Siapa dia?

Suasana pagi yang disambut dengan mendung, namun suasana hati Adriana sudah tak semendung kemarin. Adriana sudah melupakan kecurigaan dirinya terhadap Devin.

Segala pemikiran negatif berusaha Adriana tepiskan. Devin sudah cukup pandai untuk meyakinkan hati Adriana kembali, karena Devin pun sudah menutup nama Jesi di hatinya. Hanya saja kini Jesi kembali, Jesi pasti akan menuntut janji Devin dan pertanggung jawaban Devin.

"Pagi Adriana. . ."

Selly menyapa dengan riang saat langkahnya melewati meja Adriana. Wanita satu ini selalu centil dengan gayanya.

"Pagi juga Selly. . ."

Sahut Adriana yang tak kalah ramahnya dengan Selly.

Adriana melangkah tergesa-gesa menuju toilet. Dia tak kuasa menahan mual di jam-jam pagi yang selalu menyiksa tubuhnya.

Melihat reaksi Adriana barusan membuat Selly merasa kebingungan melihat Adriana yang berlari dengan tangan menutupi mulutnya.

"Adriana pasti hamil."

Gumam Selly masih memikirkan kondisi partner kerjanya.

Wajah Adriana pucat pasi dengan keringat dingin di dahinya. Adriana melangkah menuju meja kerjanya dengan langkah gontai menahan rasa lemas.

"Adriana, apa lo sudah coba testpeck?"

Selly semakin penasaran akan kondisi Adriana.

"Sudah Sell."

Jawab Adriana polos, kemudian dahi Selly mengernyit seakan meminta jawaban Adriana selanjutnya.

"Gue hamil. Kandungan gue sudah memasuki minggu ke empat Sell."

Mendengar ucapan Adriana barusan membuat Selly segera bangkit dari duduknya, kemudian memeluk rekan kerjanya yang sudah bertahun-tahun menjadi sahabat baik untuk Selly.

"Selamat ya sahabatku, bentar lagi lo jadi ibu."

Ucap Selly sambil memeluk bahu Adriana.

"Iya Sell, terimakasih ya."

"Devin pastinya sudah tahu dong tentang kehamilan lo."

Selly mencoba memastikan lagi pada Adriana, sementara Adriana hanya menggelengkan kepalanya.

"Aneh benget sih lo! Masa bapaknya gak dikasih tahu."

Selly sangat geram akan sikap Adriana yang tidak langsung memberitahukan kehamilannya pada sang suami.

"Udah deh gak usah bawel, cepetan balik kerja, nanti ketahuan Pak Vian diomelin tahu rasa."

Adriana mencoba mengalihkan perhatian Selly tentang Devin. Dia tidak ingin membahas tentang Devin yang belum mengetahui kandungannya. Adriana masih menunggu waktu yang tepat untuk memberitahukan kepada Devin, dan menurutnya saat ini bukanlah waktu yang tepat bagi Adriana untuk memberitahukan pada Devin setelah dia melihat pesan whatsapp Jesika di handphone Devin.

•••

Tiba-tiba pesawat telpon di samping Adriana berdering. Wanita itu pun segera mengangkat gagang telpon.

"Selamat siang dengan Adriana, ada yang bisa dibantu?"

Jawaban yang sangat khas di kantor Adriana saat mengangkat gagang telpon.

"Adriana tolong ke ruangan saya sekarang."

Suara yang sedikit serak dan tidak asing lagi di telinga Adriana, dapat Adriana pastikan kalau itu suara Vian sang boss besar di kantor Permata Gallery.

Adriana pun bangkit dari kursi kerjanya, langkahnya langsung menuju ruangan Vian yang terletak di lantai tujuh.

Tok tok tok.

Adriana mengetuk pintu ruangan Vian.

"Masuk!"

Sahut Vian dari dalam ruangannya, lalu Adriana membuka pintu tersebut.

"Adriana silahkan duduk."

Vian menyodorkan telapak tangannya ke arah kursi yang berhadapan dengan meja kerjanya.

"Pak Vian ada apa ya? Manggil saya ke ruangan bapak."

Tanya Adriana setelah berhasil duduk di hadapan Vian.

"Siang ini kita akan menerima projek baru dari salah satu owner perusahaan yang bergerak di bidang wisata."

Kata kita dari Vian membuat Adriana sedikit terkejut. Biasanya bosnya akan sepenuhnya mempercayakan masalah tekhnis pada Adriana tanpa ikut hadir dalam pertemuan klien.

"Apa bapak juga ikut menemui klien?"

Adriana memastikan pada Vian.

"Iyaps. Klien kali ini merupakan teman baik orang tua saya. Beliau bilang sekalian ingin bertemu dengan saya."

Jawab Vian mantap, lalu Adriana menganggukkan kepalanya pertanda setuju akan ajakan Vian.

"Ya sudah kamu siap-siap, saya tunggu di parkiran ya Adriana."

Adriana pun kembali ke ruangannya untuk mengambil tas tangan dan handphone miliknya. Dengan langkah cepat Adriana memasuki mobil Vian yang mulai melaju menuju restoran yang sudah direservasi oleh sekertaris Vian.

•••

Sekitar setengah jam perjalanan Vian mamasuki restoran bersama Adriana. Kedua bola matanya mencari sosok paruh baya yang akan menjadi klien perusahaannya.

Sosok laki-laki berpawakan sedikit tambun dan beruban melambaikan tangan pada Vian, seolah meminta Vian untuk mendekat ke arahnya.

"Om Frans."

Sapa Vian pada pria paruh baya tersebut, lalu Vian melangkah maju dan duduk berhadapan bersama Frans.

"Apa kabar nak Vian? Makin sukses saja kamu nak."

Ucap Frans memuji kematangan dan kemapanan Vian di usianya yang menginjak ke 32 tahun. Kemudian Vian menjabat tangan Frans penuh percaya diri.

"Sehat om?"

Pria gagah itu mencoba basa-basi dengan Frans.

"Alhamdulillah nak, ayo duduk."

Tangan pria paruh baya itu mempersilahkan Vian dan Adriana untuk duduk berhadapan dengannya.

"Istrimu cantik juga ya."

Frans memuji kecantikan Adriana, mengira Adriana adalah istri Vian. Wajar saja kalau Frans salah duga, karena dia sudah lama tak bertemu dengan keluarga Vian.

"Bukan om, ini staff saya yang akan merancang desain wisata om Frans. Namanya Adriana."

Frans terkekeh menahan malu akan mulutnya yang sudah berbicara lancang. Menurut pandangan Frans Vian sangat serasi bersanding dengan Adriana saat berjalan beriringan. Kemudian perbincangan dan negosiasi bisnis berjalan dengan lancar.

Sekitar satu jam percakapan akhirnya Frans memohon pamit pada Vian dan juga Adriana. Frans lebih dulu meninggalkan mereka berdua di restoran.

Mata Vian membulat terkejut saat melihat sosok pria yang cukup dia kenal tengah menikmati makan siang bersama seorang wanita. Wanita itu bergelayut manja di lengan pria tersebut.

"Adriana."

Vian menatap Adriana serius, jemarinya meraih tangan Adriana untuk menguatkan Adriana.

"Bukannya itu suamimu?"

Tanya Vian memastikan kalau pria yang dilihatnya itu adalah Devin yang tidak lain suami Adriana.

••••

Episodes
1 Pasangan harmonis
2 Jesika Fransiska
3 Jesi telah terganti
4 Pertemuan pertama
5 Permintaan Hans
6 Kenapa harus aku?
7 Gak pantes buat lo!
8 Bertemu pria mabuk
9 Menguatkan Devin
10 Terpesona
11 Melepaskan hijab
12 Malam pertama
13 Kandungan lemah
14 Wanita yang selama ini dicari
15 Panggilan Dev
16 Siapa dia?
17 Tak semulus perjalanan karirnya
18 Kembalilah padaku
19 Ngidam
20 Wanita mahal
21 Hanya bentuk perhatian dokter
22 You're so sexy tonight
23 Kabar bahagia
24 Panggilan papah mamah
25 Ceraikan istrimu!
26 Permintaan Cika
27 Adriana Version
28 Mantan kekasihku
29 Profesional kerja yang harus terjaga
30 Adriana Larasati
31 Garis tangan yang berbeda
32 Ceraikan aku
33 Tante tantik
34 Mengulang dosa di masa lalu
35 Mulai berubah
36 Perhatian seorang Boss
37 Jangan pulang malam ini
38 Meeting bohongan
39 Istri dari Devin Aditya Pratama
40 Jangan membangun pernikahan di atas kebohongan
41 Tak mampu memberikan apa yang Jesi berikan
42 Jangan siakan Adriana
43 Handphone yang tertinggal part 1
44 Handphone yang tertinggal part 2
45 Tidak lebih dari seorang laki-laki pezina
46 Izinkan aku menjagamu
47 Kembalikan stabilitas perusahaan
48 Jangan panggil aku Ibu
49 Belajar Ikhlas
50 Bos baru
51 Panggilan Rana
52 Bosan jadi anak nakal
53 Mantan istri Devin Aditya Pratama
54 Mengingatkan masa lalu
55 Jangan jadikan dia alat balas dendam
56 Panggil aku Mas Tegar
57 Merindukannya
58 Apapun akan aku lakukan untukmu Rana
59 Berlian yang tergores
60 Kenali aku lebih jauh
61 Gak sabar halalin kamu
62 Bertemu teman lama
63 Golongan darah AB
64 Ketulusan Adriana
65 Rania
66 Dibutakan oleh pesona Jesi
67 Sepasang kekasih
68 Tak ingin menjadi wanita bodoh
69 Selamat tinggal Mas Tegar
70 Wanita berprinsip
71 Permintaan Rana
72 Hanya kamu
73 Pasangan serasi
74 Ancaman Tegar
75 Tidak ingin jauh darimu
76 Malaikat untukku
77 Jangan pernah ragukan cintaku
78 Janjiku pada Tuhan
79 Membawamu melayang part I
80 Membawamu melayang part II
81 Lelaki terhebatku
82 Tetaplah menjadi Rana ku
83 Pesan misterius
84 Lelaki beruntung
85 Say I Love You
86 Tamu tak diundang
87 Kecewa
88 I Love You Tegar Prasetya
89 Menikmati malam minggu
90 Pantas untuk bahagia
91 Menebus dosa di masa lalu
92 Itu bukan cinta
93 Berdamai dengan masa lalu
94 Pria di seberang sana
95 Depresi
96 Start again
97 Aku kecewa padamu Rana
98 Mimpi buruk itu hadir kembali
99 Mulai hilang
100 Menantu idaman
101 Tak sebrengsek itu
102 Teringat pesan Vian
103 Ingat janjiku pada Tuhan
104 Kamu, prioritas utama
105 Sepuluh hari
106 Takdir sulit dibaca
107 Obsesi Lena
108 Gelisah
109 Pantas untuk Adriana
110 Jangan coba menyakiti wanitaku
111 Bersatu demi Rana
112 Karena kebencian hanya merusak hati
113 Kita keluarga
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Pasangan harmonis
2
Jesika Fransiska
3
Jesi telah terganti
4
Pertemuan pertama
5
Permintaan Hans
6
Kenapa harus aku?
7
Gak pantes buat lo!
8
Bertemu pria mabuk
9
Menguatkan Devin
10
Terpesona
11
Melepaskan hijab
12
Malam pertama
13
Kandungan lemah
14
Wanita yang selama ini dicari
15
Panggilan Dev
16
Siapa dia?
17
Tak semulus perjalanan karirnya
18
Kembalilah padaku
19
Ngidam
20
Wanita mahal
21
Hanya bentuk perhatian dokter
22
You're so sexy tonight
23
Kabar bahagia
24
Panggilan papah mamah
25
Ceraikan istrimu!
26
Permintaan Cika
27
Adriana Version
28
Mantan kekasihku
29
Profesional kerja yang harus terjaga
30
Adriana Larasati
31
Garis tangan yang berbeda
32
Ceraikan aku
33
Tante tantik
34
Mengulang dosa di masa lalu
35
Mulai berubah
36
Perhatian seorang Boss
37
Jangan pulang malam ini
38
Meeting bohongan
39
Istri dari Devin Aditya Pratama
40
Jangan membangun pernikahan di atas kebohongan
41
Tak mampu memberikan apa yang Jesi berikan
42
Jangan siakan Adriana
43
Handphone yang tertinggal part 1
44
Handphone yang tertinggal part 2
45
Tidak lebih dari seorang laki-laki pezina
46
Izinkan aku menjagamu
47
Kembalikan stabilitas perusahaan
48
Jangan panggil aku Ibu
49
Belajar Ikhlas
50
Bos baru
51
Panggilan Rana
52
Bosan jadi anak nakal
53
Mantan istri Devin Aditya Pratama
54
Mengingatkan masa lalu
55
Jangan jadikan dia alat balas dendam
56
Panggil aku Mas Tegar
57
Merindukannya
58
Apapun akan aku lakukan untukmu Rana
59
Berlian yang tergores
60
Kenali aku lebih jauh
61
Gak sabar halalin kamu
62
Bertemu teman lama
63
Golongan darah AB
64
Ketulusan Adriana
65
Rania
66
Dibutakan oleh pesona Jesi
67
Sepasang kekasih
68
Tak ingin menjadi wanita bodoh
69
Selamat tinggal Mas Tegar
70
Wanita berprinsip
71
Permintaan Rana
72
Hanya kamu
73
Pasangan serasi
74
Ancaman Tegar
75
Tidak ingin jauh darimu
76
Malaikat untukku
77
Jangan pernah ragukan cintaku
78
Janjiku pada Tuhan
79
Membawamu melayang part I
80
Membawamu melayang part II
81
Lelaki terhebatku
82
Tetaplah menjadi Rana ku
83
Pesan misterius
84
Lelaki beruntung
85
Say I Love You
86
Tamu tak diundang
87
Kecewa
88
I Love You Tegar Prasetya
89
Menikmati malam minggu
90
Pantas untuk bahagia
91
Menebus dosa di masa lalu
92
Itu bukan cinta
93
Berdamai dengan masa lalu
94
Pria di seberang sana
95
Depresi
96
Start again
97
Aku kecewa padamu Rana
98
Mimpi buruk itu hadir kembali
99
Mulai hilang
100
Menantu idaman
101
Tak sebrengsek itu
102
Teringat pesan Vian
103
Ingat janjiku pada Tuhan
104
Kamu, prioritas utama
105
Sepuluh hari
106
Takdir sulit dibaca
107
Obsesi Lena
108
Gelisah
109
Pantas untuk Adriana
110
Jangan coba menyakiti wanitaku
111
Bersatu demi Rana
112
Karena kebencian hanya merusak hati
113
Kita keluarga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!