Takdir Kedua Adriana

Takdir Kedua Adriana

Pasangan harmonis

Sayup-sayup sang fajar mulai terbit diiringi kumandang adzan subuh. Adriana mengerjapkan mata, mencoba bangun dari tidurnya untuk memenuhi kewajiban pada Illahi.

"Mas, bangun!" titah Adriana pada suaminya, yaitu Devin. Tangan mungil Adriana menggoyang-goyangkan bahu Devin untuk mengajak shollat subuh berjamaah seperti biasa.

"Hmmm masih ngantuk sayang." gumam Devin dalam keadaan mata masih terpejam. Tubuh Devin menggeliat, lalu meletakkan kepalanya di atas paha Adriana. Sudah menjadi kebiasaan buruk Devin tiap dibangunkan justru seenaknya ngusel di tubuh Adriana.

"Ayo bangun! Ambil wudhu! Sudah telat nih subuhnya." ujar Adriana sambil mengangkat kepala Devin di atas pahanya.

"Ihh... Mas susah banget ya kalau dibangunin." gerutu Adriana lagi. Wanita itu mulai sedikit kesal akan tingkah malas suaminya.

Cuppppp!

Tiba-tiba ciuman itu mendarat di kening Adriana. Rupanya Devin tahu kalau istrinya sudah mulai kesal.

"Istri Mas bawel banget nih." ujar Devin yang sudah bangkit dari tidur. Kemudian Devin mencubit hidung mancung Adriana, lalu beranjak ke toilet untuk mengambil air wudhu.

Akhirnya, mereka melaksanakan shollat subuh berjamaah. Kemudian Adriana menjabat tangan Devin, diciumnya punggung tangan Devin dengan penuh rasa hormat sebagai istri untuk suami.

•••

Tiba-tiba perut Adriana terasa mual. Entah kenapa beberapa hari ini Adriana sering merasakan mual di tiap pagi.

"Euuu... Euuu..." Adriana merasakan mual yang tak tertahankan. Ia berlari ke toilet akibat tak kuasa menahan mual, serta pening di kepalanya. Wajah Adriana pucat bercampur keringat dingin di dahinya.

"Sayang, kita ke dokter saja. Mas takut kamu kenapa-napa." ucap Devin yang ikut panik akan kondisi Adriana. Sebenarnya Adriana sudah merasakan tanda-tanda kehamilan. Namun, dia tidak ingin mengatakannya pada Devin sebelum Adriana memastikannya sendiri.

"Tidak usah Mas. Minum obat juga nanti sembuh." kilah Adriana yang menganggap enteng kondisi tubuhnya.

Devin menghela nafasnya dalam. Pria itu menyerah membujuk Adriana untuk pergi ke dokter. Kemudian Devin segera pergi ke dapur untuk membuatkan teh hangat tawar untuk Adriana, lalu memesan bubur ayam via online.

"Sayang gak usah ngantor dulu. Lihat wajah kamu pucat begini." ujar Devin yang masih menatap cemas wajah Adriana. Pria itu membelai dahi Adriana penuh sayang.

"Aku sudah enakan kok. Mas tenang saja, aku kuat ke kantor." Adriana masih berkilah di hadapan Devin. Adriana selalu lebih mementingkan urusan kantor dibandingkan kesehatannya sendiri.

"Kebiasaan! Lebih mengutamakan pekerjaan dari pada kesehatan sendiri." ucap Devin yang sedikit kesal akan sikap Adriana yang terlalu mementingkan pekerjaan.

"Projek desainku sudah deadline Mas. Kalau aku gak masuk nanti bisa berantakan." Adriana berusaha mengungkapkan alasannya yang masih ingin tetap pergi bekerja.

"Ya sudah. Tapi, Mas antar berangkatnya. Jangan bawa mobil sendiri!" tegas Devin yang masih takut akan kondisi istrinya. Kemudian Adriana menganggukkan kepala pertanda menuruti perintah Devin.

"Sun dulu dong!" ujar Devin sambil menunjuk pipi kanannya, berharap mendapatkan ciuman manja dari Adriana.

"Mesum!" pekik Adriana pada Devin. Wanita itu justru mencubit hidung mancung Devin dengan gemas.

"Sama istri sendiri kok mesum?" ucapan Devin berusaha menyudutkan Adriana.

Cupppp...

Ciuman dari Devin justru mendarat di pipi Adriana, membuat dirinya terkekeh malu-malu. Kemudian Adriana mencubit perut sixpack milik Devin dengan gaya manjanya di hadapan Devin.

•••

Mobil Devin sudah berada di depan kantor Permata Gallery. Devin segera turun dari mobil, lalu membukakan pintu mobil untuk istri tercintanya. Devin masih takut akan kondisi tubuh Adriana yang masih lemas.

"Mas aku kerja dulu ya. Mas hati-hati ke kantornya." ucap Adriana sebelum pamit dari Devin.

"Iya sayang. Jangan lupa diminum lagi obat mualnya. Jangan capek-capek! Selesai gak selesai, jam lima Mas jemput pulang." ucapan Devin sedikit mengancam Adriana. Ia takut Adriana akan lembur seperti biasanya.

"Iya. Ya sudah aku masuk dulu ya suamiku." ujar Adriana dengan seringai genitnya. Devinpun menganggukkan kepala diiringi senyum yang begitu manis untuk sang istri. Kemudian Adriana meraih tangan kanan Devin, mencium punggung tangan Devin sebelum dia memasuki kantor Permata Gallery.

Adriana memang sosok wanita karir berhijab yang begitu soleha sebagai istri. Banyak sekali lelaki yang iri pada Devin. Karena, Devin bisa mendapatkan wanita seperti Adriana. Tak terkecuali dengan sosok pria tinggi tegap yang baru saja turun dari mobil mewah di area parkir kantor Permata Gallery.

Interaksi sepasang suami istri antara Devin dan Adriana tadi tak luput dari pandangan lelaki yang usianya tidak beda jauh dengan Devin.

•••

"Pagi Pak Vian." sapa Adriana pada bos besar Permata Gallery. Tanpa Adriana ketahui pria tersebut sudah memperhatikan Adriana dari tadi, saat masih bersama Devin.

"Pagi Adriana." sahut Vian, bos besar di Permata Gallery.

"Adriana diantar suami berangkatnya ya?" tanya Vian sedikit mencoba basa-basi dengan Adriana.

"Iya Pak." jawab Adriana singkat, sementara Vian hanya tersenyum sesaat sambil menatap ke arah Adriana.

Di mata Vian, Adriana terlihat awet muda meski usianya sudah menginjak 27 tahun. Diam-diam Vian begitu kagum akan rumah tangga Adriana yang barusan dia lihat. Pemandangan suami istri yang terlihat harmonis di mata Vian saat melihat Adriana pamit pada Devin.

Jauh dalam lubuk hati Vian begitu mendambakan rumah tangganya seharmonis Adriana, sesoleha Adriana. Selama ini Vian tak pernah mendapatkan perlakuan seperti itu dari istrinya sendiri.

•••

Happy reading di novel pertamaku 😉

Terpopuler

Comments

Akbar M Sahid

Akbar M Sahid

dirfha

2021-11-03

1

Akbar M Sahid

Akbar M Sahid

082340960522

2021-11-03

1

Nurul Aini

Nurul Aini

up

2021-07-29

0

lihat semua
Episodes
1 Pasangan harmonis
2 Jesika Fransiska
3 Jesi telah terganti
4 Pertemuan pertama
5 Permintaan Hans
6 Kenapa harus aku?
7 Gak pantes buat lo!
8 Bertemu pria mabuk
9 Menguatkan Devin
10 Terpesona
11 Melepaskan hijab
12 Malam pertama
13 Kandungan lemah
14 Wanita yang selama ini dicari
15 Panggilan Dev
16 Siapa dia?
17 Tak semulus perjalanan karirnya
18 Kembalilah padaku
19 Ngidam
20 Wanita mahal
21 Hanya bentuk perhatian dokter
22 You're so sexy tonight
23 Kabar bahagia
24 Panggilan papah mamah
25 Ceraikan istrimu!
26 Permintaan Cika
27 Adriana Version
28 Mantan kekasihku
29 Profesional kerja yang harus terjaga
30 Adriana Larasati
31 Garis tangan yang berbeda
32 Ceraikan aku
33 Tante tantik
34 Mengulang dosa di masa lalu
35 Mulai berubah
36 Perhatian seorang Boss
37 Jangan pulang malam ini
38 Meeting bohongan
39 Istri dari Devin Aditya Pratama
40 Jangan membangun pernikahan di atas kebohongan
41 Tak mampu memberikan apa yang Jesi berikan
42 Jangan siakan Adriana
43 Handphone yang tertinggal part 1
44 Handphone yang tertinggal part 2
45 Tidak lebih dari seorang laki-laki pezina
46 Izinkan aku menjagamu
47 Kembalikan stabilitas perusahaan
48 Jangan panggil aku Ibu
49 Belajar Ikhlas
50 Bos baru
51 Panggilan Rana
52 Bosan jadi anak nakal
53 Mantan istri Devin Aditya Pratama
54 Mengingatkan masa lalu
55 Jangan jadikan dia alat balas dendam
56 Panggil aku Mas Tegar
57 Merindukannya
58 Apapun akan aku lakukan untukmu Rana
59 Berlian yang tergores
60 Kenali aku lebih jauh
61 Gak sabar halalin kamu
62 Bertemu teman lama
63 Golongan darah AB
64 Ketulusan Adriana
65 Rania
66 Dibutakan oleh pesona Jesi
67 Sepasang kekasih
68 Tak ingin menjadi wanita bodoh
69 Selamat tinggal Mas Tegar
70 Wanita berprinsip
71 Permintaan Rana
72 Hanya kamu
73 Pasangan serasi
74 Ancaman Tegar
75 Tidak ingin jauh darimu
76 Malaikat untukku
77 Jangan pernah ragukan cintaku
78 Janjiku pada Tuhan
79 Membawamu melayang part I
80 Membawamu melayang part II
81 Lelaki terhebatku
82 Tetaplah menjadi Rana ku
83 Pesan misterius
84 Lelaki beruntung
85 Say I Love You
86 Tamu tak diundang
87 Kecewa
88 I Love You Tegar Prasetya
89 Menikmati malam minggu
90 Pantas untuk bahagia
91 Menebus dosa di masa lalu
92 Itu bukan cinta
93 Berdamai dengan masa lalu
94 Pria di seberang sana
95 Depresi
96 Start again
97 Aku kecewa padamu Rana
98 Mimpi buruk itu hadir kembali
99 Mulai hilang
100 Menantu idaman
101 Tak sebrengsek itu
102 Teringat pesan Vian
103 Ingat janjiku pada Tuhan
104 Kamu, prioritas utama
105 Sepuluh hari
106 Takdir sulit dibaca
107 Obsesi Lena
108 Gelisah
109 Pantas untuk Adriana
110 Jangan coba menyakiti wanitaku
111 Bersatu demi Rana
112 Karena kebencian hanya merusak hati
113 Kita keluarga
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Pasangan harmonis
2
Jesika Fransiska
3
Jesi telah terganti
4
Pertemuan pertama
5
Permintaan Hans
6
Kenapa harus aku?
7
Gak pantes buat lo!
8
Bertemu pria mabuk
9
Menguatkan Devin
10
Terpesona
11
Melepaskan hijab
12
Malam pertama
13
Kandungan lemah
14
Wanita yang selama ini dicari
15
Panggilan Dev
16
Siapa dia?
17
Tak semulus perjalanan karirnya
18
Kembalilah padaku
19
Ngidam
20
Wanita mahal
21
Hanya bentuk perhatian dokter
22
You're so sexy tonight
23
Kabar bahagia
24
Panggilan papah mamah
25
Ceraikan istrimu!
26
Permintaan Cika
27
Adriana Version
28
Mantan kekasihku
29
Profesional kerja yang harus terjaga
30
Adriana Larasati
31
Garis tangan yang berbeda
32
Ceraikan aku
33
Tante tantik
34
Mengulang dosa di masa lalu
35
Mulai berubah
36
Perhatian seorang Boss
37
Jangan pulang malam ini
38
Meeting bohongan
39
Istri dari Devin Aditya Pratama
40
Jangan membangun pernikahan di atas kebohongan
41
Tak mampu memberikan apa yang Jesi berikan
42
Jangan siakan Adriana
43
Handphone yang tertinggal part 1
44
Handphone yang tertinggal part 2
45
Tidak lebih dari seorang laki-laki pezina
46
Izinkan aku menjagamu
47
Kembalikan stabilitas perusahaan
48
Jangan panggil aku Ibu
49
Belajar Ikhlas
50
Bos baru
51
Panggilan Rana
52
Bosan jadi anak nakal
53
Mantan istri Devin Aditya Pratama
54
Mengingatkan masa lalu
55
Jangan jadikan dia alat balas dendam
56
Panggil aku Mas Tegar
57
Merindukannya
58
Apapun akan aku lakukan untukmu Rana
59
Berlian yang tergores
60
Kenali aku lebih jauh
61
Gak sabar halalin kamu
62
Bertemu teman lama
63
Golongan darah AB
64
Ketulusan Adriana
65
Rania
66
Dibutakan oleh pesona Jesi
67
Sepasang kekasih
68
Tak ingin menjadi wanita bodoh
69
Selamat tinggal Mas Tegar
70
Wanita berprinsip
71
Permintaan Rana
72
Hanya kamu
73
Pasangan serasi
74
Ancaman Tegar
75
Tidak ingin jauh darimu
76
Malaikat untukku
77
Jangan pernah ragukan cintaku
78
Janjiku pada Tuhan
79
Membawamu melayang part I
80
Membawamu melayang part II
81
Lelaki terhebatku
82
Tetaplah menjadi Rana ku
83
Pesan misterius
84
Lelaki beruntung
85
Say I Love You
86
Tamu tak diundang
87
Kecewa
88
I Love You Tegar Prasetya
89
Menikmati malam minggu
90
Pantas untuk bahagia
91
Menebus dosa di masa lalu
92
Itu bukan cinta
93
Berdamai dengan masa lalu
94
Pria di seberang sana
95
Depresi
96
Start again
97
Aku kecewa padamu Rana
98
Mimpi buruk itu hadir kembali
99
Mulai hilang
100
Menantu idaman
101
Tak sebrengsek itu
102
Teringat pesan Vian
103
Ingat janjiku pada Tuhan
104
Kamu, prioritas utama
105
Sepuluh hari
106
Takdir sulit dibaca
107
Obsesi Lena
108
Gelisah
109
Pantas untuk Adriana
110
Jangan coba menyakiti wanitaku
111
Bersatu demi Rana
112
Karena kebencian hanya merusak hati
113
Kita keluarga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!