Rain

Rain

Prolog

Rain Winata Anggara, nama yang identik dengan kata hujan dalam bahasa Indonesia, sesuai dengan namanya, Rain memang sangat suka dengan hujan, disaat hujan tiba dia akan bersenandung sembari memainkan gitarnya duduk di teras rumah sambil menatap derasnya hujan.

Hujan seolah menggambarkan tentang dirinya, walaupun sudah jatuh berkali kali ia tetap tak peduli berapa banyak sakit yang ia rasakan, itulah Rain. Yang hanya ingin melihat orang yang ia sayangi bahagia tanpa memperdulikan kebahagiaannya sendiri.

Rain adalah anak ke empat dari tujuh bersaudara, pasangan dari bapak Danu Anggara dan ibu Kirana Ayunisari, kini Rain telah tumbuh menjadi lelaki dewasa yang tau betapa jahatnya kehidupan, harus bertahun tahun lamanya Rain benar benar merelakan sosok pahlawan kesayangannya, yaitu sang Ayah yang telah tiada diumurnya yang ke 50 tahun, waktu itu Rain masih berumur 18 tahun.

Rain dewasa kini telah menginjak umur 22 tahun, dia berkuliah di universitas Jaya dan mengambil jurusan seni musik, karena memang hobinya adalah bernyanyi dan memainkan gitar. Ibunya mengizinkan anak anaknya mengambil apapun jurusan yang mereka suka dalam hal pendidikan.

Walaupun ayahnya adalah seorang pensiunan guru, namun anak anak dari keluarga Anggara tak ada satupun yang menurun sosok sang ayah menjadi seorang guru. Setelah kepergian Danu, Ayu kini menjadi seorang single parents yang kuat dan sabar menghadapi tingkah kenakalan anak anaknya, dia bekerja sebagai karyawati laundry yang tak jauh dari rumahnya, itu ia lakukan untuk menghidupi anak anaknya.

Meskipun anak pertamanya, yang bernama Reza Mahardika Anggara telah bekerja sebagai arsitektur dibali, termasuk dibilang berkecukupan, namun Ayu tak ingin membebankannya pada Reza, selagi dirinya masih kuat untuk bekerja, dia akan bekerja demi menyekolahkan kelima anaknya, dan dua lainnya yang sudah bekerja hanya membantu beberapa untuk biaya sekolah saudara saudaranya.

Rain mempunyai 3 kakak, kakak yang pertama bernama Reza Mahardika Anggara yang berumur 28 tahun namun masih belum juga menikah, dia memiliki postur tubuh persis dengan mendiang ayahnya, tak hanya itu sifatnya pun sama, Reza lah yang selalu memahami dan menenangkan Rain disaat adiknya itu terlihat tidak baik baik saja, Reza sangat mengerti jika Rain duduk diteras dengan didampingi kopi hitam, maka disaat itulah Rain merasa merindukan mendiang ayahnya, yang memiliki kebiasaan duduk diteras rumah sambil meminum kopi hitam.

Tak hanya itu, Rain juga memiliki kebiasaan unik, jika Rain merasa marah atau sedih maka dia akan menyirami bunga bunga yang ada dihalaman rumah, yaitu bunga bunga kesayangan ayah.

Untuk kakak keduanya, dia bernama Abimanyu Mahendra Anggara, yang biasa dipanggil Abim. Abim berumur 25 tahun, lelaki itu masih belum juga lulus kuliah sejak umurnya 21 tahun, Abim memang dikenal paling nakal diantara Anggara bersaudara, lelaki itu seperti tak memiliki tujuan hidup, kuliah yang hanya dibuat main main, tak hanya itu, dia juga sering mempermainkan wanita, berulang kali bergonta ganti pacar.

Dapat diakui, Abim memanglah sangat tampan diantara Anggara bersaudara, wajahnya sangat mirip dengan mendiang Ayah, sifatnya sangat menyenangkan, sosok yang humoris, penuh senyum, suka tertawa dan pandai membuat puisi puisi indah, dia sosok lelaki yang amat romantis dan perhatian, tapi kurangnya hanya satu, dia gampang bosan, si playboy adalah gelar yang melekat padanya sejak SMP. Abim berkuliah di universitas yang sama seperti Rain, namun hanya beda jurusan, Abim memilih jurusan sastra bahasa karena hobinya yang pandai membuat kata kata mutiara.

Dan kakaknya yang terakhir, bernama Hellena Oktavia Anggara, nama panggilannya adalah Hellen namun jika dirumah oo adalah nama panggilannya, sungguh nama panggilan yang aneh yang diberikan oleh adik adiknya. Hellen telah lulus kuliah 3 bulan yang lalu, kini dia menginjak umur 24 tahun, baru saja lulus dia langsung diterima bekerja di restoran yang tak terlalu high class namun cukup dikenal diarea kota, ia bekerja sebagai juru masak atau biasa disebut koki, memanglah masakan kak Hellen diakui paling enak menurut saudara saudaranya, dia mewarisi sifat ibunya yang suka dan pandai memasak.

Rain juga memiliki 3 adik, adik pertamanya bernama Audrey Yaza Anggara, yang biasa dipanggil Audrey, umurnya 17 tahun, bersekolah di SMA Budaya Bangsa jurusan IPS, gadis itu memiliki sifat yang amat pendiam, jarang sekali Audrey mengobrol bersama saudara saudaranya, biasanya dia hanya berdiam diri di kamarnya sembari membaca novel dan mendengarkan musik, itulah hobi yang selalu ia lakukan, ia sangat membenci kebisingan namun dirumahnya kebisingan selalu ada, yaitu pertengkaran antara saudara saudaranya, rutinitas setiap paginya.

Adik kedua dan ketiganya adalah saudara kembar, lelaki dan perempuan. Mereka bernama Falino Ananda Anggara dan Falina Anindya Anggara, biasanya mereka dipanggil Lino dan Lina, umur mereka 14 tahun, mereka ditinggal ayah disaat umur mereka masih begitu kecil, yaitu disaat umur 10 tahun yang seharusnya masih hangat merasakan kasih sayang seorang ayah, namun takdir berkata lain, anak sekecil itu harus ditinggalkan oleh sosok ayah, namun mereka tak berkecil hati, banyak diluar sana ada yang umurnya lebih kecil dari mereka sudah ditinggal ayah bahkan kedua orangtua.

Mereka sering merasa minder, jika melihat teman temannya diantar jemput oleh ayahnya, namun sering kali mereka berdua menepis rasa minder itu, karena yang mereka pikirkan ayahnya sudah bahagia dialam sana, mereka tidak boleh bersedih lagi, dirumah banyak kakak kakaknya dan ibu yang amat menyayangi mereka, maka mereka harus bersyukur karena masih ada orang yang menyayanginya.

Lino adalah anak ayah Danu yang paling cerdas diantara lainnya, dan yang kedua disusul oleh kak Hellen, Lino sudah memperoleh banyak medali dan piala dalam berbagai lomba dan olimpiade, Kak Reza memasukkannya kedalam seni bela diri taekwondo gunanya untuk melindungi saudari kembarnya disaat sewaktu waktu ada yang menyakitinya, namun kak Reza melarang keras Lino untuk menyalahgunakan kemampuan bela dirinya.

Karena Lino cerdas dan berprestasi, dirinya sudah mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya, bahkan kelak jika ia masuk kedalam universitas pun dia sudah dibiayai oleh negara, terkadang Lina sempat iri pada saudara kembarnya itu atas semua prestasinya, namun dengan kata iri itu membuat Lina termotivasi untuk bersanding jajar seperti saudaranya, ia akan semangat meraih prestasinya.

Lino dan Lina memiliki kepribadian yang sama, mereka sama sama jail, suka tertawa, humoris, dan memiliki semua kesukaan yang sama.

Lino sangat dikenal populer dismp nya berbeda dengan Lina yang sering menjadi bahan bullying, namun Lina tak pernah mengatakannya pada kakak kakaknya termasuk Lino, ia tak ingin mengkhawatirkan keluarganya, para pelaku bullying memang tau kalau Lina adalah saudara kembar Lino namun mereka tetap saja membully gadis imut itu, karena dia lemah, maka sangat memudahkan mereka menjadikan Lina sebagai bahan penindasan.

Keduanya memang berpenampilan sangat berbeda, Falina lebih terlihat culun dengan memakai kacamata dan berponi mangkuk, sedangkan Falino berpenampilan keren dan cool seperti seorang yang populer pada umumnya. Mereka berkulit putih, bermata sipit, banyak yang mengira kalau mereka memiliki darah keturunan Chinese namun nyatanya salah, mereka memang asli orang pribumi, namun entah mengapa wajah mereka berdua lah yang paling berbeda diantara saudara saudaranya.

Itulah prolog singkat tentang keluarga Anggara.

~•~

Terpopuler

Comments

Aulia Apriliyanti

Aulia Apriliyanti

maaf

2023-01-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!