Bab 17

Di Minggu siang yang begitu cerah, Reza bersenandung riang, pada pantulan cermin Reza begitu terlihat tampan, siap datang ke rumah sang pujaan hati. Setelah sekian lama menahan rindu, tapi demi masa depan dan kehidupan yang lebih baik ia rela meninggalkan Tania, hanya bisa mengobrol lewat telefon, itulah yang dirasakan pasangan LDR.

Tepat sesuai dengan ucapannya semalam, hari ini ia akan memenuhi janjinya. Datang kerumah Tania untuk mendapatkan ridho dari calon mertua, dia sangat berharap dapat diterima dikeluarga Tania. Reza sudah siap mengajak bunda dan adik adiknya membawa seserahan.

5 tahun lamanya berpacaran, rasanya sudah cukup, ia ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih serius, ia tidak ingin mempersunting Tania hanya soal formalitas cinta.

Kini, ia tidak akan membiarkan Tania menunggu lebih lama lagi, lantas dengan senyum lebar, Reza beranjak pergi menuruni anak tangga satu persatu.

"Apa udah siap semua?" tanya Reza, dan semua mengangguk namun saat diteliti lagi, seperti ada yang kurang, kemana adiknya yang satu lagi?

"Rain mana?"

"Jadi budak cinta kak" jawab Lino.

Reza hanya menggeleng, padahal dia sudah mengatakan pada bunda dan adik adiknya kalau besok dia akan mengajak mereka ke rumah Tania untuk melamar Tania, namun bandelnya Rain masuk kuping kanan dan keluar kuping kiri, ia tetap saja pergi bersama Yasmin malah tidak ikut ke acara lamaran kakaknya.

"Yaudah kita berangkat aja sekarang, takut yang disana udah nungguin, biarin Rain emang bandel" ucap bunda.

Kemudian mereka pun masuk kedalam mobil satu persatu kemudian berangkat menuju rumah Tania, tetapi tak lupa satu hal yang amat penting yaitu mengunci pintu rumah dan juga gerbang.

****

"Ya ampun cantik banget neng"

Yasmin tersenyum, saat melihat kekasihnya sudah berada didepan rumahnya dengan wajah berseri dan badan wangi, sungguh pemandangan pagi yang menyenangkan.

"Selamat pagi calon mantu bunda, gimana? udah siap kan ketemu calon mertua sama calon saudara ipar?" tanya Rain, cowok itu benar benar serius akan mengajaknya menemui bunda dan saudara saudaranya, bahkan Yasmin saja lupa kalau Rain pernah mengajaknya kerumahnya.

Pertanyaan Rain sontak membuat Yasmin lemas dan jantung yang rasanya ingin copot.

"Masa harus hari ini?"

"Iya dong sayangku, emang kenapa? kan kamu bilang mau ketemu si kembar kan? kapan lagi mumpung bang Reza juga lagi pulang"

"Kak Hellena sama kak Hendra juga ada?"

"Ya iya lah kan serumah"

"Yahhh kan..."

Membuat Yasmin panik sangatlah menyenangkan bagi Rain, itulah yang membuat Rain semakin jatuh cinta pada Yasmin, andai Rain sudah semapan bang Reza pasti ia sudah meminang Yasmin sekarang juga.

'Sabar, pasti akan ada saatnya' batin Rain.

"Sayangku, biarpun bang Hendra itu manusia paling jail dihubungan kita, tapi percaya dia ga bakal tega ngerusak kebahagiaan adiknya yang paling ganteng ini"

"Kak Hellen?"

"Udah tenang aja"

Tetapi sayangnya, Yasmin tetap saja masih ragu. "Beneran?" Rain hanya mengangguk untuk menenangkan hati Yasmin.

Yasmin takut kalau keluarga Rain tidak setuju dengannya karena mereka kan beda agama, Yasmin yang beragama kristen protestan dan Rain yang beragama Islam, sungguh perbedaan yang mencolok.

"Rain.."

"Yasmin, dengerin aku dulu" Rain tersenyum manis, "kamu itu cemas karena apa sih? takut mereka ga setuju sama kamu?"

Cewek itupun mengangguk.

"Meskipun muka mereka kayak preman pasar, tapi hati mereka itu baik yas. Kamu tau aku kan? mereka nggak beda jauh dari aku, kami itu bisa saling menghargai, kita bisa toleransi, kita bisa saling mengerti. Meskipun ada yang nggak srek dengan satu hal tapi kita nggak pernah memaksa"

"Karena kami punya jalan hidup masing masing, kami saling mendukung kalau itu hal baik dan saling tegur kalau itu hal yang salah. Sementara kamu sama sekali bukan kesalahan, aku ajak kamu kerumah karena biar tau lingkungan rumah aku, keluarga aku, gimana saudara saudara aku, dan untuk mencintai aku kamu harus tau aku seperti apa"

Rain ingin menunjukkan perasaannya bahwa bukan seperti permainan melainkan sebuah ketulusan yang begitu serius, ia ingin memperkenalkan Yasmin pada keluarganya. Dan pada akhirnya, Yasmin mengiyakan meskipun dengan degup yang begitu kencang, Yasmin meraih tubuh Rain lantas memeluknya erat.

Selepas memeluk Rain, Yasmin tertawa kecil untuk menghilangkan rasa cemasnya, ia begitu bersyukur dengan seseorang yang telah tuhan gantikan padanya, sosok Rain yang baru benar benar ia cintai sepenuh hati.

"Yaudah gih, lanjutin lagi dandannya, aku tungguin. Lagian keluarga aku lagi kerumah calon kakak ipar" ucap Rain.

"Siapa yang mau nikah?"

"Bang Reza lamaran, ntar kalo mereka udah sampe rumah, Lino pasti ngabarin"

"Ohh yaudah, yuk masuk dulu"

Rain mengangguk.

"Kamu udah makan belum?" tanya Yasmin.

"Udah tadi, kalo kamu?"

"Udah kok, masak sendiri aku. Bibi lagi pulang kampung"

"Mama kamu?"

"Yaaa seperti biasa, kamu kan tau sendiri"

Rain hanya mengangguk kecil, ia tau bagaimana keluarga Yasmin.

****

Satu jam kemudian, Yasmin telah siap, terlihat lebih cantik dari biasanya, menggunakan make up tipis dan dress yang sopan berwarna hitam.

Setelah Lino mengabarkan kalau mereka sudah sampai dirumah, keduanya pun langsung menuju kerumah Rain.

Visual Yasmin saat kerumah Rain.

~•~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!