Melepaskan hijab

Waktu berjalan tanpa terasa, hingga akhirnya Adriana dengan Devin resmi menikah. Hubungan mereka berjalan ke arah yang lebih serius, sampai akhirnya Adriana memutuskan untuk mau menikah dengan Devin.

Entah dari mana keyakinan hati Adriana? Keyakinan itu datang tiba-tiba, hingga Adriana mau menerima lamaran Hans untuk putranya. Harus Adriana akui kalau setitik rasa itu memang ada untuk Devin, apalagi usia Adriana yang sudah cukup matang untuk bersanding dengan seorang pendamping hidup.

Acara pernikahan Adriana dan Devin berjalan dengan lancar. Adriana begitu cantik dalam balutan kebaya putih beserta mahkota dengan hiasan melati. Devin tak henti memandang paras ayu Adriana. Ijab qobul yang Devin ucapkan tadi pagi begitu lantang, dan sangat menyentuh hati Adriana. Senyum bahagia selalu merekah di bibir Hans dan juga Marisa, mereka melihat sepasang suami istri muda yang nampak begitu serasi.

Pesta pernikahan sudah selesai, tamu undanganpun sudah pergi. Resepsi pernikahan Adriana dengan Devin hanya berlangsung sampai sore. Karena, Hans dan Marisa tidak ingin membuat Adriana dan Devin kelelahan akibat resepsi. Sehingga, Hans putuskan resepsi pernikahan tidak sampai malam hari.

Adriana kini duduk di depan meja rias, berusaha melepaskan mahkota di kepalanya. Sebenarnya dia sedikit kesulitan untuk melepaskan pernak-pernik yang menempel di hijabnya. Saat Adriana masih berusaha melepaskan beberapa jarum dan peniti di kepala, tiba-tiba pintu kamar terbuka, seketika membuat jantung Adriana berdegub kencang. Karena, mulai hari ini Adriana akan tinggal satu kamar dengan Devin.

"Sini aku bantu lepasin." ujar Devin menawarkan bantuan untuk istrinya. Adriana hanya membalas tawaran Devin dengan satu anggukkan lembut. Kemudian Devin mendekat ke arah Adriana, dia berdiri tepat di belakang Adriana. Entah kenapa dalam posisi seperti ini, jantung Adriana terasa mau copot. Debaran jantung Adriana terasa begitu kencang, merasakan nafas Devin yang sangat dekat.

Adriana merasa sedikit gugup, mungkin karena ini pertama kali hijabnya akan terlepas di hadapan seorang pria. Walaupun dulu saat masa kuliah Adriana belum mengenakan hijab, tapi rasanya kali ini sangat berbeda. Satu persatu pernak-pernik di kepala Adriana sudah terlepas, menyisakan hijab yang masih menempel di kepalanya.

"Sayang, Mas mau lihat istri Mas tanpa hijab." bisikkan Devin terdengar begitu menggoda di telinga Adriana. Sebagai istri, Adriana mau menuruti permintaan suami. Pelan-pelan Adriana membuka hijab. Adriana mencoba melepaskan tali pengikat rambut, membuat rambut panjangnya tergerai di punggung dan juga bahu.

Devin yang menyaksikan pemandangan indah di depannya, tiba-tiba mulutnya menganga, menyaksikan paras cantik yang selama ini tersembunyi dibalik hijab. Rambut panjang lurus berwarna coklat natural, tanpa cat rambut, tergerai indah. Sungguh sangat membangkitkan hasrat Devin untuk membelai rambut Adriana.

"Cantik banget sayang." bisik Devin di telinga Adriana. Kedua bola mata Devin melirik bayangan Adriana yang terbias di depan cermin, lalu Devin berusaha membalikkan posisi tubuh Adriana agar saling berhadapan dengan wajahnya.

"Berjanjilah padaku Adriana, semua ini hanya milik seorang Devin Aditya Pratama. Suami yang akan kamu cintai seumur hidupmu." ungkap Devin, seakan takut kehilangan. Entah kenapa dalam benak Devin merasa kalau Adriana belum sepenuh hati mencintainya.

"Insyaallah Mas, aku akan selalu bersamamu." ucap Adriana pelan. Devin tersenyum bahagia mendengar ucapan sang istri, tangan kekar Devin meraih tubuh mungil Adriana ke dalam pelukan. Pelukan Devin begitu erat di tubuh Adriana, lalu Devin mencium puncak kepala Adriana penuh rasa sayang.

Adriana semakin mengeratkan pelukannya, sesaat Devin menangkup wajah Adriana dengan kedua tangannya, memaksa Adriana untuk menatap wajah tampan Devin. Bahkan Devin sendiri merasa sangat gemas akan tingkah Adriana yang selalu malu-malu menatap dirinya.

Dua pasang mata itu saling bertemu dalam satu titik, saling tatap tanpa kata terucap. Cukup dengan tatapan mata saja yang berbicara, Devin semakin mendekatkan wajahnya ke arah wajah Adriana. Untuk pertama kalinya Devin mencium bibir Adriana. Perlahan Adriana membalas ciuman Devin dengan lembut. Kedua tangan Adriana sudah melingkar di leher Devin, seolah mereka terbuai oleh hasrat masing-masing.

Ciuman yang sangat berbeda bagi Devin, jika dibandingkan dengan ciuman terakhir Devin bersama Jesi. Jesi tak pernah memberikan ciuman selembut ini, setulus Adriana. Sesaat itu juga Devin sangat merasa dihargai, dan dicintai oleh Adriana. Akhirnya, Devin melepaskan ciumannya, lalu menatap wajah ayu Adriana. Kemudian Devin berbisik tepat di telinga kanan Adriana.

"Sayang, kamu belum mandi." bisikkan Devin barusan membuat wajah Adriana merah merona bagai kepiting rebus. Adriana tersipu malu akan tingkah usil yang dilakukan oleh Devin, lalu Adriana mencubit perut Devin. Adriana tidak mau melihat Devin mentertawainya, dia langsung menghambur ke toilet untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket.

Devin hanya menggelengkan kepala saat melihat Adriana berlari kecil memasuki toilet. Perempuan yang sangat lucu menurut Devin, baru saja diperlakukan dengan ciuman pertama sudah membuat Adriana tersipu malu, dan salah tingkah.

•••

Tinggalkan jejak kalian dengan klik like ya 😊

Episodes
1 Pasangan harmonis
2 Jesika Fransiska
3 Jesi telah terganti
4 Pertemuan pertama
5 Permintaan Hans
6 Kenapa harus aku?
7 Gak pantes buat lo!
8 Bertemu pria mabuk
9 Menguatkan Devin
10 Terpesona
11 Melepaskan hijab
12 Malam pertama
13 Kandungan lemah
14 Wanita yang selama ini dicari
15 Panggilan Dev
16 Siapa dia?
17 Tak semulus perjalanan karirnya
18 Kembalilah padaku
19 Ngidam
20 Wanita mahal
21 Hanya bentuk perhatian dokter
22 You're so sexy tonight
23 Kabar bahagia
24 Panggilan papah mamah
25 Ceraikan istrimu!
26 Permintaan Cika
27 Adriana Version
28 Mantan kekasihku
29 Profesional kerja yang harus terjaga
30 Adriana Larasati
31 Garis tangan yang berbeda
32 Ceraikan aku
33 Tante tantik
34 Mengulang dosa di masa lalu
35 Mulai berubah
36 Perhatian seorang Boss
37 Jangan pulang malam ini
38 Meeting bohongan
39 Istri dari Devin Aditya Pratama
40 Jangan membangun pernikahan di atas kebohongan
41 Tak mampu memberikan apa yang Jesi berikan
42 Jangan siakan Adriana
43 Handphone yang tertinggal part 1
44 Handphone yang tertinggal part 2
45 Tidak lebih dari seorang laki-laki pezina
46 Izinkan aku menjagamu
47 Kembalikan stabilitas perusahaan
48 Jangan panggil aku Ibu
49 Belajar Ikhlas
50 Bos baru
51 Panggilan Rana
52 Bosan jadi anak nakal
53 Mantan istri Devin Aditya Pratama
54 Mengingatkan masa lalu
55 Jangan jadikan dia alat balas dendam
56 Panggil aku Mas Tegar
57 Merindukannya
58 Apapun akan aku lakukan untukmu Rana
59 Berlian yang tergores
60 Kenali aku lebih jauh
61 Gak sabar halalin kamu
62 Bertemu teman lama
63 Golongan darah AB
64 Ketulusan Adriana
65 Rania
66 Dibutakan oleh pesona Jesi
67 Sepasang kekasih
68 Tak ingin menjadi wanita bodoh
69 Selamat tinggal Mas Tegar
70 Wanita berprinsip
71 Permintaan Rana
72 Hanya kamu
73 Pasangan serasi
74 Ancaman Tegar
75 Tidak ingin jauh darimu
76 Malaikat untukku
77 Jangan pernah ragukan cintaku
78 Janjiku pada Tuhan
79 Membawamu melayang part I
80 Membawamu melayang part II
81 Lelaki terhebatku
82 Tetaplah menjadi Rana ku
83 Pesan misterius
84 Lelaki beruntung
85 Say I Love You
86 Tamu tak diundang
87 Kecewa
88 I Love You Tegar Prasetya
89 Menikmati malam minggu
90 Pantas untuk bahagia
91 Menebus dosa di masa lalu
92 Itu bukan cinta
93 Berdamai dengan masa lalu
94 Pria di seberang sana
95 Depresi
96 Start again
97 Aku kecewa padamu Rana
98 Mimpi buruk itu hadir kembali
99 Mulai hilang
100 Menantu idaman
101 Tak sebrengsek itu
102 Teringat pesan Vian
103 Ingat janjiku pada Tuhan
104 Kamu, prioritas utama
105 Sepuluh hari
106 Takdir sulit dibaca
107 Obsesi Lena
108 Gelisah
109 Pantas untuk Adriana
110 Jangan coba menyakiti wanitaku
111 Bersatu demi Rana
112 Karena kebencian hanya merusak hati
113 Kita keluarga
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Pasangan harmonis
2
Jesika Fransiska
3
Jesi telah terganti
4
Pertemuan pertama
5
Permintaan Hans
6
Kenapa harus aku?
7
Gak pantes buat lo!
8
Bertemu pria mabuk
9
Menguatkan Devin
10
Terpesona
11
Melepaskan hijab
12
Malam pertama
13
Kandungan lemah
14
Wanita yang selama ini dicari
15
Panggilan Dev
16
Siapa dia?
17
Tak semulus perjalanan karirnya
18
Kembalilah padaku
19
Ngidam
20
Wanita mahal
21
Hanya bentuk perhatian dokter
22
You're so sexy tonight
23
Kabar bahagia
24
Panggilan papah mamah
25
Ceraikan istrimu!
26
Permintaan Cika
27
Adriana Version
28
Mantan kekasihku
29
Profesional kerja yang harus terjaga
30
Adriana Larasati
31
Garis tangan yang berbeda
32
Ceraikan aku
33
Tante tantik
34
Mengulang dosa di masa lalu
35
Mulai berubah
36
Perhatian seorang Boss
37
Jangan pulang malam ini
38
Meeting bohongan
39
Istri dari Devin Aditya Pratama
40
Jangan membangun pernikahan di atas kebohongan
41
Tak mampu memberikan apa yang Jesi berikan
42
Jangan siakan Adriana
43
Handphone yang tertinggal part 1
44
Handphone yang tertinggal part 2
45
Tidak lebih dari seorang laki-laki pezina
46
Izinkan aku menjagamu
47
Kembalikan stabilitas perusahaan
48
Jangan panggil aku Ibu
49
Belajar Ikhlas
50
Bos baru
51
Panggilan Rana
52
Bosan jadi anak nakal
53
Mantan istri Devin Aditya Pratama
54
Mengingatkan masa lalu
55
Jangan jadikan dia alat balas dendam
56
Panggil aku Mas Tegar
57
Merindukannya
58
Apapun akan aku lakukan untukmu Rana
59
Berlian yang tergores
60
Kenali aku lebih jauh
61
Gak sabar halalin kamu
62
Bertemu teman lama
63
Golongan darah AB
64
Ketulusan Adriana
65
Rania
66
Dibutakan oleh pesona Jesi
67
Sepasang kekasih
68
Tak ingin menjadi wanita bodoh
69
Selamat tinggal Mas Tegar
70
Wanita berprinsip
71
Permintaan Rana
72
Hanya kamu
73
Pasangan serasi
74
Ancaman Tegar
75
Tidak ingin jauh darimu
76
Malaikat untukku
77
Jangan pernah ragukan cintaku
78
Janjiku pada Tuhan
79
Membawamu melayang part I
80
Membawamu melayang part II
81
Lelaki terhebatku
82
Tetaplah menjadi Rana ku
83
Pesan misterius
84
Lelaki beruntung
85
Say I Love You
86
Tamu tak diundang
87
Kecewa
88
I Love You Tegar Prasetya
89
Menikmati malam minggu
90
Pantas untuk bahagia
91
Menebus dosa di masa lalu
92
Itu bukan cinta
93
Berdamai dengan masa lalu
94
Pria di seberang sana
95
Depresi
96
Start again
97
Aku kecewa padamu Rana
98
Mimpi buruk itu hadir kembali
99
Mulai hilang
100
Menantu idaman
101
Tak sebrengsek itu
102
Teringat pesan Vian
103
Ingat janjiku pada Tuhan
104
Kamu, prioritas utama
105
Sepuluh hari
106
Takdir sulit dibaca
107
Obsesi Lena
108
Gelisah
109
Pantas untuk Adriana
110
Jangan coba menyakiti wanitaku
111
Bersatu demi Rana
112
Karena kebencian hanya merusak hati
113
Kita keluarga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!