Sorenya sesuai janji Markus, dia menjemput Sintya untuk kencan mereka.
Dia berencana untuk membawa Sintya nonton bioskop, baru setelah itu akan membawanya dinner.
Markus membeli camilan untuk mereka bawa kedalam bioskop.
Dia mengajak Sintya menonton flim aksi bergenre romantis.
" Markus!" seseorang memanggil Markus saat mereka akan masuk kedalam bioskop.
Dua orang wanita datang menghampiri mereka.
" Melisa " gumam Markus.
" Apa kabar Markus...lama tidak jumpa, kau sudah lama tidak datang lagi ke studio lagi..apakah tidak ingin jadi model lagi?" sapa salah satu cewek tersebut, yang kemungkinan bernama Melisa mendekat pada Markus.
" Kabar baik " jawab singkat Markus.
Sintya yang berdiri disamping Markus seperti tidak kelihatan, dia seperti orang tidak dianggap sama sekali.
" Manajer mu selalu mengatakan kalau kau selalu sibuk, tapi hari ini kenapa bisa menonton bioskop?"
" Bukan urusanmu " kata Markus, dia menarik Sintya masuk kedalam bioskop.
" Tunggu, kami juga ikut...kebetulan kita menonton film yang sama " Melisa mengikuti Markus dari belakang.
Markus tidak memperdulikan cewek tersebut, dia menarik tangan Sintya mencari tempat duduk untuk mereka.
Markus mengambil tempat duduk ditengah.
Melisa menarik tangan temannya untuk ikut mengambil tempat duduk disebelah Markus.
" Kenapa kau disini, ambil tempat duduk didepan saja " kata Markus tidak senang.
" Aku mau duduk didekatmu " kata Melisa.
" Terserah " kata Markus tidak peduli.
" Aku senang akhirnya bisa bertemu denganmu lagi, sangat sulit untuk bertemu dengan mu " kata Melisa.
Markus diam saja tidak menanggapi perkataan Melisa.
Sintya disamping Markus hanya sebagai pendengar saja, dia santai memakan camilannya.
Dia mendengar nada suara Melisa yang manja pada Markus.
Sintya sudah mulai bosan, dia seperti tidak ada arti duduk disamping Markus.
Mumpung flim belum diputar, dia akan pergi ke toilet.
" Aku ke toilet dulu sebentar " kata Sintya meraih tas kecilnya.
Sintya tidak perlu menunggu Markus menjawab perkataannya, dia pergi meninggalkan Markus dan dua cewek tersebut.
" Membosankan " gumam Sintya merasa tidak berminat untuk menonton flim, dia merasa banyak cewek yang tidak suka melihat dia jalan dengan Markus.
Sintya masuk kedalam toilet bioskop, mencuci tangannya di wastafel.
Pintu toilet terbuka dan kemudian tertutup kembali.
" Kau yang bernama Sintya ya!" sahut seorang wanita yang baru memasuki toilet.
Sintya menoleh pada orang tersebut, ternyata Melisa dan temannya tadi mengikutinya.
Melisa sebenarnya sudah melihat Sintya berdiri disamping Markus tadi, tapi dia menganggap seolah tidak melihat Sintya ada disana.
Sintya terlihat santai memandang Melisa, karena dia merasa tidak punya salah pada Melisa.
Sintya tidak menjawab Melisa.
" He, tidak kau dengar Melisa bertanya padamu?!" kata teman Melisa membentak Sintya.
" Aku tidak kenal siapa kau " kata Sintya dengan tenang.
" Aku adalah pacar Markus, kami sama-sama Model di Agency yang sama...aku peringatkan padamu, jangan dekati Markus lagi...gara-gara kau dia tidak datang lagi untuk mengikuti sesi pemotretan, membuat para fansnya jadi marah!" kata Melisa menatap tajam pada Sintya.
" Untuk apa kau katakan semua ini padaku...lebih baik kau katakan saja pada Markus, kenapa datang kemari capek-capek memarahiku " kata Sintya santai.
" Kau?" mata Melisa melotot melihat Sintya, dia terkejut melihat Sintya begitu tenang tidak terpengaruh dengan apa yang dikatakannya.
" Kenapa?" tanya Sintya.
" Kau harus menjauhi Markus, kalau tidak aku akan membuatmu menyesal!" kata Melisa mengancam Sintya.
" Ingat itu!" telunjuk teman Melisa ditudingkannya keujung hidung Sintya.
" Ayo pergi!" Melisa menarik tangan temannya untuk keluar dari toilet tersebut.
" Aku tidak mau melihatmu jalan lagi dengan Markus!" kata Melisa saat akan membuka pintu toilet.
Sintya menghela nafas panjang, dia memandang wajahnya dicermin toilet.
Dia merasa dilema bisa dekat dengan cowok yang diinginkan setiap wanita.
Banyak masalah yang dihadapinya, dan kecemburuan cewek-cewek tersebut sangat mengerikan.
Mereka orang kaya yang bisa berbuat apa saja, mereka banyak uang, bisa saja menyewa seseorang untuk mencelakai nya.
Dan Markus tidak bisa menjaga dia 24 jam, seperti saat ini Markus tidak bisa melihat apa yang telah terjadi padanya.
Lama Sintya berdiri menatap cermin, melihat wajahnya sambil berpikir.
Dia sebenarnya tidak ada perasaan apapun pada Markus, karena cowok itu begitu gigih mendekatinya terpaksa dia mau jalan dengannya.
Keinginan Sintya hanya ingin fokus belajar, tidak ada yang namanya cinta-cintaan.
Bagaimana ini, pikirnya merasa kesal sendiri.
Sintya terkadang juga ada kepikiran seandainya suatu saat jatuh cinta pada Markus, pasti dia akan lebih tertekan lagi.
Akan ada banyak masalah yang dihadapinya, belum lagi menghadapi keluarga Markus.
Siapa yang mau mendapat menantu orang miskin dari kampung, pasti tidak akan ada yang menginginkannya.
Sintya pun mengambil keputusan, diambilnya tas kecilnya.
Dia pun keluar dari dalam toilet, langkah kakinya berjalan menuju pintu keluar bioskop.
Dia memutuskan akan jalan sendiri malam minggu ini, dia ingin bebas sendiri tanpa ada gangguan.
Jalan dengan cowok idola seluruh wanita banyak resikonya, dia cewek yang tidak tahan dengan kata-kata kasar.
Jadi dia memutuskan mundur tidak ingin terlibat dengan Markus, dia belum punya perasaan apa-apa pada Markus, biarlah Markus mencari cewek yang selevel dengan statusnya.
Sintya menelusuri koridor pertokoan sambil menikmati ramainya pedagang yang berjualan dipinggiran trotoar.
Dia ingin mencicipi makanan tersebut.
Sementara itu didalam bioskop Markus merasa Sintya begitu lama pergi ke toilet.
Melisa yang dari tadi pergi ke toilet sudah kembali, dan sudah duduk disampingnya.
Tapi Sintya yang pertama kali pergi ke toilet, sampai sekarang belum juga muncul-muncul.
Dan flim sudah diputar dari tadi.
" Markus, kau mau camilan? ini enak lo " kata Melisa menawarkan camilan pada Markus dengan suara lembut.
Markus tidak menanggapi, dia semakin gelisah ditempat duduknya.
Kenapa Sintya belum kembali? pikir Markus, ini sudah cukup lama dia ke toilet.
Apa jangan-jangan....
Markus memandang kearah Melisa yang terlihat begitu santai dengan wajah cerah melihat jalannya flim.
" Apa yang kau katakan pada Sintya?" tanya Markus dengan wajah marah pada Melisa.
" Siapa Sintya?" tanya Melisa pura-pura tidak mengerti siapa yang ditanya oleh Markus.
" Cewek yang jalan denganku tadi!" kata Markus tajam.
" Aku tidak melihat ada cewek jalan denganmu " kata Melisa dengan santainya.
" Tadi dia ke toilet sebentar, apa kau ketemu dengannya ditoilet!" kata Markus semakin tajam.
" Aku tidak ada melihat kau dengan seorang cewek tadi, aku hanya melihat kau sendirian menonton flim " ucap Melisa dengan santainya.
" Sialan!" umpat Markus kesal.
Dia langsung berdiri, perasaannya langsung curiga, pasti ada apa, karena itulah Sintya tidak kembali lagi.
" Brengsek kau Melisa, kalau aku tahu kau berbuat macam-macam dengannya...kau akan kubuat menyesal telah menindasnya!" sahut Markus marah.
" Markus...tunggu, jangan pergi!" teriak Melisa.
Markus tidak memperdulikan teriakan Melisa, dia sangat khawatir pada Sintya.
Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
xyvr_02
loh kapan up ny thor😭😭😭😭 nangis banget pdhl mau begadng
eh trnyata gada lanjutan
2023-04-30
0
Riska Halija suriyani
next
2023-04-30
0