RPGC(TH) 12

Cahaya matahari memasuki goa, meskipun tak mengganggu orang yang tidur didalamnya, karena orang yang di dalam memang sudah bangun dan sedang meracik obat untuk mengeluarkan racun pada tubuh mereka.

"Nona darimana anda mengetahui cara meracik obat?" tanya tang Yi.

"A ahh aku sebenarnya tidak tahu juga karena aku membaca buku pengobatan dan dibuku itu ada caranya, jadi aku mencobanya saja," kata Mei Yin beralasan. Tak mungkin kan dia mengatakan dia sudah pernah meracik obat dan membuat racun dan mengatakan 'aku sudah belajar dari kecil' sedangkan Tang Yi lebih tua dari Mei Yin yang tentunya sudah mengenal dan selalu menemani Mei Yin.

Tang Yi mengangguk paham, karena dia tahu nonanya suka membaca.

"Selesai," ucap Mei Yin senang. "Telanlah," kata Mei Yin memberikan obat yang sudah di bulatlannya.

Mereka menelan obat itu bersama-sama. Awal nya tak ada reaksi apapun, tapi setelah lama menunggu badang mereka kesakitan serasa jantung mereka ada yang meremas dengan kuat.

Tang Yi tak bisa menahan rasa sakit, jadi dia berteriak nyaring, tak tahu itu akan mengundang hewan spiritual atau tidak. Sedangkan Mei Yin meremas kakinya dan merapatkan giginya menahan sakit, dia tak ingin bersuara. 30 menit mengalami kesakitan perlahan sakit itu menghilang dan menimbulkan rasa nyaman dan mereka memuntahkan darah hitam Tang Yi tak seberapa banyak tapi Mei Yin sampai memuntahkan 2 kali datang hitam.

"Iiii baunya," ucap Mei Yin sambil mencium bau badannya.

"Iya nona badanku juga bau," timpal Tang Yi mencium badannya juga.

Mereka keluar goa dan mencari sungai atau danau yang bisa mereka temui. Tak jauh dari sana ada suara aliran air, mereka menuju sumber suara, setelah sampai mereka melihat air terjun yang tak terlalu tinggi mereka menyentuh air nya dan Mei Yin yanh sudah tak tahan dengan badannya yang lengket dan bau langsung menceburkan dirinya.

Byurrr

"Nona," teriak Tang Yi khawatir.

"Ayo cepat ceburkan dirimu, airnya sangat segar," ajak Mei Yin. Byurrr. Mei menyiramkan air ke badan Tang Yi yang masih berdiri di darat. "Cepat, tak perlu kau lepaskan pakaianmu, nanti bisa kita keringkan setelahnya, kau mau memakai pakaian yang bau itu," ucap Mei Yin.

"Baiklah nona," jawab Tang Yi perlahan turun ke air.

Belum sempat Tang Yi turun, kaki nya sudah ditarik Mei Yin.

Byurrr

"No nona aku tak bisa berenang, to tolong," ucap Tang Yi.

Mei Yin melipat kedua tangannya di depan dada dan berdiri di pinggir yang tinggi airnya hanya sedadanya.

"Jangan lebay Tang Yi, coba kau berdiri air nya tidak terlalu dalam," ucap Mei Yin jengah.

Tang Yi mencoba menapakkan kakinya di di tanah di dalam air. "Hehehe, benar nona," kata Tang Yi yang sudah berdiri sambil cengengesan. "L lebay itu apa nona?" tanya Tang Yi.

"Astaga aku lupa aku dimana," batin Mei Yin. "Terlalu berlebihan maksudnya," jelas Mei Yin.

Mereka membersihkan badan sambil bermain air. "Wahh, nona wajah nona sudah bersih dari bentol-bentol dan sekarang terlihat sangat cantik," ucap Tang Yi dengan meata berbinar.

"Benarkah, wajahmu juga," balas Mei Yin.

Hari sudah semakin siang perut mereka berbunyi meminta di isi. Dengan pakaian yang masih basah mereka berjalan mencari makanan yang bisa di makan.

"Kita kembali ke tempat istirahat semula kita, aku akan menangkap ikan," kata Mei Yin seraya pergi tanpa menunggu jawaalban Tang Yi.

Mereka berjalan menyusuri hutan, setelah sampai makan dan kenyang karena hari yang mulai menunjukkan malam hari mereka memilih istirahat dan kembali ke kediaman Perdana Menteri pada pagi hari.

Saat duduk santai sambil menghadap api unggun untuk menghangatkan tubuh Mei Yin mulai berbicara.

"Apakah boleh kita tidak kembali?" tanya Mei Yin.

"Memang kenapa nona?" tanya balik Tang Yi.

"Aku tidak ingin melihat wajah mereka lagi," jawab Mei Yin.

"Bukan kah nona harus menikah dengan Pangeran," kata Tang Yi.

"Memang," jawab Mei Yin mengeha nafas. "Sudah lah daripada memikirkan itu lebih baik aku fokus untuk berkultivasi," kata Mei Yin. "Ah bagaimana caranya berkultivasi?" pikir Mei Yin. "Tang Yi apakah kau tahu cara berkultivasi?" tanya Mei Yin.

Tang Yi menggeleng. "Saya tidak tahu nona," jawab Tang Yi.

Malam itu mereka beriatirahata dengan tenang mereka juga tahu kenapa para hewan spiritual tidak ada yang menyerang mereka setelah racun di dalam tubuh mereka hilang.

Mereka bangun sebelum matahari terbit, mereka langsung pergi menuju kediaman Perdana Menteri. Saat perjalanan pulang mereka menyusuri pinggir hutan, meskipun akan lebih jauh, tapi jika berjalan melewati hutan untuk mempersingkat jalan akan lebih berbahaya.

Srek srek

Semak-semak bergoyang.

"N nona apa itu?" tanya Tang Yi takut sambil menunjuk arah semak-semak.

Mei Yin perlahan maju mengecek semak-semak, "Tang Yi coba kamu kesini, ini ada 2 ekor anak harimau yang sangat lucu," ucap Mei Yin.

Tang Menghampiri Mei Yin dan mencegah Mei Yin untuk menyentuh anak harimau itu. "Nona jangan menyentuhnya kita tidak tahu induknya berada dimana dan juga anak harimau ini terlihat baru dilahirkan," ucap Tang Yi.

"Benar juga," kata Mei Yin sambil memeriksa sekitar.

Roarrrr.... Raungan harimau yang berasal dari belakan Mei Yin dan Tang Yi. Mereka membalikkan tubuh mereka dan terlihat lah seekor harimau yang sedang terluka parah.

"Hei manusia mau kalian apakan anak-anakku," ucap induk harimau marah.

"Kami tidak menyakiti anakmu, kami hanya kebetulan lewat dan melihatnya bahkan kami belum menyentuhnya," jelas Mei Yin.

"Pergilah sebelum aku berubah pikiran dan menghabisi kalian," ucap induk harimau sambil berjalan tertatih-tatih kearah anaknya.

"Ayo kita pergi nona," ajak Tang Yi.

"Tunggu dulu, aku akan mengobati induk harimau itu dulu, karena jika dia terluka siapa yang akan menjaga anaknya saat ada bahaya," kata Mei Yin lalu berjalan kearah induk dan anak harimau.

"Tapi nona," ucap Tang Yi yang tak dihiraukan Mei Yin. Tang Yi hanya mengikuti Mei Yin di belakang.

"Mau apa lagi kau?" tanya Induk harimau marah.

"Aku hanya ingin mengobati lukamu," jawab Mei Yin santai.

"Aku tidak percaya pada manusia. Manusia itu serakah dan jahat," kata induk harimau.

"Aku tidak akan melakukan apapun selain mengobatimu dan tidak semua orang seperti yang kau pikirkan," kata Mei Yin yang mulai mengambil tumbuhan obat yang di dapat mereka.

Mei Yin dengan telaten meracik obat. Obat yang ingin dibuatnya adalah obat yang sama untuk lukanya yang dulu dia buat, Tang Yin mebantu mengambilkan bahan-bahannya sedang induk harimau mengamati mereka dengan intens.

Beberapa saat kemudian obat racikannya jadi, tapi sekarang dia membuatnya menjadi padat berbentuk bola-bola dan juga lunak.

"Telan lah obat ini dan aku akan mengolesi luka-lukamu," kata Mei Yin.

"Tunggu, aku masih belum percaya dengan mu," ucap induk harimau.

Guk, "Tak terjadi apapun kan," ucap Mei Yin setelah menelan satu obat. "Sekarang giliranmu," kata Mei Yin melemparlan obat itu kedalam mulut induk harimau. "Tahan, kemungkinan ini sedikit sakit," ucap Mei Yin dan langsung mengolesi bagian-bagian luka dari induk harimau itu.

Perlahan luka-luka pada induk harimau mengering dan sakit di dalam tubuhnya perlahan hilang.

••

•••

••••

•••••

••••

•••

••

Tinggalkan jejak di karyaku ya....dengan like, komen dan vote.

Selamat Membaca.

Maaf typo(s) bertebaran.

Terpopuler

Comments

Ullzhang_

Ullzhang_

obat biar cepet kaya ada?? 😁😁

2021-12-18

0

Efan Zega

Efan Zega

obat anti miskin ada gak may

2021-02-05

6

Umi Sela

Umi Sela

obat sakit hati ada g z

2021-01-11

14

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!