Happy reading vrohh....
°°°°°°°°°°
"Astaga .... Apa ini maksudnya!" seru Fandi kaget.
Ia dan Sang papa atau juga Kakek dari Kiara, harus rela lari tergesa-gesa saat mendengar suara Sarah memanggilnya.
Ketika Ia sampai di kamar Sang anak kesayangan, Ia di buat terkejut setelah membaca surat yang isinya cukup membuat mereka serangan jantung.
Fandi bahkan sampai menggelang kepala frustrasi, atas kelakuan kekanakan yang di lakukan Kiara .
"Bagaimana ini Pah, apa yang harus kita lakukan?" tanya Sarah kepada Suaminya yaitu Fandi.
"Tidak tahu, Aku juga bingung Sarah!" seru Fandi bingung. Ia saja sampai pusing memikirkannya, apalagi menjawab pertanyaan Sang istri.
Sang Kakek yang dari tadi hanya memperhatikan dalam diam, akhirnya angkat bicara.
Ia merasa ini sudah di luar kehendak mereka.
"Tidak perlu Pertemuan akan tetap kita laksanakan. Kita jelaskan apa yang terjadi, walau apapun itu kita akan mengatasinya" sahut Bagus tenang.
Mendengar jawaban santai dari Sang Ayah, membuat Fandi sama sekali tidak tenang.
Bahkan Sarah harus terisak lagi, saat mendengar jawaban keras kepala Kakek dari Kiara.
Bagus tahu biar bagaimanapun, ini adalah tindakan yang paling nekat di ambil Kiara . Karena bagaimana pun situasi atau masalah yang terjadi, pasti Kiara akan hadapi dengan dewasa dan tidakan nekat Kiara kali ini menandakan, bahwa masalah ini sudah sangat keterlaluan.
Sarah tahu bahwa Kiara hanya ingin kebebasan untuk memilih, namun Papa Mertuanya adalah orang yang lebih keras kepala dari pada mereka berdua.
"Tapi Pah, lusa adalah pertemuan kedua keluarga. Bagaimana cara kita menjelaskannya?" tanya Fandi khawatir. Ia tau walaupun Ia memberikan komentar apapun jawabannya akan tetap sama.
"Hummm .... Aku tau, maka dari itu cukup kita jelaskan apa yang terjadi, biar bagaimapun perjodohan ini akan tetap terlaksana karena ini sudah di atur." jawab Kakek Bagus tetap pada pendirianya.
Sebenarnya Sang Kakek, walaupun di luar menampilkan wajah tenang. Namun di hatinya merasakn pukulan yang berat, bagaimana bisa cucu kesayanganya memiliki fikiran kekanakan seperti ini.
Dia tahu bahwa ini adalah salahnya yang memaksa untuk melakukan perjodohan ini, namun Ia pun tidak sampai hati untuk benar-benar memaksa .
Maka dari itu Ia bilang kepada anak mantunya suatu kebohongan, yang nantinya akan mereka ketahui juga
"Mungkin memang perjodohan ini harus di batalkan" batin Kakek Bagus sedih.
Rasa sayangnya kepada cucu tersayangnya meluluhkan kekeraspalaanya.
"Maafkan Aku temanku, sepertinya Aku tidak bisa melaksanakan janji kita dulu" batin Bagus bersalah.
Kota Y
Siang itu Dirga sedang mengunjungi salah satu anak cabang perusahaan di kota Y.
Dirga mengendarai Lamborghini miliknya dengan kecepatan sedang , kemudian parkir di tempat khususnya.
Di depannya berdiri dengan kokoh, bangunan gedung tempat karyawannya bekerja.
Ia turun dari mobilnya, kemudian berjalan menuju pintu masuk gedung perkantorannya.
Melangkah dengan pasti dan manampilkan wajah dingin, namun tegas dan berkarisma secara bersamaan, Dirga Mahesa Wijaya tetap menjadi sorotan untuk setiap karyawan wanita yang di lewatinya.
Bisik-bisik pun dia hiraukannya, berdengung layaknya lebah berkerumun dengan Ia sebagai pusatnya.
"Berisik sekali," batin Dirga sebal
"Selamat siang Pak Direktur!" sapa setiap karyawan yang di lewatinya dengan ramah, Dan Ia hanya menganggukan kepala sebagai balasan.
Sesampainya Ia di ruang kantornya, Manajer dari anak cabang Perusahaan menjelaskan keadaan Saham yang stabil, serta keuangan Perusahaan.
"Ini laporan untuk bulan kemarin, Pak Direktur. Silahkan di cek lagi," ujar Manager di depannya. Sambil mengulurkan berkas Map berwarna hijau, yang di terima Dirga segera.
"Hn!" gumam Dirga pelan.
Kemudian Dirga memeriksanya, sambil mendengarkan penjelasan di setiap lembaran laporan. Ia lebih suka jika ada penjelasan, di setiap apa yang di bacanya.
"Oke, kirim lewat E-mail laporan yang akan datang. Nanti biar Dani yang memeriksanya, apa kamu paham?" tanya Dirga datar.
"Baik Pak!" balas Manager tersebut.
Dirga tersenyum puas, karena kinerja Manager yang baik dan cekatan. Ia berfikir jika Ia tidak salah memilih manager di perusahaannya.
" Kerja bagus .... Kedepannya saya harap akan terus meningkat! " ujar Dirga datar.
Walaupun pujian yang di dengarnya bernada datar dan tidak berlebihan, namun Sang manager bangga karena di puji langsung oleh direktur mereka, yang terkenal pelit saat memberikan pujian
"Terima kasih, Pak Direktur!" balas Manager tersebut senang. Ia lalu membungkukan badan berulang ulang, sebagai ungkapan terima kasihnya.
"Hn!" balas Dirga singkat.
Setelah Meeting berakhir, Dirga berencana untuk pergi ke salah satu Restoran terkenal di Kota Y.
Dirga memasuki lagi mobil miliknya, sambil mendengarkan musik dari Handphonenya. Ia menikmati waktu senggangnya dengan santai, jika saja setiap hari Ia bisa berleha-leha Ia merasa dunia sungguh indah.
Di tengah perjalanan Mengendarai mobilnya, Dirga tidak sengaja menyerempet seorang pejalan kaki yang hendak menyebrang.
Ckiiittt!
Bunyi decitan dari ban mobil pun terdengar, untung saja Dirga mengerem mobilnya di waktu yang tepat.
Namun sayang, Si pejalan kaki itu shock dan terduduk di tengah jalan.
Suasana jalan yang ramai, membuat kejadian ini jadi sorotan.
Dengan kesal Dirga memukul stir kemudi seraya mengumpat.
"Shit ,Mau mati apa tuh orang!" ujar Dirga kesal.
Dirga lalu turun dari mobil dengan perasaan marah.
Sedangkan Si pejalan kaki yang masih shock, hanya mampu bersimpuh karena kakinya lemas.
Ia merasa hari ini adalah hari sialnya, Ia berfikir apa ini karmanya karena Ia melawan keluarganya? Entahlah ... Yang Ia tahu, saat ini Ia takut luar biasa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 424 Episodes
Comments
Susilawati Dewi
kiara yg mau di tabrak kayanya
2021-04-07
2
Aulia Nia
kiara yg di tabrak
2020-11-26
0
Sept September
jempollll
2020-08-11
0