Bab 4

Falino dan Falina tak henti hentinya cekikian saat mendapati kakaknya diomeli bergantian oleh bunda dan kak Hellena, ditambah lagi pemaksaan untuk membawa Rain ke klinik membuat Rain diam tak berdaya dengan wajahnya yang memelas.

"Liat nih, kalo kamu yang sakit yang repot siapa? bunda sama saudara saudara kamu kan! bukan si Yasmin!" omel Hellena tak ada hentinya.

'Bisa bisanya bocah tengik itu bikin adek gue sakit, cuma pacar aja udah belagu' batin Hellena.

"Maaf kak, bund" pasrah Rain dengan badan yang ditutupi rapat menggunakan sarung milik Abim.

"Yaudah sekarang ayo ke klinik" paksa Hellena, Rain hanya mengangguk.

"Abim, anterin adeknya ke klinik" titah bunda, tidak ada kak Reza, maka Abim lah yang jadi sasaran untuk mengantar Rain ke klinik.

"Iya bund" jawab Abim pelan.

"Gendong dong bang..." manja Rain.

"Ogah!"

"Gue ga kuat bangun, lemes.." keluh Rain, yang memang benar adanya, badan Rain benar benar lemas tak berdaya, tak sanggup untuk berdiri, tak hanya lemas bahkan perih juga Rain rasakan karena disekujur tubuhnya dipenuhi dengan bintik bintik merah yang berair.

"Abim, kasian adeknya... gendong aja gih" titah bunda, beruntungnya bunda yang memerintah Abim, kalau bukan bunda mungkin anak itu tidak mau menggendong adiknya.

Abim merasa tertekan dengan perintah bundanya, karena menggendong Rain berat sekali, walau berat badan mereka cuma berbeda 5 kilo, Rain 55kg dan Abim 60kg.

Rain tersenyum miring, melihat muka kusut Abim, si kembar bertambah tertawa girang, mereka tak kuat menahan muka humor kak Abim jika dalam keadaan sebal seperti itu.

Abim menggendong Rain dipunggungnya sampai mobil, tak hanya itu bahkan Abim juga mengantar Rain ke klinik, begitu besar pengorbanan Abim demi adiknya itu.

"Makin sayang deh sama kak Abim" gumam Rain sembari mengecup tengkuk kakaknya itu.

"Ihh jijik" Abim bergidik geli, ingin sekali Abim membuang anak itu ke sungai Amazon tetapi jelas saja bunda akan mencoreng namanya dari KK.

"Huahahah" gelak tawa si kembar dan juga Hellena.

****

Setelah dari klinik.

"Lo mau makan apa?" tawar Abim.

Rain hanya berdehem, kemudian membalikkan badannya yang meringkuk di jok belakang.

"Ga mau makan apa apa" jawab Rain yang meringkuk dikursi belakang, ditutupinya lah seluruh tubuhnya menggunakan sarung, milik Abim.

"Perut lo kosong! daritadi ga mau makan, kalo lo mau cepet sembuh, makan yang banyak" omel Abim.

"Tadi udah makan Rujak"

"Rujak doang, ga bikin kenyang Rain, bubur ayam ga pake ayam mau ga?"

"Serah deh" jawab Rain.

"Dasar manusia!" Abim memutar bola matanya, 'ditawari makan ga mau, giliran ditawari bubur ayam langsung iya' batin Abim.

Abim pun langsung memutar balik arah perjalanan menuju ke warung bubur ayam pinggiran, langganan mereka.

"Lo disini, jangan kemana mana" Abim membuka sedikit kaca jendela mobil agar adiknya itu tak terlalu pengap didalam mobil, lalu ia pun berjalan menyeberang ke warung bubur ayam.

Mobil terparkir berhadapan tepat dengan alfamaret, Rain merasa kedinginan karena kaca jendela yang terbuka terlalu lebar, akhirnya cowok itu pun menguatkan diri bangun dari tidurnya untuk menutup sedikit kaca jendela mobil.

Namun manik matanya tak sengaja menangkap kedua sosok orang yang amat ia kenali, berjalan berdua keluar dari alfamaret. Buru buru, Rain pun menutup kaca mobil dan menghidupkan handphonenya, beralih pada aplikasi WhatsApp dan memberi pesan pada kekasihnya.

^^^Anda^^^

^^^Kamu dimana sayang?^^^

Gadis diseberang sana, langsung mengecek ponselnya disaat merasakan getaran disakunya, pesan yang awalnya centang dua abu abu berubah menjadi centang dua biru, tanda sang pemilik telah membacanya.

Yasminku

Dirumah kok sayang, ini lagi makan. Kamu gimana, udah ke klinik?

^^^Anda^^^

^^^Hmmm iya^^^

Yasminku

Maafin aku ya, udah buat kamu sakit

^^^Anda^^^

^^^Iya gapapa, yaudah aku mau istirahat dulu^^^

Yasminku

Oke byee muach

Semuanya hanya palsu, Rain memutar bola matanya sembari terus memperhatikan dua sosok yang kini berboncengan menaiki motor klx hitam meninggalkan Alfamaret. Yap benar, itu Yasmin bersama mantannya yaitu Devano.

Sudah jatuh ketimpa tangga pula, itulah peribahasa yang cocok untuk Rain saat ini, sudah sakit secara fisik ditambah lagi sakit secara rohani.

Mengetahui pacarnya berbohong, membuat hatinya begitu sakit bagai disayat sayat, tak hanya itu ia juga merasa sakit disaat tau kalau Yasmin keluar secara diam diam bersama mantannya, atau bisa disebut selingkuh, Rain menjadi berfikir, berburuk sangka kalau Yasmin selama ini sering keluar bersama Devano.

Rain masih tetap dengan lamunannya, menatap alfamaret, walau sudah tak ada kedua sosok itu namun bayangannya masih melekat, Rain ingin sekali menangis, namun keburu Abim masuk kedalam mobil.

"Jangan bengong woi! ntar kesambet, gue lagi yang repot" saut Abim dengan diiringi suara dentuman keras menutup pintu mobil, memang disengaja untuk mengkaget kageti adiknya.

Rain terlonjak, "cepet banget?"

Bukannya menjawab pertanyaan Rain, Abim malah bertanya hal lain.

"Mau ke alfamaret? mau beli apa? kok daritadi liatin alfamaret terus" tanya Abim menoleh ke jok belakang, menatap wajah pucat adiknya.

Rain menggeleng cepat, "yuk pulang aja"

"Udah lo mau beli apa? gue beliin, ga usah malu malu gitu, kayak anak kecil aja"

"Gue ga mau beli apa apa"

"Yaudah berarti langsung pulang ya?" langsung dijawab anggukan oleh Rain.

****

Jam 10 malam, Yasmin telah tiba dirumahnya diantar oleh Devano, cewek itu menaiki tangga untuk menuju kamarnya dengan sekuat tenaga, kegiatannya hari ini sangat padat, rasanya sedikit menyesal mengikuti kegiatan itu hanya karena ada Devano mengikuti kegiatan yang sama juga.

Lelah sekali rasanya, hingga Yasmin enggan untuk berganti baju atau hanya sekedar cuci muka, cewek itu langsung merebahkan badannya diatas kasur sembari menatap langit langit kamarnya yang samar menampilkan tawa Rain yang kini membuat senyum tipis dibibirnya, entah Rain selalu bisa membuat cara sendiri untuk membuatnya tertawa.

Tetapi ia juga tak bisa membohongi dirinya sendiri, kalau dia masih memikirkan Devano seakan sebuah kenangan dimasa lalunya belum pernah selesai, tetapi meskipun begitu. Bukan berarti Yasmin tidak mencintai Rain, dia sebenarnya mencintai Rain yang kini berstatus menjadi pacarnya, hanya saja bayang bayang dan juga kenangan Devano tidak bisa semudah itu dihapuskan, Yasmin juga ingin berhenti memikirkan Devano dan sepenuhnya menyayangi Rain, namun nyatanya itu sulit baginya.

Yasmin membaca ulang chat nya bersama Rain barusan, ia menghela nafas berat, ada sedikit rasa kecewa karena ia berbohong pada Rain tadi.

"Kenapa gue bohong sih!"

Sebenarnya ia tidak bermaksud membohongi Rain, namun ia lebih ingin menjaga perasaan Rain, jika saja Rain tau mungkin dia akan sedih. Tetapi pertemuannya dengan Devano tanpa disengaja, mereka bertemu diparkiran kampus dijam 9 malam saat selesai menghadiri rapat dadakan, waktu itu Devano juga menawari Yasmin untuk diantarnya pulang.

Awalnya Yasmin menolak, tapi mengingat jam yang menunjukkan pukul 9 malam, tak memungkinkan lagi adanya taxi atau ojek, Yasmin terpaksa mengiyakan.

Ia tak mungkin meminta papanya yang berada dibelanda untuk menjemputnya, jaraknya begitu jauh, ia juga tak mungkin meminta jemput mamanya yang berada dibandung karena kedua orangtua Yasmin berpisah, membuat Yasmin selalu ditinggal sendirian dirumah, Yasmin tinggal bersama mamanya yang harus seminggu sekali pulang ke jakarta mengunjunginya, sedangkan papanya tak pernah mengunjunginya kerumah, namun bisa dibilang Yasmin lebih ke tinggal sendiri. orang tuanya hanya memanjakan Yasmin dengan uangnya yang slalu ditransfer perbulan. Yasmin menolak keras untuk tinggal bersama ayah atau ibu barunya, ia lebih memilih tinggal sendiri daripada bersama mereka.

Disisi lain, ia ingin sekali meminta Rain menjemputnya, namun mengingat Rain sedang sakit itu juga karena ulahnya, jelas tidak mungkin meminta bantuan Rain, Yasmin pun memutuskan untuk menerima tawaran Devano. Tindakannya menerima tawaran Devano, sangat sangat membuatnya merasa sangat bersalah pada Rain karena telah membohongi lelaki itu.

~•~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!