Perfect Idol
Terdengar suara riuh sorak sorai teriakan dan tepukan tangan yang bergemuruh di sebuah stadion besar di kota Jakarta.
Terlihat lima pemuda tampan yang sedang menari dan bernyanyi di atas panggung yang megah. Mereka menari penuh semangat dan energi yang penuh. Suara dan senyuman mereka membuat para fansnya pun berteriak histeris.
Di belakang panggung setelah acara berakhir. Seorang pemuda dari lima pemuda tadi pun langsung terduduk lemas dilantai. Pemuda itu bernama Bintang. Bintang adalah salah satu tokoh utama dalam cerita ini. Keempat temannya tadi bernama Tirta, Marcel, Dean dan Jerry. Keempat temannya juga merupakan pemeran utama dalam cerita ini.
"Ngapa lo Bin, kok langsung maen duduk dilantai aja?" tanya Dean member yang merupakan main dancer grup.
"Capek gua," jawab Bintang leader yang multitalenta.
"Buset dah ... emang yang capek lo doang, Bin? Kita-kita juga capek tapi gak gitu juga Bin," teriak Marcel yang merupakan member tertua dalam grup sekaligus lead vocal grup.
"Udah-udah kita semua capek tapi terserah Bintang sih kalo dia mau langsung duduk dilantai gitu," bela Tirta member yang paling tinggi, visual dan merupakan main vocal dalam grup.
"Iya sih, boleh tapi jangan langsung abis turun panggung langsung kayak gitu, takutnya ntar tiba-tiba ada infotainment dateng kan gawat, apalagi si Bintang mukanya kusut kayak gitu Ta," ucap Dean agak kesal.
Jerry merupakan member termuda dan main rapper grup yang dari tadi hanya fokus dengan handphone-nya pun angkat bicara. "Ribet amat sih urusan! Lagian gak ada yang dateng juga ini."
Seketika perdebatan tadi pun menjadi hening sejenak, dan lalu pecah ketika seorang pria yang berumur sekitar 50 tahunan dengan rambut pendek rapih agak putih serta setelan jas dan sepatu kulit mengkilap datang menghampiri mereka.
"Selamat malam Pak CEO, tumben bapak langsung datang kesini," sapa Marcel kepada pria itu.
"Bintang ... ayo ikut saya," ucap Pak CEO tanpa menghiraukan salam Marcel.
Tanpa sepatah kata Bintang pun mengikuti Pak CEO pergi.
Sementara itu keempat pemuda yang ditinggal begitu saja oleh Pak CEO pun segera bergegas pergi keruangan ganti.
Di ruang ganti.
"Wah gua nyapa gak dianggep gitu, bro," tukas Marcel kesal.
"Ya lo tau kan kalo Pak CEO mah urusannya sama Bintang doang," timpal Dean.
"Kenapa sih kalian itu dari tadi ngomongin Bintang yang gak-gak aja? Ya wajar aja pak CEO itu manggil Bintang, toh dia itu leader dari grup kita, lagian Bintang itu bisa dibilang tumpuan kita, semuanya Bintang yang urus mulai dari bikin lagu, aransemen musik sampe ke koreo aja kita ngandelin dia," bela Tirta.
"Tapi tetep kan kita juga ini punya andil, masa kita diperlakuin gak adil gitu," protes Dean.
"Udah deh Kak, yang penting semua kebutuhan kita terpenuhi jadi buat apa mikirin di sayang CEO," ucap Jerry sambil memainkan handphone-nya.
"Bener juga sih kata Jerry, yang penting kita gak kekurangan apapun," ucap Marcel.
"Ini anak ya paling kecil tapi paling pas omongannya," ucap Dean sambil merangkul dan menjitak kepala Jerry.
Seketika suasana yang tegang tadi menjadi cair karena canda tawa mereka.
Itu sepenggal cerita dari kelima pemuda tersebut. Kelima pemuda tersebut tergabung dalam satu grup idol yang bernama Number One, mungkin lebih dikenal sebagai boyband. Kelima pemuda ini berusia kurang dari 20 tahunan. Diusia yang muda ini mereka sudah mendulang popularitas dan harta yang berlimpah. Wajah tampan, populer, dan banyak uang, siapa yang tidak mau hal tersebut? Bahkan bagi orang-orang yang melihat, mereka nampak seperti sekumpulan idol yang memiliki kehidupan yang sempurna. Namun siapa sangka mereka berlima memiliki rahasia pribadi masing-masing yang tidak diketahui orang lain.
.
.
.
***
Sedangkan di sisi lain kehidupan para idola yang penuh kepopuleran dan kekayaan, ada seorang gadis muda biasa yang berumur 18 tahun yang kehidupannya biasa saja. Gadis itu bernama Hira, gadis bertubuh mungil berkacamata itu berprofesi sebagai pelayan disebuah toko roti. Hira mempunyai seorang sahabat dekat yang bekerja di toko roti yang sama, sahabat Hira bernama Fani. Sahabat Hira satu ini adalah penggemar atau fans sejati dari grup idol Number One. Selain Bintang, Hira juga adalah tokoh utama dalam cerita ini.
Di Toko Roti Kiss Bread.
"Hira! Lo tau gak sih kemaren kan gua nonton konsernya Number One, gila ya ganteng-ganteng banget mereka itu, apalagi si Marcel dan Bintang! Uh ... seksi dan gemes abis." Teriak seorang gadis yang bernama Fani.
"Hadeh! Tiap hari ya bahasan lo cuma Number Onene mulu, terus Marcel lah, Bintang lah, apa lah, pusing gua dengernya." Hira menanggapi ucapan Fani dengan wajah agak sebal.
"Ih! Lo itu gak tau yang namanya cowok ganteng apa, Ra? Lo masih normal kan, Ra? Cewek-cewek di muka bumi ini aja pada ngefans gila sama Number One, tiap gua jalan pulang yang gua denger bahasan cewek-cewek ya Number One, nah lo malah gak tertarik gitu, aneh banget tau, Ra." Fani mengoceh dengan panjang lebar sehingga membuat Hira bertambah kesal.
"Enak aja lo bilang gua gak normal, ya buat apa juga lo suka-suka berlebihan gitu? Buang-buang duit buat nonton konser mereka, lo ngumpulin setahun kan duit gaji lo buat nonton konser? Faedahnya apa coba Fan? Mereka kenal gak sama lo, yang ada mereka tambah kaya," tanggap Hira dengan sedikit nada suara meninggi.
"Susah ya, kalo ngomong sama orang kayak lo ini, Ra! Lo gak ngerti yang namanya loyalitas tanpa batas seorang fans! Huh!" teriak Fani kesal.
"Udah-udah tuh ada yang mau beli."
Hira adalah seorang yang sangat tidak peduli dengan hebatnya atau terkenalnya grup idol tersebut. Hira hanya memikirkan bagaimana dia bisa hidup lebih baik dari sekarang. Hira adalah seorang anak yatim, ayahnya meninggal karena kecelakaan pada saat bekerja menjadi supir truk angkut. Hira tinggal bersama ibu dan kedua adik kembarnya yang masih berusia 10 tahun, namun semenjak kuliah di kota dia tinggal sendiri dengan menyewa sebuah kamar kecil disebuah rusun. Ibu Hira hanyalah seorang pedagang nasi uduk keliling. Maka dari itu, sejak Hira masih SMA dulu hingga sekarang kuliah pun, Hira selalu membantu ibunya untuk mencari uang. Pekerjaan apa pun yang penting halal pun dilakukannya. Sekarang Hira pun menjadi tulang punggung keluarganya.
Hira adalah gadis yang pintar, dia mendapat beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya. Tadinya Hira ingin melanjutkan kuliah di universitas negeri, namun karena harus sembari mencari uang Hira berkuliah di universitas swasta yang jam kuliahnya pada malam hari. Dari universitas swasta ini pun Hira mendapatkan beasiswa penuh. Hira mengambil jurusan Hubungan Internasional.
Pemilik dari universitas swasta ini ada adalah CEO dari agensi Smart Entertainment yaitu agensi yang menaungi grup idol Number One.
Sebenarnya apa rahasia kelima anggota grup idol tersebut? Konflik apa sajakah yang akan terjadi nanti? Atau hanya konflik seputar cinta anak muda? Atau ada yang lainnya?
.
.
.
***
Bintang
Tirta
Marcel
Dean
Jerry
Next episode>>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Ngaji Tunduh
Kok icung😭
2023-10-29
0
SINTIKE SITUMORANG - 18211018
uwa nana😍
2022-10-13
0
✦ — alćya 𑂓 ǂ
Kaget Thor pas PP novel Jaemin😭🤳
2021-04-01
3