Bab 14

"Bundaaaaa" teriak mulut ember Lino saat mengetahui cerita Rain hari ini. Lino yang sedang memotong rumput di halaman rumah, begitu terkejut saat melihat penampakan kakak keempatnya dengan muka bonyok dan dahi yang benjol.Tanpa pikir panjang, Lino langsung menginterogasi Rain yang datang bersama kak Reza.

Lino berlari menghampiri bundanya yang sedang mengambil jemuran kering, Lino dengan mulut embernya memberitahu bunda kalau Rain habis berkelahi, sontak membuat bunda lari menghampiri Rain.

Rain sudah pasrah dengan nasibnya. Dia sudah tau kalau bunda akan memarahinya sebentar lagi, dengan tergopoh gopoh bunda menghampirinya bersama Lino yang begitu heboh menunjuk wajah Rain yang bonyok.

"Ya Allah abang, kok bisa sih?!"

Sebenarnya Rain tak suka melihat raut wajah cemas bundanya, itu membuatnya merasa gagal menjadi anak yang baik, cukup Abim yang menjadi pembuat onar dirumah tapi tidak dengannya.

"INI SEMUA GARA GARA KAK REZA MA" Rain langsung menunjuk Reza yang tengah kebingungan.

"Kok gue?"

"Andai lo ga dateng sambil marah marah, gue ga bakal kejedot jendela"

"Heh bocil! gue jauh jauh pulang dari luar kota, sengaja jemput lo soalnya kata Hellena motor lo lagi dibengkel jadi gue sekalian jemput lo, ehh ternyata gue dapet info dari Abim kalo lo habis berantem tadi, ya sontak gue langsung kebawa emosi, elo buat ulah dikampus! bikin malu aja"

Mendengar penjelasan kak Reza, Rain pun langsung melotot ke arah Abim yang melempar muka saat mendapat tatapan tajam dari adiknya.

"Dasar mulut ember! kek cewek lu!!" cibir Rain dengan tatapan sinisnya.

"Berantem kenapa? dan sama siapa bang?" tanya bunda.

Rain menggeleng."Enggak bund! bang Abim salah info, Ra-rain ga berantem kok bund.."

"Bohong bunda!! dia habis berantem sama mantannya Yasmin didepan gerbang kampus lagi! ga tau malu banget kek anak kecil... mantannya Yasmin mukanya babak belur lebih parah dari dia" saut Abim.

Bunda syok.Tapi, Rain lebih syok mendengar mulut ember Abim yang terus nyerocos, sedangkan Lino melihat kedua kakaknya dengan tawa yang tak bisa ditahan lagi.

Bunda tak berpikir dua kali untuk langsung memukuli punggung Rain dan menjewer telinganya, membuat cowok itu semakin meringis kesakitan.

"Ampun!! bundaaaaa ampun!! Rain janji ga akan ngulangi lagi!!"

"Berapa kali bunda bilang hah?!! jangan berantem berantem terus! jangan cari masalah! kemarin Lino sekarang kamu!" Bunda meluapkan amarahnya.

"Loh kok aku jadi ikut kebawa sih bund" saut Lino.

"Kalian tuh ya, bunda itu selalu kepikiran kalian, jangan cari masalah terus! kalian mau bunda cepet mati ya!"

Hening.Tak ada yang berani menjawab, mereka begitu takut jika bunda sudah marah apalagi bawa kata MATI. Jujur saja, mereka sangat tidak ingin kehilangan satu satunya orang yang paling mereka cintai, setelah ayah berpulang disisi Allah, mereka begitu sangat menjaga bundanya sebagai harta berharga satu satunya milik mereka.

"Mas juga! udah bunda bilang, ga usah ngajarin adek adeknya bela diri, bunda ga mau mereka bikin ulah terus, emangnya kamu mau lihat mereka berantem sama anak orang, terus dipenjara?" ucap bunda pada Reza.

Niat Reza sih baik, mengajari adik adik laki lakinya ke seni bela diri hanya untuk menjaga diri agar tidak mudah ditindas.Tetapi, bunda malah tidak menyetujui keputusan Reza, namun Reza tetap mengajari adik adiknya itu.

“Maaf bund” gumam Reza sambil menunduk.

"Kalian tuh udah gede nak! harus bisa mikir mana yang baik dan mana yang buruk, jangan mudah tersulut emosi, jangan jadi sok jagoan! apa kalian ga kasihan sama mas Reza sama mbak oo yang banting tulang buat sekolahin kalian?"

"Liat mas Reza, dia rela kerja jauh jauh, pulang cuma setahun 2 kali, buat siapa? kalo ngga buat sekolah kalian! buat makan kalian!" lanjut bunda.

"Apa kalian gak kasihan sama bunda? bunda ngurus kalian bertujuh sendirian! sekarang udah ga ada ayah yang bisa jaga kalian lagi nak, jadi bunda minta tolong, kalian harus jadi anak yang baik... jangan bikin bunda kecewa"

Semua terdiam, hanya suara detikan jam dinding dan deru nafas mereka saja yang terdengar. Namun, Lino berpikir kesalahan Lino dalam hal itu karena ingin melindungi adiknya yang hampir dilecehkan oleh kakak kelas. Lino yakin jika kakak kakaknya sedang diposisi itu, mereka akan melakukan hal yang sama.

Tetapi, Lino juga harus menerima kemarahan bunda tanpa banyak bicara, dia juga tidak menyalahkan kak Reza dan kak Abim yang mengajarinya bela diri, justru dia bersyukur, jika saja Lino tak bisa berkelahi, dia pasti akan sangat menyesal melihat adiknya yang dilecehkan oleh kakak kelas, dan dia juga akan bonyok dipukuli.

Mereka menghela napas, saat melihat Hellena datang kerja dengan muka kusutnya yang tampak begitu kelelahan.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" jawab orang orang didalam rumah. Sementara Hellena memandangi mereka berempat dengan heran.

"Ini kenapa? muka Rain kok bonyok gitu?" Hellena setelah mencium punggung tangan bunda dan kedua kakak laki lakinya.

Hellena sudah menebak kalau Rain habis berantem, sama seperti Abim, mereka berdua tak jauh berbeda. Sebenarnya, Hellena ingin sekali memarahi Rain tapi karena badannya yang begitu lelah ditambah lagi dalam keadaan pms, energinya bagai sudah terkuras habis. Namun ia masih mencoba menahan amarahnya untuk sementara.

"Cepet mandi gih! siap siap ke masjid" titah Hellena menjadi penengah.

"Ini Lina kemana?"

Lino mendongak."Disuruh bunda ke warung, beli telur sama kecap"

"Audrey?"

Rain mendongak, namun ia tak berani menatap wajah kakak perempuannya yang terlihat begitu galak, lalu ia kembali menunduk. "Ada rapat OSIS, ntar pulang habis Maghrib"

"Yaudah, kalian berdua mandi sana. Habis sholat, ada yang mau kakak omongin, bang Abim juga"

'yah kan, aku lagi yang kena' batin Lino.

Kemudian, ketiganya mengangguk pasrah, lalu membubarkan diri termasuk kak Reza, Rain sudah menyadarinya, dampak dari perbuatannya akan memanjang.

Rain menaiki anak tangga menuju ke kamar, langkahnya begitu gontai dengan helaan nafas panjang.

'capek cuy' batinnya.

~•~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!