Kiara sangat menyayangi Sang Kakek, Ia hanya ingin memiliki Suami yang Ia sukai dan cintai dengan tanpa paksaan.
"Semoga berhasil" gumam Kiara berharap.
Perusahaan Wijaya kota Y
Dirga Gilang Mahesa wijaya saat sedang tenggelam dengan dokumen, yang menumpuk di meja kantornya.
Ia mengerjakan dengan serius pekerjaan miliknya, yang setiap hari tidak ada habisnya.
Tapi sayang, fokusnya terganggu karena dering ponsel Mengganggu konsentrasi.
Mengangkat telepon tanpa melihat nomer penelpon, Ia mengernyit setelah mendengar suara Si penelpon yang ternyata adalah wanita yang selalu mengganggunya.
"Shit ... Seharusnya langsung Gue blokir ni nomer cewek," gumam Dirga dalam hati.
"Dirga sedang apa? Uhhhh Aku sangat merindukanmu ... "
Si wanita berbicara dengan suara imut. Tapi sayang bukannya mendapat respon, Dirga malah meraskan mual mendengarnya.
"Sudah selesai bicaranya? sebaiknya Lu gak usah telpon kalau nggak ada keperluan" balas Dirga datar.
Nada dingin adalah andalannya, jika ada yang mengganggu contohnya saja pertanyaan dari Si wanita.
Dirga di kenal oleh orang sebagai pribadi yang dingin dan arogan.
Baginya wanita adalah mahluk yang sangat merepotkan, kecuali mama tercintanya. Pria tampan incaran hampir semua mahluk hawa ini susah untuk di raih.
Terlebih oleh Si penelpon, belum sampai di jawab oleh Si wanita. Dirga lalu memutuskan panggilan secara sepihak dan membuat Ia mengumpat kembali karena ulah Si penelpon.
"Tuh cewek maunya apa? mungkin selama ini Gue kurang kasar nolaknya. Fu*k bikin bad mood aja!" umpat Dirga kesal sambil membanting pena di atas meja kerjanya .
Moodnya hancur, konsentrasi untuk mengerjakan pekerjaannya hilang.
Kemudian Dirga bangkit dan bejalan ke luar ruangan. Memutuskan untuk ergi ke sebuah Bar, milik sahabatnya untuk menghilangkan stres karna masalah perjodohan dan telpon dari Wanita yang menurutnya sangat mengganggu.
Dirga berjalan dengan langkah lebar, melewati bagitu saja setiap sapaan dari karyawannya.
Di parkiran khusus untuknya ada sebuah mobil kesayanganya, Yang selalu menemani dirinya kemana saja. Ia memasuki mobil Lamborghini merah tersebut, menutup pintu dengan debaman kecil.
Blam!
Menghidupkan mesin mobil dan melaju dengan kecepatan di atas rata-rata.
"Gue harus ganti nomor segera, Gue nggak mau di ganggu Cewek gila lag. Sialan, kenapa berasa jadi penjahat gini!" gumam Dirga kesal.
Ia mengendikkan bahunya acuh, kemudian melupakan masalah yang menurutnya tidak penting.
Sedangkan di kamar yang ternyata adalah kamar Si penelpon, terdengar suara bantingan kaca dan teriakan frustrasi. Karena lagi- lagi Dirga Sang pujaan hati, dengan tega memutuskan panggilan darinya.
"Sial .... Apa kurangnya Gue? Dirga mahesa lo bakal jadi milik Gue apapun caranya!"gumam si Wanita.
Smirk devil tampak di bibir Si wanita, saat mengingat jika sudah ada seseorang yang akan membantu dirinya, untuk mendapatkan Dirga.
"Oke, tunggu saja ini sayang, Kita akan bertemu lagi!" gumamnya senang.
Ia ingin memiliki Dirga, bukan hanya karena ketampanannya tapi juga untuk sesuatu yang hanya Dia sendiri tahu.
\=\=\=
Siapakah wanita tersebut dan apa yang sebenarnya akan terjadi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 424 Episodes
Comments
Susilawati Dewi
siapa wanita itu ya
2021-04-07
2
sherly Tan
l6lj7
6lk
l
lu
2021-02-14
0
Meidy Mangalengkang
visualnya
2020-11-28
0