Japan I'm Coming

Hira masih terlihat kesal dengan Bintang di sepanjang perjalanan menuju Jepang. Dia berusaha menghilangkan rasa kesalnya dengan mendengarkan lagu dengan headset agar pikirannya lebih tenang.

Bintang yang seolah tidak peduli pun sedikit mencuri pandang kearah Hira. Dia melihat Hira yang sedang memejamkan matanya sambil mendengarkan lagu.

Sebenernya nih cewek manis juga. Bulu matanya keliatan panjang walaupun pake kacamata terus idungnya imut banget walaupun gak mancung-mancung amat, bibirnya juga mungil, kata Bintang dalam hati.

Bintang hanya senyum-senyum sendiri sambil memandangi wajah Hira. Tiba-tiba Hira pun membuka matanya yang sontak membuat Bintang terkejut.

"Eh ... buset kaget gua!" teriak Bintang reflek.

"Apa sih lo liat-liat gua? Mau macem-macem ya sama gua?" teriak Hira dengan nada suara meninggi dan sedikit curiga.

"Dih kegeeran amat sih lo! Siapa juga yang ngeliatin lo dan mau macem-macem sama lo?" bantah Bintang dengan suara kencang.

"Ya kenapa juga lo kaget pas gua buka mata?" tanya Hira yang masih sedikit curiga.

"Kaget pas gua nengok eh lo buka mata. Mana muka lo kan serem," ucap Bintang sambil stay cool.

Hira yang sangat kesal pun hanya diam saja. Wajahnya sangat terlihat merah sangking kesal dengan Bintang tapi dia memilih menahannya. Dia hanya tidak ingin membuat keributan seperti tadi.

Bintang yang salah tingkah pun kembali menatap jendela pesawat dan pura-pura tak peduli.

Hampir aja gua ketauan, batin Bintang.

.

.

.

***

Satu jam kemudian.

Pesawat pun akhirnya tiba di Jepang.

Pukul 16.00 Waktu Tokyo Jepang.

Saat mereka turun dari pesawat pun para fans-fans number one sudah memadati Bandara demi menyambut idola mereka. Suara riuh dan teriakan terdengar sangat ramai. Terdengar para fans meneriakkan satu persatu nama member number one.

Hira yang baru mengalami hal tersebut pun takjub melihat kejadian itu.

Gila di Jepang aja fansnya banyak banget kayak gini, gua kira cuma di Indonesia aja yang rame banget fansnya, batin Hira.

Ternyata sedari tadi Bintang memperhatikan Hira sambil senyum-senyum. Bukan hanya Bintang, Jerry pun sedari turun pesawat pun terus memperhatikan Hira dan tersenyum.

"Kak ... si penerjemah baru itu imut juga, ya? he-he," ucap Jerry kepada Tirta.

Mata Tirta melihat kearah Hira dan memperhatikannya.

Dia memang selalu menarik buat gua, ucap Tirta dalam hati sambil mengangkat sebelah bibirnya.

"Ya elah, Kak ... ditanya kok malah diem aja!" teriak Jerry.

"Hush! Udah lagi, Jerry. Liat masih banyak fans gak usah bikin masalah," ucap Tirta.

Jerry hanya diam dan mengiyakan ucapan Tirta dengan anggukan kepala.

.

.

.

***

Sesampainya di lobby Hotel tempat mereka menginap.

Hira merasa takjub karena hotel yang mereka datangi sangat mewah dan berkelas.

Gila ini hotel mewah banget ... mimpi apa gua bisa nginep di hotel bagus gini di Jepang pula, batin Hira.

Bintang yang sedari tadi memperhatikan Hira yang takjub pun merasa lucu dengan tingkah Hira. Dia pun hanya tersenyum sendiri sambil terus memperhatikan gerak-gerik Hira.

"Jangan norak ya ... jangan bikin malu," bisik Bintang kepada Hira dengan nada agak mengejek dan tertawa kecil.

"Apa, sih? Gak bisa ya liat orang seneng?" ucap Hira kesal.

Bintang hanya terus tersenyum sendiri dan wajahnya sumringah sehingga membuat para member lain merasa aneh.

"Itu si Bintang kenapa kayak kesambet? Dari tadi senyum-senyum sendiri," ucap Dean heran.

"Tau tuh agak aneh gak, sih? Mana dari tadi senyum-senyum nya kearah si penerjemah baru itu kan," tambah Marcel yang juga heran.

"Tapi muka mbak penerjemah malah keliatan kesel loh ... huh! Kak Bintang awas aja ya bikin mbak penerjemah imut kesel," ucap Jerry.

"Ini anak apalagi, sih? Hadeh," tanggap Dean dengan muka datar.

Tirta yang sedari tadi tak bersuara ternyata diam-diam memperhatikan tingkah laku Bintang dan Hira. Dia hanya tersenyum aneh melihat mereka berdua.

.

.

.

***

Hira pun akhirnya sampai di kamarnya. Dia sangat takjub karena kamarnya begitu bagus dan besar.

"Huah ... bagus banget ya ini kamar!" teriak Hira yang mengagumi kamarnya.

Tak lama kemudian ada dua orang yang masuk kedalam kamar yang sama. Ternyata itu adalah make up artist number one dan asistennya.

"Hai! Hira ya? Penerjemah pengganti Kimi," sapa seorang wanita yang berumur sekitar 30an yang berambut blonde.

"Iya salam kenal ... he-he," ucap Hira membalas sapaan wanita itu.

"Salam kenal juga ... saya Bella make up artist number one dan ini asisten saya, Indah," ucap Bella sambil memperkenalkan gadis muda berhijab disebelahnya.

"Kenalin saya, Indah," ucap Indah sambil tersenyum.

"Hira," ucap Hira memperkenalkan dirinya.

"Kita sekamar, loh ... jangan canggung ya. Santai aja," ucap Bella.

"Eh ... iya ... he-he," tanggap Hira.

"Kamu bisa panggil saya dan Indah kakak. Kamu keliatan masih muda banget. Umur kamu berapa?" tanya Bella kepada Hira.

"Ah ... iya saya masih 18 tahun," jawab Hira.

"Muda banget ... tapi kamu pinter pastinya sampe dipercaya jadi penerjemah pengganti," ucap Bella kagum.

Hira hanya tersenyum menanggapi ucapan Bella.

.

.

.

***

Dua jam kemudian.

"Ayo kita kumpul di aula," ajak Bella.

"Kumpul buat apa, Kak?" tanya Hira bingung.

"Buat briefing acara besok lusa dan kenalan sama member Number One, sama kru yang ikut ke Jepang. Biar lebih akrab," jelas Bella.

"Iya, Kak," jawab Hira.

Hira, Bella, dan Indah pun pergi menuju aula pertemuan tempat para kru dan member Number One briefing.

.

.

.

***

Pukul 21.00 Waktu Tokyo Jepang.

Pertemuan di Aula pun selesai. Para kru pun menuju kamar masing-masing. Para anggota number one sudah berada di kamarnya masing-masing sejak pukul setengah 8 malam.

"Tadi belum sempet ngobrol banyak ya sama anggota Number One?" tanya Bella.

"Iya, Kak belum," jawab Hira.

"Mereka harus istirahat soalnya besok lusa kan udah mau konser jadi ikut briefing sebentar aja," jelas Bella.

"Jadi besok pas sebelum mereka gladi bersih kamu baru punya waktu yang pas buat ngobrol lebih banyak ya? Tadi juga Bimo manajer Number One bilang kalo bahan wawancaranya dikasih besok."

"Oke, Kak," jawab Hira.

.

.

.

***

Tengah malamnya.

Pukul 00.45 Waktu Tokyo Jepang.

Hira merasa tidak bisa tidur dan keluar dari kamarnya. Baru saja keluar kamar ternyata Bintang juga keluar dari kamarnya yang ternyata bersebrangan dengan kamar Hira.

"Lo ngapain, sih?" tanya Hira sedikit teriak.

"Ya gua mau keluar lah emang gak boleh?!" jawab Bintang.

"Lo mata-matain gua ya? Masa bisa pas banget," ucap Hira sedikit curiga.

"Eh ... enak aja emang gua gak ada kerjaan laen apa pake acara mata-matain lo!" bantah Bintang.

Tak lama kemudian terdengar suara berisik sekumpulan orang sedang mengobrol. Suara itu makin dekat menuju mereka berdua.

Tanpa pikir panjang Bintang langsung menarik Hira masuk ke kamarnya dan mengunci kamarnya.

"Ssttt ... diem," bisik Bintang kepada Hira.

Karena jarak mereka berdua yang sangat dekat, Hira hanya bisa terdiam dan mengiyakan ucapan Bintang.

Tak lama kemudian suara orang-orang itu pun mulai menjauh. Namun posisi yang kurang nyaman membuat mereka berdua canggung. Bintang memegang kedua pundak Hira dan merapatkan badan Hira ke tembok. Jarak wajah mereka pun sangat dekat sehingga mereka tak sengaja saling bertatapan.

Aduh... kenapa gua deg-degan gini sih, ucap Bintang dalam hati dengan wajah memerah.

Ah ... posisinya gak nyaman banget tapi kenapa jantung gua kenceng banget detaknya, ucap Hira dalam hati dengan wajah yang memerah juga.

Next Episode >>

Terpopuler

Comments

Amanda

Amanda

mulai deg-deg

2020-11-08

0

Intan 🦄 (Hiatus)

Intan 🦄 (Hiatus)

akutu berasa dipanggil pas baca nama bintang

2020-06-12

2

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

up thorr

2020-05-29

1

lihat semua
Episodes
1 Cerita singkat mereka
2 Salah Paham
3 Hal tak terduga
4 Cerita lalu yang pilu
5 Awal yang baru
6 Flight to Japan
7 Japan I'm Coming
8 Heartbeat
9 Ada yang marah?
10 Hari Konser
11 Saling cemburu?
12 Perseteruan Lagi?
13 Kasih sayang yang tak terungkap
14 Jahil
15 Perhatian dan Kecemburuan
16 Pilih Siapa?
17 Kesepakatan
18 Si kecil yang beruntung
19 Pernyataan
20 Cemburu? Berikan Jawabanmu
21 Bingung
22 Diajak Liburan?
23 Terkejut dan Heran
24 Berangkat Liburan
25 Dia yang Pertama!
26 Pengganggu
27 Ngetes
28 Takjub
29 Jawaban
30 Masalah Baru
31 Pengakuan Mengejutkan
32 Kabar Gembira
33 Konflik
34 Misunderstand
35 Aku ingin lebih mengenalnya
36 Clear
37 Rasa yang salah?
38 Sadar diri
39 Mulai saling mengenal
40 Pertemuan kembali
41 Cerita Fani
42 Negoisasi
43 Balas budi?
44 Patah hati
45 Luapan emosi
46 Pesta menyedihkan
47 Permintaan maaf
48 Ada apa dengan Dean?
49 Tentang Dean
50 Hal terpenting
51 Dubai (MV shooting day 1)
52 Dubai (MV shooting day 2)
53 Dubai (MV shooting last day)
54 Jerry?
55 Menyadari
56 Hal mengejutkan
57 Fakta
58 Kaget
59 Sebuah rasa
60 Sepenggal kisah
61 Apa sudah terlambat?
62 Berita palsu
63 Hampir saja
64 Jika cinta sudah datang
65 Apakah ini penyesalan?
66 Rencana licik
67 Ancaman
68 Pembalasan untuk si jahat
69 Penyelesaian
70 Ending
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Cerita singkat mereka
2
Salah Paham
3
Hal tak terduga
4
Cerita lalu yang pilu
5
Awal yang baru
6
Flight to Japan
7
Japan I'm Coming
8
Heartbeat
9
Ada yang marah?
10
Hari Konser
11
Saling cemburu?
12
Perseteruan Lagi?
13
Kasih sayang yang tak terungkap
14
Jahil
15
Perhatian dan Kecemburuan
16
Pilih Siapa?
17
Kesepakatan
18
Si kecil yang beruntung
19
Pernyataan
20
Cemburu? Berikan Jawabanmu
21
Bingung
22
Diajak Liburan?
23
Terkejut dan Heran
24
Berangkat Liburan
25
Dia yang Pertama!
26
Pengganggu
27
Ngetes
28
Takjub
29
Jawaban
30
Masalah Baru
31
Pengakuan Mengejutkan
32
Kabar Gembira
33
Konflik
34
Misunderstand
35
Aku ingin lebih mengenalnya
36
Clear
37
Rasa yang salah?
38
Sadar diri
39
Mulai saling mengenal
40
Pertemuan kembali
41
Cerita Fani
42
Negoisasi
43
Balas budi?
44
Patah hati
45
Luapan emosi
46
Pesta menyedihkan
47
Permintaan maaf
48
Ada apa dengan Dean?
49
Tentang Dean
50
Hal terpenting
51
Dubai (MV shooting day 1)
52
Dubai (MV shooting day 2)
53
Dubai (MV shooting last day)
54
Jerry?
55
Menyadari
56
Hal mengejutkan
57
Fakta
58
Kaget
59
Sebuah rasa
60
Sepenggal kisah
61
Apa sudah terlambat?
62
Berita palsu
63
Hampir saja
64
Jika cinta sudah datang
65
Apakah ini penyesalan?
66
Rencana licik
67
Ancaman
68
Pembalasan untuk si jahat
69
Penyelesaian
70
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!