Menguatkan Devin

Sore ini semua pekerjaan Adriana di kantor sudah selesai. Adriana tiba-tiba teringat akan kondisi Devin yang masih dirawat di rumah sakit. Adriana masih memikirkan bagaimana kondisi Devin sekarang? Karena, malam itu Adriana pulang sebelum Devin sadarkan diri.

Adriana memutuskan untuk pergi menjenguk Devin, sekalian perjalanan pulang menuju rumahnya. Kebetulan letak rumah sakit terlewati oleh jalan pulang Adriana.

"Assalamualaikum." sapa Adriana saat memasuki kamar rawat Devin. Wanita itu membawakan sekantong plastik buah-buahan.

"Walaikumsalam." sahut Devin dan juga Ricky. Kebetulan Ricky ada disana.

"Pasti Adriana ya?" tebak Ricky setelah Adriana berada di ruang rawat Devin.

Ricky mencoba mengakrabkan diri dengan Adriana. Karena, Ricky sudah pernah melihat wajah Adriana dari foto profil whatsapp di handphone Devin beberapa waktu lalu. Kedua bola mata coklat milik Adriana menyelidik wajah Ricky.

Dari mana kamu tahu namaku?

Hati Adriana bertanya demikian. Sementara Ricky seperti sudah mengerti dari cara Adriana menatapnya. Dia bangkit dari duduk, lalu mendekat ke arah Adriana.

"Kenalin, Ricky. Sahabat Devin waktu kuliah." ucap Ricky dengan menyodorkan tangan kananya, dia mencoba memperkenalkan diri di hadapan Adriana.

"Adriana." sahut Adriana menanggapi momen perkenalan dari Ricky. Adriana menyebutkan namanya dengan menangkupkan kedua telapak tangan di depan dada sambil menganggukkan kepala. Wanita itu seolah mengisyaratkan bahwa dia tidak ingin bersentuhan tangan dengan lawan jenis.

Melihat respon Adriana barusan, membuat Ricky terdiam sesaat. Hatinya mengatakan kalau Adriana sosok wanita yang berbeda.

Ricky tidak mau munafik, harus dia akui kalau Adriana jauh lebih cantik aslinya dibandingkan dengan melihatnya di foto. Andai Ricky lebih dulu mengenal Adriana, mungkin Ricky tidak akan memberikan celah untuk Devin.

"Pak Devin sudah baikan belum?" pertanyaan Adriana barusan menginterupsi pikiran Ricky tentang Adriana.

"Sudah mendingan Adriana. Dokter juga bilang kalau besok pagi saya sudah bisa pulang." jawab Devin dengan senyuman khasnya. Sementara Adriana hanya menganggukkan kepala, lalu meletakkan buah-buahan yang dia bawa di atas nakas.

Ricky mulai beranjak pergi meninggalkan Adriana dan juga Devin. Ricky hanya ingin memberikan ruang untuk mereka, agar mereka lebih leluasa untuk mengobrol.

"Syukurlah kalau sudah bisa pulang besok. Lagipula pekerjaan sudah menunggu Pak Devin di kantor." ujar Adriana yang terkekeh sendiri akan ucapannya. Begitupun dengan Devin, batin Devin mengatakan kalau Adriana adalah sosok wanita pekerja keras. Di saat kondisi Devin yang sedang sakit, Adriana masih sempat memikirkan tugas Devin di kantor.

"Apa kamu tidak sibuk? Menyempatkan waktumu untuk datang kesini." pertanyaan Devin membuat Adriana sedikit terkejut.

"Ini sudah jam pulang Pak Devin. Alhamdulillah semua projek desain berjalan lancar. Tinggal projek Bapak Devin saja yang masih perlu dilakukan survey lokasi. Karena, masih ada sedikit perubahan desain." ungkap Adriana. Sementara Devin hanya mampu menghela nafasnya sesaat. Otaknya kembali memikirkan perkembangan bisnis.

Menurut Devin, harusnya perihal projek hotel sudah mulai digarap. Tapi, ini justru memakan waktu lebih lama. Tidak sesuai dengan waktu yang sudah ditargetkan oleh Devin.

"Oh iya Pak Devin, maaf kalau pertanyaan saya ini lancang. Kalau boleh tahu saat Bapak kecelakaan kemarin malam, apa Bapak menyetir dalam kondisi mabuk? Soalnya saya mencium bau alkohol dari tubuh Bapak." entah kenapa Adriana memberanikan diri menanyakan peristiwa kecelakaan kemarin.

"Biasalah Adriana, tekanan hidup." jawaban Devin singkat dengan nada datar. Sementara Adriana hanya mampu menghela nafasnya.

"Terkadang Tuhan menguji kita dengan apa yang sulit kita terima Pak. Tapi, itulah bentuk kasih sayang Tuhan pada kita. Agar kita sadar, bahwa kita masih bisa merasakan ujian hidup. Suatu saat, pasti akan ada ucap syukur dibalik ujian yang telah kita lewati." tanpa disadari Adriana mengucapkan kalimat panjang untuk Devin.

Devin tertegun dengan ucapan Adriana tadi. Dia tak menyangka kalau Adriana mampu mendamaikan hatinya.

"Thanks Adriana." ucap Devin sambil menatap lembut ke arah Adriana.

"Sama-sama Pak Devin. Saya pamit ya Pak, semoga Bapak cepat sembuh, dan kembali aktivitas lagi." akhirnya, Adriana pamit pada Devin. Tujuan Adriana datang menjenguk Devin hanya ingin memastikan kondisi Devin. Adriana tidak ingin berlama-lama di kamar rawat Devin.

"Iya Adriana. Kamu hati-hati pulangnya." ujar Devin sedikit memberikan perhatian untuk Adriana.

"Assalamualaikum." setelah mengucap salam Adriana melangkahkan kakinya, meninggalkan Devin sendirian di kamar rawat inap. Adriana yakin kalau Ricky masih ada di luar, dia pasti akan kembali menemui Devin.

"Walaikumsalam." sahut Devin menjawab salam Adriana pelan. Hati Devin tanpa sadar menginginkan wanita berhijab itu tetap berada di sampingnya. Namun, Devin tidak mampu menahan kehadiran Adriana. Menurut Devin, hubungan mereka masih belum jelas. Tidak ada hak bagi Devin untuk mencegah kepergian Adriana.

•••

Tiba-tiba Devin memikirkan lamaran ayahnya pada Adriana. Lamaran itu masih belum ada jawaban dari Adriana. Entah dari mana keyakinan Devin datang? Tiba-tiba saja hati Devin ingin sekali menanyakan jawaban lamaran tersebut pada Adriana. Mungkin setelah projek hotel selesai, Devin akan mencoba memberanikan diri bertanya langsung pada Adriana.

"Calon bini lo cakep bener Bro. Emang gak salah selera om Hans." ujar Ricky memuji pesona yang dimiliki oleh Adriana, setelah Ricky berhasil masuk kembali ke kamar rawat Devin.

"Diam! Bawel." pekik Devin sedikit kesal akan celotehan Ricky yang masih mengagumi kecantikan Adriana. Ada rasa cemburu di hati kecil Devin saat mendengar pujian Ricky untuk Adriana.

"Asli Bro, gue juga mau modelan begitu." ungkap Ricky semakin menggoda sahabatnya. Devin berusaha bangkit mencoba duduk bersandar di kepala ranjang, tangan Devin meraih bantal, lalu melemparkannya ke arah Ricky.

Ricky tertawa lepas setelah mendapat perlakuan kasar dari Devin. Pria itu sedikit takut kalau Adriana akan direbut oleh Ricky.

"Kalem dikit ngapa Vin. Kemarin bilang gak cinta, giliran mau gue embat, ekspresi lo begitu." pria tinggi bermata sipit itu semakin tak kuasa menggoda Devin. Sampai-sampai Ricky menahan perutnya yang terasa sakit akibat menahan tawa.

•••

Ayo tinggalkan jejak kalian dengan klik like ♡♡

Terpopuler

Comments

Yudela intani💕

Yudela intani💕

mulai cinta dong ya😄😄

2020-04-21

2

lihat semua
Episodes
1 Pasangan harmonis
2 Jesika Fransiska
3 Jesi telah terganti
4 Pertemuan pertama
5 Permintaan Hans
6 Kenapa harus aku?
7 Gak pantes buat lo!
8 Bertemu pria mabuk
9 Menguatkan Devin
10 Terpesona
11 Melepaskan hijab
12 Malam pertama
13 Kandungan lemah
14 Wanita yang selama ini dicari
15 Panggilan Dev
16 Siapa dia?
17 Tak semulus perjalanan karirnya
18 Kembalilah padaku
19 Ngidam
20 Wanita mahal
21 Hanya bentuk perhatian dokter
22 You're so sexy tonight
23 Kabar bahagia
24 Panggilan papah mamah
25 Ceraikan istrimu!
26 Permintaan Cika
27 Adriana Version
28 Mantan kekasihku
29 Profesional kerja yang harus terjaga
30 Adriana Larasati
31 Garis tangan yang berbeda
32 Ceraikan aku
33 Tante tantik
34 Mengulang dosa di masa lalu
35 Mulai berubah
36 Perhatian seorang Boss
37 Jangan pulang malam ini
38 Meeting bohongan
39 Istri dari Devin Aditya Pratama
40 Jangan membangun pernikahan di atas kebohongan
41 Tak mampu memberikan apa yang Jesi berikan
42 Jangan siakan Adriana
43 Handphone yang tertinggal part 1
44 Handphone yang tertinggal part 2
45 Tidak lebih dari seorang laki-laki pezina
46 Izinkan aku menjagamu
47 Kembalikan stabilitas perusahaan
48 Jangan panggil aku Ibu
49 Belajar Ikhlas
50 Bos baru
51 Panggilan Rana
52 Bosan jadi anak nakal
53 Mantan istri Devin Aditya Pratama
54 Mengingatkan masa lalu
55 Jangan jadikan dia alat balas dendam
56 Panggil aku Mas Tegar
57 Merindukannya
58 Apapun akan aku lakukan untukmu Rana
59 Berlian yang tergores
60 Kenali aku lebih jauh
61 Gak sabar halalin kamu
62 Bertemu teman lama
63 Golongan darah AB
64 Ketulusan Adriana
65 Rania
66 Dibutakan oleh pesona Jesi
67 Sepasang kekasih
68 Tak ingin menjadi wanita bodoh
69 Selamat tinggal Mas Tegar
70 Wanita berprinsip
71 Permintaan Rana
72 Hanya kamu
73 Pasangan serasi
74 Ancaman Tegar
75 Tidak ingin jauh darimu
76 Malaikat untukku
77 Jangan pernah ragukan cintaku
78 Janjiku pada Tuhan
79 Membawamu melayang part I
80 Membawamu melayang part II
81 Lelaki terhebatku
82 Tetaplah menjadi Rana ku
83 Pesan misterius
84 Lelaki beruntung
85 Say I Love You
86 Tamu tak diundang
87 Kecewa
88 I Love You Tegar Prasetya
89 Menikmati malam minggu
90 Pantas untuk bahagia
91 Menebus dosa di masa lalu
92 Itu bukan cinta
93 Berdamai dengan masa lalu
94 Pria di seberang sana
95 Depresi
96 Start again
97 Aku kecewa padamu Rana
98 Mimpi buruk itu hadir kembali
99 Mulai hilang
100 Menantu idaman
101 Tak sebrengsek itu
102 Teringat pesan Vian
103 Ingat janjiku pada Tuhan
104 Kamu, prioritas utama
105 Sepuluh hari
106 Takdir sulit dibaca
107 Obsesi Lena
108 Gelisah
109 Pantas untuk Adriana
110 Jangan coba menyakiti wanitaku
111 Bersatu demi Rana
112 Karena kebencian hanya merusak hati
113 Kita keluarga
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Pasangan harmonis
2
Jesika Fransiska
3
Jesi telah terganti
4
Pertemuan pertama
5
Permintaan Hans
6
Kenapa harus aku?
7
Gak pantes buat lo!
8
Bertemu pria mabuk
9
Menguatkan Devin
10
Terpesona
11
Melepaskan hijab
12
Malam pertama
13
Kandungan lemah
14
Wanita yang selama ini dicari
15
Panggilan Dev
16
Siapa dia?
17
Tak semulus perjalanan karirnya
18
Kembalilah padaku
19
Ngidam
20
Wanita mahal
21
Hanya bentuk perhatian dokter
22
You're so sexy tonight
23
Kabar bahagia
24
Panggilan papah mamah
25
Ceraikan istrimu!
26
Permintaan Cika
27
Adriana Version
28
Mantan kekasihku
29
Profesional kerja yang harus terjaga
30
Adriana Larasati
31
Garis tangan yang berbeda
32
Ceraikan aku
33
Tante tantik
34
Mengulang dosa di masa lalu
35
Mulai berubah
36
Perhatian seorang Boss
37
Jangan pulang malam ini
38
Meeting bohongan
39
Istri dari Devin Aditya Pratama
40
Jangan membangun pernikahan di atas kebohongan
41
Tak mampu memberikan apa yang Jesi berikan
42
Jangan siakan Adriana
43
Handphone yang tertinggal part 1
44
Handphone yang tertinggal part 2
45
Tidak lebih dari seorang laki-laki pezina
46
Izinkan aku menjagamu
47
Kembalikan stabilitas perusahaan
48
Jangan panggil aku Ibu
49
Belajar Ikhlas
50
Bos baru
51
Panggilan Rana
52
Bosan jadi anak nakal
53
Mantan istri Devin Aditya Pratama
54
Mengingatkan masa lalu
55
Jangan jadikan dia alat balas dendam
56
Panggil aku Mas Tegar
57
Merindukannya
58
Apapun akan aku lakukan untukmu Rana
59
Berlian yang tergores
60
Kenali aku lebih jauh
61
Gak sabar halalin kamu
62
Bertemu teman lama
63
Golongan darah AB
64
Ketulusan Adriana
65
Rania
66
Dibutakan oleh pesona Jesi
67
Sepasang kekasih
68
Tak ingin menjadi wanita bodoh
69
Selamat tinggal Mas Tegar
70
Wanita berprinsip
71
Permintaan Rana
72
Hanya kamu
73
Pasangan serasi
74
Ancaman Tegar
75
Tidak ingin jauh darimu
76
Malaikat untukku
77
Jangan pernah ragukan cintaku
78
Janjiku pada Tuhan
79
Membawamu melayang part I
80
Membawamu melayang part II
81
Lelaki terhebatku
82
Tetaplah menjadi Rana ku
83
Pesan misterius
84
Lelaki beruntung
85
Say I Love You
86
Tamu tak diundang
87
Kecewa
88
I Love You Tegar Prasetya
89
Menikmati malam minggu
90
Pantas untuk bahagia
91
Menebus dosa di masa lalu
92
Itu bukan cinta
93
Berdamai dengan masa lalu
94
Pria di seberang sana
95
Depresi
96
Start again
97
Aku kecewa padamu Rana
98
Mimpi buruk itu hadir kembali
99
Mulai hilang
100
Menantu idaman
101
Tak sebrengsek itu
102
Teringat pesan Vian
103
Ingat janjiku pada Tuhan
104
Kamu, prioritas utama
105
Sepuluh hari
106
Takdir sulit dibaca
107
Obsesi Lena
108
Gelisah
109
Pantas untuk Adriana
110
Jangan coba menyakiti wanitaku
111
Bersatu demi Rana
112
Karena kebencian hanya merusak hati
113
Kita keluarga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!