Bab 13. Akibat Earphone

Setelah sidang itu selesai, tangan Neli di gusur oleh Haikal menuju parkiran sekolah. Nampak di sana tas Neli di bawakan oleh teman sekelasnya.

"Ayo ikut aku sayang," Haikal membawa Neli menunggangi kendaraanya menuju sebuah pantai, gerimis turun secara perlahan.

Neli dan Haikal akhirnya berteduh di bawah sebuah pohon yang rindang, di sana juga nampak beberapa orang yang ikut berteduh.

"Kita mau ke mana si?" Tanya Neli, dia bahkan belum sempat menjelaskan apa-apa pada Mama dan Papa-nya, namun sudah di bawa pergi oleh Haikal.

"Ada deh, dingin ya? Mau dengerin musik gak?" Haikal yang memang selalu bersikap manis itu memasangkan earphone tanpa kabel di telinga Neli.

Cukup lama Neli dan Haikal menunggu hujan reda, namun tak berapa lama kemudian sebuah panggilan akhirnya sampai di ponsel Haikal. Haikal yang memasangkan mode getar nampak celingukan dan tersenyum ke arah Neli.

"Haus gak? Aku beli minum dulu ya?" Haikal beranjak pergi ke arah di mana tukang kelontongan berada.

"Ada panggilan, kenapa dia menghidari aku?" Gumam Neli, dia tahu hal itu. Karena earphone yang dia kenakan masih terhubung dengan ponsel Haikal.

Haikal dan Neli memang sudah pacaran cukup lama, Neli sendiri pada awalnya tidak begitu memperhatikan Haikal saat pria itu terus mengejarnya.

Sikap cuek Neli tak membuat seorang Haikal patah semangat, dia terus mengejar Neli dan mengatakan cinta bila ada kesempatan. Sering sekali Haikal memberikan hadiah-hadiah kecil yang membuat hati wanita meleleh.

Haikal sering membuatkan makan siang untuk Neli, dia juga sering memberikan boneka kecil dan gantungan kunci cople. Melihat bagaimana ketulusan Haikal, perlahan meruntuhkan tembok Neli yang sudah dia bangun dengan kokoh.

Dia akhirnya menyerah dan menerima cinta Haikal, mereka pacaran secara diam-diam, sering bertemu dengan diam-diam dan sering bermesraan dengan diam-diam. Semuanya mereka lakukan dengan diam-diam.

Namun, setahun lalu. Seorang guru baru yang mengajar Matematika seolah menghancurkan kedekatan Neli dan Haikal, dia selalu mengetahui dan membuat Neli dan Haikal gagal bertemu di lingkungan sekolah.

Pada awalnya Neli mengira bila Guru yang benama Arya itu merupakan orang suruhan sang Papa, namun sang Papa membantah dan tak penah mengirim orang untuk mengawasi pergerakan Neli.

Sejak saat itu, Neli begitu membenci kehadiran dari guru tersebut. Guru yang selalu memberi nasihat panjang layaknya orang yang berkhutbah panjang lebar itu selalu membuatnya bosan.

Haikal berjalan menuju warung tersebut dan menerima panggilan itu dengan suara yang berbisik-bisik, dia mendapati nama 'Andin' dalam panggilan tersebut.

"Sayang, kamu ke mana si? Katanya kita akan ke markas?" Suara manja seorang wanita sontak membuat hati Haikal meleleh seketika.

"Sabar sayang ku, kamu tahu bukan bila urusan kita dengan Neli belum selesai?" Suara manja dan manis di lontarkan oleh Haikal.

"Sayang, kamu itu ketua dari merpati hitam. Kenapa si, kamu susah banget buat nyelsein gadis kaya dia?" Ucap Andin dengan suara semanis mungkin.

"Sayang, mau bagaimanapun juga uang yang kita terima jumlahnya tidak sedikit. Bila kita gagal dalam misi ini, kamu tahu sendiri apa yang akan di lakukan oleh orang itu bukan?" Andin terdiam, memang benar bila Haikal adalah ketua dari geng Merpati Hitam.

Haikal mendekati Neli dengan sebuah tujuan, dia yang merupakan seorang anak yatim piatu selalu saja kekurangan uang saat harus bersaing dengan orang-orang di sekitarnya.

Alhasil geng Merpati Hitam itu akhirnya terbentuk, mereka akan melkukan apapun saat mendapatkan bayaran. Dua tahun lalu, seorang pria meminta agar Haikal membunuh Neli, dan dia akan di bayar dengan uang sebesar 1 miliar. Setengah uang yang di janjikan telah dia kantongi, dan sisanya akan di berikan saat misi mereka sudah selesai.

Namun dalam jangka waktu tersebut, Haikal seolah mati langkah dan tak pernah mendapatkan celah agar dapat membuat Neli masuk perangkapnya. Dan kejadian siang ini merupakan kelemahan besar bagi Neli yang tak akan di sia-siakan oleh Haikal.

Haikal berencana akan membawa Neli ke arah gunung di dekat pantai di mana jarang ada orang di sana, dia juga sudah menghubungi beberapa bawahannya untuk menjebak Neli dan menyelesaikan misi yang sudah sangat lama itu.

"Sayang, apa misi ini akan benar-benar berhasil?" Tanya Andin, entah mengapa hatinya merasa ragu.

"Kamu tenang saja sayang, aku akan menyelesaikan semuanya dengan baik. Ingatlah untuk memakai lingre malam ini." Goda Haikal, tawa genit terdengar dari sebrang telpon.

"Oke sayang, aku tunggu kamu deh!" Suara kecupan terdengar kemudian, dan panggilan itupun berakhir.

Haikal menghela nafas dan membeli dua botol air mineral dan hendak kembali, namun dia malah di kejutan dengan raungan sepeda motor yang sangat dia kenal membelah genangan air dan membasuhi tubuhnya.

Wajah Haikal seketika di landa kekesalan, nampak sepasang earphone yang tergeletak di dekat pohon tersebut, motornya nampak sudah di bawa oleh Neli dengan kecepatan super tinggi.

"Sial!" Pekik Haikal, dia yakin bila Neli telah mendengar semua percakapannya dengan Andin. Selain itu, harga motor yang di bawa Neli juga bukanlah barang murah dan menjadi perhitungan bagi Haikal.

Selain misinya yang sudah berjalan hampir dua tahun itu akan gagal total, dia juga terancam harus mengembalikan uang yang sudah dia pakai sebagian.

"Argh!" Haikal merasa frustasi, dua botol air mineral yang ada di tangannya dia lemparkan ke jalanan yang nampak sudah tergenang air.

Haikal mengusap wajahnya dan menjambak rambutnya sendiri, beberapa orang yang melihat tingkah Haikal merasa janggal. Tingkah laku Haikal itu sudah berada di luar batas manusia.

Beberapa waktu lalu, Neli yang mendengar sapaan seorang wanita dengan suara dan nada yang begitu manja berubah sendu.

Mungkin saja bila itu adalah nomor nyasar, selama ini Haikal memang sangat terkenal di kalangan para siswi yang begitu memuji ketampanannya. Bahkan wajahnya yang nampak alim itu membuat beberapa orang mengira bila Haikal adalah anak seorang Habib.

Namun saat suara Haikal terdengar menanggapi sapaan itu, dan beberapa percakapan yang begitu manis membuat Neli seketika tersadar.

Haikal ternyata ketua dari Geng Merpati Hitam, tak perlu di tanya lagi setahu apa Neli mengenai Geng itu. Neli adalah orang paling tahu melebihi anggota Geng itu sendiri.

Neli menekan dadanya yang berdenyut perih, berarti rasa sayang yang selama ini berusaha di tumbuhkan Neli itu hanya palsu? Pantas saja Neli tak pernah merasakan adanya ketulusan dalam setiap gerik Haikal yang seolah sudah terencana.

Neli ingat tak kala adanya perkemahan awal tahun, Neli pernah terperosok ke jurang. Dan bukanlah Haikal yang mencarinya, justru Arya yang merupakan Guru killer yang begitu dia benci.

Terpopuler

Comments

Ani

Ani

ya iyalah Arya/Yukikan jodoh yang sudah ditakdirkan untuk dirimu.

2024-04-17

1

Ani

Ani

yah gatot deh. akhirnya terbongkarlah sudah kebusukan mu Haikal.

2024-04-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!