Pagi ini Devin nampak begitu sibuk mengurus perusahaan ayahnya. Tiba-tiba pintu ruangan Devin terbuka, menampilkan wajah pria dengan rambut ikal rapi dengan mengenakan kemeja abu tua yang sudah digulung sesiku. Pria itu memasuki ruangan Devin tanpa perasaan canggung sedikitpun.
"Kerja terus. Kapan kawinnya Bro? ucap pria itu setelah menghempaskan tubuhnya di atas sofa. Devin tersentak mengalihkan pandangannya pada pria kurangajar yang seenaknya memasuki ruangan. Bahkan dia datang langsung mengejek Devin.
"Ngapain lo balik ke Indonesia?" pertanyaan Devin sedikit balik mengejek. Setelah dua tahun lamanya sahabat Devin semasa kuliah dulu baru pulang dari negeri Upin Ipin.
Kedatangan Ricky yang tiba-tiba membuat Devin terkejut. Sebenarnya Devin sangat senang akan kedatangan Ricky. Setidaknya, Devin mempunyai teman yang bisa mendengarkan keluh kesahnya. Terutama perihal perjodohan yang diajukan oleh Hans.
"Gue lagi nyari calon bini, makanya gue balik." jawaban Ricky asal.
"Halah! Paling lo disuruh sama bokap lo buat kunjungan ke kantor cabang yang ada disini." tepis Devin yang sudah tahu kebiasaan Ricky.
Bisnis milik ayah Ricky bergerak di bidang tekstil, sesekali dia pulang ke Indonesia hanya untuk mengontrol progres bisnis yang ada di Bandung dan Jakarta.
"Oh iya Vin, gimana hubungan lo sama Jesi?" tiba-tiba Ricky bertanya soal hubungan Devin dengan Jesi. Pandangan Ricky menyelidik raut wajah Devin. Hati Devin tengah berada di ujung keraguan.
"Gue dipaksa nikah sama bokap gue." ujar Devin berusaha jujur pada Ricky. Kemudian Devin bangkit dari duduknya untuk menatap langit cerah yang terbias dari jendela kantor.
"Baguslah, akhirnya lo nikah juga sama Jesi." ungkap Ricky yang mengira ayah Devin sudah merestui hubungan mereka.
"Masalahnya calon istri gue bukan Jesi." keluhan Devin barusan membuat Ricky terbelalak. Karena, setahu Ricky kalau Devin itu tidak mencintai wanita lain, selain Jesi.
"Gue harus nikahin cewek yang belum gue kenal. Setelah itu gue akan tinggalin itu cewek, lalu gue bakal cari keberadaan Jesi." tutur Devin mengungkapkan siasatnya di hadapan Ricky.
Siasat gila apa lagi yang akan dilakukan oleh Devin? Sepertinya, Devin sudah dibutakan oleh cinta.
"Gila lo! Pernikahan jangan dibuat main-main." pekik Ricky yang tidak setuju akan ide gila Devin.
"Jesi mengandung anak gue. Sekarang gue gak tahu lagi mesti nyari Jesi kemana?" ucapan Devin mulai melemah. Otaknya kembali mengingat keberadaan Jesi. Sementara Ricky turut prihatin akan masalah yang menimpa Devin. Tapi, bukan berarti Devin harus mempermainkan pernikahan.
"Apa lo yakin kalau anak yang dikandung Jesi itu anak lo?" ucapan Ricky terdengar meragukan kandungan Jesi. Menurut Ricky, kekasih Devin itu belum tentu mengandung anak hasil hubungan dengan Devin. Karena, Ricky pernah memergoki Jesi bersama laki-laki lain di salah satu club malam.
"Terus, siapa cewek yang mau lo nikahin? Ada fotonya gak? Coba gue lihat." rentetan pertanyaan Ricky membuat pening kepala Devin.
"Bawel bener!" sahut Devin sedikit kesal dengan Ricky.
"Buruan mana? Kalau lo gak mau mendingan buat gue." ucap Ricky sambil menyambar handphone milik Devin, berharap ada kontak whatsapp ataupun sosmed yang dia temukan tentang calon istri Devin.
Jemari Ricky sangat lihai mencari kontak atau foto calon istri Devin. Sayangnya, Ricky tidak menemukan apapun.
Devin hanya tersenyum penuh kemenangan setelah melihat Ricky kesulitan melacak kontak Adriana di handphone miliknya.
"Buruan kasih tahu gue! Siapa nama calon bini lo?" pekik Ricky semakin penasaran.
"Adriana Larasati." akhirnya, Devin menyebutkan nama wanita yang akan dijodohkan oleh Hans.
Tak butuh waktu lama bagi Ricky untuk mengetik nama itu di dalam kontak whatsapp Devin, lalu Ricky langsung menekan foto profil kontak Adriana.
"Masya Allah... Model beginian mah gue juga mau kali Vin." ucap Ricky sambil menatap foto Adriana dengan antusias.
Devin hanya memicingkan pandangannya pada Ricky. Dia merasa geram menyaksikan Ricky yang mengagumi sosok Adriana dalam foto profil whatsapp. Disana, Adriana nampak tersenyum manis dengan hijab merah maroon.
"Kalau lo gak mau, kenalin ke gue ajah. Buruan! Kali ajah Adriana suka sama gue, dan perjodohan lo batal." goda Ricky yang ingin tahu respon Devin. Handphone yang dipegang Ricky segera Devin sambar, dia takut keusilan sahabatnya semakin menjadi.
"Jujur, gue juga kagum sama penampilannya. Rasanya beda banget sama cewek-cewek yang sering deketin gue." akhirnya, Devin mengakui rasa kagumnya terhadap Adriana.
"Tapi dia gak pantes buat lo!" seru Ricky seperti menghina Devin. Pernyataan Ricky barusan membuat tatapan Devin terhentak.
"Secara lo suka clubing, gaya pacaran lo bebas banget. Pokoknya lo gak ada pantes-pantesnya buat Adriana." dengan tegas Ricky memaki kelakuan minus Devin.
"Sialan lo! Tapi iya juga sih." ucapan Devin sedikit nyengir kuda, mengakui kelakuan nakalnya.
Sebenarnya Devin sedikit kesal akan makian Ricky. Sayangnya, makian itu adalah fakta yang sulit Devin bantah. Kenyataannya, tingkah Devin memang seperti itu. Lalu keduanya saling menatap wajah satu sama lain, gelak tawapun lepas dari mulut mereka. Keduanya seperti terbayang akan masa-masa kenakalan mereka dulu.
•••
Like boleh, comment apalagi. 😀
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Yudela intani💕
narsisnya 😅😅
2020-04-21
2