Panggilan Dev

Sayup-sayup suara adzan subuh terdengar di telinga Adriana. Wanita itu bergegas bangun untuk mengambil air wudhu, berniat melaksanakan shollat subuh.

Tangan kekar Devin masih melingkar di perut Adriana, membuat Adriana sedikit kesulitan untuk bangkit dari tempat tidur.

"Mas. . bangun, sudah adzan subuh."

Adriana menepuk-nepuk pipi Devin pelan, dalam hatinya masih mampu bersyukur kalau suaminya pulang dengan selamat setelah semalaman Adriana menunggu penuh dengan rasa khawatir, sampai Adriana terlelap tidur di sofa.

Sebenarnya hati Adriana masih bertanya-tanya akan kepulangan Devin yang tidak biasanya pulang terlambat. Devin memang sering pulang terlambat, namun bukan berarti tanpa kabar seperti semalam.

"Ayo bangun mas, kita solat subuh berjamaah."

Adriana kembali mengajak Devin untuk segera bangun sambil menepuk pipi Devin lagi.

"Hmmm iya sayang."

Devin menggeliat, masih memejamkan matanya. Tangan kekar Devin merengkuh pinggang Adriana yang kini dalam posisi duduk di samping Devin.

"Buruan bangun ambil wudhu. Jangan tidur lagi."

Adriana sering merasa kesal akan tingkah Devin yang selalu sulit dibangunkan.

Salah satu kebiasaan buruk Devin adalah susah dibangunkan saat adzan subuh berkumandang. Pria itu tak jarang jika Adriana meninggalkannya ke kamar mandi pasti sudah terlelap lagi.

Mungkin ini salah satu alasan Hans mempercayakan Devin pada Adriana, karena tanggung jawab Devin akan ibadah masih belum sepenuhnya.

Adriana pun kembali dari kamar mandi kemudian bergegas menuju musholla di lantai bawah. Sementara Devin masih berada di kamar mandi, sesaat Adriana tersentak mendengar notifikasi whatsapp di handphone milik Devin.

Subuh-subuh begini siapa yang sudah chatt?

Hati Adriana bertanya-tanya dan penasaran. Pikirannya masih berusaha positif. Mungkin saja itu pesan dari mertuanya yang menghubungi Devin.

Adriana yang merasa khawatir sesuatu terjadi pada ayah dan ibu mertua yang sudah Adriana anggap seperti orang tua sendiri, membuat Adriana memutuskan untuk meraih handphone milik Devin. Handphone itu Devin letakkan di atas nakas, nomor whatsapp tidak dikenal pun masuk ke dalam pesan Devin.

:: 08xxx ::

Aku tunggu janjimu Dev.

Setelah membaca isi pesan tersebut tiba-tiba hati Adriana seperti tertusuk duri tajam, ditambah lagi profil picture sang pengirim yang menampilkan wajah wanita cantik dengan rambut hitam tergerai sebahu.

Pikiran Adriana semakin bertanya-tanya : 

Siapa wanita itu?

Ada hubungan apa dengan suaminya?

Kemana suaminya pergi semalam?

Batin Adriana semakin berkecamuk. Nafas Adriana terasa begitu sesak, matanya berkaca-kaca menahan buliran bening yang hampir jatuh bebas di pipinya.

"Ada apa sayang?"

Tanya Devin setelah keluar dari kamar mandi. Wajah Devin nampak segar setelah terkena air wudhu.

"Tidak apa-apa mas." 

Hanya itu jawaban Adriana yang berusaha menutupi apa yang telah diketahuinya sambil meletakkan handphone Devin kembali.

Devin yang menyadari akan hal itu, seketika hatinya bertanya-tanya. Devin merasa sesuatu telah terjadi pada istrinya, hingga mengusik hati sang istri.

"Ayo mas buruan, nanti keburu habis waktu subuhnya."

Adriana mencoba mengalihkan perhatian Devin sambil memalingkan raut wajahnya dari pandangan Devin.

Langkah kaki Adriana segera meninggalkan Devin, kemudian menyusuri anak tangga menuju musholla yang terletak di sudut kanan lantai bawah.

•••

"Mas semalam sibuk banget ya?"

Seusai shollat subuh Adriana mencoba memberanikan diri untuk bertanya soal kepulangan Devin.

"Iya sayang ada urusan mendadak. Maaf kalau mas sampai lupa ngabarin kamu sayang."

Adriana hanya mengangguk lemah. Dalam hatinya begitu banyak pertanyaan yang ingin Adriana sampaikan namun dia urungkan, hanya sampai disitu saja keberanian Adriana untuk bertanya pada Devin.

Rencana awal Adriana yang ingin memberikan kabar kehamilannya dia urungkan. Hati Adriana saat ini sangat tak menentu, rasanya tak sanggup mengabarkan kabar bahagia di saat perasaannya penuh dengan rasa curiga terhadap Devin.

Devin seakan mengerti kekhawatiran Adriana, lalu dia meraih kedua telapak tangan Adriana, menggenggamnya erat.

"Sayang, apapun yang terjadi percayalah kamu adalah istriku satu-satunya yang akan aku cintai semur hidupku. Yakinlah kalau hanya ada Adriana Pratama di hatiku."

Entah bagaimana hati Adriana saat ini, yang jelas kata-kata manis dari Devin tak mampu menyentuh hati Adriana lagi.

"Semoga mas."

Gumam Adriana lirih sambil menundukkan kepalanya.

Devin merasakan perubahan sikap Adriana sejak dia meletakkan handphone miliknya di atas nakas, dan itu membuat Devin semakin penasaran apa yang sudah dilihat Adriana dalam handphonenya.

Akibat rasa penasaran, akhirnya Devin kembali ke kamar meninggalkan Adriana yang sibuk menyiapkan sarapan di dapur. Sesampainya di kamar Devin segera meraih handphone hitam miliknya. Jemari Devin mencari-cari pesan teks yang membuat suasana hati Adriana berbeda.

Kemudian Devin melihat history chatt whatsapp yang menampilkan pesan Jesika, pesan itu sudah terbuka oleh Adriana.

Hati Devin semakin merasa bersalah kepada Adriana, apa lagi mereka sempat berduaan di apartemen milik Devin. Hingga mengabaikan pesan Adriana, mengabaikan Adriana yang sudah menunggunya di rumah dengan penuh rasa khawatir terhadap sang suami.

Entah bagaimana cara Devin untuk meyakinkan Adriana dan mengembalikan suasana hati Adriana yang tak menentu setelah melihat whatsapp dari Jesika.

••••

Terpopuler

Comments

Susi Susanti

Susi Susanti

emang ga bisa terbuka ni Devin

2021-10-02

0

Jac_Aline

Jac_Aline

komunikasi, kejujuran udah gak ada dari Devin 😤😤

2020-09-17

2

Muryati

Muryati

lagi" orang ke 3
huh

2020-04-23

2

lihat semua
Episodes
1 Pasangan harmonis
2 Jesika Fransiska
3 Jesi telah terganti
4 Pertemuan pertama
5 Permintaan Hans
6 Kenapa harus aku?
7 Gak pantes buat lo!
8 Bertemu pria mabuk
9 Menguatkan Devin
10 Terpesona
11 Melepaskan hijab
12 Malam pertama
13 Kandungan lemah
14 Wanita yang selama ini dicari
15 Panggilan Dev
16 Siapa dia?
17 Tak semulus perjalanan karirnya
18 Kembalilah padaku
19 Ngidam
20 Wanita mahal
21 Hanya bentuk perhatian dokter
22 You're so sexy tonight
23 Kabar bahagia
24 Panggilan papah mamah
25 Ceraikan istrimu!
26 Permintaan Cika
27 Adriana Version
28 Mantan kekasihku
29 Profesional kerja yang harus terjaga
30 Adriana Larasati
31 Garis tangan yang berbeda
32 Ceraikan aku
33 Tante tantik
34 Mengulang dosa di masa lalu
35 Mulai berubah
36 Perhatian seorang Boss
37 Jangan pulang malam ini
38 Meeting bohongan
39 Istri dari Devin Aditya Pratama
40 Jangan membangun pernikahan di atas kebohongan
41 Tak mampu memberikan apa yang Jesi berikan
42 Jangan siakan Adriana
43 Handphone yang tertinggal part 1
44 Handphone yang tertinggal part 2
45 Tidak lebih dari seorang laki-laki pezina
46 Izinkan aku menjagamu
47 Kembalikan stabilitas perusahaan
48 Jangan panggil aku Ibu
49 Belajar Ikhlas
50 Bos baru
51 Panggilan Rana
52 Bosan jadi anak nakal
53 Mantan istri Devin Aditya Pratama
54 Mengingatkan masa lalu
55 Jangan jadikan dia alat balas dendam
56 Panggil aku Mas Tegar
57 Merindukannya
58 Apapun akan aku lakukan untukmu Rana
59 Berlian yang tergores
60 Kenali aku lebih jauh
61 Gak sabar halalin kamu
62 Bertemu teman lama
63 Golongan darah AB
64 Ketulusan Adriana
65 Rania
66 Dibutakan oleh pesona Jesi
67 Sepasang kekasih
68 Tak ingin menjadi wanita bodoh
69 Selamat tinggal Mas Tegar
70 Wanita berprinsip
71 Permintaan Rana
72 Hanya kamu
73 Pasangan serasi
74 Ancaman Tegar
75 Tidak ingin jauh darimu
76 Malaikat untukku
77 Jangan pernah ragukan cintaku
78 Janjiku pada Tuhan
79 Membawamu melayang part I
80 Membawamu melayang part II
81 Lelaki terhebatku
82 Tetaplah menjadi Rana ku
83 Pesan misterius
84 Lelaki beruntung
85 Say I Love You
86 Tamu tak diundang
87 Kecewa
88 I Love You Tegar Prasetya
89 Menikmati malam minggu
90 Pantas untuk bahagia
91 Menebus dosa di masa lalu
92 Itu bukan cinta
93 Berdamai dengan masa lalu
94 Pria di seberang sana
95 Depresi
96 Start again
97 Aku kecewa padamu Rana
98 Mimpi buruk itu hadir kembali
99 Mulai hilang
100 Menantu idaman
101 Tak sebrengsek itu
102 Teringat pesan Vian
103 Ingat janjiku pada Tuhan
104 Kamu, prioritas utama
105 Sepuluh hari
106 Takdir sulit dibaca
107 Obsesi Lena
108 Gelisah
109 Pantas untuk Adriana
110 Jangan coba menyakiti wanitaku
111 Bersatu demi Rana
112 Karena kebencian hanya merusak hati
113 Kita keluarga
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Pasangan harmonis
2
Jesika Fransiska
3
Jesi telah terganti
4
Pertemuan pertama
5
Permintaan Hans
6
Kenapa harus aku?
7
Gak pantes buat lo!
8
Bertemu pria mabuk
9
Menguatkan Devin
10
Terpesona
11
Melepaskan hijab
12
Malam pertama
13
Kandungan lemah
14
Wanita yang selama ini dicari
15
Panggilan Dev
16
Siapa dia?
17
Tak semulus perjalanan karirnya
18
Kembalilah padaku
19
Ngidam
20
Wanita mahal
21
Hanya bentuk perhatian dokter
22
You're so sexy tonight
23
Kabar bahagia
24
Panggilan papah mamah
25
Ceraikan istrimu!
26
Permintaan Cika
27
Adriana Version
28
Mantan kekasihku
29
Profesional kerja yang harus terjaga
30
Adriana Larasati
31
Garis tangan yang berbeda
32
Ceraikan aku
33
Tante tantik
34
Mengulang dosa di masa lalu
35
Mulai berubah
36
Perhatian seorang Boss
37
Jangan pulang malam ini
38
Meeting bohongan
39
Istri dari Devin Aditya Pratama
40
Jangan membangun pernikahan di atas kebohongan
41
Tak mampu memberikan apa yang Jesi berikan
42
Jangan siakan Adriana
43
Handphone yang tertinggal part 1
44
Handphone yang tertinggal part 2
45
Tidak lebih dari seorang laki-laki pezina
46
Izinkan aku menjagamu
47
Kembalikan stabilitas perusahaan
48
Jangan panggil aku Ibu
49
Belajar Ikhlas
50
Bos baru
51
Panggilan Rana
52
Bosan jadi anak nakal
53
Mantan istri Devin Aditya Pratama
54
Mengingatkan masa lalu
55
Jangan jadikan dia alat balas dendam
56
Panggil aku Mas Tegar
57
Merindukannya
58
Apapun akan aku lakukan untukmu Rana
59
Berlian yang tergores
60
Kenali aku lebih jauh
61
Gak sabar halalin kamu
62
Bertemu teman lama
63
Golongan darah AB
64
Ketulusan Adriana
65
Rania
66
Dibutakan oleh pesona Jesi
67
Sepasang kekasih
68
Tak ingin menjadi wanita bodoh
69
Selamat tinggal Mas Tegar
70
Wanita berprinsip
71
Permintaan Rana
72
Hanya kamu
73
Pasangan serasi
74
Ancaman Tegar
75
Tidak ingin jauh darimu
76
Malaikat untukku
77
Jangan pernah ragukan cintaku
78
Janjiku pada Tuhan
79
Membawamu melayang part I
80
Membawamu melayang part II
81
Lelaki terhebatku
82
Tetaplah menjadi Rana ku
83
Pesan misterius
84
Lelaki beruntung
85
Say I Love You
86
Tamu tak diundang
87
Kecewa
88
I Love You Tegar Prasetya
89
Menikmati malam minggu
90
Pantas untuk bahagia
91
Menebus dosa di masa lalu
92
Itu bukan cinta
93
Berdamai dengan masa lalu
94
Pria di seberang sana
95
Depresi
96
Start again
97
Aku kecewa padamu Rana
98
Mimpi buruk itu hadir kembali
99
Mulai hilang
100
Menantu idaman
101
Tak sebrengsek itu
102
Teringat pesan Vian
103
Ingat janjiku pada Tuhan
104
Kamu, prioritas utama
105
Sepuluh hari
106
Takdir sulit dibaca
107
Obsesi Lena
108
Gelisah
109
Pantas untuk Adriana
110
Jangan coba menyakiti wanitaku
111
Bersatu demi Rana
112
Karena kebencian hanya merusak hati
113
Kita keluarga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!