Mereka yang berbisik-bisik kaget dengan teriakan rubah tampan itu.
"Tidak ada," kata Mei Yin menggeleng dan diikuti oleh Chen juga menggeleng.
Mereka menahan tawa mereka, tapi tetap saja Chen bergetar.
"Karena kita sudah menjalin kontrak, maka aku akan ikut denganmu kemana saja, dan perkenalkan namaku Xiuhuan," katanya memperkenalkan diri.
"Namaku Mei Yin dan ini Tao Chen," ucap Mei Yin yang sudah menetralkan tahanan tawanya.
"Dari yang kulihat kau baru di level perunggu tingkat 5," ucap Xiuhuan sambil memperhatikan seluruh tubuh Mei Yin.
"Kau tahu tentang level tingkat kultivasi? beritahu aku dong," kata Mei Yin senang. "Aku baru saja berkultivasi setelah penghalang dari tubuhku menghilang," jelas Mei Yin.
"Tentu aku tahu dan dari dalam dirimu sepertinya ada hal yang spesial yaitu dantian emas, tapi dantiannya masih tersegel karena kekuatanmu yang masih lemah," jelas Xiuhuan. "Kultivasi itu memiliki 6 level dan di setiap level memiliki 10 tingkat," jelas Xiuhuan. "Level mulai dari perunggu, perak, emas, alam dunia, alam langit dan abadi," lanjut Xiuhuan.
Mei Yin mendengarkan dengan seksama dan mengerti.
"Lalu bagaimana caranya meningkatkan kultivasi?" tanya Mei Yin.
"Kau tahu caranya bermeditasi?" tanya Xiuhuan dan diangguki oleh Mei Yin. "Cara meningkatkannya yaitu berkultivasi. Posisi duduk berkultivasi juga sama seperti bermeditasi," jelas Xiuhuan.
"Kalau itu aku tahu, ini cara mempercepatnya?" tanya Mei Yin.
"Kau hanya perlu mencari tempat yang banyak mengandung Qi," jelas Xiuhuan.
"Oooh begitu, berarti di sini juga bisa?" tanya Mei Yin dan di angguki Xiuhuan.
Langsung saja Mei Yin memposisikan dirinya berkultivasi.
Matahari sudah tenggelam mata Mei Yin mulai membuka perlahan.
"Kau lumayan hebat, sekarang kau sudah berada di level perak tingkat 2," kata Xiuhuan.
"Benarkah," kata Mei Yin gembira. "Ahh sudah malam ya, ayo kita pulang," ajak Mei Yin.
Mereka pun kembali dengan ilmu peringan tubub Xiuhuan yang menggendong Mei Yin dan Mei Yin memeluk Chen.
Awalnya Mei Yin tak mau, tapi karena hari sudah malam dan memerlukan waktu lama jika berjalan kaki, mau tak mau dia mengiyakan.
Mereka sampai di halaman Mei Yin Xiuhuan merubah wujudnya menjadi seekor rubah putih dengan ukuran normal. Saat sudah di kamar Mei Yin meletakkan Chen di peraduannya Xiuhuan yang tiba-tiba melompat ke peraduan Mei Yin membuat Chen refleks mudur kebelakang dan terpojok.
"Hey jangan takuti Chen, jika tidak kau tidur diluar," kata Mei Yin memperingati dan Xiuhuan pun berhenti menakuti Chen. Karena malam sudah larut jadi dia hanya membersihkan badannya sebentar dan langsung tidur.
Pagi hari, saat Mei Yin ingin bangun tak tahu badannya terasa berat dan saat dia membuka matanya dia terkejut melihat Xiuhuan yang berada di atasnya di melempar Xiuhuan yang berbentuk rubah.
"Kau...hih mengesalkan," kata Mei Yin kesal dan pergi menuju halaman untuk melakukan pelatihan fisik. Sudah 3 jam Mei Yin latihan mulai dari berlari push up sit up dan lainnya.
"Nona," panggil Tang Yi, Mei Yin menoleh. "Ada apa?" tanya Mei Yin.
"Nona di panggil tuan besar keaula utama," jawab Tang Yi.
"Baiklah aku akan kesana, kau siapkan aku air untuk mandi," kata Mei Yin.
"Baik nona," ucap Tang Yi.
Mei Yin masuk ke kamarnya dan terlihat Chen dan Xiuhuan yang masih tidur, selagi menu ggu air siap Mei Yin membaca buku tentang pengobatan.
"Nona airnya sudah siap," kata Tang Yi.
"Baik, kau bisa istirahat," kata Mei Yin.
"Baik nona kalau begitu saya permisi," kata Tang Yi berlalu pergi.
30 menit Mei Yin selesai dengan mandinya dan mengenakan pakaian, dia sudah bisa menggunakannya sendiri karena dia selalu memperhatikan saat Tang Yi membantunya. Dia mengolesi bedak secara tipis di pipi mulusnya dan pewarna bibi berwarna merah muda dengan tipis. Dia begitu cantik dengan hiasan naturalnya itu selanjutnya dia mengenakan cadarnya agar tidak ada yang mengetahui kesembuhannya.
Mei Yin berjalan menyusuri koridor dia berjalan dengan wajah yang terangkat dan anggun.
Setiap bertemu pelayan dia sama sekali tidak dianggap di kediaman itu bahkan para pelayanpun merendahkannya.
Sesampainya di depan pintu aula penjaga memberitahukan kedatangannya.
"Nona pertama datang," ucap lantang penjaga.
Mei Yin terkejut dengan teriakan penjaga itu yang dekat dengan telinganya.
"Huh bisa budek ni telinga," batin Mei Yin.
Mei Yin pun masuk ke aula.
"Salam pada ayah," ucap salam Mei Yin.
"Ya ku terima salammu, niatku memanggilmu hanya untuk memberitahumu jika Raja Jun sudah tak memaksa jika kau tak ingin menikah dengan pangeran Hongli, tapi kau harus mengikuti kompetisi pencarian permaisuri untuk Putra Mahkota Zhuting dan jika kau beruntung ku bisa menjadi salah satu selir nya atau Pangeran lainnya," jelan Perdana Menteri Rong.
"Baiklah ayah, jika tidak ada lagi saya undur diri," kata Mei Yin tenang.
Perdana menteri, para selir dan saudara/i Mei Yin terkejut dengan perubahan sifat Mei Yin, kalau dulu dia pasti bergetar dan menundukkan kepalanya dalam, tapi sekarang dengan tenang nya dia menjawab dengan wajah terangkat.
"Ah baiklah silahkan," ucap Perdana Menteri Rong yang sadar dengan keterkejutannya.
Di jalan. "Huft memang ya, jika sedari dulu begini, tidak akan terjadi yang namanya anak sendiri bunuh diri dihadapannya,"gerutu Mei Yin dalam hati.
Mei Yin sepanjang jalan melamun dan lamunannya buyar setelah dia dihadang oleh para saudaranya yaitu Bao Yu dan Jiao.
"Berhenti," kata Jiao.
Mei Yin berhenti. "Ada apa?" tany Mei Yin.
Bao Yu dan Jiao terkejut lagi, karena biasanya setiap Mei Yin bertemu mereka Mei Yin akan takut dan selalu meminta maaf meskipun mereka belum mengatakan apapu.
"Hey kenapa kalian menghentikanku?" tanya Mei Yin lagi dengan suara lebih nyaring yang membuat Bao Yu dan Jiao tersadar.
"T tidak ada, kami hanya ingin melihat keadaanmu," jawab Jiao gugup.
"Oh kalau tidak ada yang lain aku permisi," kata Mei Yin lalu pergi.
Setelah Mei Yin pergi. "Kak kau lihat sifatnya yang penakut berubah," kata Jiao tak percaya.
Bao Yu yang memang tak mau berurusan dengan hal yang menurutnya tak perlu tak memperdulikan itu, tapi dia sedikit tertarik dengan perubahan Mei Yin saudari yang sedikit lebih muda darinya itu, sudut bibir nya tertarik dan membentuk senyum samar yang tak dapat dilihat orang lain. Dia pergi meninggalkan Jiao yang masih berbicara.
"Hey hey kak jangan tinggalkan aku," panggil Jiao lalu dia berlari mengikuti Bao Yu.
Mei Yin sampai di halamannya dan dia duduk di tamannya di bawah pohon apel yang berdaun rimbun. Dia menikmati angin sejuk yang menerpa wajahnya yang tertutup cadar.
•
•
•
•
•
Tinggalkan jejak ya. Dengan like, komen dan vote
Selamat Membaca
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Huccu Talatah
rubah drimana dtngny bGaimN terjadi kontrakny thor ?
2021-12-23
0
Yoni Hartati
bao yu dan jiao itu cewek atau cowok thor?
2020-09-28
19
ais
ada pngeran hongli d sini
2020-08-07
11