RPHC(TH) 16

"Mei," panggil Xiuhuan yang mengehentikan Mei Yin untuk menikmati angin sejuk, dia langsung menatap Xiuhuan.

"Eh kalian kesini Chen," kata Mei Yin sambil menepuk pahanya yang biasanya untuk memangku Chen. "Ada apa Xiu?" tanya Mei Yin yang menatap Xiuhuan yang sudah bersender di lengannya karena Xiuhuan masih dalam bentuk rubahnya.

"Tidak ada, aku hanya bingung kenapa di halamanmu ini tak ada seorang pelayan pun dan penjaga?" tanya Xiuhuan sambil melihat sekeliling.

"Ohh itu karena aku meminta mereka semua untuk tidak lagi melayani ku dan hanya Tang Yi yang kadang-kadang datang untuk membantuku," jelas Mei Yin. "Oh ya apakah di sini aku bisa berkultivasi?" tanya Mei Yin antusias.

"Bisa tapi Qi di sini sedikit, paling kau bisa menerobos satu tingkat," jelas Xiuhuan.

"Baiklah, kau jaga di sampingku ya," kata Mei Yin yang langsung berkultivasi.

15 menit Mei Yin berhasil menerobos ke level perak tingkat 3.

"Berhasil," senang Mei Yin sambil memeluk Chen.

Xiuhuan hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Mei Yin yang seperti anak kecil.

"Nona nona," panggil Tang Yi yang berlari.

"Ada apa? Jangan lari nanti jatuh lho," kata Mei Yin.

"Hehehe maaf," ucap Tang Yi cengengesan.

"Ada apa?" tanya Mei Yin.

"Apakah nona sudah menyiapkan pakaian untuk pergi malam ini ke istana?" tanya Tang Yi.

Mei Yin menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Hehe belum," kata Meu Yin cengengesan.

"Aduh nona ini sudah dekat waktunya untuk berangkat, lebih baik nona mandi dan untuk pakaian akan saya siapkan," kata Tang Yi.

"Ya baiklah," kata Mei Yin.

40 menit Mei Yin selesai dengan beremdamnya dan sekarang dia dibantu oleh Tang Yi untuk berpakaian. Dan selanjutnya berdandan, tapi Mei Yin ingin berdandan sendiri Tang Yi mengiyakan dan menunggu dengan duduk di peraduan Mei Yin sambil mengelus Chen.

15 menit Mei Yin selesai berdandan.

"Wahh nona cantik sekali," puji Tang Yi.

"Terimaksih, kau tak berdandan juga?" tanya Mei Yin.

Tang Yi menggeleng. "Saya tidak ikut nona, karena tuan besar melarang saya ikut menemani nona," jelasnya.

"Bagaimana bisa begitu dan apakah para saudariku membawa pelayan mereka?" tanya Mei Yin.

"Iya nona mereka masing-masing membawa dua pelayan mereka," ucap Tang Yi hati-hati.

"Huh kalau begitu kau bisa ikut aku sebagai temanku," kata Mei Yin.

"Tidak nona, jika saya melanggar nanti nona akan di hukum lagi, saya tidak ingin itu," jelas Tang Yi.

"Terimakasih sudah peduli denganku," ucap Mei Yin sambil memeluk Tang Yi.

"Sama-sama nona, saya senang bisa melayani nona," ucap Tang Yi.

Mei Yin memakai cadarnya saat pintunya di ketuk.

Tok tok tok. "Nona tuan besar dan yang lain sudah menunggu anda diminta bergegas," kata pelayan yang di luar.

"Baiklah aku akan bergegas," kata Mei Yin.

Mei Yin bangun dari duduknya. "Tang Yi jagalan Chen dan Xiuhuan," pinta Mei Yin.

"Pasti nona," jawab Tang Yi.

"Aku akan ikut kamu," kata Xiuhuan dalam pikiran Mei Yin.

"Tidak bisa, dengan bentuk rubahmu yang sangat cantik itu akan membuat orang memandangmu dan otomatis kearahku juga," kata Mei Yin berbicara melalui pikiran.

"Tak masalah aku bisa berubah dalam bentuk kalung gelang dan lainnya," kata Xiuhuan.

"Baiklah terserahmu," kata Mei Yin pasrah.

Seketika Xiuhuan berubah menjadi gelang giok berwarna putih yang sudah berada di tangan kanan Mei Yin.

"Kau jaga Chen saja deh Tang Yi," kata Mei Yin.

"Baiklah, cepat bergegaslah," kata Tang Yi.

Mei Yin bergegas dan sesekali dia berlari kecil untuk mempercepat jalannya agar cepat sampai.

"Maaf ayah aku terlambat," ucap Mei Yin sedikit menunduk.

Tanpa menghiraukan permintaan maaf dari Mei Yin Perdana Menteri langang masuk ke keretanya. Kereta sudah tersedia 4 kereta. Kereta pertama untuk Perdana Menteri dan dua selir, kereta kedua untuk para putra, kereta ketiga untuk para nona dan kereta terakhir untuk membawa barang.

Saat Mei Yin hendak masuk ke kereta para nona Fu Cai dan Niuren melarangnya.

"Berhenti, kau masuk kereta dibelakang saja jangan bersama kami," kata Niuren.

Mei Yin mengepalkan tangannya, tapi dia berusaha bersabar dan menahan emosinya, ini masih tak seberapa di banding kehidupannya yang dulu. Dia memasuki kereta barang yang di dalamnya sudah sangat penuh jadi dia hanya duduk di bagian dekat pintu kereta barang itu.

Kereta mereka tiba di gerbang istana, mereka perlu mengantri untuk masuk, tak berapa lama giliran mereka masuk, setelah masuk mereka keluar dari kereta dan berjalan menuju tempat kompetisi diadakan. Mei Yin berjalan anggun di paling belakang, dibelakang daripada para pelayan Fu Cai dan Niuren.

Mei Yin tak perduli yang penting dia tak jadi pusat perhatian orang-orang.

"Perdana Menteri Rong beserta keluarga memasuki ruangan," teriak lantang penjaga.

"Astaga, lama-lama beneran budek ni telinga, dalam sehari sudah 2 kali menerima teriakan," gerutu Mei Yin sambil menggosok telinganya.

Mereka pun masuk, mereka duduk di tempat yang sudah di sediakan. Kursi nona pertama untuk Mei Yin di tempati oleh Fu Cai. Mei Yin tak mempermasalahkan itu.

"Kaisar, Permaisuri dan selir Agung memasuki ruangan," teriak lantang penjaga yang di luar.

Tak lama setelah Kaisar dan Permaisuri duduk teriakan penjaga yang memberitahukan Putra Mahkota Zhuting dan 2 Pangeran lainnya masuk.

Para puteri langsung membenahi pakaian mereka dan tebar pesona kecuali Mei Yin yang tak perduli.

"Kenapa belum mulai acaranya?" batin Mei Yin.

"Pangeran Hongli dan Selir kehormatan memasuki ruangan," teriak penjaga di luar.

Orang-orang mulai berbisik melihat Pangeran Hongli yang terlihat takut-takut dengan orang-orang, genggaman nya erat di tangan ibunya yaitu Selir Kehormatan. Ibunya berusaha menenangkan ya.

"Itu Pangeran Hongli,"

"Ya, tampan daripada pangeran lainnya sih, tapi sayang sifatnya masih seperti anak-anak,"

"Biar dia menjadi pewaris aku juga tidak mau menerima pernikahan dengan nya,"

Mei Yin sedikit terganggu dengan sindiran-sindiran yang terdengar jelas di telinganya, dia masih memfokuskan pada makanan dan tehnya saja tampa mendongakkan kepala nya untuk melihat orang-orang.

Setelah Pangeran Hongli dan Selir Agung duduk ditempat mereka Kaisar langsung membuka acara untuk menghentikan bisikan dari orang-orang. Kaisar sebenarnya sangat geram karena anak kesayangan dari kerajaan ini di kata-katain tidak baik dan di cemooh, tapi dia menahannya karena orang-orang ini merupakan pejabat-pejabat yang menunjang ke kokohan kerajaan.

"Baiklah semua orang sudah berkumpul semua makan saya hari ini mengatakan bahwa untuk penilaian kompetisi ini saya serahkan semuanya kepada Putra Mahkota, Pangeran Zhang Jiangwu dan Pangeran Zhaoyang untuk memilih Permaisuri keinginan mereka maupun Selir," jelas Kaisar Jun.

Para gadis semakin senang karena mereka akan dapat menarik perhatian para Pangeran.

Berikan like, komen dan vote ya.

Selamat Membaca.

Terpopuler

Comments

Rin Rs

Rin Rs

Pas tangan ny itu berdarah waktu dia lgi sandar d btu jdi kayakny d situ tnpa sengaja menjalin kontrak

2023-09-29

0

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

udah 2 kehidupan msh aja lemah...

2023-07-04

0

Daniela Whu

Daniela Whu

punya kekuatan gk guna kl masi juga di tindas tanpa melawan

2022-03-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!