Bahagiaku itu sederhana

Tak hanya aku ,dan teman-teman lain nya saja yang menatap jijik pada makanan itu,bahkan para makhluk halus pun enggan menatap makanan itu ,termasuk Wewe yang ikut mencibir makanan itu.

Apa mereka tak berfikir dulu sebelum melakukan sesuatu,di luar sana masih banyak yang kekurangan makan ,tapi mereka malah seenak nya membuat makanan seperti itu,dan aku yakin meskipun kami memaksakan makan itu makanan tak akan habis, yang akhirnya akan dibuang begitu saja , mubazir kan .

Bagaimana tak merasa jijik ,nasi nya udah bengkak gitu kaya yang di rendam air ,bukan hanya itu nasi nya di campur dengan berbagai lauk pauk ,ada sayuran rebus tempe goreng dan tahu goreng ,mie ,ada ikan asin juga di sana dan masih banyak lagi campuran lain nya ,nasi nya di aduk lagi di depan mata kami ,bagaimana kami tak mual melihat nya , ini sih lebih tepat nya makanan untuk hewan .

"astaghfirullaahal'aziim........" gumam ku mencoba mengurai sedikit rasa geram di dada

"Bran.....ini gimana ,masa kita makan ginian sih " bisik Riswan

"ya ....mau gimana lagi daripada perut gak diisi plus dapat hukuman juga kalau gak makan kan" ucap ku balas berbisik

"ehehehehe........."

"astaghfirullaah....nek bikin kaget aja" seru ku pada Wewe yang tiba-tiba nongol dengan suara tertawa khas nya

"heh....yang di sana ada apa ,apa kurang banyak makanan nya" seru salah satu senior,entahlah aku tak begitu tahu siapa-siapa saja nama mereka.

"enggak,ini udah cukup" sahut ku datar

"ehehehehe........kamu tenang aja cu....nenek akan mengganti makanan ini dengan makanan punya mereka , akan nenek manipulasi penglihatan mereka agar mereka melihat makanan itu adalah makanan milik mereka ehehehehe...... " ucap Wewe

"nah cakep " batin ku

dan benar saja saat kami sudah diberi aba-aba untuk segera memakan nya ,makanan di depan kami sudah berubah menjadi makanan layak makan , tentu saja semua teman-teman yang lain merasa keheranan , namun dimata para senior justru makanan kami tetap menjadi makanan menjijikan.

"hah....kok bisa " gumam Riswan tak percaya

"udahlah cepet makan " seru ku ,lalu mengangkat tangan untuk berdoa sebelum makan ,terlihat dari ujung mataku para senior tersenyum dengan menatap jijik pada makanan kami.

"bismillah...."

Aku yang pertama memasukan makanan ke mulut ku, teman-teman yang lain pun turut memakan makanan nya ,meskipun mereka nampak heran tapi tak satu pun yang nampak buka suara,karena takut jika kena hukum ketahuan berisik , akhirnya mereka hanya saling pandang .

Para senior nampak puas melihat kami tak menyisakan makanan kami , tanpa mereka sadari jika makanan kami sudah bertukar dengan milik mereka.

Mereka juga terlihat lahap sekali memakan makanan yang mereka buat untuk kami .

Hatiku tertawa puas namun segera aku beristighfar

"astaghfirullaahal'aziim.....maafkan aku Ya Allah....."batin ku

Selesai makan kami semua diberi waktu sedikit untuk mencerna makanan yang tadi masuk ke dalam perut ,mereka nampak sibuk kesana kemari , mungkin sedang menyiapkan sesuatu untuk acara jurit malam ,entahlah dari apa yang aku tahu kegiatan itu nanti nya kita akan diminta untuk berkeliling sekolah dan setiap ruangan demi mendapatkan apa yang panitia atau senior perintahkan ,dan nanti akan ada yang menakut nakutin kita , huh....mereka tak sadar aja jika ada hantu asli di sini, banyak pula.

Hingga tiba lah saat nya acara yang di tunggu-tunggu

kami semua dikelompokkan sesuai kelas kami ,jadi per kelompok ada sekitar 25 sampai 26 orang, teman satu kelompok ku yang bernama Rangga yang di tunjuk sebagai ketua kelompok.

"kalian harus mencari dan menemukan bendera berwarna putih ,di bendera putih itu ada teka teki yang harus kalian jawab,kalian tulis jawaban nya di bagian belakang bendera putih itu ,setiap kelompok harus mengumpulkan sepuluh bendera ...kalian faham ? " seru kak Troy lantang dengan toa nya

"fahaaaammmm....." jawab kami serempak

Setiap kelompok diberi jarak sekitar dua puluh menit ,itu agar kami tak saling berbaur nanti nya ,senior lain pun akan memberi tanda dengan cahaya senter jika kelompok lain sudah pindah ke ruangan lain .

"Bran .... aku takut nih " keluh Riswan memegangi lengan ku

"tenang aja sih ,gak akan ada apa-apa juga ,semoga aja gak ada yang bikin kekacauan agar mereka tak mengamuk "ucap ku saat melihat para hantu sudah mulai berbaur dengan kami

"ayo....sekarang giliran kelompok kalian " seru kak Ardi pada kelompok kami

Kami pun berjalan berbondong-bondong menuju kelas di lantai satu,tak ada waktu untuk kami berkenalan jadi kami masih tak tahu nama-nama setiap anggota kelompok, kami hanya berbicara aku kamu tapa menyertakan nama.

"kalian periksa seluruh isi kelas ini jangan sampai ada yang terlewat " seru ketua kelompok kami yang bernama Rangga menginterupsi saat kami sudah memasuki ruang kelas pertama

Saat pertama masuk sudah kurasakan aroma tak sedap juga hawa panas yang membuat ku pusing juga mual ,rupanya residual energy di sini nampak kuat ,aku memejamkan mata kulihat di area ini memang ada kuburan para leluhur terdahulu sebelum masa penjajahan yang ikut tertimbun bangunan .

Aku juga dapat melihat banyak sekali sosok tak kasat mata menatap tak senang pada kami .

"assalamualaikum...." gumam ku dalam hati

"waalaikum salam.....anak muda " hanya satu sosok yang menyahut salam ku ,nampak nya sosok itu yang paling di segani oleh kaum mereka , sosok kakek berjubah putih gading dengan janggut putih panjang menjuntai.

Aku menundukan kepala ku sebagai tanda jika aku menghormati kaum mereka, perlahan satu persatu makhluk tak kasat mata itu menghilang di sertai sosok kakek tadi yang ikut menghilang .

"kamu dari tadi malah bengong ,ayo bantu yang lain mencari bendera nya " tegur salah satu teman ku

tanpa menyahut aku pun segera membantu mereka , ku lihat setiap kolong-kolong meja namun tak kutemukan begitu juga dengan yang lain ,mereka tak kunjung menemukan nya .

Praakk.....

tiba-tiba sesuatu terjatuh membuat semua orang di ruangan itu berlonjak kaget ,apalagi mereka yang perempuan selalu menjerit apapun yang mengejutkan mereka .

"itu apaan yang jatuh ya"

"huuhuuu....aku takut ...mana gelap lagi"

"aku juga takut....."

terdengar rengekan dan isakan dari para perempuan ,membuat keadaan menjadi bising apalagi di tambah ruangan yang gelap hanya dengan bantuan dua senter saja kita bisa melihat .

"hey...kalian bisa diam tidak , itu palingan suara para senior yang mau ngerjain kita " seru Rangga menenangkan mereka

"hehehehe........benda yang kalian cari ada di balik lemari itu cu......ehehehehe....."

"kenapa gak dari tadi sih ngasih tahu nya " seru ku dalam hati

aku pun beranjak ke dekat lemari itu , meraba-raba karena senter di pegang yang lain ,dari bias cahaya senter yang memantul dari cermin aku melihat ada seseorang tengah berdiri memegangi bendera itu ,aku tahu itu hanya hantu jadi-jadian ,aku pun dengan santai nya mengambil bendera itu mengabaikan kakak senior yang berusaha menakuti ku.

Dan rupanya yang tadi jatuh itu adalah penggaris kayu yang sengaja di jatuhkan oleh kakak senior yang tengah menyamar menjadi hantu .

"guys....ini bendera nya kan " aku memperlihat kan bendera putih di tangan ku

"akhirnya ....ayok sini kita lihat teka-teki apa yang tertulis di benda ini " seru Rangga lalu mengambil alih bendera putih itu

"perut buncit berpayung di danau "

"apa an ya" gumam nya menggaruk kepalanya

"orang atau perempuan hamil membawa payung di tepi danau ...ah kaya nya bukan deh " ucap salah satu teman ku

semua nya nampak ikut berfikir namun tak ada satu pun yang dapat menemukan jawaban nya

"eceng gondok " ucap Tante Lasmi si kuntilanak merah yang tiba-tiba muncul di samping Wewe

"eceng gondok" ucap ku mengulang kata-kata Tante Lasmi

"ah masa sih ,kan bukan nya eceng gondok itu panjang-panjang ya " sangkal teman perempuan ku

"kalau setahuku eceng gondok emang ada dua macam sih , yang panjang yang suka tumbuh di rawa dan yang bulet-bulet yang suka tumbuh di empang" ucap salah satu teman yang lain

"ya sudah tulis saja jawabannya eceng gondok ,mau salah atau bener juga tak apa yang penting udah di jawab ,biar kita bisa cepet keluar dari ruangan ini " ucap Rangga lalu meminta ku untuk menulis jawaban di bagian belakang nya

Setelah itu pun kami bergegas untuk berpindah keruangan lain ,namun saat kami hendak keluar tiba-tiba pintu tertutup sendiri dan seakan terkunci dari luar atau lebih tepat nya di kunci.

tentu saja hal itu membuat teman-teman yang lain merasa ketakutan dan histeris saat kita mencoba menggedor dan menarik pintu itu ,seseorang berpenampilan pocong keluar dari persembunyiannya.

"aaaaaaakkkkhhh......"

mereka semua menjerit histeris termasuk Riswan

Saat pocong nya kakak senior itu hendak melompat ke arah kami , tiba-tiba

Gdebuk

ia jatuh terjerembab ke lantai karena Wewe dan Tante Lasmi menarik kain putih di bagian kaki nya

sontak saja aku tertawa terpingkal-pingkal sampai memegangi perut ku,di ikuti Tante Lasmi dan Wewe yang ikut tertawa

"hahahaha......."

sungguh bahagia ku itu sederhana melihat hantu sengsara selalu menjadi hiburan tersendiri bagi ku ,

eh.....tapi dia kan orang yang nyamar jadi pocong, tapi.... ah sudah lah anggap saja dia hantu wkwkwkwkw........

***

Terpopuler

Comments

Eka Chusnul Msi

Eka Chusnul Msi

aku juga pernah kayak gini. lagi ikut diklat. makanan diaduk diobok-obok depan kami. kan bikin mual lihat prosesnya. bentuknya sih menjijikkan, tapi begitu disuapin, ternyata rasanya enak 🤭🤭

2024-01-18

1

Amelia Erviana

Amelia Erviana

jujur aq jg punya kelebihan bisa lihat dari kelas 2 MTS awal, tp...aq orgny penakut.semakin tekun sholat semakin ngelihat yg aneh2.samp2 ortuku sendiri ngk percaya kalo aq punya kelebihan itu.
gmn sich cara menutup mata bathin ini....

2024-01-03

1

indah yuzuna

indah yuzuna

/Facepalm//Facepalm//Facepalm/

2023-12-26

0

lihat semua
Episodes
1 Adnan Gibran Gifhari
2 Tuyul kena bully
3 Teka-teki terpecahkan oleh Tante Lasmi
4 bertemu hantu toilet sekolah
5 Bahagiaku itu sederhana
6 Suara teriakan
7 Senior kesurupan
8 Pertolongan untuk Yudi
9 Kelakuan bang Popo and the geng
10 Rencana makan siang
11 Hantu di restoran Jepang
12 Rokurokubi,si leher panjang ganjen
13 Murid baru dan hantu nenek-nenek
14 Selamat jalan mbak Sada Aika
15 Kembali kesurupan
16 Menolong gadis kecil
17 Princess kesayangan
18 Mimpi buruk
19 Dilamar bocil
20 Keributan di kelas
21 Aranta pingsan
22 Kakak cantik
23 Menolong Aranta
24 Berangkat bersama
25 Rumah Merlin
26 Makhluk tinggi besar
27 Iri dan dengki penyebab gelap nya hati
28 Terbelenggu
29 Terdampar di pondok
30 Cerita Aranta
31 Para pasukan demit
32 Terluka nya Riswan dan Aranta
33 Kondisi Riswan
34 Hantu anak kecil tanpa tempurung kepala
35 Penglihatan Riswan
36 Sedikit galau (Riswan )
37 Kecurigaan Aranta
38 Fifty-Fifty
39 Penyerangan
40 Kebenaran
41 Di intai
42 Tak mudah percaya
43 Pentingnya menjaga kebersihan
44 Menghilang
45 Mencari Aranta
46 Menuju hutan bambu
47 Tertusuk
48 Berakhir nya sekte sesat
49 Kesadaran Aranta
50 menolong kak Troy
51 Keputusan keluarga Aranta
52 Mualaf
53 Rencana kepindahan
54 Rencana kepindahan
55 Rika (hantu pengantin)
56 Kepergian Aranta
57 Halang rintang
58 Menuju kerajaan siluman monyet
59 Menjemput
60 Kepulangan kakek
61 Di rumah makan
62 Suara ledakan
63 Teror makhluk pesugihan
64 Mulai membantu mbak Rika
65 Penemuan jasad mbak Rika
66 Ritual Ruqyah
67 Ritual Ruqyah 2
68 Hantu suster
69 Sosok kakek di kebun belakang sekolah
70 Ke kantor
71 Ses Merry
72 Konsekuensi
73 Fitnah
74 Tindakan Gibran
75 Sikap aneh para hantu
76 Sebuah fakta
77 Kedatangan keluarga Wulan
78 Surprise
79 Surprise ke dua
80 Siapa gadis itu?
81 Sosok mengejutkan
82 Di kebun binatang
83 Korban tewas di kebun binatang
84 Selesai
85 Perasaan Aranta
86 Mencoba mengikhlaskan
87 Malam pertunangan
88 Perasaan Gibran
89 Menuju lokasi KKN
90 Kedatangan Gibran dan Aranta
91 Malam di penginapan
92 KKN di Desa demit
93 Kegiatan posyandu
94 Aranta yang shock
95 Mengincar Aranta
96 Aksi para Kunti
97 Jangan pernah jauh dari ku
98 Kuntilanak jahil
99 Anak hilang
100 Bukan hilang
101 Buah jatuh tak jauh dari pohon nya
102 Pentas seni
103 Mengejutkan
104 Makhluk penglaris
105 Keinginan Gibran
106 Arkan
107 Santet banaspati
108 Guna-guna pemikat
109 Misterius
110 Tak jadi hilang
111 Berkunjung ke kantor
112 Bahaya
113 Pengaruh sihir
114 Alam bawah sadar
115 Kena gampar
116 Kedatangan Seno dan Thalia
117 Kecelakaan
118 Selamat
119 Bang Popo bebas
120 Tertinggal
121 Tumbal rumah sakit
122 Lomba renang
123 Senjata makan tuan
124 Berita hoak
125 Antara siap dan tak siap
126 Sosok pria mirip Yoga
127 Dirgantara
128 Digerebek
129 Memulai pencarian
130 Virus bucin
131 Kepergian Dirga
132 Berusaha tegar (Yoga )
133 Bertemu Merlin dan Riswan
134 Antusias nya Nuri dan Thalia
135 Kedatangan Zeky
136 Dugaan Gibran
137 Ari pingsan
138 Ternyata benar Aranta
139 Balasan Lasmi
140 Tak ingin kehilangan
141 Penolakan Gibran
142 Nenek misterius
143 Pernyataan Gibran
144 Terkejut nya Riswan
145 Nasehat Bu Fuji untuk Riswan
146 Kabar mengejutkan
147 Penyebab
148 Hukuman dari Rifki
149 Kesadaran Ari
150 Ari yang tak dapat melihat
151 Mengunjungi Yoga
152 Merindukan
153 Persiapan
154 Menikmati momen
155 Hilang ingatan
156 Peristiwa di hari sakral
157 Butuh privasi
158 Malam syahdu
159 Resepsi bagian 1
160 Resepsi bagian 2
161 Dapat bergerak
162 Tuyul kena bully lagi
163 Sebuah hadiah
164 Tamat
165 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 165 Episodes

1
Adnan Gibran Gifhari
2
Tuyul kena bully
3
Teka-teki terpecahkan oleh Tante Lasmi
4
bertemu hantu toilet sekolah
5
Bahagiaku itu sederhana
6
Suara teriakan
7
Senior kesurupan
8
Pertolongan untuk Yudi
9
Kelakuan bang Popo and the geng
10
Rencana makan siang
11
Hantu di restoran Jepang
12
Rokurokubi,si leher panjang ganjen
13
Murid baru dan hantu nenek-nenek
14
Selamat jalan mbak Sada Aika
15
Kembali kesurupan
16
Menolong gadis kecil
17
Princess kesayangan
18
Mimpi buruk
19
Dilamar bocil
20
Keributan di kelas
21
Aranta pingsan
22
Kakak cantik
23
Menolong Aranta
24
Berangkat bersama
25
Rumah Merlin
26
Makhluk tinggi besar
27
Iri dan dengki penyebab gelap nya hati
28
Terbelenggu
29
Terdampar di pondok
30
Cerita Aranta
31
Para pasukan demit
32
Terluka nya Riswan dan Aranta
33
Kondisi Riswan
34
Hantu anak kecil tanpa tempurung kepala
35
Penglihatan Riswan
36
Sedikit galau (Riswan )
37
Kecurigaan Aranta
38
Fifty-Fifty
39
Penyerangan
40
Kebenaran
41
Di intai
42
Tak mudah percaya
43
Pentingnya menjaga kebersihan
44
Menghilang
45
Mencari Aranta
46
Menuju hutan bambu
47
Tertusuk
48
Berakhir nya sekte sesat
49
Kesadaran Aranta
50
menolong kak Troy
51
Keputusan keluarga Aranta
52
Mualaf
53
Rencana kepindahan
54
Rencana kepindahan
55
Rika (hantu pengantin)
56
Kepergian Aranta
57
Halang rintang
58
Menuju kerajaan siluman monyet
59
Menjemput
60
Kepulangan kakek
61
Di rumah makan
62
Suara ledakan
63
Teror makhluk pesugihan
64
Mulai membantu mbak Rika
65
Penemuan jasad mbak Rika
66
Ritual Ruqyah
67
Ritual Ruqyah 2
68
Hantu suster
69
Sosok kakek di kebun belakang sekolah
70
Ke kantor
71
Ses Merry
72
Konsekuensi
73
Fitnah
74
Tindakan Gibran
75
Sikap aneh para hantu
76
Sebuah fakta
77
Kedatangan keluarga Wulan
78
Surprise
79
Surprise ke dua
80
Siapa gadis itu?
81
Sosok mengejutkan
82
Di kebun binatang
83
Korban tewas di kebun binatang
84
Selesai
85
Perasaan Aranta
86
Mencoba mengikhlaskan
87
Malam pertunangan
88
Perasaan Gibran
89
Menuju lokasi KKN
90
Kedatangan Gibran dan Aranta
91
Malam di penginapan
92
KKN di Desa demit
93
Kegiatan posyandu
94
Aranta yang shock
95
Mengincar Aranta
96
Aksi para Kunti
97
Jangan pernah jauh dari ku
98
Kuntilanak jahil
99
Anak hilang
100
Bukan hilang
101
Buah jatuh tak jauh dari pohon nya
102
Pentas seni
103
Mengejutkan
104
Makhluk penglaris
105
Keinginan Gibran
106
Arkan
107
Santet banaspati
108
Guna-guna pemikat
109
Misterius
110
Tak jadi hilang
111
Berkunjung ke kantor
112
Bahaya
113
Pengaruh sihir
114
Alam bawah sadar
115
Kena gampar
116
Kedatangan Seno dan Thalia
117
Kecelakaan
118
Selamat
119
Bang Popo bebas
120
Tertinggal
121
Tumbal rumah sakit
122
Lomba renang
123
Senjata makan tuan
124
Berita hoak
125
Antara siap dan tak siap
126
Sosok pria mirip Yoga
127
Dirgantara
128
Digerebek
129
Memulai pencarian
130
Virus bucin
131
Kepergian Dirga
132
Berusaha tegar (Yoga )
133
Bertemu Merlin dan Riswan
134
Antusias nya Nuri dan Thalia
135
Kedatangan Zeky
136
Dugaan Gibran
137
Ari pingsan
138
Ternyata benar Aranta
139
Balasan Lasmi
140
Tak ingin kehilangan
141
Penolakan Gibran
142
Nenek misterius
143
Pernyataan Gibran
144
Terkejut nya Riswan
145
Nasehat Bu Fuji untuk Riswan
146
Kabar mengejutkan
147
Penyebab
148
Hukuman dari Rifki
149
Kesadaran Ari
150
Ari yang tak dapat melihat
151
Mengunjungi Yoga
152
Merindukan
153
Persiapan
154
Menikmati momen
155
Hilang ingatan
156
Peristiwa di hari sakral
157
Butuh privasi
158
Malam syahdu
159
Resepsi bagian 1
160
Resepsi bagian 2
161
Dapat bergerak
162
Tuyul kena bully lagi
163
Sebuah hadiah
164
Tamat
165
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!