Mimpi

Tarikan itu semakin membawaku ke dalam sumur. Aku beristigfar dalam hati, sebenarnya apa yang terjadi? sebelum aku kehabisan napas, kuberanikan diri untuk membuka mataku melihat ada apa di dalam sumur ini.

Seketika tubuhku menegang melihat seorang wanita yang tersenyum tepat di depan wajah ku.

👽

"Aku dimana? " lirihku. Mataku tak berhenti menatap ke sekeliling arah. Namun hanya gelap yang dapat aku lihat.

Aku segera memasang kuda-kuda jika nanti sesuatu terjadi di tempat ini. Tapi tempat apa ini? aku beranikan diri melangkah menyusuri jalan yang begitu gelap.

Sebenarnya aku dalah tipe manusia yang tidak takut sama yang namanya gelap, beneran deh. Tapi untuk sekarang, perkataan itu aku tarik.

Tapi tunggu bentar, bukankah aku sedang berada di asrama? Astaga, iya. kenapa aku bisa lupa.

Lagian kenapa Abang PLN matiin lampu, perasaan kami tetap bayar listrik. Aku kembali memfokuskan pandangan ku dan ternyata benar aku memang berada di asrama tepatnya di samping sumur.

Pantesan gelap, aku jalannya muter-muter hanya di bagian sumur ini dari tadi, tapi kenapa lampunya begitu cepat di matiin.

Aku meraba tubuhku, ternyata sudah kering. ya aku baru ingat tadi pagi aku terjatuh ke dalam sumur.

Tapi kenapa aku masih ada di sini ? wah benar-benar teman aku ya, nggak ada niatan gitu mereka bawa aku balik ke asrama. Ingatkan aku buat balas dendam nanti sama mereka.

Tubuh aku merinding, saat mengingat apa yang aku lihat tadi di dalam sumur. Dengan sisa keberanian aku berlari mencari jalan keluar, nggak sia-sia aku hidup karatan di asrama ini jadinya insting ku bekerja dengan baik meski di tempat gelap.

Aku langsung membuka pintu, lalu keluar dengan cepat berlari menuju asrama. Namun kakiku tiba-tiba kaku saat berada di tengah jalan.

Aku menatap sekeliling. Hal pertama yang aku lihat adalah kesunyian, sepi tak ada satu manusiapun yang berada di luar asrama.

"Ini sudah jam berapa sih ? apa orang-orang sudah pada tidur?" lirihku sembari terus mengedarkan pandangan keseluruh arah.

Tanpa sengaja ekor mataku melihat seseorang mengintip di balik jendela asrama yang tepat berada di samping ku.

Aku berjalan pelan mendekatinya. Namun yang aku lihat sekarang hanya sebuah boneka yang tergantung di sana.

"Hallo! apa ada orang ?" suaraku berusaha memastikan. Namun tak ada sautan.

"Jangan takut woe! aku bukan setan, pocong, wewe gombel atau apapun yang kamu pikirin. Aku cuma mau nanya, sekarang udah jam berapa?" teriakku sebal karena orang di dalam tak juga menjawab.

Byuuurrr

"Subhanallah, walhamdulillah, Allahuakbar!!" teriak ku ketika tiba-tiba air kolam yang cukup dekat dengan asrama, bersuara seperti ada benda yang jatuh.

Selain sifatku yang pencicilan, aku juga punya sifat latah yang kadang-kadang tidak tertolongkan.

Aku segera menengok memastikan apa yang terjatuh. Namun tak ada apa-apa bahkan air di dalam kolam itupun tak bergerak sedikit pun. Aku menelan salivaku dengan susah payah.

Seram.

Kata itulah yang terlintas di benak ku sekarang. Untuk pertama kalinya dalam sejarah mondokku, aku takut berada di tempat ini.

Setelah mengumpulkan sisa keberanian yang ada, aku segera berlari secepat yang aku bisa. Dan untuk pertama kalinya juga aku menyesali kenapa kamarku berada di pojok paling timur, dengan artian paling jauh dari tempat ku sekarang.

Semua cerita-cerita seram yang pernah aku dengar berlarian memenuhi fikiran ku sekarang. Insting ku mengatakan banyak pasang mata yang tengah memperhatikan ku sekarang.

Ingin rasanya aku teriak, supaya orang-orang yang tidur nyenyak ini terbangun.

Tapi anggota tubuh ku tidak singkron dengan fikiran ku sekarang. Mulutku masih saja terbungkam.

Sampai. Akhirnya aku bisa bernafas lega. Aku segera putar ganggang pintu agar cepat terbuka.

Namun tiba-tiba tubuh ku terhempas menabrak pohon mangga besar yang ada di depan kamar ku.

aku memekik kesakitan dalam hati. Karna bibirku benar-benar terkunci.

Belum sempat aku bangun. tiba-tiba kaki kanan ku terangkat, entah siapa yang saat ini niat banget buat mengusili ku. Aku tau kalau aku banyak fans tapi mereka tidak perlu memberiku kejutan seperti ini.

Lagi-lagi kaki ku di tarik, membuat tubuh mungilku berselancar di atas trotoar. Cukup, ini sudah kelewatan batin ku.

Rasanya aku ingin mengumpat, tapi ke siapa? bahkan orang yang menyertku sekarang saja aku tidak tau.

Aku melihat sekeliling, dan sekarang aku kembali ke depan asrama yang tadi, dimana di sampingnya ada kolam.

Tiba-tiba tubuhkun terangkat seperti kapas, melayang memutar di tengah kolam sebelum terpelanting membentur air di bawahnya.

Byuuuurrrrrr

👽

Aku terbangun dengan napas yang memburu. Apa itu tadi? cuma mimpi? benarkah?. Aku mencubit pipiku dengan keras

"Aduh!" Desisku kesakitan. Alhamdulillah cuma mimpi. Tapi kenapa terasa begitu nyata?. Dan dimana aku sekarang?.

Mata ku kembali mejelajah sekeliling. Dan ternyata aku di rumah sakit, dengan selang infus yang entah kapan mungkin di pasang di tangan ku.

Aku menarik nafas beberapa kali, menetralisirkan jantungku yang baru saja terasa memompa darah dua kali lebih cepat.

Kenapa dikamar ini sepi sekali? gerutu ku dalam hati.

Aku kembali berbaring, mencoba melupakan mimpi yang baru saja aku alami. Aku mengubah posisi tidur ku menghadap kanan, dengan harapan mendapatkan kenyamanan, atau setidaknya ketenangan.

Namun lagi-lagi tubuhku di buat menegang. Wanita di dalam sumur itu lagi, kini tepat berada di samping ku dengan senyum yang membuat kesadaran ku segera kembali.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!