Sinytia akhirnya bisa lolos dari Markus.
Taksi kemudian membawa Sinytia menuju alamat yang diberikan Sinytia.
Ternyata Sinytia pergi ke supermarket, Tante Diana sudah menunggu Sinytia dari tadi.
Mereka akan berbelanja kebutuhan yang telah habis di apartemen.
Diana menarik satu troli.
Mereka pun masuk untuk berbelanja.
" Bagaimana sekolahmu hari ini?" tanya Diana.
" Seperti biasa " jawab Sinytia.
" Bagaimana dengan teman baru?"
" Masih sama, baru satu orang saja...dan satu pengganggu "
" Pengganggu?"
" Iya..seorang siswa, dia selalu mengikuti ku " kata Sinytia dengan nada cemberut.
" Mungkin dia menyukaimu..biasanya anak lelaki kalau menyukai seorang gadis akan selalu mengikuti dan selalu menggoda gadis tersebut " kata Diana.
" Aku belum ada keinginan pacaran, aku ingin fokus belajar dulu...agar dapat nilai yang bagus supaya bisa masuk Universitas " kata Sinytia.
" Anak baik...bagus " kata Diana mengusap kepala Sinytia.
Mereka pun berkeliling mencari barang yang akan dibeli.
Tanpa sengaja mata Sinytia melihat Markus berdiri dibagian stan kosmetik.
Dia merasa tidak percaya siswa tersebut adalah Markus.
Tadi dia meninggalkan Markus disekitaran halte bis, kenapa sudah ada di supermarket?
Apakah dia menguntitku lagi? pikir Sinytia.
Ternyata Markus tidak sendirian, dia melihat ada seorang siswi disebelah Markus.
Mereka masih sama-sama memakai seragam.
Hanya saja si wanita memakai seragam sekolah lain.
Siswi itu sangat cantik.
Tampak dari kulitnya yang terawat rapi, dan dandannya yang cantik.
Sepertinya dari kalangan orang kaya juga.
Sinytia melihat gadis tersebut merangkul tangan Markus manja.
Apakah mereka punya hubungan? pikir Sinytia.
Sinytia tidak menyangka ternyata bintang idola sekolahnya adalah seorang playboy.
Dia tahu kalau Markus berusaha mendekatinya semenjak dia tanpa sengaja bertemu di halte bis.
Dan disekolah juga, sangat jelas Markus berupaya mendekati Sinytia.
Sinytia tersenyum masam melihat kenyataan yang tanpa sengaja diketahuinya ini.
Ternyata Markus telah mempunyai kekasih dari sekolah lain.
Lain kali dia harus berhati-hati untuk berdekatan dengan Markus.
Dia tidak ingin ada masalah seperti tadi siang lagi.
Itu sangat menjijikkan.
Mungkin lain kali mereka akan berbuat yang lebih nekat lagi padanya.
Sinytia hanya ingin fokus belajar saja, tidak ada keinginan untuk memikat siswa manapun.
Tanpa sengaja Sinytia merasa kalau Markus memandang kearahnya.
Sinytia cuek saja, seolah-olah tidak melihat Markus.
Dia dengan tenang memilih bahan-bahan keperluan mereka, dan memasukkannya kedalam troli.
" Hei!" Diana mencoel ponakannya, " Siswa itu dari tadi kenapa terus melihat kearah mu ya, apakah kau kenal dengannya? sepertinya seragam kalian sama "
" Oh, mungkin dari kelas lain, aku tidak kenal " kata Sinytia acuh tak acuh.
Dia tidak perduli Markus terus melihat kearah dia, karena Sinytia merasa mereka tidak ada memiliki hubungan apapun.
Dari sudut mata Sinytia melihat siswi tersebut begitu manja bergelayut di lengan Markus.
Tidak tahu entah kenapa mereka bisa berdekatan dengan Markus dan kekasihnya tersebut.
" Hei..., bukankah siswi itu seragamnya sama denganmu?" terdengar suara siswi yang bergelayut manja di lengan Markus berbicara.
Mau tak mau Sinytia terpaksa menoleh kearah Markus dan kekasihnya tersebut.
" Markus!" Sinytia pura-pura terkejut melihat Markus ada di supermarket tersebut.
" Kalian saling kenal ya?" tanya siswi cantik tersebut.
" Ah...iya, beda kelas " kata Sinytia tersenyum.
Sementara Markus diam saja, wajahnya tampak dingin.
" Kenalkan aku Angela tunangan Markus " kata siswi cantik tersebut.
Tentu saja pengakuan siswi cantik tersebut sontak membuat Sinytia terkejut, ternyata Markus sudah bertunangan.
Sementara wajah Markus terlihat sangat gelap, dia mengepal tangannya sangat erat.
Sinytia dengan tenang bisa mengatasi rasa terkejutnya.
Dengan tersenyum manis Sinytia membalas perkataan Angela.
" Hai Angela...kami tidak tahu ternyata Markus sudah bertunangan, tunangannya sangat cantik "
" Terimakasih " kata Angela dengan manja bergelayut di lengan Markus.
" Kami permisi dulu ya...masih mau berbelanja, masih ada yang mau dibeli lagi " kata Sinytia.
Sinytia mendorong troli menuju Tantenya yang lagi memilih barang yang mau mereka beli.
" Habis ini kita pergi nonton ya?" Sinytia mendengar Angela berkata manja pada Markus.
Sinytia tidak mempedulikan dua pasang yang telah bertunangan tersebut.
Dia hanya tersenyum merasa lucu sendiri, dia tidak percaya ternyata Markus sudah bertunangan.
Si bintang sekolahnya yang terkenal begitu dingin pada siswi disekolahnya ternyata sudah bertunangan.
Dan yang tidak habis pikirnya, kenapa selama beberapa hari ini Markus selalu mendekatinya? apakah karena dia siswi miskin bisa dipermainkan?
Sekarang Sinytia harus menjaga jarak dengan Markus, mereka itu bagaikan bumi dan langit.
Dan Markus sudah bertunangan, dia tidak ingin dikatakan sebagai pelakor.
Memikirkan itu saja Sinytia sudah bergidik.
Dia pasti akan diserang oleh tunangannya tersebut.
Mereka orang kaya yang bergelimang harta, bisa berbuat apa saja dengan kekuasaan orang tua mereka.
Sinytia yang miskin dan yatim piatu tidak punya orang yang dapat diandalkan.
Tantenya hanya seorang resepsionis di sebuah Hotel berbintang saja, tidak mungkin akan melibatkan Tante Diana kalau dia mendapat masalah disekolah.
Troli mereka sudah penuh dengan barang belanjaan mereka.
Dan sepertinya sudah tidak ada lagi yang di beli.
Sinytia pun mendorong troli belanjaan mereka ke kasir untuk dibayar.
Sinytia melihat Markus pun telah selesai menemanimu tunangannya berbelanja.
Dan mereka juga akan membayar barang belanjaan mereka ke kasir.
" Sinytia...!!"
Tiba-tiba ada seseorang memanggil nama Sinytia sangat kencang, sehingga sebagian orang yang berbelanja menoleh kearah sumber suara yang berteriak tersebut.
Seorang lelaki tampan tampak berjalan kearah Sinytia.
" Siapa dia?" tanya Diana pada ponakannya.
" Seniorku disekolah lama " jawab Sinytia.
" Aku tidak menyangka kita bisa bertemu disini Sinytia " kata lelaki tampan tersebut tersenyum senang melihat Sinytia.
" Kak Hendri...apa kabar?"
Pria bernama Hendri tersebut tanpa malu-malu memeluk Sinytia begitu senangnya.
Sinytia membalas pelukan Hendri.
Tidak jauh dari tempat mereka berdiri sepasang mata yang melihat adegan tersebut tampak sangat tajam dan dingin dengan geraham mengetat menahan amarah.
Hendri melepas pelukannya, dan kemudian mengelus kepala Sinytia dengan sayang.
Tangan Markus mengepal begitu eratnya melihat Hendri mengelus kepala Sinytia.
" Aku senang bisa bertemu denganmu, kau tinggal dimana sekarang?"
" Dengan Tanteku, Diana " kata Sinytia memperkenalkan Diana kepada Hendri.
Hendri dan Diana saling berkenalan.
" Aku tinggal dengan Tante "kata Sinytia.
" Baguslah...aku akan sering-sering mengunjungi mu "
" Baik kak "
" Kau sekarang semakin cantik saja, aku tadi sempat hampir tidak mengenalimu " kata Hendri.
Sinytia tersenyum mendengar perkataan Hendri tersebut.
Dan merekapun bercerita mengenang masa mereka dulu bersekolah di desa.
Sesekali mereka tertawa lucu, dan Hendri sesekali mengelus kepala Sinytia.
Tangan Markus yang melihat itu semakin dikepalnya begitu eratnya.
Sampai biku tangannya memutih.
Dia sangat kesal melihat Sinytia diam saja kepalanya dielus oleh pria bernama Hendri tersebut.
Setelah barang belanjaan Sinytia dibayar oleh Diana, Hendri membantu untuk mendorong troli belanjaan Sinytia.
Mereka terus bercerita tanpa peduli disekitar mereka.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
kalea rizuky
dih ngapain cmburu lu aja uda punya tunangan aneh ih markusss
2024-02-08
1