Bab 2

Setelah pelajaran selesai, Rain keluar dari ruang kelasnya dengan 2 orang temannya.

"Lo mau ga ikut kita nongkrong, ke tempat biasa.." ajak lelaki bermata sipit itu.

"Ga dulu deh, bentar lagi gue latihan soalnya, bahas kelanjutan konser band ulang tahun kampus, emang grup kalian udah persiapannya?" balas Rain.

"Belum sih, santai aja. Masih lama kok, kurang 2 mingguan" jawab lelaki berhidung mancung itu yang berdiri disebelah cowok bermata sipit tadi.

"Yaudah kita duluan ya" ucap lelaki bermata sipit, bernama Felix, sambil bersalaman dengan Rain.

Setelah kepergian kedua temannya, Rain pun berjalan dengan santainya menuju ruang musik, yang ternyata disana masih sepi, entah kemana teman segrupnya kenapa tak kunjung datang, padahal awan sudah mulai gelap, pertanda hujan akan segera turun.

Biasanya, pada saat hujan tiba, Rain akan bernyanyi sembari menatap hujan, namun sepertinya tidak untuk kali ini, ia akan berteduh di dalam ruang musik bersama teman temannya membahas kelanjutan pegelaran band yang akan mereka tampilkan di ulangtahun kampus.

Rain terus menunggu dengan sabar, namun teman temannya belum juga datang, akhirnya lelaki itu pun mencoba menyibukkan diri dengan bermain gitar dan bernyanyi disaat suara rintik hujan mulai terdengar.

Lelaki itu mulai menyanyikan lagu yang dia punya sejuta kenangan antara dirinya dan mendiang ayahnya, lagu yang identik dengan namanya yaitu Rain. Rain mengawalinya dengan tarikan nafas perlahan, satu petikan senar pun mulai terdengar, lalu diiring lah dengan genjrengan senar gitar sesuai dengan nada lagu.

Rinai hujan basahi aku

Temani sepi yang mengendap

Saat aku mengingatmu

Dan semua saat manis itu

Lirik pertama membuatnya kembali ke masa 4 tahun lalu disaat dirinya bersama sang ayah duduk di teras dengan 2 gelas kopi hitam dan pisang goreng buatan bunda, saat itu keduanya sedang dalam pembicaraan yang santai sembari menikmati senja.

Flashback on

Setelah memainkan gitar dan bernyanyi bersama sang ayah, keduanya pun mengobrol, Hujan adalah lagu kesukaan sang ayah, yang selalu dinyanyikan dikala sedang menyendiri di teras rumah.

"Rain kamu penengah, kalau ada kakak atau adikmu yang bertengkar, maka jadilah penyeimbang di antara mereka, jangan hanya memihak satu orang saja, selesaikan permasalahan dengan kepala dingin, jangan sampai membuat persaudaraan kalian terpecah" ucap sang ayah.

Rain mengangguk angguk, kedua bola matanya menatap matahari yang hampir tenggelam, menyuguhkan pemandangan langit jingga yang begitu menawan.

"Jadilah contoh yang baik buat adik adikmu, kalau mereka berbuat salah maka ingatkan tapi jangan menyalahkan, ayah titip mereka sama kamu. Karena, kehidupan didunia ini tidak ada yang kekal Rain, umur tidak ada yang tau, bisa jadi ini terakhir kali ayah duduk berdua sama kamu. Orang orang juga pasti bakalan meninggal, jadi, kalau suatu saat ayah sudah meninggal, jagain bunda sama saudara saudaramu, jadilah penengah yang adil, rukun rukun lah sama saudara saudaramu, kalian punya darah yang sama dari ayah dan bunda, kalian juga dibesarkan di tempat yang sama, kalau kalian menemukan perbedaan pendapat, jangan marah dan langsung pergi begitu saja, selesaikan dengan pelan pelan, marah tidak akan menyelesaikan masalah, paham Rain?”ucap sang ayah panjang lebar.Rain hanya menganggukinya.

Seandainya Rain tau kalau ini terakhir kali mereka duduk bersama, mungkin Rain akan membiarkan mereka mengobrol lebih lama disana, Rain bersedia mendengarkan segala ucapan ayah sepanjang mungkin.

Flashback off

Rain tetap fokus dengan nyanyiannya, matanya terpejam untuk menghayati setiap lirik lagu itu yang seolah menceritakan tentang kenangannya bersama ayahnya 4 tahun lalu.

Aku selalu bahagia, saat hujan turun

Karena aku dapat mengenangmu

Untukku sendiri

Tiba tiba setetes air mata turun dipipi Rain ketika menyanyikan lagu tersebut, hingga lagu telah berakhir, tiba tiba suara tepukan dan sorakan terdengar meriah di dalam ruangan membuat Rain terlonjak membuka matanya, ia pun segera menghapus air matanya yang sempat beberapa turun mengalir dipipinya.

Rain tersenyum tipis, melihat teman grup bandnya yang sudah berkumpul di ruangan.

"Yaudah yuk mulai, latihannya.." ucap Rain.

Rain memiliki grup band yang ia namai the daun, dengan anggota 2 laki laki dan 2 perempuan, 2 gitaris, 1 drumer dan 1 vokalis, namun karena Rain memiliki kemampuan vokal yang bagus, ia pun juga ikut bernyanyi untuk beberapa lirik saja. Mereka pun melakukan latihan dengan ditemani suara rintik hujan yang semakin lama semakin deras.

Mereka menampilkan 2 lagu saja yang berjudul, asal kan kau bahagia dan bukti.

2 jam kemudian, latihan selesai, mereka pun memutuskan untuk beristirahat sebentar. Selagi istirahat, Rain membuka handphonenya lebih tepatnya pada aplikasi WhatsApp, ia melihat pesan dari kontak yang ia sematkan paling atas, yang diberi nama Yasminkuuu🌻 dengan emotikon love, secepat kilat ia pun langsung membalas pesan tersebut meski terlambat 2 detik saja.

Yasminkuuu🌻

Kamu dimana?

^^^Anda^^^

^^^Diruang musik, lagi latihan. kenapa sayang?^^^

Yasminkuuu🌻

Aku kesana ya, sambil nunggu hujan reda

^^^Anda^^^

^^^Kamu dimana sekarang?aku samperin kamu kesana ya?^^^

Yasminkuuu🌻

Ga usah Rain, aku bisa sendiri kesana. Aku bukan anak TK yang harus dijaga sepanjang waktu

Membaca pesan terakhir dari sang kekasih, Rain hanya terdiam dan tak membalasnya lagi, ia pun beralih ke story WhatsApp sambil menunggu sang kekasih tiba diruang musik. Rain melihat story WhatsApp milik kekasihnya itu, sebuah tulisan dengan background biru.

Bertuliskan, kini yang tersisa hanyalah kenangan aku dan kamu, yang masih belum bisa aku lupakan sedikitpun, semua tentangmu masih jelas tersimpan dalam ingatanku

Hati Rain merasa seperti disayat, memang sepertinya kekasihnya itu masih belum bisa melupakan mantannya, meski sudah 3 tahun berpacaran dengannya, namun cewek itu masih tak bisa menganggap Rain sebagai pacarnya, ia masih belum bisa membuka hati untuk Rain yang memiliki hati begitu tulus dan setia padanya.

Untuk menghilangkan rasa sakit hatinya, Rain memilih melampiaskannya untuk bernyanyi bersama teman-temannya sambil menunggu hujan reda dan kedatangan mbak pacar.

"Yuk guys lanjut, kita nyanyi bareng sambil nunggu hujan agak reda" ajak Rain dengan wajah sumringahnya, walau sebenarnya hatinya sedang tidak baik saja, namun lelaki itu tetap berusaha menghibur dirinya sendiri dengan musik.

Mereka pun menjawabnya dengan anggukan, dan mulai menyanyikan lagu yang berjudul asal kau bahagia .

Yang, kemarinku melihatmu

Kau bertemu dengannya

Ku rasa sekarang kau masih

Memikirkan tentang dia

Tepat dilirik pertama, Yasmin memasuki ruang musik, melihat kekasihnya yang sedang memainkan musik bersama teman bandnya.Ia pun memilih duduk di kursi sebagai penonton perdana mereka, mendengarkan suara kekasihnya yang begitu merdu.Yasmin tersenyum saat melihat Rain yang fokus memejamkan matanya hingga tak menyadari akan kehadirannya.

Apa kurangnya aku didalam hidupmu

Hingga kau curangi 

Katakanlah sekarang bahwa

Kau tak bahagia

Aku punya ragamu tapi tidak hatimu

Yasmin yang mengetahui lirik lagu ini, ia menatap kekasihnya dengan tatapan sendu, ia tau Rain menyanyikan lagu ini untuk menyindir dirinya, dan meluapkan semua isi hatinya. Yasmin menyadarinya jika dia masih belum bisa membuka hati untuk lelaki yang berada di hadapannya, yang benar-benar mencintainya dengan tulus.

Kau tak perlu berbohong

Kau masih menginginkannya

Ku rela kau dengannya 

Asal kan kau bahagia

Yasmin menghapus air matanya yang sempat terjatuh, 'maafin aku' batinnya. Untuk mengapresiasi suara merdu kekasihnya itu, Yasmin memberi tepuk tangan yang meriah, membuat Rain tersenyum menatap Yasmin seceria itu, cowok itu pun menaruh gitarnya dan berjalan mendekati kekasihnya.

"Kejutan!!" Yasmin tersenyum, menampilkan penampilan dirinya yang ada sedikit perbedaan.

Rain mengamati Yasmin dari bawah ke atas, seperti ada yang beda.

"oooo rambut kamu ya? tambah cantik ihh" Rain baru menyadarinya, dia mengecup pipi kekasihnya.

Yasmin tertawa kecil seraya membalas kecupan dari Rain.

"Sejak kapan disini? kok aku ga denger kamu buka pintu?" tanya Rain.

"Sejak awal kamu nyanyi, kamu terlalu menghayati sampai ga tau kalo aku masuk kesini" jawab Yasmin sambil tersenyum.

"Maaf ya" gumam Rain sembari menggenggam tangan wanita di depannya.

"Buat apa?" Yasmin mengernyit.

"Karena aku ga tau kalau kamu masuk kesini, harusnya aku nyanyi nungguin kamu datang, apa kamu mau duet sama aku sekarang?"

Yasmin menggeleng kecil, “hujan udah reda, sekarang udah jam dua belas, waktunya kamu sholat dhuhur” ucap Yasmin mengingatkan kekasihnya. Rain langsung menepuk dahinya, ia bahkan lupa kalau sudah saatnya sholat dhuhur.

Cewek berkalung kan salib itu pun menggandeng tangan lelaki berwajah manis nan imut itu keluar ruangan.

"Guys gue duluan ya" seru Rain.

"Iya, Rain!!" jawab mereka hampir bersamaan.

Keduanya pun menuju ke musholla kampus yang jaraknya lumayan memegalkan kaki jika berjalan dari ruang musik. Sesampainya disana, Yasmin menunggu diluar musholla.

“Aku tunggu disini” gumam Yasmin yang hanya diangguki oleh Rain.

Yasmin Lovania Christine adalah cewek berumur 1 tahun lebih muda dari Rain, berumur 23 tahun yang berasal dari jurusan yang berbeda, jurusan kedokteran adalah pilihannya, cewek blasteran Indonesia - Belanda membuat wajahnya terlihat begitu ke bule bulean. Rain dan Yasmin memang beda agama, Rain beragama Islam sedangkan Yasmin beragama Kristen protestan, kepercayaan yang berbeda membuat banyak orang mencibir mereka.

Banyak yang bilang mereka tidak cocok karena beda agama, ada juga yang bilang kalau Rain terlalu cupu untuk Yasmin yang cantik dan populer di kampus. Mungkin mereka iri karena Rain dapat memikat hati sang bunga kampus, kalau dilihat lihat memang sebenarnya Rain dan Yasmin sangat serasi loh.

Meskipun wajah Rain tak setampan kak Abim, tak seimut Falina, kulitnya tak seputih Falino dan tubuhnya tak setinggi kak Reza, namun Rain memiliki wajah yang sedap dipandang, cowok itu memiliki lesung pipi yang membuat aura ketampanannya bertambah, ia tampak manis saat tersenyum, bahkan penampilan yang selalu ber ootd membuat aura selebgramnya terlihat wah, mempesona.

Rain sebenarnya memiliki kanal YouTube yang berisikan cover cover musik yang ia beri nama Rain Anggara, banyak followers yang mengaguminya, tak hanya diyoutube saja di Instagram pun, Rain juga banyak pengikutnya.

Kenyataannya, Rain dan Yasmin memang serasi, sebenarnya Rain famous tapi tak se famous Yasmin yang memang mantan Puteri Cilik Indonesia.

~•~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!