12. Angela histeris.

Akhirnya Sintya dengan terpaksa naik ke mobil Markus.

Markus tersenyum senang melihat Sintya akhirnya mau juga berangkat sekolah bersamanya.

Dengan perasaan senang Markus duduk bersama Sintya di kursi belakang.

Sintya duduk merapat ke pintu, dia tidak mau terlalu dekat duduk dengan Markus.

Mobil pun perlahan keluar dari area parkir apartemen Sintya.

Markus melihat jarak duduk Sintya dengannya sangat jauh, sepertinya Sintya tidak ingin duduk terlalu dekat dengannya.

Markus tersenyum, dia menggeser bokongnya mendekat pada Sintya.

Sintya tidak menyadari kalau Markus sudah duduk sangat dekat dengannya.

Sintya fokus melihat keluar jendela mobil, melihat gedung-gedung dan macetnya jalanan.

" Apa yang kau lihat?" tanya Markus berbisik ditelinga Sintya.

Sintya sangat terkejut mendengar suara Markus sangat dekat dengannya, sontak diapun menoleh pada Markus.

Dan sangat sial! bibir mereka jadi saling menempel karena wajah Markus sangat dekat sekali ke wajah Sintya.

Sintya sekali lagi terkejut, matanya terbelalak melihat Markus sangat dekat dengannya.

Reflek Sintya menarik wajahnya.

" Kenapa kau mendekat padaku, kau mau cari kesempatan ya?!" kata Sintya marah, wajahnya jadi merona.

" Aku hanya mau melihat apa yang begitu serius kau pandangi diluar sana " kata Markus dengan santainya.

" Geser sana...jauh! jangan dekat denganku!" kata Sintya mendorong Markus agar jangan terlalu dekat duduk dengannya.

" Aku mau disini, aku tidak mau jauh-jauh denganmu " kata Markus tidak mau bergerak menjauh.

Sintya kehabisan akal meladeni Markus, terpaksa dia diam saja membiarkan Markus duduk dekat dengannya.

Dan lagi pula dia menumpang mobil Markus, jadi yang punya hak disini adalah Markus.

Markus tersenyum penuh kemenangan, ingin rasanya dia merangkulkan tangannya kebahu Sintya.

Terpaksa harus ditahannya, kalau tidak nanti 'sang putri' mengamuk.

Sudahlah, lebih baik begini saja! pikir Markus senyum-senyum sendiri.

Tidak berapa lama mereka pun sampai disekolah.

Nah, ini bagian yang tidak aku suka! pikir Sintya kesal.

Turun dari mobil Markus pasti akan jadi sorotan. Dan menjadi biang gosip.

Markus turun dari mobil, lalu tetap membuka pintunya agar Sintya ikut turun juga.

Beberapa detik dia menunggu, Sintya belum turun juga dari mobil.

Markus melongokkan kepalanya ke dalam mobil.

Tampak Sintya masih duduk diam didalam mobil.

" Ayo Sintya turun!" sahut Markus.

" Tidak mau, kau pergi saja duluan...nanti aku akan menyusul " kata Sintya.

" Kenapa?" tanya Markus.

" Apa kau tidak lihat mata penggemarmu melihat kearahmu terus?" kata Sintya mengingatkan Markus.

" Lalu, terus kenapa memangnya?" tanya Markus cuek saja.

Mata Sintya terbelalak melihat begitu tenangnya Markus.

" Apa kau tidak tahu aku bakalan dimusuhin semua gadis tersebut kalau melihat aku turun dari mobilmu?" kata Sintya semakin kesal pada Markus.

Markus tidak menjawab perkataan Sintya, dia masuk kembali ke dalam mobil.

Kemudian menarik tangan Sintya turun dari mobil

" Markus!!" teriak Sintya kaget karena ditarik Markus keluar dari mobil.

Dan benar saja! semua mata memandang ke arah Markus dan Sintya.

" Bukankah itu Sintya dari kelas 11-B, kenapa dia bisa bersama dengan Markus?"

" Bukankah Markus sudah bertunangan, kenapa Sintya bisa berangkat bersama dengan Markus?"

" Bukankah semalam Markus datang bersama dengan tunangannya, kenapa hari ini bisa datang dengan Sintya?"

" Markus kan anak orang terkaya dan terkenal, jadi wajar saja banyak cewek tergila-gila padanya "

" Benar juga...bisa jadi Sintya menggoda Markus, dan akhirnya Markus masuk ke perangkapnya "

Bisikan-bisikan para siswi tersebut membuat wajah Sintya memerah.

Dia sangat kesal pada Markus, dia membenci situasi ini.

Dia menarik tangannya dari genggaman tangan Markus, lalu bergegas berjalan dengan cepat meninggalkan Markus.

" Sintya!" panggil Markus mengejar Sintya.

Markus berjalan beriringan dengan Sintya.

" Jangan ikuti aku, menjauhlah Markus...aku sudah menjadi tranding topik disekolah ini gara-gara kau!" kata Sintya dengan nada marah.

" Biarkan saja apa yang mereka katakan, jangan dipedulikan " kata Markus dengan santainya.

Emosi Sintya sudah tidak bisa dia kontrol lagi, dia benar-benar ingin memukul Markus agar dia sadar apa yang telah dia perbuat membuat dia tidak nyaman.

" Oh, ternyata kau disini rupanya!" sebuah suara siswi terdengar berteriak kearah mereka.

" Angela " ucap Markus tanpa sadar.

" Dari semenjak kita bertemu di supermarket waktu itu aku sudah curiga padamu...ternyata memang benar, kau penggoda kekasih orang, memang terlihat dari wajahmu yang sok imut begitu!" sahut Angela berteriak sinis pada Sintya.

" Angela tutup mulutmu!!" bentak Markus marah, " Kita tidak punya hubungan apapun, dari awal aku sudah katakan...kalau aku tidak menyukaimu!"

" Tidak Markus, kita sudah ditunangkan...kau adalah calon suamiku!" teriak Angela.

" Itu bukan keinginanku...kau yang mengajukan pada orang tuamu agar bisa bertunangan denganku, aku tidak menginginkannya!" kata Markus dengan tajam.

" Tidak! Markus...kau pun menyetujuinya, kau adalah tunanganku!" teriak Angela, " Aku sampai rela pindah ke sekolahmu untuk bisa lebih dekat denganmu!"

" Itu urusanmu...bukan mauku, aku tidak suka kau menempel terus padaku!" kata Markus dengan dingin.

" Tidak!" teriak Angela lagi

Markus menarik tangan Sintya dari hadapan Angela.

" Tunggu!" tiba-tiba Angela menarik tangan Sintya, " Kau dasar cewek murahan...penggoda tunangan orang, aku benci padamu!"

Angela berteriak pada Sintya dan kemudian mengangkat tangannya untuk menampar wajah Sintya.

Tangan Markus reflek menangkap tangan Angela.

" Kalau ada sedikitpun kau membuat kulitnya terluka, aku akan memberikan perhitungan padamu...pergi!!" bentak Markus dengan tajamnya, wajahnya menggelap menatap Angela dengan dinginnya.

" Markus! Aku tidak mau kau perlakukan seperti ini...kenapa kau berubah, ini gara-gara cewek murahan ini....dasar perebut suami orang!" teriak Angela histeris.

" Siapa suamimu?! kita tidak memiliki hubungan apapun, mulai hari ini kau jangan mencari ku lagi...nanti malam aku akan bicaran ini pada orang tuaku!" Kata Markus dengan tajam.

" Tidak! tidak! Markus...aku tidak mauu!!" teriak Angela.

Markus tidak peduli lagi pada Angela, dia membawa Sintya ke kelasnya.

" Eh, ternyata dia sendiri yang mengakui kalau dia tunangan Markus!"

Bisik-bisik para siswi terdengar.

" Tidak disangka ternyata dia yang mengejar Markus sampai pindah ke sekolah kita!"

" Aku rasa cewek yang beginian terlalu protektif pada pasangannya...cemburuan, pantas saja Markus tidak suka!"

" Kalau aku yang berada di posisinya, aku pasti sudah membatalkan pertunanganku...buat apa mengejar cowok yang tidak suka pada kita!"

" Iya, betul apa yang kau katakan!"

" Semuanya diammm...!!" teriak Angela histeris.

Semua siswi yang melihat kejadian tersebut langsung terdiam mendengar teriakan Angela.

" Ayo kita pergi!" kata Angela pada temannya.

Lain kali aku akan memberi pelajaran pada gadis murahan itu! bisik hati Angela dengan perasaan mendendam.

Tunanganku dicurinya, tunggu saja kau, aku akan cari kelemahanmu, agar Markus melihat gadis macam apa kau! bisik hati Angela dengan perasaan emosi tingkat tinggi.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Astrid_87

Astrid_87

😍😍😍😍

2023-04-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!