Bab 2. Persiapan Ulang Tahun

Neli dan Rose langsung bergegas ke pusat perbelanjaan, dengan kemampuan keduanya yang memang di luar nalar, mereka berbelanja dengan cepat.

Rose dan Neli langsung mendekor rumah mereka dengan tema bunga anggrek yang indah, sedangkan kue yang mereka buat terpampang sangat besar.

Mereka memang memiliki kejutan yang luar biasa hari itu untuk Putri, undangan tersebar pada orang-orang terdekat mereka.

Sepasang manusia kembar juga tiba dengan tampilan pasangan, dia adalah Soni dan Sonia. Sepupu Neli dan merupakan orang yang akan membantu mereka untuk menyukseskan acara hari itu.

"Soni, kamu jadi penyambut tamu malam ini!" Perintah Neli tanpa sungkan.

"Panggil aku Abang, woi!" Soni tak terima bila hanya di panggil nama oleh orang yang lebih muda satu tahun darinya itu.

"Berisik! Lo yang harusnya panggil gue Kakak! Kakek gue itu Abangnya Nenek lo tau!" Neli berbalik, ya meski bahasanya kasar tapi Neli memang seperti itu, bila dengan orang lain.

"Ck, tapi Om Yuhou manggil Mama gue Kakak tuh!" Soni kembali nyengir, Neli mengambil sebuah buku tamu.

Plak!

Tanpa permisi dan peringatan Neli langsung memukul kepala Soni yang sangat bodoh, dia juga kembali akan memukul mulut Soni yang berisik, namun Soni langsung bergerak cepat untuk menghindar.

"Kalo ngomong pakek otak, jangan asal ngangap! Darah lebih kental dari air, dan lo gak bisa mengubahnya. Ngerti?" Neli pergi meninggalkan Soni yang kini tengah mengelus dada.

"Sabar, dia cuma baik sama aku dan saudaranya." Sonia menepuk pundak saudara kembarnya.

"Maksud kamu? Aku ini saudaranya tahu!" Soni tak terima mendengar teguran dari sang adik.

"Iya, iya. Tapi bagi Neli cuma Sonia, dan Putri saja saudaranya heheh." Sonia nyengir kuda.

"Emang gak waras si tuh orang, kalo sifatnya gak waras gitu gue jamin gak akan ada cowok yang mau deketin dia." Soni mengelus rambutnya yang jadi babak belur setelah mendapatkan teguran mematikan dari Neli.

Rambut yang selalu rapi bin klimis dan mendapatkan sentuhan sisir setiap jam-nya itu, tak lain seperti nyamuk yang di tepuk begitu saja oleh Neli.

"Nenek lincah si*alan!" Teriak Soni tak terima saat melihat nasib rambut kesayangannya di depan cermin.

Neli\= NEnek LIncah

.

.

.

Di tempat lain, sebuah lorong yang di penuhi dengan api yang menyala-nyala dan tembakan terdengar dari berbagai penjuru tempat semakin menyayat telinga, di tambah teriakan dari orang-orang yang ketakutan.

"Ck, gak bisa pakek otak baru bisa pakek otot!" Ucap seorang pria tiba-tiba, tubuhnya yang di penuhi roti sobek yang indah, bahkan otot tangannya nampak keluar dari lengan bajunya yang elastis.

Beberapa orang bersenjata nampak datang mendekatinya dan dengan gerakan cepat dia menghindar dan melakukan serangan balik dengan sangat mematikan, matanya seperti sayatan belati yang begitu tajam.

Brak!

Brak!

Suara remukkan tulang terdengar nyaring dan pria itu kembali berdiri, sedangkan orang-orang yang di sarangnya langsung jatuh tersungkur.

Tiiit

Tiiit

Nada aneh panggilan dari ponsel di saku celananya terdengar, pria itu menatap nama di layar ponsel itu dan langsung tepuk jidat.

"Neli? Aku akan berangkat sekarang juga. Tunggu dulu ya!" Ucap pria itu cepat, karena bila dia tidak langsung bersuara sosok di balik telepon itu akan langsung mengatainya dengan banyak sumpah serapah.

"Gue tunggu Bang, awas aja kalo lo telat!" Ancam Neli dan langsung mematikan telepon, sosok pria itu langsung menghela nafas.

Omar Kayam, dia sosok yang sangat di takuti di dunia pertempuran. Dia memiliki julukan sebagai macan hitam dari Z, Z adalah organisasi tempatnya menimba ilmu.

Matanya yang coklat cerah menyerupai mata sang Ibu, dan kulitnya yang sedikit hitam dan rambut hitamnya membuatnya terlihat mematikan.

Namun, Kayam bukanlah siapa-siapa bila sudah di hadapkan dengan gadis bernama Neli dan Putri. Macan hitam itu akan menjadi kucing rumahan saat berhubungan dengan dua gadis kecil itu.

Kayam membuka bajunya yang sudah compang-camping tak berbentuk hingga perut uwow bin aduhainya terpampang indah. Untunglah di sana tak ada emak-emak yang kurang iman, hingga tak membuat Kayam menjadi sasaran mereka.

"Guroom, anda akan pulang sekarang?" Tanya seorang pria dengan darah di sekujur tubuhnya.

"Ya, aku akan pulang sekarang." Jawab Kayam, Guroom adalah nama lain dari Kayam saat berada di medan pertempuran.

Kayam memilih beberapa pakaiannya yang sudah hampir semuanya di penuhi banyak darah. Tiga buah kalung yang berisikan tiga nama orang terdekatnya kini melambai begitu saja.

Ihmar Kayam, Abron Kayam dan Omar Kayam. itu adalah nama-nama dari keluarga Kayam, sang Papa Ihmar Kayam telah gugur di medan pertempuran demi membela banyak nyawa di kawasan timur tengah.

Sedangkan sang Kakak Abron Kayam saat ini memilih pensiun dari dunianya dan menikmati sisa hidupnya bersama keluarga kecilnya, oleh sebab itu saat ini Omar Kayam harus menjadi penerus mereka.

Memang tak ada tuntutan dari siapapun, namun rasa tanggung jawab yang tumbuh di hatinya menjadikan Kayam seperti sekarang.

Kayam memakai baju berwarna hitam yang di rasa tidak terlalu rusak, meski ada darah yang belum mengering di sana. Namun itu lebih baik di banding pakaiannya yang lain.

"Aku pergi." Kayam berlalu dari tempat itu begitu saja, setelah berada dalam medan pertempuran selama 2 tahun. Kini Kayam harus melangkah dalam kehidupannya kembali.

Perjanjiannya dengan pimpinan Z, yaitu untuk melindungi putri kedua dari pimpinannya yang bernama Putri dari banyak hal berbahaya yang harus segera di lakukan.

Untunglah Putri bukan sosok pembangkang, dan memiliki sifat manis dan imut. Itu juga yang selalu membuat Kayam betah berlama-lama bersama Putri. Berbeda dengan Putri, Neli justru kebalikan dari adiknya itu.

"Aku kembali, Putri." Ucap Kayam bergegas menaiki Zet perang yang sering dia gunakan. Kayam terbang menuju sebuah hotel untuk memperbaiki penampilannya yang sudah hancur.

Sudah sekian tahun dia tak bertemu dengan dua gadis kecil itu, mungkin sekarang mereka sudah menjadi remaja yang cantik. Sedangkan Kayam sendiri yang sudah berusia 26 tahun kini telah tumbuh dengan sangat bebeda dari sebelumnya.

Kayam akhirnya mengenakan tuxedo dan merapikan rambutnya saat jam telah menunjukan pukul 3 sore, dia berangkat, hari ini adalah hari ulang tahun Putri.

Dia akan hadir dan memberikan selamat pada Putri secara langsung, meski dunia Kayam yang sebelumnya seperti terisolasi dari dunia luar karena tugasnya, namun saat ini Kayam berencana menjadi pria biasa.

Kayam akan menjadi seorang dokter, sebagai penyembuh dan bukan lagi pembunuh. Selama 6 tahun Kayam memang menggeluti dunia kedokteran, sekaligus dia juga ikut gelut dalam pertempuran.

Pengumuman:

Selamat buat Alika yang mendapatkan hadiah mingguan, pulsa sudah berhasil di kirimkan ya sayang.

Untuk lebih lanjut, bila temen-temen yang mau pulsa gratis setiap hari senin bisa banget cek Grup Nuah yang khusus pembaca.

Setiap minggu, Nuah udah siapkan pulsa 10k, selain pulsa tamat. Itu juga merupakan pulsa bonus tambahan untuk khusus pembaca.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!