After Tomorrow

After Tomorrow

Prolog

Saat itu calon suaminya tiba-tiba mengajaknya bertemu di cafe tempat pertama kali mereka bertemu. Gadis itu masih berpikiran positif, mungkin laki-laki itu akan membicarakan detail pernikahan mereka. Karena selama ini dirinyalah yang sibuk mengurus kesana kemari.

Suasana kafe tampak lenggang, semuanya masih sama tak berubah sama dengan saat pertama kali dia menginjakkan kaki disini.

Gadis itu memilih duduk di sudut kafe yang dekat dengan rak buku. Kemudian di samping kirinya terdapat kaca satu arah yang langsung menembus taman buatan di kafe ini. Taman buatan itu terlihat sangat indah dan menenangkan. Ada air terjun kecil dengan kolam ikan di bawahnya.

Pengunjung diperbolehkan untuk memberi makan ikan yang ada disana. Bosan melihat hal itu,dia mengalihkan pandangannya ke arah jam tangan yang dipakainya. Jarum jam menunjuk ke angka satu, itu berarti sudah 2 jam dia menunggu pria itu.

Namun yang ditunggu tidak kunjung

menampakkan batang hidungnya. Seketika dia teringat ucapan ibunya bahwa laki-laki yang mencintaimu tidak akan pernah membuatmu menunggu. Tapi bukankah Ali mencintainya?

Suara kursi bergeser membunyarkan lamunannya.

Laki-laki itu tampak tak serapi biasanya, rambutnya acak-acakan dengan kemeja yang tergulung di siku.

“Mau kupesankan makanan?” Tawar Ayana

kepada lelaki itu, sepertinya calon suaminya dalam keadaan kurang baik.

Laki-laki itu bergeming sebelum bersuara.

"Maaf Ayana, aku tidak bisa melanjutkan semua ini."

Ayana yang mendengarnya tentu saja kaget dan menganggap apa yang dikatakan oleh calon suaminya adalah sebuah lelucon. Dia kemudian tertawa.

"Haha. kau hanya bercanda bukan?"

Laki-laki itu menjawab.

“Aku tidak bercanda Ayana, Ibuku tidak merestui hubungan kita, dan aku tidak mau menjadi anak durhaka.” Ujarnya dengan raut wajah serius.

Gadis itu merasa udara di sekitarnya mendadak berhenti. Dia memejamkan matanya sejenak, mensugesti pikirannya bahwa semua ini hanyalah mimpi. Namun saat membuka mata, di depannya masih tidak berubah. Lelaki yang diharapkan menjadi imamnya masih menampilkam wajah serius.

"Jadi hanya sebatas itu rasa cintamu, kenapa tidak sedari awal kamu mengakhirinya, kita sudah sejauh ini Ali, dan kamu dengan seenaknya membatalkannya.”

Masih dia ingat bagaimana dulu lelaki ini mengejarnya kemudian meyakinkannya untuk terus mempertahankan hubungan mereka. Namun saat dia sudah yakin, dia dengan seenaknya malah meninggalkannya.

Apakah semua laki-laki di dunia memang seperti itu, sama halnya dengan sosok yang belum pernah dia kenal sampai saat ini. Ayana mencengkeram erat tasnya untuk menahan air mata yang sudah ada di pelupuk matanya. Dia sangat amat marah, disamping itu dia juga kecewa.

"Maafkan aku Yana, lebih baik kita sampai disini saja." Lanjutnya dengan raut tanpa dosa.

Sungguh saat mendengar kalimat itu, dia sudah tidak bisa lagi menahan air matanya. Isak tangis mulai terdengar dari bibirnya.

"Baiklah kalau itu yang kamu minta, mulai sekarang jauhi aku, dan jangan hubungi aku lagi, kita selesai."

Ayana lalu keluar dari kafe itu sambil berlari tidak memeperdulikan bahwa saat ini hujan sedang turun begitu derasnya.

“Bagus, dengan begini orang tidak akan melihat tangisanku.” Batin Ayana saat merasakan hujan mengguyur tubuhnya.

Mereka telah menyusun semuanya, gedung, catering, undangan, resepsi. Bahkan kemarin mereka telah melakukan fitting gaun pengantin. Sayangnya semua hanya berakhir sia-sia. Semuanya batal, hatinya telah hancur berkeping-keping. Karena laki-laki bodoh itu lebih memilih keluarganya.

Keluarga yang tidak merestuinya karena keadaan yang tidak

dia inginkan

Dia juga tidak ingin terlahir dengan keadaan seperti ini

Hari itu semunya selesai,mimpi-mimpi indah yang telah ia susun hancur berantakan. Meskipun pihak laki-laki yang akan menanggung semua kerugian, tetap saja semua itu tidak bisa mengembalikan hatinya untuk kembali utuh.

Dan hati yang belum sembuh itu harus menerima kenyataan bahwa empat bulan setelah kejadian itu. Laki-laki yang telah mematahkan hatinya tanpa tahu malu menikah dengan wanita lain.

Betapa cepat dia mengambil langkah, sementara dengan dirinya baru 2 tahun berhubungan dia baru berani melamar. Apakah memang selama mereka berpacaran, laki-laki itu sudah mempunyai calon istri.

Kejadian itu masih terekam jelas dalam benak Ayana, entahlah sangat sulit untuk melupakannya.

Bukannya dia masih ada rasa cinta, tapi rasa kecewa yang masih ada di hatinya, terlebih lelaki itu sampai sekarang tidak pernah mengucap kata maaf kepadanya. Mungkin dia seolah lupa dengan apa yang telah ia perbuat. Buktinya dia seolah baik-baik saja, malah sering memamerkan keharmonisan keluarga mereka di depan orang lain. Dan Ayana tidak ingin berkomentar lebih jauh.

Katanya Jodoh nggak akan kemana, tapi kitanya yang kemana-mana. Berjelajah untuk mencari pasangan yang tepat, dan Ayana yakin pria itu memang bukan jodohnya.

Beruntung Allah menunjukkan keburukannya sebelum mereka melangkah terlalu jauh. Bagaimana kalua dia tahu setelah mereka menikah, pasti hatinya akan jauh lebih sakit daripada apa yang dia alami hari ini.

Mungkin bertemu dengannya adalah bagian dari penjelajahan, tinggal menunggu waktunya saja untuk dia sempurnakan agamanya. Sampai dia dipertemukan dengan imamnya yang sebenarnya.

Pembatalan pernikahan sebenarnya tidak terlalu bermasalah untuknya. Yah setidaknya hal itu yang sering dia rapalkan dalam hati supaya hatinya bisa cepat sembuh. Hey tidak mudah melupakan fakta jika kamu ditinggalkan oleh calon suami demi orang lain.

Sayangnya apa yang dia lakukan tidak sejalan dengan orang-orang di lingkungannya. Mulut orang memang tidak bisa dicegah untuk berbicara. Buktinya di kantornya, sering dia diejek karena tidak segera menikah. Bukankah memang lebih mudah menilai kekurangan orang lain dibandingkan keburukan diri sendiri.

Dan dia memilih untuk diam, karena mau dia membuat pembelaan seperti apa pun. Yang namanya orang tidak suka pasti ada saja salahnya. Lagipula menikah bukan ajang kompetisi. Bukan tentang siapa yang cepat, tapi tentang ketetapan hati. Ayana yakin kalau bukan sekarang mungkin nanti, karena jodoh akan datang di saat yang tepat dan dengan orang yang tepat.

****

Terpopuler

Comments

Soraya

Soraya

Assalamu'alaikum numpang duduk dl ya kak

2023-05-11

0

kiko enak tau🗿💅💅

kiko enak tau🗿💅💅

astaga itu sangat sakit sekali karna aku pernah alami.

2020-11-09

3

Anissa Magfirah

Anissa Magfirah

jangan pernah kau mencintai melebihi cintamu kepada Rabbmu ayana , serahkan kan kembali rasamu kepada yg memberi rasa , maka kau akan tenang, jgn pernah memaksakan kehendak utk memili ,kalau itu bukan hak utk di miliki,
pasti kamu akan bahagia ayana , walaupun bukan dgn ali ,,ali hanyalah untuk pelengkap kisah kehidupanmu
lanjut thor

2020-11-01

7

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!