Rahasia Perubahan Gadis Cupu (Takdir Hidup)
Terlihat sosok gadis yang bergaya aneh yang terpampang dari pantulan cermin. Dia membolak balikan badannya dan juga berputar.
"Sempurna," kata sang gadis.
Apanya yang sempurna, penampilannya aja kaya culun tak kenal malu.
Ya dia merupakan anak perempuan kedua atau bisa disebut anakn bungsu dari pasangan Rachmat Fadillah Sanjaya dengan Dara Sanjaya.
Rachmat Fadillah Sanjaya merupakan pengusaha nomor 1 di Negara A. Sedangkan Dara Sanjaya adalah seorang perancang busana yang terkenal di Negara B. Sungguh pasangan yang sempurna.
Mereka memiliki 4 orang anak, 2 cewe dan 2 cowo.
Anak pertama bernama Dion Sanjaya. Dia memiliki paras tampan, tinggi 180 cm dengan berat badan 70 kg, dan merupakan Ceo dari perusahaan ayahnya yaitu Rachmat Fadillah Sanjaya. Sempurna hanya itu yang dapat dikatakan. Terlihat sangat ramah didepan publik, tetapi tidak tahu dibaliknya.
Anak kedua bernama Dirga Sanjaya. Dia memiliki paras tak kalah tampan dari kakaknya, memiliki tinggi badang 178 cm dengan berat badang 65 kg, dia merupakan seorang model yang terkenal. Wajahnya selalu terpampang di majalah-majalah, surat kabar dan lainnya. Dia memiliki sifat yang ceria. Itu yang dibilang orang, tapi tidak pada dalam dirinya.
Anak ke tiga bernama Sania Sanjaya, dia merupakan seorang aktris yang amat sangat dipuja para kaum adam karena kecantikannya dan keanggunannya. Memiliki tinggi 160 cm dengan berat badan 45 kg.
Mereka berlima duduk di satu meja makan yang besar.
"Sania hari ini seperti biasa terlihat sangat cantik," kata Dara (mommy nya).
"Tentu dong anak siapa dulu," kata Sania mengibaskan rambutnya yang panjang.
"Ya ya ya, tentunya anak papi dan mami dong," kata Rachmat Fadillah (papi nya).
"Lihat juga dong abangnya, ganteng-ganteng juga kan" kata Dirga menampilkan wajahnya.
"Iya, adik abang emang yang tercantik," kata Dion.
Mereka makan dengan senyuman dan candaan. Tetapi senyuman itu hilang saat seorang gadis menuruni tangga.
Tap tap tap. Langkang kaki sang gadis.
"Eh si bodoh jelek sudah turun," kata Sania dengan wajah mencemooh.
Sang gadis hanya bisa menunduk dan melanjutkan perjalanannya menuju dapur. Di dapur dia mengambil roti hambar dan sekotak susu dingin dari kulkas. Setelah memakan dan meminumnya dia keluar dari dapur. Langkahnya terhenti saat dia dipanggil.
"Heh Maya, kamu tidak tahu sopan santun ya," teriak Sania.
Maya...ya dia merupakan anak bungsu dari keluarga Sanjaya ini, tapi kelurga Sanjaya ini tak menganggapnya sebagai keluarga karena dianggap bodoh dan jelek.
Diakibatkan kerena.
Flashback on
Pada sore menjelang malam terlihat sebuah mobil hitam melaju dengan cepat. Di dalam mobil tersebut terdapat satu pria mengemudi dan satu perempuan yang sedang kesakitan akibat ingin melahirkan.
"Sabar ya sayang," kata si pria yang dapat dipastikan adalah suaminya dan perempuan yang ingin melahirkan itu istrinya. Mereka adalah pasangan Sanjaya.
Karena tergesa-gesa dan hilang fokus mobil itu hilang kendali saat menghindari mobil yang tiba-tiba menyeberang dan akhirnya terjadilah kecelakaan, dan mengakibatkan sang suami pingsan akibat berturan dari setir mobil yang mengenai kepalanya dan sang istri pingsan akibat syok.
Banyak warga yang berbondong-bondong membantu.
"Cepat panggil ambulan, sepertinya nyonya ini ingin melahirkan," teriak salah satu warga dan warga lainnya dengan cepat menelpon pihak rumah sakit.
15 menit menunggu ambulan pun datang dan membawa sepasang suami istri tersebut kedalam ambuln menuju rumah sakit.
*Di rumah Sakit*
"Akhh, kepalaku sangat sakit, dimana aku?" gumam sang pria yang tak lain adalah sang suami.
"Anda sudah sadar," kata seorang dokter yang membuyarkan lamunan sang suami (sebut aja Rachmat Fadillah), dan mengingatkannya pada sang istri yaitu Dara.
"Dok dimana istri saya? Bagaimana keadaannya?" kata Rachmat dengan khawatir.
"Anda tak perlu khawatir, istri anda sudah di ruang operasi untuk melahirkan" kata Dokter yang membuat Rachmat lega.
"Syukurlah" lega Rachmat.
2 jam menunggu dengan khawatir di depan pintu operasi, keluarlah seorang dokter.
"Bagaimana dok hasil operasinya?" tanya Rachmat yang sudah tak sabar menunggu jawaban dokter.
"Istri dan anak anda baik-baik saja, dan anak anda perempuan, tapi...," kata dokter menjeda perkataannya.
"Tapi apa dok?" tanya Rachmat sedikit khawatir melihat raut wajah sang Dokter.
"Anak anda kemungkinan akan mengalami kelainan, karena akibat dari kecelakaan itu membuat otaknya sedikit bermasalah tapi itu tidak pasti akan menjadi ya...sedikit bodoh mungkin dan bisa juga sangat cerdas" jelas dokter.
"Huh, saya kira apa," kata Rachmat Lega. "Bolehkah saya melihat istri dan anak saya dok?" tanya Rachmat.
"Silahkan," jawab Dokter.
+
+
"Sayang," kata Rachmat yang membuat Dara mengalihkan pandangannya pada Rachmat dan diberikannya senyuman.
"Coba lihat anak kita sangat cantik," kata Dara.
"Iya dia sangat cantik, mau dikasih nama siapa?" tanya Rachmat.
"Maya, yang berarti kecantikan yang tersembunyi," kata Dara.
"Bagus," jawab Rachmat.
+6 tahun kemudian saat Maya menempuh Sekolah di TK Sentosa+
Terlihat seorang anak gadis yang berpakaian sembarang rambut dan wajahnya dekil dan suka bermain di tanah sisebiuah taman bermain di TK Sentosa.
"Hey coba lihat si jelek," ejek teman sekelasnya.
Maya pun berdiri dan mendorong si anak yang mengejeknya.
"Aku cantik tau," kata Maya.
"Heh, beraninya kamu mendorong teman kami," kata teman sang pengejek sambil mendorong Maya.
Dan terjadilah perkelahian antara 3 anak laki-laki dengan seorang anak perempuan.
Kedua orang tua dari pihak Maya maupun si pengejek (sebut aja namanya Tio) di panggil oleh pihak sekolah.
"Maaf pak bu, anak kalian yang bernama Maya ini, sepertinya tidak dapat kami pertahankan lagi disekolah ini, karena dia sering membuat onar," jelas kepala sekolah TK Sentosa.
"Huh...baiklah Bu, kami tidak dapat menentang keputusan dari sekolah ini, jadi kami menerimanya dan untuk orang tuan Tio kami selaku orang tua Maya meminta maaf akan kelakuan anak kami," kata Rachmat.
"Tidak apa kok pak, memang anak-anak suka begitu, tapi maaf ya pak kami tak bisa membantu mempertahankan Maya untuk tetap bersekolah disini" Kata Anton Anggara (ayah Tion).
"Iya pak bu, anak kami juga salah," kata Santi (mama Tio).
"Tidak masalah, kalau begitu kami pamit" kata Rachmat dan Dara dan di balas anggukan oleh kedua orang tua Tio.
Sesampainya di rumah Maya yang sudah ada di kamar ingin menemui orang tuanya tapi terhenti karena mendengar.
"Coba kamu lihat anakmu itu, sedari kecil sudah membuat onar, jika membuat onar saja tidak apa tapi ini juga bodoh dan dekil, apakah kamu tak bisa merawat anakmu?" kata Rachmat marah.
"Aku sudah berusaha, tapi aku capek mengulanginya setiap kali. Lebih baik jangan sampai pihak luar tahu bahwa Maya itu anak kita" kata Dara.
Dara merupakan seorang perancang busana terlihat ramah di luar tapi sangat sombong dan Rachmat merupakan pemimpin perusahaan nomor 1 di Negara A tidak ingin malu.
Mendengar percakapan kedua orang tuanya Maya hanya bisa menangis dalam diam, dadanya sesak, meskipun dia masih berusia 6 tahun tapi dia cerdas, tapi kecerdasannya tidak ditunjukkannya, jadinya dianggap bodoh oleh kedua orang tuanya dan kakak-kakaknya. Dari saat itulah dia melanjutkan kebodohan dan kedekilannya.
Flashback off.
•
•
•
•
•
Maaf jika banyak typo(s) yang bertebaran.
berikan like, comments, dan vote kalian sebanyaknya ya.
Happy Reading...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
meMyra
kasian kamu Maya
2024-07-26
0
Dede Mila
baca
2024-05-05
0
Shinta Dewiana
kayaknya seru n muda2han benaran seru...
2023-07-02
0