Mencintaimu, jujur sudah membuat logikaku tak lagi berfungsi.
Nama dan semua kenangan tentangmu telah mampu menutup segala rasa dihatiku dengan atas namanya cinta, semua yang ada padamu candu untukku.
Perpisahan tak lagi jadi alasan untukku membuka hati pada nama nama baru yang datang menawarkan warna lain dari sebuah hubungan.
Tidak, dan tak akan pernah bisa terganti, kapanpun hingga saat itu tiba.
Aku menolak, dan akan terus menolak, karena rasaku telah terpatri hanya untuk satu nama, yaitu namamu.
Gila?
Iya aku memang gila, tergila gila oleh pesonamu, oleh cintamu yang nyatanya tak hanya untukku, terbagi karena memang kau menghadirkanku diantara kau dan dia.
'Jangan pernah berubah, jangan pernah ingin menyerah, mari kita berjuang'. Untaian kata yang selalu kau bisikkan padaku dengan sorot matamu yang teduh.
" maaf jika harus mencintaimu dengan cara seperti ini." engkau pun tersedu, dan akhirnya kita rapuh bersama dalam luka yang tak bertepi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hawa zaza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ternyata Aku Yang Kedua Komentar