The INDIGO

The INDIGO

Adnan Gibran Gifhari

Aku ....Adnan Gibran Gifhari,anak pertama dari pasangan mama Nuri dan papa Rifki ,hari ini adalah hari ke dua aku mengikuti program MOS (Masa Orientasi Siswa) atau MPLS ( Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah ).

Kegiatan itu merupakan sebuah kegiatan yang umum dilaksanakan di setiap sekolah pada awal tahun ajaran baru ,guna menyambut kedatangan peserta didik baru.

Aku yang mengenakan pakaian hitam putih dengan topi sebuah bola sepak dari plastik yang dibelah dua ,kaus kaki berbeda warna ,tak lupa dengan papan nama yang terbuat dari kertas kardus dengan tali rafia di kalung kan menggantung di depan d*da ,namun bukan dengan nama ku melainkan dengan nama binatang ternak ,"bebek",berbagai macam nama hewan di jadikan nama para peserta didik baru ,ada yang ayam, burung , kucing, sapi,bahkan bekantan pun di ikut sertakan menjadi nama samaran .

Sedangkan untuk para wanita rambut kuncir dua dengan ikat tali rafia berbeda warna topi dari kertas karton yang di buat kerucut , kaus kaki beda warna juga dengan papan nama yang juga sama di ganti dengan nama berbagai hewan .

Aku berdiri tegak di tengah-tengah lapangan bersama teman-teman seperjuangan ku termasuk Riswan ,kami baru saja kembali dari istirahat sejenak selepas dhuhur tadi , di hari pertama mengikuti kegiatan ini terasa sangat berat dan capek ,bagaimana tidak kami di minta berlari mengelilingi lapangan sebanyak 5 kali putaran , tak sedikit teman-teman ku yang merasa sangat kelelahan dan jatuh pingsan ,namun kakak senior kita seakan tak perduli dengan nasib para junior nya,setelah berlari mengelilingi lapangan kami pun diminta untuk berkeliling mencari nama yang di berikan di secarik kertas yang di gulung , hingga kegiatan demi kegiatan telah kami selesaikan ,kini setelah selesai menunaikan shalat dhuhur kami pun diminta kembali untuk berkumpul di lapangan .

"perhatian semuanya " teriak seorang siswa laki-laki yang di ku ketahui merupakan ketua OSIS ,ia berteriak menggunakan toa

"untuk hari ini kegiatan kita akhiri saja sampai di sini , besok kita kembali lagi melaksakan kegiatan ini ,dan besok merupakan hari terakhir kalian mengikuti acara ini , dan sebagai penutup besok kita akan melakukan jurit malam ,kita akan menginap di dalam tenda yang akan kami sediakan nanti , namun kalian semua di wajibkan membawa apa yang tertera dalam kertas yang akan nanti kami berikan , dan ingat besok kalian datang nya setelah solat dhuhur saja ,karena kami ingin memberi kalian kesempatan untuk mencari apa yang harus kalian bawa besok ,apa kalian mengerti ?" teriak nya lagi

dengan serempak kami semua menyahut

"mengerti kaaaaaakkk......."

setelah itu pun kami di berikan kertas satu orang perlembar,dahi ku berkerut membaca tulisan dalam kertas itu

"hm.... ini sih teka-teki " Riswan terdengar mendesah malas

Aku menggeleng pelan , bukan masalah teka teki nya yang aku fikirkan ,tapi keadaan sekolah waktu malam nanti , apakah aman dan tidak apa-apa kita melakukan kegiatan di malam hari ,karena dari apa yang aku lihat dan rasakan gedung sekolah ini dibangun di atas pemakaman ,bahkan banyak sekali makhluk tak kasat mata berkeliaran di area sekolah SMA negeri Nusa Bangsa ini .

aku memejamkan mata ku saat mendengar bisikan di telinga ku

"jangan usik kenyamanan kami "

"jangan usik kenyamanan kami"

"jangan usik kenyamanan kami "

suara bisikan itu terus terngiang di telinga ku,hingga aku melihat gambaran bahwa ternyata sekolah ini tak pernah mengadakan hal serupa,karena pernah suatu ketika terjadi kesurupan masal saat mengadakan acara di malam hari .

Aku pun tersentak saat sesuatu mengenai kepalaku

"heh ....bebek ,ngapain loe merem kaya gitu loe ngerti gak apa yang kita sampaikan tadi " seru salah satu senior yang kalau tak salah nama nya Ardi .

"iya kak saya mengerti " sahut ku tak mempermasalahkan lemparan nya tadi yang mengenai kepalaku ,lumayan sakit karena memang yang ia lempar adalah kertas yang di beri pemberat batu kecil

"ehehehehe....kurang ajar beraninya dia menyakiti mu ,akan aku kasih pelajaran dia ehehehehe..... " geram nenek Wewe yang memang selalu bersama ku

aku melirik dan menggeleng pelan tanda melarang nya .

"jangan nek , aku gak apa-apa kok " ucap ku dalam hati

mama mengajariku berkomunikasi melalui batin ,kata mama agar orang tak menatap bingung dan menganggap ku halu saat aku berbicara dengan para hantu

"ehehehehe....tapi tadi dia melempar mu dengan itu , sudah lah jangan larang nenek ,nenek akan membalas apa yang tadi dia lakukan pada mu ehehehehe...." ucap nya tetap kekeuh ingin membalas nya

aku pun hanya menghela nafas panjang ,dan benar saja tak lama kemudian kak Ardi mengaduh kesakitan dan memegang kepala bagian belakang nya ,ia pun sontak menatap tajam padaku .

"heh loe bebek ....loe kan yang lempar ini ke gue ,loe bales dendam sama gue karena tadi gue nimpuk loe" hardik nya

"saya....mana mungkin kak , dari tadi saya diam kok , gak ngelakuin apa-apa" bela ku

"iya loe gimana sih kenapa loe tuduh tuh bebek ,orang gue juga lihat kok dia diam saja , emang nya darimana arah lemparan nya ?" tanya kak Troy ketua OSIS

"dari arah belakang sih " jawab nya

"nah ,jadi mana mungkin dong itu bebek yang nimpuk kepala loe " ujar kak Troy lagi

"iya juga ya" gumam nya mengiyakan

"haaah.....sudah lah ,bagaimana ada yang belum mengerti dan ingin di tanyakan lagi?" tanya Troy mengambil alih toa dari tangan kak Ardi

"kak ,maaf tapi saya tidak mengerti ini maksud nya apa ya kak ?" tanya salah satu teman ku yang belum aku tahu nama nya,ia mengacungkan kertas itu dibatas kepalanya

"di kertas itu ada beberapa jenis nama makanan dan minuman ,kalian harus bisa menebak itu makanan apa dan bawa langsung makanan nya ,jika ada yang kurang bahkan salah maka bersiaplah mendapatkan hukuman dari kami ,seperti contohnya telur cicak putih ,kecil dan banyak ,itu artinya pilus ,kalian faham ?" kali ini giliran kak Shania yang katanya wakil ketua OSIS .

aku pun mengangkat tangan

"ya kamu bebek apa yang kamu masih belum mengerti ?" tanya kak Shania menatap ku

"apa kegiatan seperti jurit malam sudah biasa di laksaksanakan di sekolah ini,dan apakah tidak akan terjadi apapun ?" tanya ku

"kenapa kamu bertanya seperti itu ? apa kamu takut,....tampang aja keren tapi penakut juga , malu-malu in " cibir nya

"sayang dia junior ku kalau bukan udah aku gaet tuh anak baru ,lumayan juga buat gebetan" gumam nya pelan ,jarak kita yang lumayan jauh menjadikan gumaman nya tak terdengar namun aku bisa membaca gerak bibir nya, ini semua berkat ajaran bang Popo. Bang Popo merupakan sosok pocong teman nya mama yang ditugas kan menjaga lingkungan rumah dan sekitarnya

"maaf kak bukan nya saya takut , hanya saja saya tak ingin sesuatu terjadi nanti nya , mengingat sekolah ini belum pernah melakukan acara di malam hari sejak didirikannya bangunan sekolah ini , pernah ada beberapa murid yang ngeyel tak mau mendengar nasihat guru nya, mereka melakukan kegiatan yang sama seperti kegiatan yang akan kita lakukan besok malam ,dan akhirnya banyak terjadi kesurupan masal dan berakhir dengan tewas nya beberapa murid " tutur ku

dan sontak saja keadaan menjadi sangat riuh ,banyak teman-teman ku yang lain merasa takut dengan ucapan ku ,namun aku sama sekali tak berniat untuk menakuti mereka ,aku hanya tak ingin sesuatu terjadi ,itu saja

kulihat kak Troy mengambil alih toa dari tangan kak Shania,lalu berkata dengan nada sewot nya

"tahu apa loe tentang sekolah ini ,denger ya gue selaku ketua OSIS sudah mengajukan permintaan tentang kegiatan nanti malam ,dan pihak sekolah mengizin kan nya dengan catatan tidak menginap di dalam gedung sekolah ,makanya kita akan dirikan tenda " ucap kak Ardi

"jika loe merasa takut dan keberatan lebih baik loe jangan datang aja sekalian ,tapi hukuman sudah menunggu bagi yang tidak mengikuti acara nanti malam ,mengerti " ucap nya lagi menekan ku

"sudah jangan ada protes lagi ,saya pastikan keamanan nanti malam akan saya perketat , lagipula akan ada pak Saiful selaku pembina agama yang akan turut serta jadi jangan ada yang takut, sekarang kalian bubar dan kembali ke habitat kalian masing-masing" ucap kak Troy lagi

Aku pun akhirnya pulang bersama Riswan menaiki motor nya , sebuah motor Kawasaki ninja pemberian papanya sebagai hadiah ulangtahun nya ke tujuh belas ,yang baru ia rayakan beberapa bulan yang lalu, dia juga sudah punya SIM ,sedangkan aku masih berusia enam belas tahun,karena memang saat mama melahirkan ku dulu Riswan sudah berumur satu tahun lebih ,kenapa kita bisa satu kelas ? itu karena dia nya sendiri yang tak mau pisah dari ku .

Riswan ini merupakan sahabat sekaligus kakak bagi ku,meskipun berbeda ibu dan ayah ,dan ternyata fakta yang baru aku dapat tentang Riswan adalah papa nya dulu adalah mantan nya mama ku ,dan papa ku bersahabat dengan paman Haris (papanya Riswan ) jauh sebelum paman Haris berpacaran sama mama.

Sepertinya menarik sekali kisah mereka , bagi yang ingin tahu dianjurkan membaca dulu novel berjudul "Teror Guna-Guna " di sana ada kisah mama ,papa ,dan paman Haris .

"sepertinya malam ini aku menginap di rumah mu ya, aku juga udah kangen banget sama mama Uli ,kan liburan kemarin aku ikut mama aku " ucap Riswan sedikit berteriak karena angin kadang membawa pergi suara ketika kita berbicara di atas motor

"iya suka-suka hati mu saja lah " aku balas berteriak

namun seketika aku pun berteriak

"mbak.... hati-hati entar ke tabrak !!!"

"kamu teriak sama siapa ?" tanya Riswan sedikit menoleh pada ku

"itu ....sepertinya mbak nya korban kecelakaan ,badan nya penuh darah semua " sahut ku

"ah rese luh ,itu hantu tahu" seru Riswan

"iya ,aku tahu...." sahut ku lagi

hening seketika , lalu terasa Riswan melajukan motor nya dengan kencang ,mungkin dia takut ,hahaha......

***

Hallo .....senang akhirnya aku bisa nyapa kalian lagi lewat cerita baru ku ini ,semoga semua nya suka ya, jangan lupa tambahkan ke favorit ,like dan komentar nya aku tunggu loh ....

*maaf untuk nama sekolah nya aku ngarang loh ya, mohon maaf jika ada kesamaan tempat ,karena ini hanya murni ketidak sengaja an🙏

Terpopuler

Comments

Devon Archana

Devon Archana

Dari bab 1 sudah menarik perhatian...

2024-02-28

1

Nadia Zahira Ali

Nadia Zahira Ali

bagusss

2024-02-24

0

yuliazahra6

yuliazahra6

/Smile/

2024-02-18

0

lihat semua
Episodes
1 Adnan Gibran Gifhari
2 Tuyul kena bully
3 Teka-teki terpecahkan oleh Tante Lasmi
4 bertemu hantu toilet sekolah
5 Bahagiaku itu sederhana
6 Suara teriakan
7 Senior kesurupan
8 Pertolongan untuk Yudi
9 Kelakuan bang Popo and the geng
10 Rencana makan siang
11 Hantu di restoran Jepang
12 Rokurokubi,si leher panjang ganjen
13 Murid baru dan hantu nenek-nenek
14 Selamat jalan mbak Sada Aika
15 Kembali kesurupan
16 Menolong gadis kecil
17 Princess kesayangan
18 Mimpi buruk
19 Dilamar bocil
20 Keributan di kelas
21 Aranta pingsan
22 Kakak cantik
23 Menolong Aranta
24 Berangkat bersama
25 Rumah Merlin
26 Makhluk tinggi besar
27 Iri dan dengki penyebab gelap nya hati
28 Terbelenggu
29 Terdampar di pondok
30 Cerita Aranta
31 Para pasukan demit
32 Terluka nya Riswan dan Aranta
33 Kondisi Riswan
34 Hantu anak kecil tanpa tempurung kepala
35 Penglihatan Riswan
36 Sedikit galau (Riswan )
37 Kecurigaan Aranta
38 Fifty-Fifty
39 Penyerangan
40 Kebenaran
41 Di intai
42 Tak mudah percaya
43 Pentingnya menjaga kebersihan
44 Menghilang
45 Mencari Aranta
46 Menuju hutan bambu
47 Tertusuk
48 Berakhir nya sekte sesat
49 Kesadaran Aranta
50 menolong kak Troy
51 Keputusan keluarga Aranta
52 Mualaf
53 Rencana kepindahan
54 Rencana kepindahan
55 Rika (hantu pengantin)
56 Kepergian Aranta
57 Halang rintang
58 Menuju kerajaan siluman monyet
59 Menjemput
60 Kepulangan kakek
61 Di rumah makan
62 Suara ledakan
63 Teror makhluk pesugihan
64 Mulai membantu mbak Rika
65 Penemuan jasad mbak Rika
66 Ritual Ruqyah
67 Ritual Ruqyah 2
68 Hantu suster
69 Sosok kakek di kebun belakang sekolah
70 Ke kantor
71 Ses Merry
72 Konsekuensi
73 Fitnah
74 Tindakan Gibran
75 Sikap aneh para hantu
76 Sebuah fakta
77 Kedatangan keluarga Wulan
78 Surprise
79 Surprise ke dua
80 Siapa gadis itu?
81 Sosok mengejutkan
82 Di kebun binatang
83 Korban tewas di kebun binatang
84 Selesai
85 Perasaan Aranta
86 Mencoba mengikhlaskan
87 Malam pertunangan
88 Perasaan Gibran
89 Menuju lokasi KKN
90 Kedatangan Gibran dan Aranta
91 Malam di penginapan
92 KKN di Desa demit
93 Kegiatan posyandu
94 Aranta yang shock
95 Mengincar Aranta
96 Aksi para Kunti
97 Jangan pernah jauh dari ku
98 Kuntilanak jahil
99 Anak hilang
100 Bukan hilang
101 Buah jatuh tak jauh dari pohon nya
102 Pentas seni
103 Mengejutkan
104 Makhluk penglaris
105 Keinginan Gibran
106 Arkan
107 Santet banaspati
108 Guna-guna pemikat
109 Misterius
110 Tak jadi hilang
111 Berkunjung ke kantor
112 Bahaya
113 Pengaruh sihir
114 Alam bawah sadar
115 Kena gampar
116 Kedatangan Seno dan Thalia
117 Kecelakaan
118 Selamat
119 Bang Popo bebas
120 Tertinggal
121 Tumbal rumah sakit
122 Lomba renang
123 Senjata makan tuan
124 Berita hoak
125 Antara siap dan tak siap
126 Sosok pria mirip Yoga
127 Dirgantara
128 Digerebek
129 Memulai pencarian
130 Virus bucin
131 Kepergian Dirga
132 Berusaha tegar (Yoga )
133 Bertemu Merlin dan Riswan
134 Antusias nya Nuri dan Thalia
135 Kedatangan Zeky
136 Dugaan Gibran
137 Ari pingsan
138 Ternyata benar Aranta
139 Balasan Lasmi
140 Tak ingin kehilangan
141 Penolakan Gibran
142 Nenek misterius
143 Pernyataan Gibran
144 Terkejut nya Riswan
145 Nasehat Bu Fuji untuk Riswan
146 Kabar mengejutkan
147 Penyebab
148 Hukuman dari Rifki
149 Kesadaran Ari
150 Ari yang tak dapat melihat
151 Mengunjungi Yoga
152 Merindukan
153 Persiapan
154 Menikmati momen
155 Hilang ingatan
156 Peristiwa di hari sakral
157 Butuh privasi
158 Malam syahdu
159 Resepsi bagian 1
160 Resepsi bagian 2
161 Dapat bergerak
162 Tuyul kena bully lagi
163 Sebuah hadiah
164 Tamat
165 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Adnan Gibran Gifhari
2
Tuyul kena bully
3
Teka-teki terpecahkan oleh Tante Lasmi
4
bertemu hantu toilet sekolah
5
Bahagiaku itu sederhana
6
Suara teriakan
7
Senior kesurupan
8
Pertolongan untuk Yudi
9
Kelakuan bang Popo and the geng
10
Rencana makan siang
11
Hantu di restoran Jepang
12
Rokurokubi,si leher panjang ganjen
13
Murid baru dan hantu nenek-nenek
14
Selamat jalan mbak Sada Aika
15
Kembali kesurupan
16
Menolong gadis kecil
17
Princess kesayangan
18
Mimpi buruk
19
Dilamar bocil
20
Keributan di kelas
21
Aranta pingsan
22
Kakak cantik
23
Menolong Aranta
24
Berangkat bersama
25
Rumah Merlin
26
Makhluk tinggi besar
27
Iri dan dengki penyebab gelap nya hati
28
Terbelenggu
29
Terdampar di pondok
30
Cerita Aranta
31
Para pasukan demit
32
Terluka nya Riswan dan Aranta
33
Kondisi Riswan
34
Hantu anak kecil tanpa tempurung kepala
35
Penglihatan Riswan
36
Sedikit galau (Riswan )
37
Kecurigaan Aranta
38
Fifty-Fifty
39
Penyerangan
40
Kebenaran
41
Di intai
42
Tak mudah percaya
43
Pentingnya menjaga kebersihan
44
Menghilang
45
Mencari Aranta
46
Menuju hutan bambu
47
Tertusuk
48
Berakhir nya sekte sesat
49
Kesadaran Aranta
50
menolong kak Troy
51
Keputusan keluarga Aranta
52
Mualaf
53
Rencana kepindahan
54
Rencana kepindahan
55
Rika (hantu pengantin)
56
Kepergian Aranta
57
Halang rintang
58
Menuju kerajaan siluman monyet
59
Menjemput
60
Kepulangan kakek
61
Di rumah makan
62
Suara ledakan
63
Teror makhluk pesugihan
64
Mulai membantu mbak Rika
65
Penemuan jasad mbak Rika
66
Ritual Ruqyah
67
Ritual Ruqyah 2
68
Hantu suster
69
Sosok kakek di kebun belakang sekolah
70
Ke kantor
71
Ses Merry
72
Konsekuensi
73
Fitnah
74
Tindakan Gibran
75
Sikap aneh para hantu
76
Sebuah fakta
77
Kedatangan keluarga Wulan
78
Surprise
79
Surprise ke dua
80
Siapa gadis itu?
81
Sosok mengejutkan
82
Di kebun binatang
83
Korban tewas di kebun binatang
84
Selesai
85
Perasaan Aranta
86
Mencoba mengikhlaskan
87
Malam pertunangan
88
Perasaan Gibran
89
Menuju lokasi KKN
90
Kedatangan Gibran dan Aranta
91
Malam di penginapan
92
KKN di Desa demit
93
Kegiatan posyandu
94
Aranta yang shock
95
Mengincar Aranta
96
Aksi para Kunti
97
Jangan pernah jauh dari ku
98
Kuntilanak jahil
99
Anak hilang
100
Bukan hilang
101
Buah jatuh tak jauh dari pohon nya
102
Pentas seni
103
Mengejutkan
104
Makhluk penglaris
105
Keinginan Gibran
106
Arkan
107
Santet banaspati
108
Guna-guna pemikat
109
Misterius
110
Tak jadi hilang
111
Berkunjung ke kantor
112
Bahaya
113
Pengaruh sihir
114
Alam bawah sadar
115
Kena gampar
116
Kedatangan Seno dan Thalia
117
Kecelakaan
118
Selamat
119
Bang Popo bebas
120
Tertinggal
121
Tumbal rumah sakit
122
Lomba renang
123
Senjata makan tuan
124
Berita hoak
125
Antara siap dan tak siap
126
Sosok pria mirip Yoga
127
Dirgantara
128
Digerebek
129
Memulai pencarian
130
Virus bucin
131
Kepergian Dirga
132
Berusaha tegar (Yoga )
133
Bertemu Merlin dan Riswan
134
Antusias nya Nuri dan Thalia
135
Kedatangan Zeky
136
Dugaan Gibran
137
Ari pingsan
138
Ternyata benar Aranta
139
Balasan Lasmi
140
Tak ingin kehilangan
141
Penolakan Gibran
142
Nenek misterius
143
Pernyataan Gibran
144
Terkejut nya Riswan
145
Nasehat Bu Fuji untuk Riswan
146
Kabar mengejutkan
147
Penyebab
148
Hukuman dari Rifki
149
Kesadaran Ari
150
Ari yang tak dapat melihat
151
Mengunjungi Yoga
152
Merindukan
153
Persiapan
154
Menikmati momen
155
Hilang ingatan
156
Peristiwa di hari sakral
157
Butuh privasi
158
Malam syahdu
159
Resepsi bagian 1
160
Resepsi bagian 2
161
Dapat bergerak
162
Tuyul kena bully lagi
163
Sebuah hadiah
164
Tamat
165
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!