Dikejar Budak Cinta

Dikejar Budak Cinta

Bab 1. Saudara

...Yuki...

Namanya Yuki, dia pria yang super tampan. Dan dia juga sering di kejar banyak wanita cantik, meski dia memiliki sifat sedingin musim salju namun pesonanya justru melebihi musim semi.

Yuki memiliki sebuah perjanjian dengan salah seorang pemimpin besar, dengan kemampuannya sendiri, sosok pemimpin besar itu berhasil membangun dua klan besar.

Ziad dan Pramudita, itulah dua nama besar klan yang di bangun oleh sosok tersebut. Sudah menjadi rahasia umum bila Gus Adnan Yuki Arya adalah sosok bocah nakal sejak dia berusia dini.

Hari itu, Yuki dan sahabatnya Kayam harus pergi menjalankan tugas mereka sebagai anak dari orang tua mereka. Yuki harus sekolah di Kairo sedangkan Kayam akan mengenyam pendidikan di Amerika.

Di hadapan mereka kini ada sepasang suami istri yang nampak bahagia, dan dua bocah perempuan berusia 10 dan 9 tahun. Mereka terlahir hanya beda 1 tahun.

Ziad Queeneli Pramudita dan Ziad Putri Pramudita. Panggil saja Neli dan Putri, keduanya adalah putri dari Yuhou dan Rose.

"Kakak kenapa kakak pergi?" Putri menangis tersedu-sedu seraya menggenggam tangan Kayam yang akan berangkat.

"Kakak akan cepat kembali kok, Putri jangan nakal ya?" Pinta Kayam mengusap kepala Putri penuh sayang.

"T-tapi, Putri nanti mainnya sama siapa?" Putri merengek dan terus memeluk Kayam yang akan segera berangkat.

"Ck, jangan cengeng deh Put! Mereka berangkat cuma bentaran aja kok, kalo mereka pergi lama berarti mereka gak layak di tangisi." Neli berkomentar, ya memang begitulah sifat Neli dan Putri.

Neli selalu kuat dari depan meski nyatanya sangat lemah, memiliki fisik yang kuat dan kemampuan yang mempuni di bidang apapun. Sedangkan Putri cenderung lebih manja, cengeng dan sering sakit-sakitan.

Putri memeng telah di diagnosa memiliki penyakit jantung bawaan, dia di perkirakan tak akan bertahan sampai usianya 20 tahun. Meski demikian Putri selalu hidup dengan ringan dan penuh senyuman.

"Uh, hati ku tersakiti loh Neli sayang." Yuki menekan dadanya seolah kesakitan, Neli berdecak kesal.

"Ck, le to the bay. Lebay!" Neli berbalik untuk pergi, dengan cepat Yuki meraih tangan Neli.

"Jangan marah dong adik manis ku, tunggu Kakak pulang ya?" Yuki memeluk Neli dari belakang, Neli cemberut dan mengangguk.

"Adik baik," Yuki mengelus puncak kepala Neli, gadis kecil itu memang si pembangkang paling terkenal di lingkungannya. Namun Neli selalu saja takluk bila di hadapkan dengan Yuki.

"Ingat ya sayang, Kakak akan segera kembali. Tolong simpan ini untuk ku dan lakukan apapun yang kamu mau." Yuki menyerahkan sebuah gelang berwarna biru laut.

"Ini berlian?" Tanya Neli terkesima. Yuki mengangguk membenarkan, benda itu memang berlian kelas atas.

"Ayo Kayam!" Yuki menggusur lengan Kayam dan masuk ke dalam pesawat masing-masing, berbeda dengan Yuki yang menggunkan penerbangan bisa. Kayam menggunakan pesawat yang di sediakan khusus oleh sang Kakak.

Perpisahan itu ternyata mengubah banyak hal dalam hidup mereka, mereka berpisah selama 8 tahun. Yuki tumbuh menjadi pria yang sangat bijaksana, jurusan teknologi moderen dan keagamaan yang dia ambil membuatnya semakin di segani.

Sedangkan Kayam mengambil jurusan kedokteran dan tetap berhubungan baik dengan sang Kakak, dia melatih fisik dan kemampuannya di bidang militer hingga Kayam tumbuh layaknya monster yang di takuti.

Sangat jauh berbeda dengan Neli dan Putri, Neli tumbuh menjadi bocah nakal yang hobinya tawuran dan ugal-ugalan di jalan. Sedangkan Putri tumbuh menjadi anak yang patuh dan di cintai, meski penampilan keduanya sangat jauh berbeda di batas normal.

Neli di kenal sebagai Gembel, karena pakaiannya yang sering compang-camping dan kotor. Sedangkan Putri di kenal di cupu karena kaca mata besar yang dia kenakan, dan rambut yang selalu di kepang dua.

Hari itu tepat di mana hari ulang tahun Putri yang ke 17, di kediaman besarnya tak terjadi apapun dan semuanya hanya diam tak ada yang memberi selamat sama sekali.

"Kak Neli, Kakak tahu enggak hari ini hari apa?" Putri berpura-pura polos, dia menerobos ke kamar sang Kakak yang di penuhi dengan banyaknya pernak-pernik dan poster yang menyeramkan.

"Hari apa? Hari minggu?" Tanya balik Neli, dia mengambil salah satu gitar listrik miliknya.

"Bukan Kak, ini hari selasa. Hari Se-la-sa!" Tegas Putri, Neli mengangguk-angguk seolah tak perduli.

"Terus kenapa? Hari selasa itu hari menyebalkan selain hari senin tahu. Tak ada hari yang berarti kecuali hari minggu," Jawab Neli acuh rak acuh.

"Iiih! Kakak jahat bangat tahu!" Putri menghentakkan kakinya sebelum akhirnya pergi dengan membanting pintu kamar sang Kakak.

Di ruang bawah Yuhou dan Rose juga nampak biasa saja, mereka sarapan dengan nyaman dan Yuhou justru terlihat terburu-buru hari itu.

"Sayang, aku akan lanjutkan sarapan di kantor ya?" Yuhou langsung bergegas seraya mengambil kotak bekal miliknya, Putri menghela nafas berat.

"Ma? Mama ingat hari ini hari apa enggak?" Tanya Putri murung, Rose mengambilkan sarapan untuk putri bungsunya itu.

"Hari selasa, hari ini Mama akan sibuk sayang. Oh ya, nanti jangan pulang terlambat ya? tolong bantuin Mama buat menyelesaikan dokumen." Rose beralih pergi mengambil piring kotor.

"Ma, selain itu. Apa ada hal lain lagi yang Mama tidak ingat?" Putri merengut, dia benar-benar tak habis pikir. Bagaimana bisa seluruh anggota keluarganya sendiri tak mengingat hari ulang tahunnya?

"Dasar gak peka!" Pekik Putri, sengaja suaranya di perkeras agar terdengar oleh sang Mama.

"Aku bukan pengemis cintaaaaa!!!" Terdengar suara sound yang keras luar biasa, menggema hingga membuat seluruh manusia dalam rumah itu tutup telinga.

"Neli! Jangan keras-keras!" Teriak Rose dari bawah, Putri menggerutu kesal saat suaranya justru tak terdengar sama sekali oleh sang Mama.

"Putri! Hari ini aku bolos lagi, bilang sama Bu Guru kalo aku sakit telinga!" Teriak lagi Neli dari lantai dua menggunakan mikrofon.

Baik Yuhou maupun Rose memang tak pernah membatasi pergaulan semacam apapun yang ingin di jalani oleh anak-anak mereka. Karena bagi Yuhou dan Rose, mereka yakin bila anak-anak mereka akan mengetahui jati diri mereka saat mereka masuk dan menuruti kata hari mereka.

"Bolos mulu! Gak akan lulus ujian nanti Kak!" Teriak Putri kesal, sudah di acuhkan malah mendapatkan permintaan aneh pula.

"Enggak perduli, yang penting dapat ijazah!" Balik teriak Neli, Putri menggertak kesal drngan tingkah sang Kakak.

Makanan yang masih belum di sentuh oleh Putri, kini teronggok begitu saja. Sedangkan melihat kepergian Putri yang nampak kesal, Neli dan Rose saling bersitatap dan saling mengangkat jempol.

(Tak Perduli lolos kontrak atau tidak, di novel ini akan di adakan GA saat Novel sudah tamat. Untuk 10 orang pembaca yang selalu meninggalkan jejak berupa like dan komen akan berkesempatan mendapatkan GA ya.)

Terpopuler

Comments

Ani

Ani

Alhamdulillah ada cerita baru lagi . terima kasih kak Nuah

2024-03-31

2

Ani

Ani

ini kisah Tiklot dan Neli. Dan tebakan ku benar bakalan ada sesuatu diantara mereka. mantaplah

2024-03-31

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!