Mei Yin yang terbiasa hidup mandiri tidak lah sulit bertahan hidup di alam terbuka. Sekarang dia sedang mencari ikan di aliran sungai yang sekarang dalam keadaan terlalu dalam dan itu memudahkan Mei Lin untuk menangkap ikan. Dia mengeluarkan belati yang di selipkannya di ikat pinggangnya. Mei Yin berhasil menangkap beberapa ikan yang cukup besar dia mulai membersihkan ikan di tepi sungai, sedangkan Tang Yi menghidupkan api.
"Nona api nya sudah menyala, dan saya mendapatkan beberapa buah saat mencari kayu bakar tadi, eh nona dapat darimana ikan ini?" kata Tang Yin yang berjalan kearah Mei Yin yang memberaihkan ikan lalu dia bingung darimana Mei Yin memperoleh ikan yang sedang dibersihkannya itu dan lagi dengan terampilnya Mei Yin membersihkan ikan itu dari siaiknya dan mengeluarkan isi perut ikan.
"Aku tangkap dari sungai," jawab Mei Yin santai. "Selesai, tolong bawakan sebagian," kata Mei Yin meninggalkan Tang Yi yang terkagum. "Tang Yi cepat," panggil Mei Yin.
"Baik nona," jawab Tang Yi menghampiri Mei Yin.
Mereka pun membakar ikan yang di dapat Mei Yin dan sementara menunggu ikan matang mereka memakan buah yang di dapat Tang Yi. Malam itu mereka habiskan untuk beristirahat.
Hari masih gelap tetapi Mei Yin sudah bangun dari tidurnya.
"Tang Yi bangun," panggil Mei Yin sambil mengguncang tubuh Tang Yi.
"Emmm, nona sudah bangun maafkan saya nona, seharusnya saya yang bangun lebih dulu," ucap Tang Yi yang langsung bersujud.
"Lagi-lagi seperti ini," gumam Mei Yin jengah.
"Tidak apa, aku saja yang bangunnya pagi, karena kita harus melanjutkan pencarian kita," kata Mei Yin sambil membantu Tang Yi bangun.
"Baik nona," jawan Tang Yi.
Mereka pun masuk kedalam hutan kematian saat tak terlalu dalam sudah terlihat tumbuban obat.
Mereka menacbuti dengan perlahan agar tidak rusak.
Tak terasa mereka sudah masuk terlalu jauh. Saat mereka beristirahat mereka mendengar dengkuran sesuatu mungkin hewan yang tidur.
Mereka waspada dan perlahan menjauhi suara itu, tapi belum jauh pergi Tang Yi menginjak ranting dan menyebabkan suara yang lumayan nyaring.
Roarrrrr
Raungan harimau yang bangun menggema di hutan itu menyebabkan burung-burung beterbangan kesana kemari. Harimau itu perlahan mendekati tempat Mei Yin dan Tang Yi berdiri. Mereka tak bisa lari, karena jika mereka lari maka harimau itu akan lebih agresif dan cepat menyerang.
Mei Yin yang meskipun di dunia dulu memiliki beladiri yang kuat tapi dengan tubuh lemah gadis yang ditempatinya ini tidak memungkinkan untuk bisa menang melawan hewan spiritual.
Mei Yin dan Tang Yi yang tidak bisa mengetahui kekuatan hewan di depannya hanya diam berdiri. Tang Yi yang sudah gemetaran. "Maaf nona, gara-gara saya tak hati-hati jadi membangunkan hewan itu, lebih baik nona lari dan aku kan coba menahan hewan ini," kata Tang Yi pelan.
"Kau gila, aku tak akan meninggalkanmu, kita akan berusaha bersama-sama," bantah Mei Yin.
"Tapi nona hiks hiks, saya sudah membuat nona dalam bahaya," kata Tang Yi.
Belum sempat membalas ucapan Tang Yi harimau itu mulai menyerang mereka. Sekuat tenaga Mei Yin melawan dan bertahan dari serangan harimau. Mei Yin mengeluarkan belatinya. Tang Yi yang lemas tak mampu lagi berdiri, Mei Yin menghalangi serangan harimau yang diarahkan ke Tang Yi.
Mei Yin beberapa kali terkena cakaran harimau itu dan mendapat beberapa luka cakar. Karena sudah banyak menguras tenaga, Mei Yin menjadi kurang fokus dan saat cakar harimau yang besar menyerang Mei Yin, Tang Yi langsung menghalau dengan badannya dan alhasil punggung Tang Yi mengalami luka cakar yang cukup parah dan membuat Tang Yi tak sadarkan diri.
Mata Mei Yin memerah karena marah, dengan sisa tenaganya dia menyerang harimau membabi buta, tubuh harimah terluka parah dan gerakan terakhir Mei Yin yaitu menusuk tepat di jantung harimau, dan akhirnya harimau itu mati.
Mei Yin langsung terjatuh merebahkan dirinya sejenak. Dan tak perlu waktu lama Mei Yin kembali bangkit dan membopong Tang Yi untuk mencari tempat aman. Tapi saat dia melewati tubuh harimau yang sudah mati, dia melihat cahaya dibagian tusukan nya.
Dia meletakkan Tang Yi dan berjalan kearah tubuh harimau dan karena penasaran dia mulai mengoyak bagian yang terlihat bersinar dan terlihatlah batu sebesar jari jempol berwarna merah darah. Mei Yin tak tahu itu apa, jadi dia menyimpannya saja.
Dia melanjutkan mencari tempat aman untuk mengobati luka Tang Yi dan sekaligus membuat obat untuk mengeluarkan racun dari tubuhnya.
Karena hari masih sing jadi lebih mudah melihat sekitar. Tak jauh dari Mei Yin berdiri terlihat ada goa, Mei Yin memasuki goa itu setelah di cek aman Mei Yin langsung meletakkan Tang Yi dalam posisi tengkurap. Mei Yin keluar goa untuk mencari air, karena air bekal mereka sudah habis dan juga untuk membersihkan luka Tang Yi.
Beberapa menit kemudian Mei Yin kembali dan dia langsung membersihkan luka Tang Yi dan luka nya. Mei Yin mengambil tumbuhan obat yang sudah mereka kumpulkan dan mencari bahan untuk membuat obat penyembuh luka dan bahan obat untuk mengeluarkan racun dari tubuhnya.
Di kehidupan pertamanya Mei Yin suka mempelajari tentang tumbuhan tumbuhan obat dan mencoba membuat obat dari tumbuhan, karena dia tidak suka memakan obat dari dokter.
Satu jam dia menumbuk obat dan jadilah obat penyembuh berwujud cair, dia meminumkannya kepada Tang Yi. Sedikit demi sedikit obat tertelan oleh Tang Yi. Perlahan luka pada Tang Yi mengering karena Mei Yin juga membuatkan yang tidak cair untuk di terapkan dilukanya dan luka Tang Yi.
Matahari sudah tenggelam Tang Yi perlahan sadar.
"Ughh," ringis Tang Yi.
"Pelan-pelan, nanti lukamu terbuka lagi," kata Mei Yin.
"Terimaksih nona, sudah peduli pada saya," ucap Tang Yi yang sudah duduk mendekat api unggun.
"Tidak perlu berterima kasih, kamu sembuh saja aku sudah senang," kata Mei Yin. "Maaf aku selalu membawamu kedalam penderitaan," lirih Mei Yin yang masih dapat di dengar Tang Yi.
"Nona jangan berkata begitu, ini sudah tugas saya dan juga memang keinginan saya sendiri, saya sudah berada di samping nona semenjak anda lahir dan saya sangat menyayangi anda," jelas Tang Yi sambil menunduk.
Mei Yin sangat terharu dengan Tang Yi, dia sama seperti teman-teman nya di geng Galaksi dulu. Ahhh jika mengingat itu Mei Yin jadi sedih, tapi dia tak dapat berlarut-larut dalam kesedihan dia harus berjuang di dunia barunya ini.
Mei Yin mendekati Tang Yi dan memeluknya menyalurkan kehangatan kepada Tang Yi.
"Terimakasih," ucap Mei Yin.
Tang Yi tersenyum dan membalas pelukan Mei Yin.
"Mulai sekarang kita teman," kata Mei Yin sambil tersenyum.
"Baiklah teman," jawab Tang Yi.
Malam itu dihabiskan mereka berdua dengan berbincang, tertawa dan bercanda.
•
••
•••
••••
•••••
••••
•••
••
•
Tinggalkan jejak kalian di ceritaku ya...dengan memberikan like, komen dan vote.
Selamat Membaca.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
gak jelas😑
si TangYi beban yak
2022-03-05
0
Kus Lhena
ceritanya kaya ada yg sama2 gitu,😅😅 tp ttp ku baca ko semamgat
2021-05-02
2
Potato Shin Taro
good thorr, gk sia sia temenku maksa+ngancem gue buat baca nih novel😂😂😂
2021-03-18
11