Perlahan luka-luka pada induk harimau mengering dan sakit di dalam tubuhnya perlahan hilang.
"Manusia terimakasih, telah menyembuhkanku," ucap induk harimau.
"Sama-sama lagipula aku kasihan dengan anak-anakmu jika kau tidak ada siapa yang akan menjaga mereka. Mereka kan sangat imut," ucap Lily gemas dengan seekor anak harimau yang belajar berjalan dan menghampiri Mei Yin yang tidak jauh darinya. Mei Yin mengelus-elusnya dan anak harimau itu menikmati elusan Mei Yin.
"Jagalah anakku yang satu itu," ucap induk harimau yang membuat Mei Yin kaget dan sekaligus senang.
"Benarkah, tapi dia akan terpisah dengan ibunya," ucap Mei Yin yang tak tega melihat anak harimau akan terpisah dengan ibunya jika dia membawanya.
"Tidak apa, aku percaya padamu akan merawat anakku dengan baik," ucap induk harimau. "Lagipula sepertinya anakku yang satu iu sangat menyukaimu," lanjutnya.
Mei Yin berpikir sejenak dan menatap Tang Yi meminta pendapat, tapi yang di tatap seperti menyerahkan pada keputusannya juga. "Huhhh baiklah," jawab Mei Yin setelah menghela nafas.
Mei Yin menggendong anak harimau itu. "Oh ya namanya siapa?" tanya Mei Yin.
"Aku belum sempat menamai mereka, kau namai lah mereka," jawab induk harimau.
"Baiklah, namamu siapa?" tanya Mei Yin.
"Namaku Tao San, memang kenapa kau perlu tahu namaku?" tanya induk harimau setelah menyebutkan namanya.
"Tidak apa, jadi nama kedua anakmu sekarang adalah yang ada di kamu namanya Tao Ho dan ada di aku Tao Chen," ucap Lily.
"Nama yang Bagus," kata induk harimau. "Kalau begitu kami akan pergi ke asal kami, tolong rawatlah anakku dengan baik," pinta induk harimau.
"Baik, aku akan menjaga dan merawatnya dengan sangat baik," jawab Mei Yin sambil mengelus lembut kepala Tao Chen.
Mereka pun merpisah ditempat, Mei Yin dan Tang Yi melanjutkan perjalanan mereka. Matahari mulai tenggelam mereka sampai di kediaman Perdana Menteri. Mereka masuk tanpa ada yang mengetahui karena mereka masuk dari gerbang belakang dan kebetulan penjaga tidak ada.
"Nona, Tang Yi kalian sudah kembali," ucap Tang San (ibu Tang Yi) senang.
Mei Yin memberikan senyum manisnya dan Tang Yin memeluk ibunya.
"Wajah kalian sembuh," kata Tang San. "Dan tambah cantik," lanjutnya.
"Hehehe, benarkah," ucap Tang Yi dan dibalas anggukan Tang San.
"Nona istirahatlah, saya akan menyiapkan air dan makanan untuk nona," ucap Tang San.
"Terimakasih," ucap Mei Yin sambil tersenyum.
"Sama-sama nona, ini sudah jadi tugas saya," ucap Tang San.
Mei Yin melangkah masuk kekamarnya dan menaruh tas yang berisikan Tao Chen (anak harimau) di peraduannya. "Keluarlah Chenchen," panggil Mei Yin.
Tao Chen pun keluar dan langsung bergelut manja dengan Mei Yin yang duduk di peraduannya. "Kau sangat menggemaskan," ucap Mei Yin sambil mengucel bulu Tao Chen.
"Nona airnya sudah siap dan makanannya akan saya antarkan kekamar anda," panggil Tang San dari luar.
"Baiklah," jawab Mei Yin.
"Apakah mau saya bantu," tanya Tang San.
"Tidak perlu bi," jawab Mei Yin.
"Baiklah kalau begitu saya undur diri," ucap Tang San.
"Iya silahkan," jawab Mei Yin.
Sejak bangun dari tidur panjang nya sifat dan perilaku yang diketahui para pelayannya berubah, seperti orang lainnya, mandi tak ingin dibantu, sering berbicara dan lainnya, meskipun sebenarnya memang orang yang berbeda, tapi tak mungkin Mei Yin mengatakannya.
Mei Yin berendam dengan air yang si sediakan.
"Huh aku masih tak terbiasa dengan bak mandi seperti ini," gumam Mei Yin.
Setelah 30 menit Mei Yin selesai mandi dan memakai pakaian putih polos atau bisa di sebut pakaian dalam pada dunia itu.
"Nona makanan anda sudah siap, ingin di taruh dimana?" tanya Tang San.
"Masuk lah bi, taruh saja di meja kecil itu," ucap Mei Yin sambil menunjuk meja kecil yang ada di sudut kamarnya.
Tang San Meletakkan nya di meja kecil. "Nona," panggil Tang Yi yang ngos-ngosan sehabis berlari.
"Tang Yi yang sopan pada nona," tegur Tang San pada anaknya.
"Maaf. Maaf nona," kata Tang Yi.
"Tidak apa bi, aku lebih suka Tang Yi seperti itu," ucap Mei Yin.
"Tapi nona, kami tidak boleh seperti itu," kata Tang San.
"Tak apa jika kalian takut berperilakulah seperti biasa kalian bersikap jika ada banyak orang dan jika hanya kita bertiga, berperilakulah seenak kalian jangan anggap aku nona kalian anggao aku anak bibi dan adik Tang Yi," jelas Mei Yin.
Mereka berdua terharu mendengar perkataan Mei Yin.
"Terimakasih nona sudah menganggap kami sebagai keluarga," ucap Tang Yi meneteskan air matanya.
"Uhhh, sini peluk aku," ucap Mei Yin sambil merentangkan kedua tangannya.
Tang Yi berlari memeluk Mei Yin. Tang San pun meneteskan air matanya. "Nyonya anak mu seperti dirimu yang selalu baik hati dan tak menganggap kami pelayanmu melainkan keluargamu," batin Tang San.
Di kediaman Matahari yaitu kediaman utama tempat Perdana Menteri beristirahat dan bekerja, sekarang tepatnya di ruang kerjanya.
"Ayah aku ingin menikahi Putra Mahkota," rengek manja Rong Fu Cai.
"Baiklah ayah akan membicarakan nya dengan Raja Jun nanti," jawab Perdana Menteri Rong.
Ring Niuren yang mendengar kesal karena ayahnya selalu menuruti keinginan Fu Cai yang merupakan anak kesayangannya.
"Ayah aku juga mau menikah," kata Niuren.
"Kau belum cukup umur untuk menikah Niuren, kau masih 15 tahun," jawab Perdana Menteri Rong.
"Iih ayah selalu mengiyakan jika kakak Fu yang minta, tapi aku. Satu bulan lagi aku akan berusia 16 tahun," katanya merajuk.
"Baiklah baiklah, tapi kakakmu memang sudah 16 tahun lebih kan, jadi ayah mengiyakan permintaannya, tapi apa yang tidak untuk anak-anak ayah tercinta ini," kata Perdana Menteri.
"Yeayy," sorak Niuren.
Mereka saling melempar senyum.
"Ayah, bagaimana rencana untuk menikahkan Mei Yin dengan Pangeran Yuwen?" tanya Fu Cai.
"Saat rapat tentang pencarian jodoh untuk Putra Mahkota Zhuting Raja ingin mengadakan kompetisi. Kompetisi nya yaitu dengan menampilkan keahlian menyulam, menari, bermusik dan bernyanyi," jelas Perdana Menteri Rong. "Tapi tenang Fu Cai, kau kan ahli dalama segala hal itu, jadi akan mudah bagimu untuk menunjukkan semua bakatmu itu dan lagi ayah akan berbicara dengan Raja Jun untuk mempertimbangkan mu," lanjut Perdana Menteri.
"Terimakasih ayah," ucap Fu Cai dengan anggun.
"Aku bagaimana?" tanya Niuren.
"Kau tenang, saat rapat hendak berakhir Raja Jun mengatakan mempersilahkan para pangeran lain untuk mengambil selir atau pun permaisuri untuk mereka jadi kau bisa menunjukkan bakatmu juga kau tidak kalah hebat dari kakakmu ini juga," jelas Perdana Mentera.
"Baiklah ayah," jawabnya, "Aku akan merebut perhatian Putra Mahkota," batin Niuren.
"Dan untuk Mei Yin Raja tidak memaksa kehendaknya lagi karena dia juga tidak dapat memaksa Pangeran untuk menikah," jelas Perdana Menteri.
Perdana Menteri menjelaskan tentang acara yang akan di adakan satu bulan yang akan datang.
"Baiklah ayah, kalau begitu kami permisi," ucap Fu Cai sambil menunduk hormat dan diikuti Niuren.
•
••
•••
••••
•••••
••••
•••
••
•
Tinggalkan jejakmu di karyaku. Dengan like, komen dan vote.
Selamat Membaca
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Erlina Ibrik
👣👣👣
2024-07-29
0
ARA
Baiklah Lily 😄
2023-04-08
0
hiatus
✏️:_)
2021-12-13
0