"kak, kamu beneran nyuruh aku jalan kaki sampe kampus?" Rain benar benar tak habis pikir dengan kakak perempuan satu satunya itu, kalau bukan karena remnya blong, malas sekali dia nebeng pada kak Hellena.
"Iyalah, itung itung sambil olahraga biar perut kamu ga buncit"
"Ihh sembarangan, aku tuh sispack"
"Kalah sama Lino kamu"
Rain mencibir, "dia mah bocil yang ga ada kerjaan kak, kerjanya cuma belajar, makan, tidur, main bola sama nguber layangan"
"Stttt berisik"
"Kaaaak kamu beneran nurunin aku disini?" rengek Rain, saat Hellena menurunkannya diwarung kopi pak Camet.
"Dek" Hellena kemudian pegangan pundak Rain."Kamu masih ingat kan yang dibilang bunda waktu kak Reza sama bang Abim berantem?"
Rain terdiam, dia ingat tentang semua yang bunda dan ayah katakan.
"Sesama saudara harus saling mengerti dan memahami"
Rain pun menepis tangan Hellena dari pundaknya, alisnya meruncing jengkel. Namun ia tak bisa berbuat apa-apa, ia pun berlalu begitu saja, namun tiba-tiba Hellena kembali menarik kausnya dari belakang.
"Heh! main pergi aja, belum selesai nih" kesal Hellena.
"Apa lagi?" Rain menatap malas. Sedetik kemudian, Hellena melambaikan tangannya pada Rain dan melajukan motornya. "Jahat banget sih lu kak!"
Matahari terasa sangat terik, baru berjalan beberapa meter saja Rain merasa lemah, letih dan lesu.
“Waduh, kayaknya darah rendah gue kumat lagi deh” gumamnya.
"Sayangku!!! cintaku!!" teriak seseorang dari kejauhan dibelakangnya.
Rain menoleh, terlihat Felix yang berteriak dari jendela mobil. Seakan darah rendah Rain hilang seketika.
"Sayangku my baby honey!!!" balas Rain. "Lo datang diwaktu yang tepat banget, bestiku"
Mobil berhenti tepat didepannya, Felix terkekeh turun dari mobil.
"Tumben banget kalian berdua berangkat bareng" ucap Rain menunjuk Jerome yang keluar dari tempat duduk supir.
"Kesayangan lo mana?" tanya Jerome.
Rain langsung tau, kesayangannya adalah motor Mio miliknya yang telah menemaninya sejak 6 tahun lamanya, susah senang selalu bersama, Mio selalu mengantarkannya kemanapun yang dia inginkan.
"Di bengkel, remnya blong. Makanya tadi gue nebeng kakak cewek gue, ehh malah diturunin di warung kopi pak Camet"
"Kenapa lo nggak bawa punya bang Hendra aja?" timpal Felix.
"Lo kayak ga tau bang Hendra aja"
Tanpa berlama lama lagi, mereka bertiga pun menuju kampus naik mobil Pajero milik Felix.
Sesampainya tepat di depan gerbang, belum juga turun dari mobil, mereka bertiga mendapat pemandangan buruk di depan mata.
"Ehh itu kayaknya cewe lu ya?" tanya Jerome pada Rain.
"Masa sih?" Rain menajamkan penglihatannya, karena dia duduk di belakang."Eh iya anjir! itu Yasmin kekasihku" tanpa pikir panjang, Rain langsung turun dari mobil.
"Itu bukannya Devano ya?" tanya Felix menoleh ke belakang, ia begitu terkejut saat tak mendapati sahabatnya duduk dijok belakang.
"Gawat! si Rain" Jerome menunjuk Rain yang sudah berada di depan mereka.
"Kapan dia turunnya" Felix melongo.
Rahang Rain mengeras saat melihat Yasmin meringis kesakitan saat Devano menarik tangan Yasmin, seketika darah rendah Rain berubah menjadi darah tinggi.
Yasmin tergelak. "buka kuping lo lebar lebar!! perasaan gue cuma buat Rain, jadi stop mikiran kalo gue masih ada rasa buat lo! harusnya elo itu sadar diri, elo itu ga pantes buat dipertahanin! pantesnya cuman buat mainan!"
"Aku tau semuanya Yasmin! kamu masih simpen semua barang barang dari aku, kamu masih simpen chat kita dulu, bahkan foto foto kita masih kamu simpan kan? jadi, please kasih aku kes-"
Rain masih bisa mendengarkan percakapan terakhir mereka, melihat Devano yang semakin tak tau diri semakin membuat Rain emosi, sontak Rain pun menendang Devano hingga tersungkur dijalanan.
Felix dan Jerome turun dari mobil dan menghampiri sahabatnya yang sedang dirundung amarah. Melihat Devano yang langsung rubuh hanya dengan satu tendangan, Rain puas menertawainya. Yasmin langsung memeluk lengan Rain dengan tubuh bergetar dan langsung menariknya menjauhi Devano.
"Rain, udah"
Sakit dihatinya benar benar membuatnya jadi amarah.
"Lawan gue kalo lo berani!" tantang Rain.
Yasmin terdiam, saat Rain melepaskan genggamannya dan kembali mendekati Devano. Sepertinya ini akan berkepanjangan.
~•~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments