Sorak ramai, meramaikan lapangan basket siang ini, rupanya ada sebuah pertandingan basket, bukan sebuah pertandingan yang serius, melainkan hanya sebuah class meeting untuk have fun setelah ujian selesai.
Banyak anak perempuan yang meneriaki nama Falino, sepopuler itu Falino tak hanya seangkatan, kakak kelas ataupun adik kelas sangat mengidolakan Falino.
Lino selalu memperoleh poin, memasukkan bola kedalam ring berulang kali, walau dengan jarak yang begitu jauh, Lino nampak begitu jago dalam hal olahraga terutama basket dan taekwondo.
"Lino keren banget!!!"
"Woi Lino i have crush on you!!!"
"Linoo gue mau jadi pacar lo!!"
"Lino adek lu buat gue yak!!"
Banyak sorakan yang ditujukan untuk Falino.
Beberapa menit kemudian, pertandingan telah berakhir dengan skor 16 : 22 dimenangkan oleh kelas milik Falino dkk.
Class meeting masing berlangsung, tetapi dengan perlombaan lain, pertandingan basket telah berakhir, dikala istirahat Falino memilih untuk membeli es seribuan dikantin stand milik mbok Jum, sementara teman teman lainnya memilih untuk bersantai didalam kelas.
"Mbok Jum, es teh gula batu satu" cowok itu merogoh sakunya, hendak mengeluarkan uangnya.
"Kamu kembarannya neng Lina kan?" tanya mbok Jum sembari memasukkan bubuk es kedalam plastik.
"Iya kenapa? dia ngutang ya?" Lino mengernyit.
"Bukan, tadi mbok Jum liat neng Lina diseret seret sama geng nya Sonny, kakak kelasmu!"
Sontak, Lino membelalak, seakan haus ditenggorokannya hilang seketika, amarahnya mulai memuncak jika berhubungan dengan adik kembarnya itu, ia tau adik perempuannya itu lemah makanya kakak kakaknya sangat menitipkan padanya untuk menjaga Lina. Lino sebagai kakak, akan selalu menjaga adiknya dengan baik, ia begitu menyayangi adik kembarnya itu.
"Kemana adek saya diseret mbok?"
"Ke arah parkiran guru deket gudang nak, buruan!!"
"Makasih, es nya ntar aja, nihh uangnya mbok Jum" Lino menaruh uang seribu diatas etalase, ia pun berlari ke tempat yang dimaksud mbok Jum.
*****
"Gue bilang bawa uang yang banyak!!" Sonny mencengkeram kedua pipi Lina.
Jelas Lina tidak bisa berkutik, dia anak perempuan apalagi dikeroyok 4 anak laki laki yang notabene nya kakak kelasnya, badannya lebih besar darinya, juga kekuatannya pasti lebih kuat mereka.
"Kakak lo kan youtuber, pasti uangnya banyak!"
"Lo kere ya? sampe sampe minta uang ke orang lain" bantah Lina dengan berani.
"Lo adek kelas yang paling sering ngebantah Sonny ya!! kalo Sonny bilang bawa uang yang banyak, harusnya lo turutin!" bentak salah satu teman Sonny, sembari melayangkan tamparan di pipi Lina.
Ini bukan sekalinya gengnya Sonny memintainya uang, sekali dua kali Lina berikan namun untuk hari ini Lina membantah Sonny dan membuat Sonny dkk memperlakukannya dengan kasar.
"Woi bangs*t! beraninya sama anak cewe!!!"
Bugh!!
Lino datang diwaktu yang tepat, ia melemparkan bola basket ditangannya yang tepat mengenai kepala cowok yang telah menampar adiknya.
"Mau ngapain lo kesini?! mau adu prestasi lo?!!" saut Ellon.
"Ga usah ikut campur urusan gue!!!" bentak Sonny.
"Dia saudara kembar gue! jelas gue ikut campur!" bentak Lino sembari smirk.
Namun seketika senyum miring tersebut hilang saat mendapati adiknya tergeletak, bersender ditembok berlumut dengan baju yang kotor penuh tanah.
Lino sangat takut adik perempuannya sudah diapa apakan oleh mereka, terlebih lagi tak ada orang lain disana kecuali gengnya Sonny.
"Lo apain adek gue?!!!" Lino langsung menonjok keras pipi kiri Sonny, saat hatinya begitu panas melihat adik perempuannya tergeletak lemas dengan dasi yang sudah terlepas.
"Jangan sentuh adek gue!!" Lino mulai melakukan aksinya, memukuli keempat anak cowok itu.
Pikirannya benar benar kacau, ia tak tau lagi jika adiknya benar dilecehkan, harus bilang apa ia pada bunda dan kakak kakaknya, ia benar benar kecewa pada dirinya sendiri karena telah gagal menjaga adik perempuannya.
"Abang" gumam Lina, badannya benar benar gemetar saat melihat kakaknya begitu brutal memukuli Sonny dan kawan kawannya satu persatu.
Meski 1 banding 4 Falino tak punya rasa takut, ia begitu jago dalam taekwondo, Sonny dan kawan kawan bagai membangunkan macan tidur, jika sudah mengamuk Lino akan terlihat sangat menakutkan, berbeda dari Lino biasanya. Kata kak Reza, Lino adalah bajingan tengik ketiga setelah Abim dan Rain.
Lina menangis sesegukan, ia sangat takut, bagaimana tidak takut jika melihat saudaranya dikeroyok 4 orang didepan matanya sendiri.
Namun tanpa pikir panjang lagi, Lina memutuskan untuk berlari menuju ruang BK, kebetulan sekali ada salah satu guru BK yang sedang berjalan menuju ruang BK.
"Bu Lala!!!" Lina berteriak sekencang kencangnya.
Lina mengatur nafasnya.
"Kenapa?"
"Falino Bu"
"Falino kenapa?"
"Falino dikeroyok sama gengnya Sonny diparkiran guru" ucap Lina dengan nafas yang ngos ngosan dan air matanya yang deras mengalir dipipinya.
"Sonny berulah lagi!" guru berumur 20 an keatas itu membelalakkan matanya. Keduanya pun berlari menuju parkiran guru.
Sesampainya disana, Lina dan Bu Lala melihat teman teman Sonny yang tergeletak lemah dengan lebam di sekujur wajahnya, sedangkan Falino dan Sonny dimana?
Keduanya berada didepan gudang, dengan Lino yang sudah melayangkan kepalan tangannya tepat diatas pipi Sonny, sebentar lagi mengenainya, jika tak segera dihentikan, jelas, rahang Sonny pasti patah.
"Hentikan!!!" bentak bu Lala menghentikan Lino yang hampir menghabisi Sonny.
"Sonny, Ellon, Xavier, Dean kalian ikut ibu ke BK!!" bentak bu Lala dengan raut wajah menakutkan.
"Lina dan Lino kalian juga ikut untuk menceritakan kejadian yang sesungguhnya, ibu yakin kalian anak baik yang mau menceritakan yang sejujurnya" lanjutnya.
"Baik bu" jawab Lina dan Lino.
keduanya pun mengekori Bu Lala, sedangkan ke empat siswa nakal itu berjalan didepan Bu Lala.
~•~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments