Kembalilah padaku

"Assalamualaikum. . ."

Devin mengetuk pintu rumahnya. Dia yakin Adriana sudah pulang setelah melihat mobil milik sang istri sudah terparkir di halaman rumah.

Tak lama pintu rumah terbuka. Muncul sosok wanita berkulit putih dalam balutan daster motif tedy bear berwarna merah, membuat Devin merasa gemas akan istrinya.

"Walaikum salam. . ."

Sahut Adriana saat membuka pintu rumah. Devin pun tersenyum, tangan kanannya segera diraih oleh Adriana, kemudian perempuan itu mencium punggung tangan kanan Devin.

Dengan begitu erat Devin langsung memeluk tubuh istrinya yang sering dia rindukan di sela-sela aktivitasnya.

"Aku kira mas pulang larut lagi."

Adriana mencoba menepiskan kejadian tadi siang di restoran.

"Nggak sayang. Mas udah kangen banget sama kamu."

Devin mencium pipi Adriana dengan penuh semangat. Namun terasa begitu menyesakkan batin Adriana.

Ini hanya akal-akalan kamu mas untuk menutupi kelakuan kamu di belakangku.

Hati Adriana bergumam demikian. Padahal dia ingin sekali mengucapkan kata-kata tersebut, namun lidahnya kelu tak kuasa. Adriana segera meraih tas laptop milik Devin, lalu mereka berdua pun masuk ke dalam rumah.

•••

Seorang wanita dengan penampilan bak model tengah memperhatikan momen antara Devin dan Adriana di teras rumah tadi. Tangannya mengeratkan pegangan pada setir mobil yang dikendarainya.

Jesi begitu geram menyaksikan Devin dengan antusias memeluk dan mencium istrinya.

"Ternyata kamu benar Dev. Kamu beneran udah nikah dengan wanita lain."

Kini Jesi percaya kalau pengakuan Devin beberapa waktu lalu itu benar bahwa dirinya sudah beristri.

"Siapa perempuan itu Dev?"

Jesi semakin penasaran. Hatinya hancur saat melihat Devin yang begitu mencintai Adriana. Dulu cinta Devin hanya untuk Jesi, namun kini semua telah berubah.

Hati kecil Jesi mengatakan bahwa seolah dia adalah orang ketiga diantara rumah tangga Devin. Namun dialah yang lebih dulu dicintai oleh Devin, bahkan mereka telah menjalin hubungan bertahun-tahun.

Terbesit rasa amarah Jesi pada Hans. Menurutnya semua ini adalah rencana Hans yang sudah sengaja memisahkan hubungannya bersama Devin.

"Aku pastikan kamu akan kembali lagi bersamaku Dev."

Dengan nada penuh ancaman Jesi bergumam sendirian. Apapun akan Jesi lakukan untuk mendapatkan cinta Devin kembali.

•••

"Sayang makan malam sama apa?"

Devin menanyakan menu masakan yang sudah Adriana siapkan untuk makan malam bersama.

"Aku masakin sop buntut kesukaan kamu mas."

Walau suasana hati Adriana tak menentu, sepulang kerja Adriana tetap menyiapkan makan malam untuk Devin.

Adriana berharap dengan bersikap biasa saja akan menghilangkan luka di hatinya akan perbuatan Devin bersama Jesi saat di restoran tadi siang

"Wow! Enak pastinya nih."

Devin selalu merasa senang dengan masakan Adriana yang pas dengan selera lidahnya.

"Aku panasin lagi sopnya ya mas."

Adriana segera bangkit dari pelukan Devin yang duduk di sofa ruang tv. Langkah Adriana menuju dapur untuk menyiapkan makan malam.

"Mas bantu ya."

Adriana mengagguk dengan senyuman yang berusaha dia manis-maniskan. Walau hatinya saat ini terluka, Adriana tak ingin memperlihatkan pada Devin.

"Sayang maaf ya kalau akhir-akhir ini mas sibuk terus."

Ujar Devin di sela-sela makan malam.

Devin meminta maaf pada Adriana. Entahlah permintaan maaf yang keberapa kalinya? Seolah Adriana boneka, diyakinkan lagi dihancurkan lagi. Entah sampai kapan akan seperti ini terus.

Sibuk dengan wanita lain.

Ingin sekali Adriana menimpali kalimat Devin dengan ucapan seperti itu.

"Gak papa mas."

Adriana memalingkan wajahnya, seolah tidak terjadi apapun. Kemudian Devin menggenggam jemari Adriana erat.

"Jangan sedih, percaya padaku kamu tetap yang utama."

Ingin sekali Adriana membahas kejadian tadi siang. Ribuan tanya tentang wanita yang dengan manja bergelayut di lengannya itu siapa? Namun diurungkan niat Adriana. Dia tidak memiliki keberanian untuk bertanya langsung pada Devin.

Adriana hanya takut pertanyaannya justru akan memperkeruh keadaan, sehingga Adriana memutuskan akan menyelidikinya sendiri di lain waktu.

••••

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***







Episode sebelumnya

Tak semulus perjalanan karirnya

Episode berikutnya

Ngidam

